INSIDEN
“Luar biasa! Aku tidak menyangka kamu cepat sekali mendapatkan Skill ini! Bagaimana kamu mendapatkannya?”
Aku memberitahu Mizumori-senpai yang telah kurepotkan untuk mempelari skill ini, bahwa aku telah memperoleh Skill Mind Eye. Dia menatapku begitu dalam. Tetapi.
Aku mengalihkan pandanganku dari Mizumori Yukino, yang bersukacita seolah-olah dia telah mencapai hal besar. Bagaimana aku mendapatkannya?
Aku mendapatkan skill ini karena aku ingin melihat gadis telanjang.
….. Bisakah aku mengatakan itu? Jika aku mengatakannya, aku bisa membayang Senpai yang awalnya tersenyum menjadi dewa sura dan ekspresinya berubah menjadi topeng Noh yang bahkan ditakuti oleh iblis. Alasan mengapa aku ingin melihatnya seperti itu mungkin karena aku memiliki pikiran M.
“Ini berkat Senpai”
Aku segera menundukkan kepalaku dan membuat ulang ekspresi wajahku sehingga dia tidak bisa membacanya.
“Fufu, Begitukah, jika sampai diberitahu seperti itu, itu membuatku senang.”
Sambil mengatakan itu, Senpai menyuruhku untuk mengangkat wajahku.
“Aku sangat berterima kasih kepada Senpai karena menemani latihanku selama ini meskipun sekolah akan segera dimulai. Jika terjadi sesuatu tolong beritahu aku. Walaupun aku masih belum seberapa, tetapi aku akan melakukan yang terbaik.”
Secara berurutan, aku juga memutar kata-kata dengan tepat. Adalah hal yang baik untuk berbicara tentang bagaimana kau mendapatkan Skill.
Ketika aku berkata itu, Senpai tertawa kecil.
“Apa yang kamu katakan, Itu peran penting seorang Senpai untuk membimbing Kohainya, dan karena kamu berusaha keras, itu membuatku ingin membantumu.”
“Tidak-tidak, aku ingin tahu apakah aku benar-benar berusaha keras? … Ah, omong-omong, Senpai apakah kamu sudah mempersiapkan berbagai hal untuk semester baru? Apakah kamu tidak sibuk dengan Komote Moral Publik?”
“Tidak apa-apa. Organisasi siswa mungkin sibuk mempersiapkan, tetapi untuk Komite moral publik kami hanya akan membimbing siswa baru pada hari itu. Jika kamu tersesat di sekolah, bicarakan dengan orang-orang komite moral publik, termasuk aku ya.”
Operasi sukses. Semoga dia tidak akan ingat sepotong dengan caraku mendapatkan skill ini (Mind Eye). Jika aku ditanyai lebih jauh, aku mungkin bisa lepas dari rasa amoralitas.
“Pada waktu itu, Mohon bantuannya senpai. Aku sedikit khawatir karena sekolahnya besar.”
“Fufu, itu tempat yang sangat besar loh, jadi kamu akan bingung ketika kamu baru masuk sekolah. Aku mendengar bahwa ada satu siswa baru setiap tahun yang tersesat dan terlambat.”
Dalam game, karakter utama menggunakan lingkaran sihir transfer untuk berpindah kekelasnya. Akan canggung jika kau berjalan biasa dan menebak-nebak kelas sambil berkata “Ah luasnya sekolah” kan. Ada juga salah satu sub-heroine yang tersesat disekolah, Entah kenapa itu membuatku takut jika itu terjadi padaku.
Alangkah baiknya jika ada sesuatu seperti peta GPS di sekolah.
“Ngomong-ngomong, apa persipan mu aman?”
“Tentu saja, lagian aku tidak membawa banyak barang.”
Bahan ajar yang diperlukan didistribusikan di sekolah, dan bahkan jika aku membawa alat tulis dan Stola, Aku hanya perlu membawanya di lengan seragamku. Simple kan ….
“Aku menantikan berbagai hal di tahun ini …”
Sambil menatap wajahku, Senpai mengatakan hal seperti itu.
“Aku juga.”
Pedang, sihir, sekolah, Dungeon, erotis. Ini adalah dunia di mana anak laki-laki maupun perempuan senang dengan latarnya. Aku tidak punya pilihan selain menikmatinya.
“Senpai, aku akan segera menjadi lebih kuat dan mengejar ketinggalan. Tolong bersiaplah untuk dillewati olehku.”
“Hm, Aku tidak akan dilewati dengan mudah.”
Kami berdua menatap air terjun. Sinar Matahari terbit dipantulkan air terjun yang menghantam dan permukaan air yang bergoyang, seolah-olah kau sedang memukul lampu kilat berkali-kali.
“Ah, benar juga …”
Senpai bertepuk tangan seolah dia mengingat sesuatu.
“Apa itu?”
“Bisakah kamu memberi tahu ku bagaimana kamu mendapatkan Skill Mind Eye mu?”
Lalu aku berdiri, Aku memunggungi Senpai dan menendang tanah dengan sekuat tenaga.
(TLN: kabur cukkkk ….)
★★★
Tidak lama, aku disusul oleh Senpai. Pada saat aku pergi berlari ke kota, Senpai sudah berlari di sebelah ku.
“Aku ada janji untuk pergi makan ramen dengan Rudi, aku baru teringat itu…!”
“Mengapa kamu tiba-tiba melanjutkan berlari seperti ini ?”
Hal ini wajar.
“Hora, ketika kau melihat matahari terbenam, kau tiba-tiba ingin mulai berlari kan.”
“Tidak seperti itu juga, Lagian ini bukan waktu dimana matahari terbenam muncul.”
Itu benar. Namun, aku saat ini dalam kesulitan. Aku biasanya mendapatkan alasan yang mantul, tetapi hari ini aku tidak mendapatkan alasan apa yang ku inginkan.
“Ah, benar. Menurut senpai ramen bagaimana? Ada tempat yang memiliki Reputasi sangat lezat loh.”
Sebenarnya, aku berencana untuk mentraktir Ludi saja, tetapi aku pikir aku juga harus mentarktir senpai yang selalu ku repotkan. Yah lagian uang ini adalah uang saku yang ku dapatkan dari Marino-san.
“Aku Tidak punya alasan untuk menolak, tapi …….. apa kamu berusaha mencoba mengubah cerita?”
Aku harus mengubah cerita itu dengan cara apa pun.
“Apa begitu, memangnya cerita tentang apa… eh?”
Dan Saat aku mencoba mencoba menyingkirkan cerita itu, sesuatu terjadi.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bumi yang besar.
Aku mendengar teriakan dari sana-sini. Tidak ada ledakan atau bangunan runtuh. Namun.
“apa, ini”
Garis tumpul terbentuk di bawah kaki ku. Itu membentang dalam busur, akhirnya menjadi terlalu panjang untuk diikuti oleh mata saja.
“… Ini seperti lingkaran sihir.”
Aku terkejut dengan kata-kata Senpai.
Aku bertanya-tanya apakah aku harus segera melarikan diri?.
Lewati penduduk kota yang bingung dan menuju ke pusat lingkaran sihir. Dan semakin aku melanjutkan, semakin aku yakin bahwa ini adalah sebuah Event. Tetapi.
“Tidak, Ini aneh.”
Aku sungguh tidak mengerti sekarang. Event ini …….. harusnya belum saatnya terjadi.
Mengapa Event Dungeon menghidupkan kembali dewa jahat terjadi sekarang? Seharusnya ini tidak terjadi sampai setelah pendaftaran … Game bahkan belum dimulai pada saat ini.
Aku ingat garis besar Event dan melihat sekeliling.
“Senpai!”
Aku melihat seorang senior berlari ke sini, dan hati ku lega bahwa dia tidak apa-apa. Tampaknya Senpai mengikutiku ketika aku tiba-tiba mulai berlari.
Event dewa jahat ini merupakan Event yang terjadi dalam memajukan kisah Ludi setelah masuk sekolah. Kultus Dewa jahat selalu mencoba menjangkau Ludi , tetapi itu terjadi ketika dia sudah menghilangkan penyesalannya dan sudah bisa menggunakan sihir tertentu. Ini bukan Event yang baik untuk terjadi sekarang.
Mengapa terjadi ketidakteraturan seperti ini?
Jika ada kemungkinan … bagaimanapun aku memikirkannya.
“Mungkin ini gara-gara keberadaanku”
Kultus dewa jahat seharusnya mengambil waktu mereka secara perlahan untuk melakukan ini. Itu karena aku tidak berhati-hati di sini, yang berdampak dalam alur game atau peristiwa khusus.
Memang Lawannya tidak begitu kuat dan kupikir ini akan baik-baik saja, karena mereka hanya mengirim para keroco. Para keroco itu langsung dipukuli dan bahkan lebih membantu pertumbuhan Protagonist.
“Mungkin, ini gara-gara seorang yang kabur saat itu?”
Apakah insiden di Hotel Hanamura tergati dengan ini? Kemungkinannya cukup tinggi. Tetapi, penyelidikan penyebabnya ditunda sekarang. Ini bukan saatnya.
Yang harus ku lakukan adalah memahami dan mempertimbangkan situasinya.
Aku Segera mengeluarkan smartphoneku dan mengetuk nama Ludi untuk menghubunginya. Tapi ini tidak berguna. Smartphone khusus yang diberikan oleh Marino-san untuk pertahanan diri ini mengatakan bahwa selama kau berada di kota ini, kau bisa berkomunikasi di tempat selain dungeon. Aku tertawa ketika saat dia menyerahkannya karena aku telah merusak sebelumnya dan dia sangat memperkuatnya. Ini mungkin tidak akan pecah. Tapi Ludi saat ini tidak online. Itu berarti dia mungkin berada di tempat di mana dia tidak dapat berkomunikasi.
Segera aku mengirim pesan pada Marino-san dan memintanya untuk memberitahukan tentang informasi lokasi Ludi.
“Apa yang sedang terjadi?”
“Senpai, ayo pergi ke pusat lingkaran sihir ini. Sesuatu seharusnya terjadi di sana.”
Dengan mengatakan itu, aku mulai berlari menuju pusat lingkaran.
Pusat lingkaran sihir itu anehnya atau seperti yang diharapkan, dekat dengan tempat aku akan bertemu dengan Ludi.
Dan di tempat itu, ada beberapa lingkaran dengan ukuran yang bisa menampung beberapa orang, dan partikel biru pucat beterbangan di sana.
Tidak salah lagu. Itu harusnya menjadi pintu masuk ke Dungeon. Monster mungkin telah meluap dari pintu masuk dungeon yang muncul.
Kalau dilihat-lihat, ada orang yang bertarung di sekitar sini… eh?
“… Tidak, itu bohong.”
Menatap orang yang bertarung di depan pintu dungeon, dengan suara bocor tanpa disengaja.
“Wanita yang sedang merapalkan mantra itu… Bukankah dia ketua OSIS Monica Mercedes von Mobius!? Dan yang bertarung dengan kipas dalam kimono itu… bukan dia Himemiya Shion dari Shikibutai (Komite Acara)-?”
Mengapa dua anggota Sankai yang dikatakan sebagai kelompok terkuat di sekolah ini ada di sini!? Apakah ada rute yang muncul di Event ini??
Tidak, aku tidak peduli tentang itu. Dengan Monica, aku tahu bahwa dia tidak akan membiarkan monster yang meluap beraksi. Kemudian tinggalkan mereka di sini.
“… Apa Takioto mengenal mereka berdua?”
Senpai menatapku dengan ekspresi serius. Ah gawat, tapi ini sudah terlambat. Aku malah menambah masalah.
Tetapi aku juga berpikir bahwa membicarakan hal-hal seperti ini harus ditunda.
“Ya, aku tahu, tapi mari kita bicarakan nanti …”
Lalu aku Melihat dua orang yang sedang bertarung. Harus dikatakan bahwa ini beruntung ada mereka disini. Aku tidak tahu mengapa mereka ada di sini, tetapi jika aku memiliki anggota Sankai sekaligus Ketua osis terkuat saat ini (Monica), aku dapat meninggalkan monster yang meluap pada mereka.
Pertama-tama, Monster dalan angka itu berat bagi ku sekarang.
Aku melirik Senpai. Senpai sedang menonton pertempuran dengan ekspresi serius. Dia segera mulai akan berlari sambil berkata “Takioto kamu kembali”, Sepertinya dia akan mengambil bagian dalam pertempuran mereka.
Senpai mungkin ingin melindungi penduduk kota dari monster yang meluap dari dungeon.
Tapi aku ingin buru-buru ke dungeon sekarang. Jika ini adalah Event yang sama dengan garis besar yang kuketahui.
Ludi pasti ada di Dungeon.
“Takioto segara tinggalkan tempat i… Hei, apa yang kamu lakukan?”
Aku meraih tangan Senpai yang hampir berlari. Aku langsung membungkuk pada Senpai.
“Maafkan aku senpai, bisakah kamu mempercayai hal bodoh yang akanku lakukan? Itu adalah Dungeon. Maukah Senpai bergegas Dungeon itu bersamaku?”
“Apa sih… maksudmu, dan… Dungeon?”
“Aku tidak bisa menghubungi Ludi. Ini adalah Smartphone yang diberikan padaku, aku diberitahu bahwa kau bisa menghubungi kapan pun, siapapun dan dimanapun selama kau dikota ini kecuali kau memasuki Dungeon. Ini adalah alat yang ku dapatkan dari Marino-san, jadi itu tidak akan rusak kecuali terjadi suatu kesalahan. . “
Aku menemukan bahwa wajah Senpai berubah menjadi heran. Dan aku yakin ketika dia melihat pesan yang ku terima. Marino-san sudah mengetahui gejolak ini. Dan dia sudah mengetahui dimana aku mungkin.
“Ini pesan yang ku terima dari Marino-san, Senpai.”
(“Hatsumi saat ini sedang menuju ke sana. Kosuke tinggalkan tempat itu dan segera pulang ke rumah.”)
“Kenapa dia tidak menjawab pertanyaan (‘Di mana Rudi?’) Sama sekali. Pada akhirnya, Marino-san harus tahu di mana informasi lokasi Ludi dapat dikonfirmasi.”
Berbicara tentang ini, dia akan memahami tujuanku.
“Di, dia bisa memikirkan ini. Jika itu adalah Kosuke, dan dia mendengar bahwa Ludi dalam masalah, mungkin dia akan melompat ke dalamnya.”
Itulah yang dipikirkan Marino-san. Jika Ludi dalam masalah, diputuskan untuk melompat meskipun dilarang. Aku sudah memiliki catatan kriminal. Ini adalah kasus di Hotel Hanamura. Itu sebabnya Marino-san tidak mengatakan apa-apa dan menyuruhku untuk segera melarikan diri, mungkin. Sayangnya ini kontraproduktif.
Senpai menatapku dan sepertinya bertanya-tanya akan sesuatu. Tapi apapun itu, aku harus membawa satu atau lebih orang kuat ke dungeon.
“Aku mempunyai perasaan yang tidak enak. Tolong bantu aku Senpai.”
Pegang tangan Senpai dan tatap matanya. Senpai yang ekspresi ragu secara bertahap menjadi ekspresi serius.
Meskipun tampangnya melotot, Itu juga tampang yang diterima. Itu sebabnya Aku mengambil kembali garis pandang yang sangat indah dan lalu mengembalikannya untuk menanggapi garis pandang itu.
“…Aku mengerti. Mari serahkan disini pada Shion dan Monica-kaichou.”
Senpai menyerah.
Kemarahan menghilang, dia kembali bermartabat seperti biasa, dan dia juga kembali kepada Senpai yang selalu baik dan lembut. Memang, Senpai yang ini adalah Senpai yang sangat ku sukai.
“Hah~ lagian kamu itu. walaupun aku menghentikanmu, kamu tetap akan pergi ke Dungeon walaupun sendiri kan? Maka masih lebih baik aku pergi bersamamu.”
“Terima kasih banyak”
Jika demikian, sisanya adalah seberapa cepat kita pergi. Aku memiliki setidaknya semua yang ku butuhkan untuk membantu Rudi.
Sebaliknya, dapat dikatakan bahwa orang terbaik sudah datang.
“Hanya saja, kamu tahu”
Senpai berbalik dengan sedikit malu.
“Apa yang salah?”
“A, aku tidak membencinya. Umm itu kamu tahu. Aku sangat bertimakasih jika kamu segera melepaskan tanganku.”
Lihat ke bawah. Aku dengan kuat memegang tangan Senpai dengan kedua tangan.
“Su, Suimasen”
Melewati Monica-kaichou yang menguasai secara sepihak, kami berlari menuju lingkaran sihir.
salah satu dari banyak lingkaran sihir ini, itu terhubung ke sebuah ruangan yang disebut rumah monster di mana sejumlah besar monster sedang menunggu. Tapi monster yang ada disini tidak ada hubungannya dengan monster-monster disitu. Oleh karena itu, bahkan jika kau dapat mengalahkan mereka dan mengurangi jumlah monster yang sementara meluap ke kota, monster akan terus meluap karena akarnya tidak terputus.
Untuk menyingkirkan akar masalahnya, kau harus bergegas ke lingkaran sihir dengan hanya satu jawaban yang benar, Aku mampu menanganinya karena aku sudah melakukan banyak putaran dalam event ini.
Tampaknya Senpai diberitahu beberapa hal oleh Monica-kaichou tepat sebelum kami pindah, Yah lagian nanti Senpai akan mencoba melakukan sesuatu kan. Masalahnya adalah di Dungeon ini.
Bagian dalam Dungeon ini “Iscellaneous Palace” adalah rumah bergaya Barat yang sepi.
Area tersebut tertutup debu, dan jika kau bernapas di sekitar dinding, debu akan beterbangan. Selain itu, lukisan di langit-langit dan dinding sedikit kotor atau diukir berat.
Selain itu, toples yang semula merupakan karya seni di sepanjang jalan sudah retak dan tidak bisa dihias lagi, apalagi untuk tujuan penggunaan aslinya.
Dan goresan pada lukisan di lorong yang baru saja ku lewati itu jelas bukan goresan yang diukir oleh manusia.
“Hmm. Ini seperti Dungeon setelah diserang monster.”
Seperti yang dikatakan Senpai. Seperti yang bisa kau lihat dari nama Dungeon sampai batas tertentu, konsepnya mungkin adalah sebuah rumah besar yang telah diserang oleh monster dan lapuk.
“Ini pertigaan, ya … ayo ke kanan.”
Aku memilih jalan tanpa memberitahu Senpai , dan berlari sedikit terkendali.
(“Iscellaneous Palace”) adalah dungeon yang sedikit spesial jika menurut gamenya. Pecinta RPG pasti sudah mengira begitu dari saat masuk.
Lagi pula, jika kau membuat kesalahan di pintu masuk, tidak ada apa-apa bahkan jika kau pergi ke belakang hanya dengan melawan musuh.
Selain itu, bukan hanya pintu masuknya saja yang istimewa. Hirarki juga. Awalnya, kita akan melewati Dungeon dengan 10 hingga 100 lapisan, dan beberapa memiliki lebih dari 100 lapisan, tetapi Dungeon ini hanya memiliki satu lapisan. Namun dibandingkan dengan Dungeon lainnya, ini sedikit lebih besar.
Yang istimewa dari Dungeon ini adalah Dungeon ini tidak memiliki gerombolan yang berkeliaran.
Sebaliknya, monster menyergap di lantai yang tetap. Oleh karena itu, jika kau tidak salah jalan, kau dapat mencapai tujuan tanpa berjuang. Namun, monster yang muncul di luar dan bos Dungeon tidak berlaku untuk itu.
Mengapa bos Dungeon tidak berlaku untuk itu? Alasannya adalah bahwa bos berkeliaran.
Dalam Dungeon di game yang umum, monster ikan kecil akan selalu berkeliaran, dan bos pada dasarnya berdiri di belakang. Itu sebabnya aku pikir ini adalah Dungeon dengan pengaturan yang sangat baru dan menarik. Ini adalah tempat yang bagus untuk naik level karena ada monster yang diam ditempat.
Namun, ini bukan Dungeon yang bisa kau datangi lebih awal.
Jika kau perhatikan ketua OSIS Monica saat dia sedang bertarung. Monster yang muncul di sini masih berada di luar kendaliku sekarang. Jika satu per satu, itu akan mungkin sampai batas tertentu. Tetapi ketika berbicara tentang melawan banyak Monster seperti ini, ceritanya berbeda. Bahkan jika aku mengalahkan setiap monster untuk memperkuat diriku sendiri itu bukan hal yang tepat. Karena Saat ini aku sedang berlatih, dan aku sekarang hanya butuh itu.
Namun, sangat disayangkan pertempuran bisa dihindari karena keadaan khusus dari Dungeon ini.
“Selanjutnya adalah kiri”
Karena ini adalah peta yang sama dengan game, pertempuran hampir bisa dihindari. Namun, ketika datang ke pertempuran, itu tidak bisa dihindari untuk berjuang. Dan akan sulit bagiku untuk menang dari boss saat ini kecuali ada sebauh keajaiban.
Itu sebabnya aku ingin Senpai datang. Karena Kekuatan yang yang tergabung dalam Sankai bukanlah bualan belaka. Walau Peristiwa kebangkitan belum terjadi, dan meskipun dia adalah seorang Senpai yang belum dewasa, kekuatannya masih tinggi. Dan Bahkan bos bisa dikalahkan.
Namun Bukan berarti aku bisa lega. Sebaliknya, kecemasan tumbuh.
“Siaalll!, Ludi … apakah masih belum?”
Menurut cerita, Ludi seharusnya terlibat dalam pemanggilan dewa jahat yang disiapkan untuk menghancurkan diri sendiri oleh seorang kultus dewa jahat.
Yah, yang sebenarnya mereka gunakan bukanlah sihir untuk memanggil dewa jahat, tapi sihir kebangkitan Dungeon. Dan Mereka tidak tahu itu adalah sihir kebangkitan Dungeon.
Kemudian Dungeon ini dibangkitkan, dan Ludi terjebak di dalamnya.
Posisi awalnya ketika dia masuk tergantung pada tingkat pertumbuhan dan pilihannya. Satu-satunya hal yang bisa ku katakan adalah tidak masalah ke mana dia pergi. Dalam hal melawan monster, sulit bagi Ludi saat ini untuk mengalahkan mereka.
Apalagi karena tidak cocok dengan bos, dia pasti akan kalah. Apalagi bos di sini adalah tipe pengembara.
Bagaimana jika dia bertemu?
“Tenanglah, Takioto”
“Maaf……”
Seharusnya menguntungkan karena aku mengetahui seluk beluknya, tetapi aku malah tidak sabar karena aku mengetahuinya.
Titik pertama di mana Ludi akan dipindahkan sudah dilewati. Tetapi ini penuh debu dengan hanya jejak kaki kita.
Siiaallll.
Jika kemajuan cerita dan pertumbuhan Ludi rendah, Aku bisa menemukannya lebih awal di sana. Jika aku berpikir tentang kemampuan Ludi, dia harus ada di sini. Tidak, Event ini sendiri seharusnya tidak terjadi. Jika kau dapat beralih ke perspektif Ludi seperti dalam game, kau dapat segera memahami di mana dia berada dan kau dapat segera bergegas.
“Cih”
Dan di titik kedua Ludi tidak ada. Aku mendecakkan Lidah secara tidak sengaja.
“Apa yang terjadi dengan Takioto?”
“Tidak, ayo pergi ke jalan di sebelah kiri.”
Ini buruk jika aku tidak cepat-cepat. Bagi Ludi yang saat ini, syarat untuk kalah adalah bertemu dengan bos pengembara di sini. Memang Dia memiliki kaki yang cepat.
Tapi Saat ini, hanya ketua OSIS Monica yang bertarung di pintu masuk atau Senpai yang bisa mengalahkannya. Namun, ketua OSIS Monica tidak akan bertemu dari awal. Maka aku atau Senpai yang harus bergabung dengan Ludi.
Aku melirik ke belakang. Senpai mengikuti ku tanpa mengatakan apa-apa. Sejujurnya, aku sangat menghargainya.
Pada dasarnya, Senpai lah yang lebih berpengalaman dari ku harus mengambil alih tempat-tempat seperti ini. Namun, Senpai telah mempercayakan ku dengan otoritas penuh.
“Bahkan disini juga tidak ada?”
Aku menghela nafas tanpa sadar. Ini adalah tempat terakhir di mana metastasis mungkin terjadi.
“… Takioto, itu, kamu tahu ……… Apa kamu ingin istirahat? Jika kita sudah sejauh ini tidak merasakan keberadaannya, mungkin saja Ludi tidak ada di Dungeon.”
Senpai menatapku dengan tatapan khawatir. Aku ingin tahu apakah aku memiliki wajah yang buruk.
“Senpai, Maafkan aku. Saat ini Senpai malah terlibat menemaniku dalam pencarian, Apa tidak apa ?”
Apa disini juga tidak ada, senpai bertanya-tanya dengan ringan. dan pikiran seperti juga tumbuh seiring kemajuan ku.
Tapi aku tidak punya niat untuk berhenti.
“Tetapi …”
Sebelum Senpai mengatakan sesuatu, aku mengulangi kata-katanya.
“Tapi bagaimana jika Ludi ada di sini?”
Aku menutup mataku. Yang muncul adalah Ludi yang langsung terjatuh setelah memakai topeng wanita muda (Ojou-sama). Ludi yang senang membeli permen saat mengunjungi toko serba ada dengan rasa ingin tahu. Ludi yang tak bisa berkata apa-apa di depan pemandangan malam yang terhampar di atas meja. Ludi yang berkeliaran di sekitar kota dengan penyamaran yang buruk. Rudi yang malu-malu mengatakan ingin makan ramen.
Jika dia hilang, aku mungkin menyesalinya tanpa dapat diperbaiki.
Aku benar-benar minta maaf untuk ini.
Buka matamu dan lihat Senpai yang memiliki ekspresi serius.
“Jika dia tidak ada disini, aku bersyukur jika dia tidak disini.”
Bukankah itu hal yang paling membahagiakan? Tidak ada Ludi di tempat yang berbahaya ini. Bahkan jika dia tidak di sini, aku tidak menyesal melompat ke sini. Karena kau tahu.
“Kalau Ludi tidak ada di sini, anggap saja tindakan kita sia-sia, kalau begitu.”
Aku sengaja mengangkat bahu dan tersenyum seperti yang di lakukan di drama luar negeri.
“Bodohnya aku, aku mencarinya meskipun dia tidak ada di sini. Ini sungguh cerita yang lucu kan? Dan bagaimana jika kita bisa menghentikan monster di sini? bukankah kita akan menjadi pahlawan.”
Aku hanya perlu berpikir begitu.
“Lebih baik tidak disini. Aku tidak menginginkannya. Aku ingin dia berada di tempat yang aman. Aku juga ingin tertawa bersama Ludi nanti. Tapi jika… bagaimana jika dia diserang monster?”
Mengingat itu, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan.
“Walaupun dia tidak ada disini … aku sungguh minta maaf untuk pergi menemaniku sampai akhir … Senpai”
“Tidak, aku minta maaf.”
Senpai membungkuk padaku.
“Se, Senpai ?”
“Itu benar … Fufuu, hahahaa, Kau benar-benar mempunyai nyali yang sangat besar.”
Eh, Mengapa Senpai tertawa begitu banyak?
“Sepertinya kita terlalu lama berhenti. Ayo lanjutkan.”
Aku dipukul di punggung ku dan mengangguk untuk saat ini.
Segera setelah itu, kami berdua melewati dungeon. Namun, Ludi masih belum terlihat. Tempat terakhir yang bisa dituju adalah di depan.
Ketika aku menginjak lantai target, ada sesuatu yang luar biasa.
“Tidak, itu bohong kan…? Kenapa…?”
Tanpa sadar bergumam.
Monster sedang menunggu di peta yang ditentukan di “Iscellaneous Palace”, dan pada dasarnya seharusnya tidak muncul di tempat lain. Pengecualiannya adalah jebakan pemanggil monster atau bos pengembara.
Tidak ada monster yang muncul di sini, yang merupakan salah satu posisi awal di mana Ludi dapat ditempatkan. Itu Seharusnya tidak.
Lalu mengapa? Mengapa mereka ada di sini!
Apalagi angka ini jelas aneh. Ini seperti terjebak dalam semacam jebakan dan memanggil monster …?
Aku punya firasat buruk. Semakin aku memikirkannya, semakin hati ku terganggu dan seluruh tubuh menjadi panas.
Aku tidak tahan lagi. aku tidak bisa tinggal bahkan jika aku ada di sini, dan aku berlari ke arah monster kambing di depan ku. Monster mirip kambing (“Bafoms”) tidak menyadari hal ini. Dan sudah terlambat ketika Bafoms menyadari hal ini. Ketika aku mendapatkan momentum sambil memutar tubuhku sekali, aku meletakkan tangan ketiga dan keempatnya di atas satu sama lain lalu memukulnya seperti palu.
Ada suara mendengung dari sudut spiral (tanduk) yang pecah.
Ini adalah teknik yang ku latih dengan Claris-san berkali-kali. Dengan menerapkan lengan ketiga dan keempat dan gaya sentrifugal, kami telah berhasil meningkatkan kekuatan secara signifikan dibandingkan dengan hanya memukul. Namun, itu juga merupakan teknik yang membuat celah lebih besar karena aku menggunakan kedua lengan.
“TSU————-“
Aku dapat melihat kambing yang tertiup berteriak tinggi dan berubah menjadi partikel. aku bisa melakukannya sebanyak itu. Tapi Segera setelah mendengar teriakan Bafoms, cegah monster berbentuk serigala (“Hellhound”) melompat dengan tangan ketiga, dan pukul kepalanya dengan kuat dengan tangan keempat. Mungkin itu terlalu kuat, Aku menendang Hellhound yang memantul di tempat dengan kaki kanan ku, yang ku perkuat dengan memperkuat tubuh.
“Ta, Takioto, Kau … apa-apaan kekuatan itu …”
Ketika aku melirik Senpai, Aku melihat dia memiliki ekspresi terkejut dengan kedua mata terbuka lebar. Mungkin karena keterkejutannnnya, bahunya agak lemah, dan jika aku menepuk tangannya dengan kuat, kemungkinan besar dia akan menjatuhkan naginatanya.
Aku akan sedikit membual tentang hal itu, tetapi sekarang aku tidak mampu melakukan itu. Aku memanggil Senpai ketika melihat monster yang sudah berubah menjadi partikel.
“Maaf. Tolong urus yang disini.”
Monster seperti monyet di depanku. Itu sudah memegang tongkat dan mengayunkannya ke bawah pada waktu yang tepat.
“Menyingkirrrrrrrrr!”
Letakkan tangan ketiga dan isi kekuatan magis di sana. Klab yang diayunkan tidak menimbulkan kendala apapun.
Jika kau menghancurkan monyet itu, putar tubuh dan tendang yang lain yang menggannggu, monster yang menyerangku akan terbunuh dengan tangan ketiga dan keempat, Lalu aku terus melanjutkan seperti itu. Tapi anehnya, semakin banyak aku pergi, semakin sedikit serangan yang ku dapatkan. Apa gunanya menyalip monster yang tidak menyerang mu? Aku pikir ini akan lebih sulit dalam pertempuran satu lawan banyak.
“Dasar bodoh, Bukannya kamu ingin menyelamatkan Ludi, tetapi jika kau tidak bisa melindungi dirimu sendiri itu bisa di biarkan kamu tahu!”
Melihat kembali suara itu, aku mengerti.
Bilah air itu mengenai monster yang mengejarku. Rupanya, Senpai memprioritaskan monster yang datang ke arahku. Itu pasti telah mendukung ku sepanjang waktu.
Terima kasih. Dan aku minta maaf. aku telah menemukan petunjuk, Aku tidak bisa meninggalkan Ludi,, yang kemungkinan besar dalam keadaan darurat.
Semakin aku berlari menyusuri lorong, semakin firasat ku berubah menjadi keyakinan.
“Tidak diragukan lagi. Seseorang ada di sini.”
Debu di dinding digosok dengan aneh, dan ada jejak kaki di mana debu menumpuk. Sambil berlari, carilah Ludi.
Dadaku hampir robek. Aku ingin segera bergabung dengannya.
“Sial. Kenapa bukan jejak kaki untuk satu orang!?”
Aku tidak tahu apa jejak kaki itu, tetapi ada jejak kaki melingkar di sini. Didorong oleh ketidaksabaran, aku tidak bisa menahan kaki ku bertentangan dengan motivasiku. Sebaliknya, aku hampir terburu-buru untuk jatuh.
Dengan perasaan bahwa aku harus bergegas, aku juga berpikir bahwa aku harus tenang.
Tapi sebelum aku tenang, aku harus menemukannya.
“Ludiiiiiiiii!”
Di depan Ludi ada seekor serigala hitam. Panjang totalnya sekitar 150 cm? Setiap kali serigala bernafas, nyala api keluar dari mulutnya.
Apalagi pakaian Ludi memiliki bekas tergores oleh sesuatu, dan kulitnya terekspos di beberapa tempat.
“Menyingkir dari sanaaaaa!”
Hellhound menoleh ke arahku sebagai tanggapan atas suaraku. Segera dia membuka mulutnya dan telah menunjukkan taringnya yang tajam, Lalu nyala api keluar dari mulutnya.
“Kousuke~”
Cegah dengan tangan ketiga yang di pegang. Namun, karena tidak terenchat dengan air, panas dan rasa sakit mengalir dari tempat yang tidak dapat ditutup oleh Stola. Segera pergi kesana, sambil menerapkan sihir air ke Stola, sekaligus mencegah semburan api Hellhound, lalu aku membanting tangan keempatku ke samping.
Sambil menatap Hellhound yang terbang dan tidak bergerak sama sekali, aku berlari kesana dan memeluk Ludi dengan kedua lengan kandang, aku membuat perisai untuk melindunginya. Walaupun Hellhound itu sudah tidak bergerak.
Rupanya Ludi sudah melemahkannya. Hellhound memiliki luka di sekujur tubuhnya, berdarah dari mana-mana.
“Kousukeee”
“Syukurlah … Aku sungguh bersyukur.”
Melihat ke arah Hellhound sambil memeluk Ludi. Partikel hitam seperti asap keluar dari tubuhnya, dan masuk ke tubuh kami. Kemudian mayat itu menghilang dari tempat Hellhound berbaring, menjadi batu ajaib.
Setelah memastikan itu, saya menoleh ke Ludi.
Pakaiannya robek di beberapa tempat dan kulit putihnya yang indah memiliki beberapa luka. Si pirang cantik itu berdebu dan lusuh. Rasanya seperti terkena badai.
aku Membelai kepalanya, menyeka debu dan kotoran di tubuhnya.
Aku tepat waktu.
Dia masih hidup. Dan Aku bisa mendengar suaranya. Panasnya terasa dan nafasnnya mengenai kulitku. Tapi aku tidak bisa terus memeluk.
“Ludi, ayo pergi ke tempat Senpai berada”
“Yukino-san juga ada di sini? Tapi kenapa Kosuke hanya yang ke sini?”
Ah, aku mengeluarkan suaraku.
“Etto, aku bertemu segerombolan monster di jalan saat berlari kesini … Entah bagaimana aku sangat khawatir tentang Ludi, dan aku tidak bisa menahan diri. Ya, aku meninggalkan Senpai dan bergegas kesini sendirian.”
“Mo, Bakaa. Apa yang kamu lakukan sih?”
Tapi wajah Ludi tidak marah. Dia malah tersenyum.
“Tidak …Ta, tapi ….”
“Tapi aku senang”
Ludi meletakkan kata di atasnya sebelum aku selesai berkata. Ketika dia membalas dengan senyuman, aku langsung mengalihkan pikiran ku.
Sekarang, kita harus memikirkan masa depan. Kami ingin segera bergabung dengan Senpai dan meninggalkan Dungeon ini. Atau kami harus menghentikan fungsi Dungeon. Dan aku ingin berbagi kebahagian dengan Senpai, Ku pikir akan begitu.
Namun keadaan sepertinya tidak mengizinkan.
Aku merasakan hawa keberadaan itu, dan Ludi mulai berbicara.
“Kousuke……!”
Ludi juga sepertinga memperhatikannya dan menatap lorong yang remang-remang itu dengan ekspresi serius.
“Aa, terdengar sesuatu”
Kau dapat mendengar suara menyeret sesuatu. Pada dasarnya, Kau hanya akan bertemu para monster yang diam menunggu di lantai ini. Dan jika kau pergi sejauh ini, itu hampir akan hilang. Kecuali salah satu itu.
Aku tidak tahu sampai aku mendengar dari Ludi, tetapi Hellhound yang ku lawan sebelumnya mungkin dibawa oleh Ludi dari suatu tempat. atau Kemungkinan tertinggi adalah lantai ini, yang penuh dengan monster.
Segera tingkatkan kekuatan magis lalu salurkan ke Stola, dan berdiri di depan Ludi sambil memegangnya.
“Ludi, bersiaplah untuk lari.”
Jika dia datang ke sini, kita tidak mungkin menang. Apakah mungkin untuk membawanya ke kondisi yang sangat menguntungkan?
Suara tarikan semakin keras.
Kami mundur agar tidak membuat kebisingan sebanyak mungkin. Dan segera dia datang ke tempat yang bercahaya dan wajahnya terlihat.
Wajah itu sangat besar. Itu besar dan kasar, dan memiliki dua tanduk hitam besar di dahinya. Dia juga meletakkan sesuatu seperti tengkorak yang diproses di wajahnya, dan aku bisa melihat mata yang tajam melalui celah itu.
Apakah dia menggunakannya dengan sihir? Mata tajamnya berwarna merah seperti darah, dan setiap kali dia menggerakkan wajah, Cahaya merah yang tersisa tetap ada lada lintasannya, seolah-olah dia sedang menggambar garis di udara.
Tubuh dan otot-ototnya juga besar.
Otot yang menonjol seperti batu dalam tubuh yang begitu besar, yang dengan mudah akan melebihi 2 meter.
Sesuatu yang diseret monster itu adalah sebuah tongkat besar yang terbuat dari tulang. itu memilik panjang seorang pria dewasa, dan kemungkinan kau akan berantakan jika terpukul langsung oleh benda itu.
“Tidak, itu sedikit. terlalu menakutkan kan …”
Suara kecil keluar dari mulutku tanpa sadar.
Monster yang menemukan kami sedang menatap dengan terengah-engah. Lalu dia membuka mulutnya lebar-lebar.
“————!”
Sebuah raungan meraung di sekitar.
“Larii!”
Segera berbalik dan lari ke lorong.
Betapa tidak beruntungnya! Aku bisa membantu Ludi tanpa bertemu itu, tetapi aku sekerang malah bertemu itu. Haruskah kukatakan bahwa aku beruntung selama aku tidak bahagia? Aku berpikir bahwa kami dapat bertemu (“Ruthless Ogre”) sebelum kami bergabung dengan Ludi sendirian.
Itu Ruthless Ogre bos Dungeon ini yang merupakan monster khusus yang pada dasarnya berkeliaran di kedaman Dungeon dan pertempuran bos dimulai ketika bertemu. monster itu harusnya muncul di tahap tengah cerita, sehingga aku dan Ludi yang saat ini hanya memiliki kemampuan tahap awal tidak boleh menjadi lawannya.
Segera setelah melewati lorong, ada peti harta karun di lantai di luar. Aku menatapnya dan menepuk punggung Ludi yang berlari lambar.
“Abaikan dan lari!”
Peti harta karun yang tampaknya mencurigakan di tengah lantai adalah jebakan. Jika ada karakter yang bisa mendeteksi jebakan, dia akan mengerti bahaya peti harta karun. Namun, dalam game, itu adalah peti harta karun yang dapat dibuka pemain tanpa bertanya. Tapi sekarang bukan saat yan baik memirkan semcam itu dan Tidak ada ruang untuk mengkhawatirkannya.
“————-!”
Raungan bisa terdengar dari belakang. Mengapa Monster itu berlari begitu cepat meskipun tubuhnya terlihat sangat berat?
Aku bertanya-tanya apakah kami bisa melarikan diri, tetapi itu tampaknya tidak mungkin.
Aku menatap Ludi yang terengah-engah di sebelahku. Jika terus berlari seperti ini, aku tidak masalah tapi Ludilah yang ku permasalahkan.
Tidak ada pilihan selain berhadapan langsung.
Ketika Ludi berhenti berlari, dia bernapas dengan seluruh tubuhnya. Tubuhnya penuh keringat dan dia tidak akan bisa bergerak tanpa istirahat. Dalam keadaan ini, dia meraih pakaiannya dan berdiri dengan kaki gemetar seperti anak rusa yang baru lahir.
Dia menarik pakaianku dan bergumam padaku dengan wajah yang menangis.
“Tinggalkanlah aku dan lari”
Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya dia katakan.
Aku pikir itu bodoh sama sekali.
Ludi sepertinya belum mengerti. Jika Heroine favorit ku mengatakan itu, aku hanya akan mendapatkan perasaan sebaliknya. Di tempat pertama. Aku bergegas ke Dungeon ini ketika mengetahui bahwa Ludi ada di sini dengan kemungkinan akan mati.
“Meninggalkanmu ……… Bagaimana aku bisa melakukan itu …!”
Dengan kata itu, aku memutuskan untuk bertahan hidup bersama.
Lepaskan genggaman tangannya dengan lembut dan perlahan-lahan putar ke depan untuk membuat Ogre terlihat. Aku akan meningkatkan kekuatan magis yang dikirim ke Stolaku sambil melangkah maju selangkah demi selangkah.
Aku sudah siap. Aku merasa seperti menjadi tokoh utama dalam cerita. Aku tidak tahu mengapa, aku dikelilingi oleh perasaan yang membangkitkan semangat, dan sekarang rasanya aku bisa melakukan apaopun.
Ogre sudah datang ke lantai ini. Namun, dia hanya memelototiku dan tidak menyerang. Apakah dia membaca suasana? Jika dia bisa Maka aku ingin dia membaca suasana dan meninggalkan tempat ini, tetapi itu tidak akan terjadi.
Saat aku melotot ke belakang, Ogre perlahan menggerakkan kakinya dan mendekati kami. Ogre mendekat sambil menyeret gada dengan Zuzuzuzu.
Dan ketika aku melihat penampakan monster yang belum pernah ku lihat sebelumnya, aku mulai berlari menuju tempat ini.
Dibandingkan dengan tubuh pria ini, seorang binaragawan hanyalah tongkat. Wajah Ogre itu lebih mirip kadal daripada wajah manusia. Dibandingkan dengan kekuatan oger ini, seekor singa hanyalah seekor kucing.
Ini seperti alat berat. dan Jangan bandingkan dengan binatang. Aku harus membandingkannya dengan excavator, dump truck, road roller dan sebagainya.
Tawa kering bocor. Dan aku merasa seperti sedang menonton anime-gag.
Langkah demi langkah Oger membuat suara yang menghancurkan. Dari mana sebenarnya suara itu berasal? aku akan percaya jika tubuh itu terbuat dari besi.
Untuk menerima kelas berat super, Aku harus memperkuat tubuh ku dan memperkuat kekuatan magis untuk dikirim ke Stola.
“——————————–!”
“UOOOooooooooo”
Segera setelah mengirim kekuatan magis ke Stola, aku mengerahkan Stolaku sesuai dengan tongkat gada yang diayunkan.
Lampu kilat di depan ku berkedip seperti lampu kilat kamera yang terus menerus.
Aku bertanya-tanya apakah gendang telinga robek oleh suara itu. Dan apakah dampaknya menyebabkan tubuh ku hancur berantakan. Aku perhatikan bahwa aku menyentuh tanah.
“Kousuke~”
Aku bisa mendengar tangisan Rudi.
“Tidak apa-apa”
Aku sadar bahwa aku tidak kehilangan kesadaran. Sebaliknya, aku akan mati jika aku kehilangannya. Ogre itu Sudah di depanku dan dia auger mengayunkan gadanya kebawah.
Itu bagus untuk mengembangkan kios dengan mempertimbangkan segitiga. Aku tampaknya telah mampu menangkis kekuatan gada dengan baik dan gada itu menghantam tanah dengan sekuat tenaga.
Dan ketika aku melihat ogre memegang lengan gadanya kembali, aku langsung mengambil jarak.
Kemudian bilah angin yang terbang dari belakang melewati ku dan mengenai ogre. Itu harusnya dukungan Ludi.
Aku bisa mendengar suara Ludi mengatakan “Yatta!”, tapi aku tidak punya perasaan harus berkata seperti itu.
Tentu saja, Ogre memiliki garis luka di tubuhnya. Darah juga menetes. Namun, Ruthless Ogre yang muncul di Magical Explorer adalah ….
Ogre itu meraung.
Suara bergetar di sekitar dan sesuatu melewati sisi tubuh. Ini bukan hal fisik. Mungkin ini tekanan pembunuhan, Supremasi, Sihir atau yang lainnya. Tahan tubuh yang gemetar dan perkuat kekuatan magis yang bisa dimasukkan ke dalam Stola.
Ogre itu menatap Ludi yang menggunakan seluruh tubuhnya untuk menghembuskan napas. Dan satu garis goresan pada auger itu perlahan-lahan menutup.
Dan dalam beberapa detik, luka itu sembuh dengan sangat indah sehingga aku tidak tahu di mana goresan itu.
Aku tidak bisa melihat wajah Ludi, tapi dia mungkin putus asa. Aku ingin mendorongnya di samping segera. Tapi saat Ogre itu mulai berlari ke arah Ludi, aku tidak bisa berpaling karena aku harus menghentikannya dengan mempertaruhkan nyawaku.
Sayangnya, Ogre Magical★Explorer memiliki kemampuan untuk memulihkan. Bagi ku, yang telah mengalami berbagai RPG, itu adalah troll yang memiliki kemampuan untuk memulihkan diri, aku ingin menTsukkomi bagian itu tapi ini bukan saatnya..
Untuk saat ini, si sialan itu menggunakan kekuatan magisnya untuk memulihkan tubuh dan memperkuat tubuhnya. Ludi, yang tidak bisa menyerang lebih cepat dari pemulihan otomatis, tidak akan menang tidak peduli seberapa banyak dia menyerang. Lalu apa yang harus kami lakukan dengan lawan seperti ini?
Tangan ketiga memukul perut auger saat dia mencoba berlari ke arah Ludi.
Rupanya Ogre mendapat kerusakan oleh seranganku. Ogre itu sedikit bersandar, lalu dia memegang perutnya yang sakit, tetapi sebaliknya, itu saja.
Si sialan ini akan segera pulih. Aku harus menghentikannya entah bagaimana.
“Hm, Bahayaa!”
Pemukul yang diayunkan ke bawah sebagai balasan dibelokkan oleh sebuah Stola yang terbentang dalam bentuk oval. Aku senang telah mempraktikkan berbagai bentuk transformasi sejak aku diberitahu oleh Marino-san. Serangan Ogre ini seharusnya tidak boleh diterima oleh permukaan yang datar. Aku hanya akan terlempar dengan kekuatan bodoh itu.
Aku hanya bisa bertahan, dan bilah angin Ludi sesekali memotong Ogre. Namun, tidak jelas berapa lama kondisi ini bisa dipertahankan.
Jika aku tidak mengatasi situasi itu, kami akan kalah karena perbedaan stamina. Itulah yang kupikirkan. Tapi bagaimana cara mengatasinya?
Cerita akan berubah jika ada Senpai. Jika ada Senpai, dia harusnya dapat meluncurkan serangan yang melebihi pemulihan Ruthless Ogre, dan mungkin lebih kuat dari ogre yang terlihat seperti iblis.
Tetapi apakah Senpai akan segera datang ke sini?
Bisakah kita menjaga situasi ini sampai saat itu?
Tidak, itu tidak mungkin. Lalu apa yang harus ku lakukan?
“Yaba… Guu”
Meskipun aku membelokkan gada itu, aku tidak bisa menerima combo tendangan yang datang setelah itu.
Aku mencegahnya dengan tangan kanan ku, aku menerima.Rasa sakit seperti lenganku terkoyak. Daripada itu aku selalu gagal memahami.
Ku rasa tipuan seperti ini sering dilakukan oleh Senpa dan Claris-san.
“Kousuke…”
“Jangan pernah datang ke sini!”
Aku telah meng Enchant pakaianku sedikit melalui sihir, tetapi Ludi tidak. Jika dia menerima serangan Ini, itu akan menembus tubuhnya seperti styrofoam dan akan meledak seperti home run.
Jangan pernah dia sampai berhadapan.
Ogre itu mendekat. Dia mengayunkan gadanya lagi. Aku menangkisnya dengan Stola yang menyerupai elips, dan gada menghantam tanah. Lalu tanah disapu dengan suara yang menghancurkan.
Aku segera meninggalkan tempat itu dan menatap Ogre. Auger itu menatapku dengan wajah terdistorsi. Ada sesuatu yang kupahami hanya sedikit.
Kenapa tidak segera menyerang?
Itu terjadi setelah aku menangkis kemudian malah menyerang tanah dan dinding dengan momentum itu.
Lalu, Aku melihat ogre itu menutupi lengannya, aku tiba-tiba menyadarinya sesuatu. Aku menduga bahwa kekuatan luar biasa ini telah menghilangkan pembatas otak.
Aku pikir dia menyerang dengan harapan bahwa tubuhnya tidak akan terluka.
Serangan Ogre mungkin pedang bermata dua. Dia siap sendiri untuk penghancuran dirinya. Itu sebabnya dia bisa menggunakan kekuatan bodoh seperti itu. Tapi kalau dipikir-pikir, itu sangat masuk akal. Jika dapat segera pulih, dia bisa langsung datang dengan penghancuran diri tanpa mengkhawatirkan tubuh nya sendiri.
“—————-!”
Dia menarik gada itu dan mengayunkan sambil berteriak. Segera, ubah Stola sesuai dengan serangan auger. Dasarnya adalah elips. Jangan pernah menerimanya. hanya mengalihkan serangannya.
Jika aku dapat mengumpulkan partikel sihir untuk memperkuat kemampuanku, Aku akan dapat dengan mudah menangkap serangan Ogre. Tapi Aku masih pemula yang baru saja menantang dungeon.
Apa yang harus ku lakukan? Itulah satu-satunya cara untuk menanganinya. Namun, tidak ada gunanya melawan lebih lanjut dengan cara lain.
Serangan Ludi yang sesekali adalah Side Wind. Sayangnya, serangan itu tampaknya meledak ke mana-mana.
“Ludi, aku mohon segera lari!”
Ludi, yang melemparkan sihir di belakangku dari sebelumnya, masih menyerang dan tidak terlihat akan melarikan diri.
“Aku tidak menginginkan itu. bagaimana mungkin, aku tidak bisa meninggalkanmu!”
Sejujurnya, aku ingin kau segera kabur dari sini. Jika aku kalah, Ludilah yang akan diserang. Tapi Ludi tidak lari dalam situasi ini. Jika Seorang kenalan berjuang untuk dirinya sendiri, dan kau malah melarikan diri aku pasti tidak akan menerimanya. Itu benar walaupun aku berada di posisi yang berlawanan, Ludi adalah wanita seperti itu sejak awal.
Aku juga suka sisi Ludi yang seperti yang seperti ini.
Kemudian. Aku tidak punya pilihan selain mengelola Ogre ini sambil melindunginya. Akankah kondisi kemenangan kita adalah mengalahkan Ogre, kedatangan senior Mizumori-senpai, atau melarikan diri dari Ogre ini?
Namun, meskipun kami melarikan diri, ogre itu sangat cepat. Kami memang dapat bergerak sampai batas tertentu, tetapi hanya itu. dan Terlalu sulit untuk mengalahkan ogre.
Apalagi Semua barang-barang disini adalah sampah ….. Aku bahkan tidak bisa menggunakannya untuk melawannya. Jadi tempat apa ini? Apa yang terjadi sebelum aku datang ke sini?
Pada saat aku datang ke sini …? Itu benar, di sana …
“Ludi!”
“Naniyo?”
“Abaikan apa pun dan pergi ke lantai berikutnya setelah ini.”
“Aku tidak bisa meninggalkanmu!”
“Aku juga akan segera pergi. Aku akan datang dengan rencana yang bagus!”
Aku dapat membelokkan serangannya ke arah yang salah. Dan Sebaliknya dengan melakukan itu aku bisa mendapatkan keuntungan.
“… Wakatta wa, nanti segeralah datang!”
Aku merasa sedikit lega mendengar suara lari Ludi, yang mungkin sudah berhenti chanting. Dan sambil menangkis Gada ogre dengan Stola, aku menendang tanah dengan sekuat tenaga.
“Uuuooooooooooooo!”
Kemudian dia membuat jejak besar sambil membuat suara keras sambil memulai persiapan memukul ogre … tapi aku hanha berpura-pura, lalu berbalik dan berlari.
Ogre itu dibawa pergi. Jika kau tiba-tiba berteriak dan menarik tangan, kau akan mengira serangan akan datang. Tapi hasilnya adalah pelarian dengan punggung berbalik.
Tentu saja aku melakukannya untuk menciptakan kekosongan Ogre, apalagi waktu ku sangat sedikit. Ogre segera beralih lagi dan mulai berlari ke arah ku.
“Dakara, kau mesin berat atau apa sih?”
Mengapa itu membuat suara menghancurkan? Apakah ini pembangunan pipa air kah?
Ketika aku berbalik sedikit, iblis itu berlari ke sini dalam bentuk menakutkan. Mungkin aku seharusnya tidak melihatnya.
Begitu aku kembali ke lantai di depanku, aku berteriak kepada Ludi untuk melangkah lebih jauh.
“Aku akan pergi ke sana segera setelah aku melakukan sesuatu pada ogre ini. Tunggulah di lantai depan!”
Lalu Ludi berkata “Wakatta” dan pergi, aku meminta maaf di balik punggunggnya, “Maaf kan aku.”
Ini adalah akhir dari pelarianku. Ini buruk untuk Ludi, tapi mulai sekarang, biarkan aku berjuang sendiri. Ludi seharusnya tidak boleh melihat hal-hal ini.
“Hahaa~, aku tidak menyangka menggunakan cara ini untuk hal semacam ini.”
Ada peti harta karun di tempat ini. Sebuah ruangan dengan peti harta karun di tengah dan tidak ada yang lain. Lantai biasa di antara gang. Namun, ada peti harta karun di tengah.
Dan Ogre berlari ke arah ku dengan satu peti harta karun dikakiku. Sekarang sejak kapan aku memiliki senyum tanpa rasa takut?
Apakah dia curiga karena penampilan ku berubah? Ogre berhenti dan menatapku.
“… Oi Ogre, tahukah kau? eroge berbasis RPG memiliki jebakan seperti kotoran dengan probabilitas 90%, 9 menit, 9 detik. Akan kutunjukkan, ini padamu…”
Lalu aku menendang peti harta karun itu.
“Ini jebakan erotis”
Peti itu melayang lembut pada saat yang sama dengan suara berderak.
Kaki ku dan ogre terbelah, dan kami jatuh.
Ogre mencoba melarikan diri, tetapi tidak bisa. Tentu saja. Awalnya, ini adalah jebakan di mana kelima anggota party jatuh pada saat yang sama? Tidak mungkin kau bisa melarikan diri dari jarak yang begitu dekat.
Aku sedang memikirkan tentang kejutan dan penguatan tubuh ku, tetapi itu tidak datang.
Tempat aku terjatuh adalah pada sesuatu seperti jeli. Aku segera melihat apa itu dan turun. Selain itu, ada kabut hitam samar di sekitarnya, dan setiap kali aku menyentuhnya, kekuatan magisku hilang. Aku melirik keadaan Ogre.
Si Ogre sialan itu tampak bingung. Dia tidak dia sedang terbungkus apa, dia hanya menyeka lendir di sekitarnya dan mengamuk di tempat. Kemudian aku menghela nafas dalam hatiku ketika melihat Ogre yang tubuhnya dalam keadaan berlendir.
Syukurlah. Rupanya jebakan erotis di sini tampaknya hidup dan sehat.
Awalnya, ini adalah jebakan erotis di mana peristiwa erotis terjadi.
Pada saat yang sama saat membuka kotak harta karun, sebuah lubang muncul di bawah kaki mu dan kau akan dijatuhkan ke lantai di mana kekuatan magis diserap. Dan walaupun kekuatan magis telah diserap dan kekuatan magis yang tersisa tidak dapat digunakan dengan baik, itu adalah jebakan yang membuat itu terasa nakal (Ecchi) dikelilingi oleh monster berlendir yang disebut (“estrus slime”) di antara para player. Hah~ Sayangnya, efek estrus slime ini tidak terjadi pada pria.
Kami tuan dan nyonya tahu bahwa peti harta karun adalah jebakan, dan sama sekali mengabaikan pahlawan wanita yang mengatakan “apa yang mencurigakan ini?” Lalu membuka peti harta karun dengan sengaja. Tentu saja, bahkan jika pahlawan wanita yang memiliki Skill pendeteksi jebakan mengatakan “Jangan buka”, tidak ada pertanyaan dan jawaban. Itu secara alami.
Kemudian, melihat penampilan menyebalkan dari gadis-gadis yang menjadi Eroero di Nurrunuru (berlendir), mereka akan tidak sengaja mengambil postur condong ke depan. Dan itu tidak semua. Beberapa pahlawan wanita bahkan memarahi, “Mengapa kamu membukanya, bodoh!” Yah, tidak ada alasan untuk tidak jatuh ke dalam jebakan.
“Hahaha. Aku heran kenapa kita jatuh.”
Itu adalah seorang pria apalagi seorang iblis pria yang jatuh. Ini terlihat mengerikan. Betapa bagusnya jika pihak lain adalah wanita cantik. Agak menakutkan bahwa pihak lain adalah Ogre.
Namun, senyum yang meluap dari hati tidak bisa dibendung.
“Saa, Ogre yo”
Jika ada elemen yang jauh lebih ku ungguli dari ogre sekarang, Apakah itu?
Kecepatan? Kekuatan fisik? Ketahanan?
Tidak, ini kekuatan magis.
Sumber kekuatan ogre adalah kekuatan magis. Sumber kekuatan fisik, serangan yang ditinggalkan, dan kemampuan regenerasinya adalah kekuatan magis. Bagaimana dengan lantai di mana kekuatan magis ini diserap meskipun dia sudah menggunakan kekuatan magis untuk pemulihan? Bagaimana dengan situasi saat ini di mana kemampuan positif mu menjadi kelemahan?
Aku mengambil slime yang ada di dekatku dengan tangan ketigaku dan mengangkatnya.
“Apakah kekuatan magusmu habis duluan? atau Apakah kekuatan magisku yang habis duluan? Mari kita bandingkan dengan kesabaran…!”
Apakah kau pikir kau bisa menang?
Di Magical★Explorer, Takioto Kousuke adalah satu-satunya karakter yang bertarung dengan jumlah kekuatan magis tanpa doping. Apalgi Bagi ku yang selalu berlatih untuk meningkatkan jumlah sihir setiap hari. Dan aku saat ini memiliki jumlah kekuatan magis yang luar biasa! Sekaranglah giliranku.
“—————!”
Apakah dia tahu perasaanku atau tidak, Ogre berteriak di tempat dan menatapku dengan mata berdarah. Mungkin dia terluka ketika dia jatuh, dan benda merah menetes dari mulutnya dengan air liur. Tapi itu juga segera berhenti.
dia telah pulih.
Sambil bernapas dengan seluruh tubuhnya, dia mendekat ke sini selangkah demi selangkah.
Ogre sepertinya memperhatikan. Syarat kemenangannya adalah mengalahkanku dan kabur dari tempat ini. Sebaliknya, dia tidak memperhatikan inalah kondisi kekalahannya.
Dari Kekuatan magis jelas merupakan kemenanganku. Kalau begitu ayo kalahkan aku sebelum kekuatan magis habis. Jika aku berada di posisi yang berlawanan, aku juga akan melakukannya.
“————-!”
Dan, Ogre berteriak. Daerah sekitar bergetar. Taring tajam dapat dilihat dari mulutnya yang terbuka, dan air liur menetes dari samping mulutnya.
Ogre itu menatapku dengan napas kasar, Setelah itu dia lalu menendang slime di tanah dan berlari ke arahku.
Aku melempar slime ke Ogre yang mendekat. Ogre tidak tahu untuk apa slime dan bereaksi berlebihan. Namun, sebenarnya ini hanya benda cabul yang membuat pahlawan wanita menjadi tampak erotis dan tidak berpengaruh pada pria.
Melihat kesempatan dia yang memukul home run slime dengan gada, aku membanting tangan keempatku ke perutnya yang terbuka itu. Segera dengan tangan kanan, dia mengambil slime di dekatku dan melemparkannya ke wajah auger.
“—————!”
Ogre dengan lendir di wajahnya tampak sangat Marah. Dia mengAyunkan gada di tangannya dan meniup slime itu.
Slime yang terbang ke dinding mengeluarkan suara berderak, jadi aku ingin melihat apa yang terjadi, mungkin itu hancur, tapi sekarang aku tidak bisa mengalihkan pandanganku untuk sesaat. bagaimana aku melakukan itu kecuali aku ingin mati.
Aku melihat sebuah Combo gada didepan mataku. Itu lebih seperti mendorong pergi daripada memotong angin.
Segera Enchant tangan ketiga dengan bentuk oval. Lalu itu menyentuh tanah dan auger menjerit. Dia menelan slime di sisinya dengan tangan keempat dan melemparkannya ke Ogre.
Ogre mungkin kuat.
Tapi dibandingkan dengan kekuatan penuh dari Senpai yang tidak bisa kulihat dan kekuatan penuh dari Claris-san, itu hanyalah suam-suam kuku.
Aku harus berterima kasih kepada Claris-san nanti. Jika aku tidak berlatih dengannya setiap hari, aku akan kalah.
Aku memperhatikan gerakan ogre sambil menendang ke depan. Yang harus ku lakukan saat ini adalah konsentrasi.
konsentrasi. Konsentrasi. Aku memiliki kekuatan magis lebih dari orang ini. Jika aku melarikan diri sampai kekuatan magis ogre habis, aku akan menang. Itu sebabnya aku harus berkonsentrasi dan terus menghindarinya.
Saat aku terus menghindari serangan ogre, aku merasa ogre itu bergerak perlahan. Tidak, aku tidak hanya merasakannya. Itu benar-benar lambat. Dan gerakan auger berubah perlahan seolah-olah menjadi gerakan lambat, tetapi sebaliknya, pikiran ku semakin cepat.
Itu seperti ogre hanya melakukan satu tindakan, sementara aku memikirkan dua hal bersmaan. Situasi ini pernah terjadi sebelumnya, dan aku punya cukup waktu untuk berpikir dalam pikiranku.
Tingkah laku Ogre tidak lagi melihat ku sebagai serangga sepertinya. Lalu gerakannya saat ini penuh dengan celah dan menghancurkan diri sendiri setiap kali dia menyerang, dan yang terpenting, itu sangat lambat.
Lalu aku sadar. Serangan auger semakin melemah. Pemulihan Ogre tidak tepat waktu.
Berapa lama dia memukul sejak itu? Sepertinya sebentar, tetapi juga butuh puluhan menit.
Sebelum aku menyadarinya, ogre, yang tampak seperti simbol kengerian telah menghilang. Mungkin Kekuatan magisnya sudah habis. Napasnya kasar dan tubuhnya compang-camping, apalagi dia tidak memulihkan diri, dan itu tidak aneh akan runtuh setiap saat.
Ogre mengangkat tinjunya. Aku juga mengumpulkan kekuatan magis di tangan ketiga ku dan mengambil langkah maju.
Semakin aku berkonsentrasi, lawan tampaknya semakin lambat. Fenomena apa ini? Ketika aku masih berada di Bumi, tidak ada hal yang seperti ini pernah terjadi. Apakah ada sesuatu rahasia di Takioto Kousuke? Takioto Kousuke di dalam game pastilah hanya Karkter kekuatan magis dengan performa puncak.
Tinju Ogre tidak menakutkan lagi. Tinju itu dilepaskan dengab perlahan mendekatiku. Kemudian, menggunakan kekuatan ini, aku membuat satu putaran penuh untuk mempercepat, dan membanting tangan ketiganya ke kepalanya yang kosong.
Tubuh ogre bereaksi dengan kejutan sesaat. Kemudian dia berhenti membuat sedikit gerakan. Dan tubuhnya perlahan runtuh. Meskipun ogre yang runtuh dengan membuat suara aku perlahan mendekatinya, aku tidak bisa mengabaikan untuk tidak waspada terhadap orang ini yang bisa berdiri begitu banyak. Dan lalu ogre mulai berubah menjadi partikel sihir dan menjatuhkan magic stone, akhirnya aku mengendurkan bahuku.
★★★
Ketika saya menemukan magic stone dan kembali dari dasar ke Ludi, dia duduk seperti seorang gadis dengan wajah biru tua, lalu dia melompat ke arah ku seperti peluru. Bukankah aku saat ini sangat menjijikan, tapi tentu saja aku tidak bisa mengatakan apa-apa kepada Ludi.
“Baka~, kenapa kamu malah melakukan hal gila sendirian!”
Hinaan Ludi entah bagaimana menyenangkan. Apakah karena kita masih hidup?
Lalu Mengelus kepalanya. Rambut Ludi sedikit kotor, tapi sangat halus sehingga tidak sebanding dengan rambutku. Ketika aku menarik napas dengan hidung sambil memeluk kepala Ludi, aku pikir itu buah persik yang sudah matang, dan bau manis masuk ke kepala ku.
Kemudian pegang tubuh Ludi dengan kuat dengan tangan yang lain. Tubuhnya kurus, namun lembut dan hangat. Akhirnya, aku menyadarinya, kegembiraan meluap dari seluruh tubuh ku.
Aku bisa melindunginya.
Suara Hinaan masih keluar dari mulutnya. “Baka”, “Usotsuki”, “musuh wanita”, “Hentai”, dan hinaan khas keluarga kerajaan. Tapi lengannya di sekitar tubuhku tidak pernah lepas. Dan semakin aku mendengarkan hinaan itu, semakin hati ku terpenuhi.
(TLN: iiinaaa~~ “ane juga mau dihina” XD)
Tentu saja, tubuhku dipenuhi dengan hadiah yang mendebarkan ini. Karena dia benar-benar mengkhawatirkanku, aku bisa mendengar kata-katanya.
“GGouzuke, Jyangan pelnah melakukan hal sepeti ityu lagi .”
Nyatanya, kata-kata Ludi bergetar. Awalnya dia biasa saja, tetapi setiap kali dia mengucapkan satu kata, dia semakin mulai menangis, dan sekarang sepertinya dia memiliki hal yang dikatakan, dan aku tidak tahu apa yang dia katakan lagi.
Dia mengutuk ku, dan akhirnya berhenti berbicara. Lalu sambil menekan kepala ke tubuhku ke, aku menghela nafas.
“Ludi… aku… sangat bersyukur kamu baik-baik saja.”
Ketika aku mengatakan itu, dia mendorong wajahnya lebih keras dan apalagi lengannya lebih keras memelukku. Aku berusaha sedikit untuk menanggapinya.
Beberapa saat kemudian, dia mengangkat wajahnya dan menatapku dengan mata sedikit menggeliat.
“Ne, Kousuke”
“Doushita?”
“Arigatou”
Aku senang aku menyelamatkan nyawanya.
Post a Comment