NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

KanoUwa: after story Volume 1 Chapter 3

 


Penerjemah: Tensa

Proffreader: Tensa


Shinohara dan Email Spam


Saat sedang makan siang dengan Shinohara, sebuah email masuk.

Di layar ponselku, judulnya terlihat mencolok.

『Rekomendasi Manga Hari Ini untuk Anda ~Catatan Perjalanan Nakal Gadis Berdada Besar yang Polos~』

"......"

Aku sama sekali tidak ingat pernah berlangganan email seperti ini.

Padahal kupikir sudah memasang proteksi anti-spam dengan benar, dan bukankah email seperti ini biasanya berisi penipuan transfer uang?

Yang bisa kulihat hanya judulnya saja, isinya tidak bisa dibuka.

Itulah masalahnya.

Aku bisa menilai ini email spam hanya dari judulnya karena aku tidak pernah mendaftar di situs-situs seperti itu. Tapi bagaimana kalau dilihat orang lain? Hanya melihat judulnya saja, bukankah aku akan terlihat seperti laki-laki yang sengaja ingin menerima informasi seperti itu?

Kemungkinan dipikir begitu sangat besar.

"Gadis berdada besar... yang polos... catatan perjalanan... nakal..."

Saat kuangkat wajah, Shinohara sedang mengintip ponselku. Sudah terlambat.

"Hei, kenapa kamu malah membacanya keras-keras di tempat umum?"

"Lho. Kan ada hal-hal yang baru bisa dipahami kalau dibaca keras."

Memang sering dengar kalau membaca keras itu bagus untuk menghafal, tapi itu tidak berlaku dalam kasus ini. Yang pasti judul ini bukan sesuatu yang perlu dihafalkan.

"Jadi senpai suka gadis yang polos?"

Shinohara bertanya. Tangannya sudah benar-benar lepas dari sumpit.

"Di sekitar senpai ada orang yang polos nggak ya? ...Hmm, jujur sih aku nggak terlalu paham komunitas senpai."

Sambil melirik Shinohara yang bergumam sendiri, aku diam-diam menekan tombol power ponselku.

"Aku jadi paham kenapa senpai bisa tetap tenang menghadapiku, dan itu agak bikin down."

"Jangan seenaknya menyimpulkan."

Shinohara salah paham. Pertama-tama, email itu bukan sesuatu yang kuminta untuk dikirim. Lagi pula, aku memang begini kalau menghadapi perempuan yang lebih muda, meskipun dia tipeku sekalipun. Kurasa sikapku tidak akan berubah.

"Aku kasih tahu ya, bukan karena Shinohara bukan tipeku makanya aku bisa tenang, bukan begitu. Memang dasarnya aku begini."

"Makanya, aku kan pengen menarik keluar sisi senpai yang bukan dasar itu. Pantas saja susah ya."

...Ada-ada saja orang yang suka menggoda orang lain dengan alasan seperti itu.

Sambil berpikir begitu aku minum air, lalu Shinohara tiba-tiba memasang ekspresi seperti baru menyadari sesuatu.

"Ah, tapi tadi ada tulisan 'dada besar' ya. Berarti aku termasuk juga dong?"

Aku hampir menyemburkan air yang kuminum.

Ini sih terlalu terus terang.

"Kenapa kamu nanya hal kayak gitu!"

"Eeh, habis kan standar dada besar itu beda-beda tergantung orangnya."

"Bukan itu masalahnya! Lagian, itu kan email spam. Bukan sesuatu yang kuminta untuk dikirim, jadi semua yang kamu pikirkan tadi itu nggak ada artinya."

Setelah berkata begitu, aku menghabiskan airku.

"Aku tahu kok? Ekspresi senpai waktu dapat email spam tadi lucu banget, cuma lihat itu aja udah cukup buat hari ini."

"Ternyata kamu tahu!"

Jadi dia sudah tahu dan sengaja menggodaku.

Karena malu, aku mengulurkan tangan ke gelas, tapi airnya sudah habis.

Melihat Shinohara yang tersenyum jahil, aku tidak bisa tidak merasakan aura setan kecilnya. 


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

0

Post a Comment



close