NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Tomodachi Ijou Uwaki miman no Kanojo-tachi [LN] Bahasa Indonesia Volume 1 Prologue

 Yang mau PDF nya bisa joint ke dc Fanservice x Hinagizawa Groups

Penerjemah: Miru-chan

Proffreader: Miru-chan


Prologue

Hubungan Lezat dengan Mereka

Aku sedang melakukan panggilan video di kamar bersama pacar yang sangat aku cintai. Dari posisi yang tidak terlihat oleh pacarku, aku sedang dikelilingi oleh para gadis tercantik di sekolah.

『Aku merasa, kalau begini terus, mungkin dua tahun lagi aku bisa tinggal bersama Shiki! 』

Kalau mereka tidak bergerak, tentu tidak akan tertangkap kamera. Namun, hanya membayangkan kemungkinan itu bisa terbongkar secara tidak sengaja saja sudah membuatku berkeringat dingin.

Aku tidak bisa berhenti memikirkan ketiga orang yang tampak samar dari balik layar ponsel… Tidak, sebenarnya tidak masalah sekalipun ketahuan. Kami semua hanyalah teman. Aku bisa bersumpah pada Tuhan bahwa aku tidak melakukan hal yang memalukan.

Meski begitu, aku tidak yakin bisa menghindari kesalahpahaman jika situasi ini terlihat oleh pacarku.

『Shiki, kenapa? Kamu berkeringat sekali… Apa panas? Nyalakan saja pendinginnya.』

"Ah, tidak, sama sekali tidak apa-apa."

Saat aku buru-buru menyeka keringat dengan tangan, tiba-tiba sebuah tangan terulur dari samping, menyodorkan sapu tangan. Detak jantungku semakin cepat. Rasa bersalah bercampur dengan adrenalin membuatku hampir kehilangan kendali.

『Tinggal bersama mungkin, katamu. …Kamu tidak senang?』

"Eh, tentu saja aku sangat senang! Benar-benar senang."

Ketika aku mencoba menjawab, dari sisi lain seseorang mendesakku untuk menerima sapu tangan, lalu memperlihatkan layar ponsel ke arahku. Aku pun refleks menoleh.

───Kalau sekarang aku berteriak, Senpai benar-benar akan tamat?

Sejak kapan semua ini menjadi seperti ini? Tidak, mungkin bukan tentang sejak kapan.

Kenyataan yang tidak bisa diulang selalu tersambung tanpa putus. Lebih baik tidak mengatakan hal yang tidak perlu, dan bila hanya akan menimbulkan kecemasan, sebaiknya tidak memberi tahu sejak awal.

Untuk menjaga hubungan jarak jauh yang rapuh ini, itu adalah pilihan terbaik bagi aku dan pacarku. Dosa-dosa yang terus aku tumpuk dengan pikiran seperti itu, kini sedang menjelma nyata di hadapanku.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close