NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Nageki no Bourei wa Intai Shitai V2 Interlude


Penerjemah: Sena 

Proffreader: Sena


Interlude: Pembunuh Naga


Itu adalah seorang pria besar yang menjulang tinggi.


Tubuhnya yang terlatih begitu berkembang hingga terlihat jelas bahkan dari balik perlengkapan yang ia kenakan. Pelindung setengah pelat berwarna abu-abu yang menutupi tubuhnya penuh dengan goresan, namun tetap bersinar redup, memberi kesan telah melalui banyak pertempuran sengit.


Namun, yang paling mencolok adalah pedang raksasa yang ia sandang di punggungnya.


Pedang besar tanpa sarung itu terlihat polos dan kasar tanpa hiasan, tetapi bilahnya memancarkan cahaya emas yang samar.


Meskipun kota kekaisaran Zebrudia memiliki banyak pemburu, pria ini menarik perhatian semua orang di keramaian di dekat gerbang utara, yang merupakan gerbang terbesar kota tersebut. Dengan wajah yang tampak kesal karena banyaknya tatapan yang mengarah padanya, pria itu bergumam dengan suara rendah.


“Jadi ini… kota Zebrudia yang terkenal itu.”


“Hei, Arnold-san. Seperti yang kudengar, tempat ini benar-benar ramai, ya,” ujar salah satu dari tujuh pria yang bersamanya.


Pria yang mengenakan pakaian ringan itu memiliki penampilan yang terkesan ceroboh, namun matanya menyipit tajam saat mengamati sekeliling.


Segala sesuatu di tempat ini berbeda dari dunia tempat Arnold dan kelompoknya berasal. Jumlah orang, ukuran kota, keramaian yang tak kunjung reda—dan yang paling berbeda, suasananya.


Langit di atas cerah. Tidak seperti Nebranubes, yang hampir sepanjang tahun tertutup awan.


Tidak seperti negeri kabut, yang selalu diselimuti kabut tipis, dengan penduduknya yang muram dan penuh kecurigaan.


Pria berpakaian ringan itu memandang sekeliling seperti sedang menatap sesuatu yang menyilaukan, lalu tersenyum lebar.


“Meski begitu—sepertinya tingkat kekuatan di sini tidak terlalu tinggi. Sepertinya Rodin yang terkenal itu mungkin juga tidak sehebat yang dibicarakan. Kita sudah menempuh perjalanan panjang untuk sampai di sini. Semoga ada sesuatu yang cukup menyenangkan untuk dinikmati.”


Pria-pria lain tertawa seakan setuju dengan ucapannya.


Mata mereka memancarkan rasa percaya diri yang kuat—


Keyakinan yang terbangun dari pengalaman membantai banyak monster di dunia yang jarang melihat matahari.


Kebanggaan yang tumbuh dari upaya keras mereka bersama untuk memperkuat diri.

Dan yang terpenting, kewibawaan seorang pahlawan yang pernah menyelamatkan sebuah negeri.


Kilauan emas pada bilah pedang itu adalah bukti bahwa ia adalah pembunuh penguasa dunia tersebut—seekor naga.


Falling Mist, Sang Naga Petir dari Kabut.


Arnold, sang pahlawan dari negeri kabut Nebranubes, dikenal dengan gelar Gourai Wasen.


Ekspresinya tidak menunjukkan tanda-tanda senyum.


Ia hanya memandang sekeliling dengan tatapan tajam, sebelum mengeluarkan perintah singkat.


“Cari prajurit terkuat di negeri ini.”


Mata emasnya yang bersinar memancarkan niat bertarung yang seakan siap meledak kapan saja.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close