-->
NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Kutabire Salarymen no Ore, 7nenburi ni Saikai shita Bishoujo V1 Bonus Story

Bonus Short Story - Why I, a Tired Salaryman, Wanna Go Home Early

Suatu hari di musim gugur. Sudah pasti kerja lembur. Empat kata keputusasaan itu terlintas di benakku. Hari itu adalah hari ketiga setelah Iidzuka-san sakit. Oleh karena itu, aku harus melakukan pekerjaan yang selama ini dia bantu, dan bekerja hingga malam tiba. Sejujurnya, aku terlalu mengandalkan Iidzuka-san. Sudah pasti pekerjaan akan terhambat jika dia mengambil cuti beberapa hari.

Aku mengeluarkan smartphone-ku dan mengirim pesan kepada Aoi.

‘Maaf, aku harus lembur. Aku merasa tidak enak, tapi bisakah kamu tidur duluan?’

Aku benar-benar tidak ingin dia kesepian, dan aku juga ingin bertemu dengannya. Ketika merasa kecewa seperti itu, aku segera mendapatkan balasan.

‘Baiklah. Hati-hati saat pulang nanti, ya. Aku akan meninggalkan makan malam di atas meja agar kamu bisa memanaskan dan memakannya. Hari ini adalah steak hamburger favorit Yuuya-kun.’

Kata-kata Aoi yang baik meresap ke dalam hatiku yang sudah lelah.

Aoi pasti kesepian juga …. Ya, aku sudah mengambil keputusan. Aku akan menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dan setidaknya mengucapkan selamat malam kepada Aoi. Tepat ketika akan melanjutkan pekerjaan saya, aku kembali menerima pesan dari Aoi.
 
'Um, aku punya permintaan’

Aku segera membalas pesannya, ‘Permintaan apa?’

'Maaf mengganggumu saat sedang bekerja, tapi aku ingin mendengar suaramu, Yuuya-kun Jika tidak, aku mungkin akan merasa kesepian dan tidak bisa tidur… Boleh?’

Aoi tiba-tiba bersikap manja. Ya, ya. Ini adalah pertanda baik. Aku ingin memenuhi permintaannya semaksimal mungkin. Kemudian, aku meninggalkan ruang kantor dan menelepon Aoi.

"Ah, Yuuya-kun."

"Aoi. Apakah tidak apa-apa kita teleponannya sekarang?"

‘Ya. aku sedang belajar sendirian sekarang …."

"Oh, begitu. Maaf atas lemburnya."

"Tidak apa-apa. Aku juga egois, jadi kita impas."

"Sama sekali tidak egois, kok. Aku juga senang mendengar suaranya Aoi."

"Jangan mengatakan hal-hal yang memalukan. Baka!"

Benar. Kata "Baka/Idiot" dari Aoi, merupakan kebalikan dari rasa cintanya yang muncul. Dia pasti sedang tersipu malu di sisi lain smartphone.

"Mouu, jangan menggodaku, tahu?" Lanjutnya.

"Tidak, aku serius, lho?" jawabku.

"Kalau kamu mengatakan sesuatu yang membuatku bahagia seperti itu, … aku malah ingin bertemu denganmu."

Lantunan suara manjanya terdengar melalui smartphone, terlalu menggemaskan. Hmmm ... aku ingin menenangkan Aoi yang kesepian. Namun, seperti yang kalian tahu, aku tidak bisa menghindari kerja lembur ... ya begitulah.

"Aoi. Mari kita melakukan Video Call, oke?"

"Apa? Kamu serius?"

"Ya, aku serius. Jika bisa melihat wajah Aoi, maka aku bisa bekerja lembur."

"Jika kamu sangat menginginkannya, maka apa boleh buat, kan?"

Aoi mengatakan sesuatu seperti itu, tetapi dia terdengar sangat senang. Ini memang ide yang tepat. Selanjutnya, kami beralih ke video call. Aoi sedang duduk di kursi ruang tamu. Di atas mejanya, ada boneka beruang—Beatrix. Tadinya, dia bilang dia sedang belajar, tetapi aku tidak melihat adanya alat tulis.

Mungkinkah, dia kesepian lalu mengobrol dengan Beatrix? Atau dia berbohong tentang belajar demi menyembunyikannya hal itu?

Wajah Aoi memerah dan dia buru-buru menyembunyikan Beatrix.

"Ini bukan berarti aku berbicara dengan Beatrix untuk menghilangkan kesepianku, ya! Sama sekali tidak seperti itu, oke?!"

(TLN: >///<)

"Y-Ya. Begitu, ya."
 
"Muuu, kamu tidak percaya padaku, kan?"

"Tidak, mana mungkin begitu. Aku percaya, kok, sangat percaya, malah."

"Mouuu. Pokoknya bukan seperti yang kamu pikirkan!"

Aku berpikir sambil mendengarkan alasan Aoi yang tersenyum. Aku tidak bisa membiarkan teman satu tempat tinggalku yang begitu cantik merasa kesepian. Aku harus menyelesaikan pekerjaan lemburku dengan cepat dan pulang sebelum dia tidur.

"Baiklah! Mari kita bekerja keras!"

"Yuuya-kun! Kita belum selesai berbicara!" Sambil tersenyum, aku mencoba menenangkan Aoi yang mengomel karena malu..


TL: Zho (YouthTL)

 

Prev Chapter || ToC || Next Chapter 
Post a Comment

Post a Comment

close