NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Mirai Kara Kita Hanayome no Himegi-san V2 Himegi Touka’s Reminiscence 4

Himegi Touka's Reminiscence 4

Aku pulang ke rumah orang tuaku dengan perasaan yang sangat marah. Aku benar-benar emosi, sangat kesal. Semuanya bermula dari satu kata yang diucapkan laki-laki itu. Jadi, pada tahun keempatku di universitas, aku memutuskan untuk tinggal bersamanya. Sebelumnya, aku tinggal dan pergi ke universitas dari rumah ini, tetapi tiba-tiba ayahku menyuruhku untuk tinggal bersama laki-laki itu dan mengusirku dari rumah.

 

Kata-kata ayahku hari itu sangat mengejutkan. Bahkan, aku tidak pernah membayangkan bahwa ayahku, yang sangat membenci Ha-kun, akan mengatakan hal seperti itu. Kemudian, kami menyewa sebuah apartemen yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari rumah orang tua masing-masing dan memulai kehidupan kami bersama. Sejujurnya, aku sempat memiliki impian untuk tinggal bersama. Aku selalu ingin tinggal di sebuah apartemen kecil yang jauh dari rumah, setidaknya sekali.

 

Itulah mengapa aku sangat bersemangat, dan aku tidak bisa menyembunyikan perasaan antusiasku itu. Lagi pula, aku sudah berpacaran dengannya selama empat tahun. Menurutku, sudah sewajarnya jika aku mulai memikirkan langkah selanjutnya, yaitu pernikahan! Terus terang, aku harus mengakui, belakangan ini aku mulai menyadari kata itu. Meskipun, mungkin  masih terlalu dini untuk memikirkan jenjang pernikahan sebagai seorang mahasiswa, tetapi baru-baru ini, salah satu teman sekelasku menikah.

 

Jadi, aku bertanya-tanya apakah itu sebabnya, belakangan ini aku sering membayangkan masa depanku dengannya. Apakah kami akan menikah, atau …..  Aku berharap bahwa hubunganku dengannya akan selalu berjalan dengan baik, tetapi tetap saja aku agak khawatir. Karena sejak aku menjadi mahasiswa, aku lebih sering mendengar cerita tentang putus hubungan, perselingkuhan, dan kisah cinta yang tidak menyenangkan lainnya. Faktanya, hanya sedikit pasangan di sekitarku yang bisa bertahan lama. Mereka semua putus karena berbagai alasan.

 

Orang-orang iri pada kami, tetapi setiap kali mendengar cerita tentang putus cinta, aku merasa sedikit gelisah. Terkadang, aku agak khawatir bahwa suatu hari nanti kami akan mengalami hal yang sama. Itulah sebabnya aku berharap bahwa kehidupan bersama ini akan membuatnya lebih dekat denganku, tetapi ... si Idiot itu!

 

—Ah, kalau diingat-ingat, aku jadi marah!

 

    “Touka-Nee … kamu marah, wajahmu kelihatan sangat gelisah dan marah lagi, emosimu sedang tidak stabil.”

 

    “Diam!”

 

    “Dan kata-katamu tajam, dah.”

 

Sekarang, kami sedang berada di dapur rumahku. Alasan kami berada di sana karena sedang berlatih memasak. Kemudian, demi memberikan masakan yang sudah jadi ini pada adikku, aku memaksanya keluar dari kamar, tetapi saat si bodoh ini melihat masakan yang aku buat, dia malah berkata dengan histeris, 'Masakanmu saja sudah parah saat dalam kondisi normal, tapi tampilan sekarang ini benar-benar buruk! Harune belum mau mati!’, menolak untuk mencicipinya.

 

    “Tapi, Touka-Nee …. Ini adalah bakat yang luar biasa, talenta yang tiada bandingnya. Bahkan, jika Harune sendiri memasaknya sambil berdiri dengan kepala, mustahil bagi Harune untuk membuatnya. Jadi? Siapa yang mau Touka-Nee musnahkan dengan senjata ini?”

 

O-Orang ini! Kamu menjadi berlagak sejak masuk SMA, ya ….

 

    “Jelas-jelas ini makanan, makanan! Apa maksudmu, kamu mengatakan ini senjata, hah! Dan aku tidak menyarankan kamu bercanda denganku saat aku memegang panci penggorengan.”

 

Memang, gadis ini menjadi orang yang aneh sejak dipengaruhi oleh Ha-kun ….

Aku yakin dia bakalan dipanggil 'Putri yang Malang’ di sekolahnya.

 

(TLN: Maksud Touka, si Harune bakalan sama julukannya dengan Hakuma sewaktu SMA dulu, ‘Pangeran yang Malang’)

 

    “H-Hentikan! Letakkan penggorengan itu perlahan-lahan!” katanya ketakutan.

 

    “Dasar ....”

 

    “Jadi, apa nama senjata ini?” tanya dia lagi.

 

    “Aku bilang, ini bukan senjata!” Jawabku kesal, “Ini adalah … onigiri.”

 

    “Onigiri? Onigiri itu, maksud Touka-Nee, nasi kepal yang dibungkus dengan rumput laut? Harune kira itu adalah produk akhir dari eksperimen chimera, perpaduan antara burung gagak dan kelelawar ...” balasnya bercanda, “Maaf, maafkan aku! Aku hanya bercanda! Aku bercanda, jangan coba-coba menggoyangkan panci penggorengannya!”

 

    “Mana ada yang seperti itu ….”

 

    “J-Jadi, kamu mau memberikan ini kepada Onii-san?” katanya, dan dengan takut-takut, dia mencolek onigiri dengan garpunya.

 

    “I-Ini tidak akan meledak, kan?!” tanya dia sekali lagi.

 

Dia benar-benar adik yang tidak sopan, ya …. Aku hanya bisa membuat makanan yang meledak sekali dalam sepuluh kali percobaan.

 

    “Apakah Onii-san berkata padamu bahwa kamu mau membunuhnya?”

 

    “Serius, aku bakalan menghantammu dengan ini, tahu? Masa, Si Idiot itu bilang, bahwa masakanku ini bukanlah sesuatu yang seharusnya dimakan oleh mahluk hidup!”

 

Ahh! Aku muak setengah mati karenanya. Dia tidak mau memakan makanan yang sudah kubuat dengan susah payah! Kalau dia bilang masakanku adalah sesuatu yang tidak boleh dimakan oleh manusia, maka aku akan memberi orang seseorang satu juta dolar agar ada yang mau mengakuinya, tetapi, ‘itu bukanlah sesuatu yang harus dimakan oleh makhluk hidup', apa maksudnya, hah!? Apa itu berarti anjing, kucing, dan serangga tidak boleh makan masakanku?

 

Kurang ajar. Kurang ajar. Kurang ajar. Kurang ajar. Kurang ajar. Sangat menjengkelkan. Bahkan jika dia minta maaf, aku tidak akan pernah memaafkannya! Kami tidak akan mandi bersama hari ini! Tidak ada seks selama sepekan! Ciuman dalam sehari … juga … hanya sekali saja!

 

    “Aku mengerti. Dari ekspresimu itu sudah jelas—jadi jangan goyangkan panci penggorengannya!”

 

    “Aku akan memasak sesuatu yang akan membuatnya takjub!”

 

    “Jadi, bagaimana kabar Onii-san?”

 

    “Dia sedang pergi ke pertandingan gulat dengan Takashi.”

 

    “Mereka berdua sangat akrab, ya.”

 

    “Benar, sih. Tapi, menurutku itu kurang pas, karena mengganggu Takashi yang baru saja menikah.”

 

    “Itu benar. Takashi-kun sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, tapi dia masih kurang sadar akan tanggung jawabnya.”

 

Teman sekelas kami yang baru saja menikah adalah Kanako dan Kei. Terlebih lagi, Kanako sedang mengandung kehidupan baru di dalam perutnya.

 

    “Tapi aku tidak pernah menyangka bahwa mereka berdua akan menikah karena hamil di luar nikah. Benar-benar sebuah kejutan.”

 

    “Harune, apapun yang terjadi, jangan katakan ‘Hamil di luar nikah’ di depan mereka. Kanako akan menatapmu dengan tajam jika kamu berkata seperti itu.”

 

    “Dan Touka-nee semakin tidak sabar, kan! Kamu pasti tidak menyangka kalau teman masa kecilmu, Takashi-kun dan yang lainnya akan mendahuluimu! Aku menyangka kalianlah yang akan menikah duluan!”

 

    “Ugh! U-Urus saja urusanmu sendiri!”

 

Sebenarnya, aku sangat senang sampai melompat-lompat ketika Kanako memberi tahuku dan aku mengucapkan selamat kepada mereka dengan tulus. Akan tetapi, juga benar bahwa melihat pasangan yang sedang dimabuk asmara itu membuatku merasa tidak sabar. Aku selalu bertanya-tanya, apakah Ha-kun akan menikah denganku?

 

    “Setelah baru saja beberapa hari tinggal bersama, kamu sudah kembali ke rumah, itu tidak akan mudah nantinya! Kalau kamu tidak bisa memasak dengan layak, maka pernikahan itu hanyalah mimpi!”

 

    “Uu, uu ….”

 

    “Jika terus seperti ini, kamu tidak akan pernah menikah dan menjomblo selama sisa hidupmu!”

 

    “Kamu sendiri saja tidak punya pacar, dan aku tidak ingin kamu yang memberitahuku tentang itu!”

 

    “Fufufu ... Touka-Nee memang bodoh. Sama sekali tidak mengerti, tentang betapa populernya Harune di sekolah!”

 

    “Oh ya? Aku tidak berpikir kamu akan populer dengan payudara yang kecil seperti itu.”

 

    “Mumumu ... punya Harune ukurannya rata-rata! Payudara Touka-Nee saja yang kegemukan.”

 

    “Ya, ya, ada-ada saja. Mari kita berhenti sampai di sana.”

 

    “Lebih penting lagi, ini buka tentang Harune, tapi tentang Touka-Nee. Jika kamu tidak bisa memasak makanan yang layak, kamu tidak akan bisa menikah!”

 

—Terkejut ...!

 

    “Onii-san itu jauh lebih populer dari yang Touka-Nee bayangkan! Bahkan teman sekelas Harune pun banyak yang nge-fans dengan Onii-san! Dia sangat populer karena wajahnya yang menggemaskan!”

 

—Terkejut …!

 

    “Harune jauh lebih pandai memasak! Aku yakin Harune bisa membuat Onii-san lebih bahagia daripada Touka-Nee, yang cuma bisa menciptakan senjata pemusnah!”

 

    “Hehehe .... Beritahu teman-temanmu. Jika mereka ingin mencoba mengambil Ha-kun, maka mereka harus siap dengan konsekuensinya. Ngomong-ngomong, itu juga berlaku untukmu (tersenyum).”

 

    “T-Tunggu, aku mengerti! Aku mengerti, jadi ... lepaskan pisau itu dari tanganmu! Tidak boleh menggunakan pisau sambil tersenyum!”

 

    “Dasar!”

 

    “Yah, Harune juga mendukung Touka-Nee dengannya. Oleh karena itu, hari ini, Harune akan memanggil ahlinya ke dapur untuk membantu Touka-Nee memasak dengan benar!”

 

Kemudian, pintu dapur pun terbuka, dan yang muncul di hadapan kamu adalah Kanako yang perutnya membesar dan Chris-chan.

 

    “Harune, bodoh! Kamu tidak boleh memanggil Kanako yang sedang hamil seperti ini! Hei, Kanako. Apa kamu yakin tidak perlu istirahat?”

 

    “Justru sebaliknya. Dokter bahkan menyuruhku untuk bergerak secukupnya.”

 

Mengatakan hal itu, Kanako menepuk-nepuk perutnya yang membulat.

 

    “Serius?”

 

    “Ya. Itu sebabnya aku datang untuk berjalan-jalan dan menemuimu. Hei, Chris-chan?”

 

    “Ya, terlepas dari bagaimana penampilanku, aku adalah koki yang baik.”

 

    “Terima kasih.”

 

Sejujurnya aku sangat senang bahwa mereka berdua datang jauh-jauh ke sini demi aku yan sedang dalam kesulitan. Aku sangat terharu.

 

    “Yah, aku sendiri tidak pandai memasak, tapi aku bisa mengajarimu dasar-dasarnya.”

 

    “Aku akan melatihmu dengan keras.”

 

Kanako dan Chris-chan tersenyum dan memberiku gestur damai. Oh, Kanako dan Chris-chan adalah sahabat terbaikku.

 

    “Ngomong-ngomong, di mana Takashi dan Hakuma?”

 

    “Eh? Kenapa mereka berdua pergi?”

 

    “Ya? Mereka berdua bilang, mereka akan bantu-bantu di sini.”

 

    “Bukannya mereka pergi ke pertandingan gulat?”

 

    “Pada saat-saat seperti ini, seharusnya tidak ada pertandingan gulat yang diadakan di dekat sini, kan?”

 

    “Jika itu mereka, mereka pasti akan menuju ke stasiun.”

 

    “Sekarang, aku mengerti. Jadi mereka bertingkah agak aneh sepanjang pagi karena menyembunyikan sesuatu, ya ….”

 

Kupikir, mereka takut kepada kami saat kami marah.

 

    “Ternyata begitu ….”

 

    “Jadi seperti itu, ya ….”

 

Orang-orang bodoh itu, mereka menyembunyikan sesuatu dari kami.

 

Kemudian, saat mereka kembali, kami menginterogasi kedua idiot itu sambil tersenyum. Hasilnya, ternyata mereka tidak menonton pertandingan gulat, melainkan menonton live konser idol bernama Shiramori Yuki. Tentu saja, setelah itu, Kanako dan aku menghukum kedua orang idiot itu dengan empat puluh delapan teknik gulat.

 

TL: Zho (YouthTL)


Prev Chapter || ToC || Next Chapter
Post a Comment

Post a Comment

close