Penerjemah: Chesky Aseka
Proffreader: Chesky Aseka
Interlude 4
Si Merah yang Mewarisi Mimpi
──Laurus──
“Inilah informasi yang kami ketahui tentang apa yang terjadi di Kobe.”
Beberapa pria berwajah keras, bertubuh kekar, berpenampilan seperti tentara bayaran, berjajar rapi.
Tatapan mereka tertuju pada sebuah meja berukuran panjang berlebihan untuk hanya satu orang, dan di sana duduk seorang pria gendut bertubuh gemuk.
Pada kedua tangannya, setiap jari dihiasi oleh sepuluh permata.
Terutama pada ibu jari tangan kanannya, terpasang sebuah ruby berukuran luar biasa, yang tampak sangat dia sayangi hingga tak henti-hentinya dia usap dengan lembut.
Jerman, Frankfurt, ruang kantor direktur utama Asgard Factory.
Direktur Utama Cornelius Egenfried, tengah mendengarkan kesaksian para mantan Phonetic, dan tertegun.
“...Dengan kata lain, fenomena pembalikan gravitasi mengalami anomali, dan kita sama sekali tidak tahu alasan runtuhnya Kobe...? Dan lebih dari sepuluh juta penduduk Kobe yang seharusnya mati tertelan runtuhan itu, tiba-tiba muncul di berbagai kota terdekat dalam keadaan hidup...? Konon mereka sendiri tidak mengingat apa pun. Bahkan, mengapa hewan peliharaan mereka, hingga Peri Fenomena milik mereka pun ikut bersama-sama selamat...?”
“Tepatnya, kelompok hewan yang hidup di zona konservasi alam juga telah dikonfirmasi keberadaannya di pegunungan dalam wilayah prefektur.”
“Jangan main-main, Wahnsinn! Bukan itu yang kutanyakan!”
Egenfried mengumpat “Fuck” dalam bahasa Jerman, lalu kembali menggunakan bahasa Jepang.
“Kalian ini kami ambil alih dari Interpol lewat negosiasi politik. Seharusnya kalian merasa terhormat menerima belas kasih, bukan meremehkannya. Kalau kalian tidak berguna, hari esok pun tak ada bagi kalian.”
“Yang kami ketahui hanyalah pengkhianatan Penasihat Yajima Nozomi, tidak ada yang lain...”
“Kalau begitu, sama saja kalian tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Kobe! Aku tahu ada pertarungan kecil berulang kali terjadi, bukan? Jadi, selain melawan Phonetic, dengan siapa sebenarnya Elwesii bertarung!? Lalu, dalam pertarungan besar setelah itu, apa yang terjadi!?”
“Mungkin Pemimpin Omega mengetahui isi pertarungan besar itu...”
“Memang kami pun berusaha memahami situasinya. Namun semua satelit pengintai kami dihancurkan oleh sebuah benda terbang berkecepatan super misterius. Dan itu bukan hanya kami. Sejauh yang kutahu, satelit pengintai milik negara-negara anggota tetap PBB pun dihancurkan seluruhnya.”
Sambil mengusap ruby agung pada ibu jari kanannya, Egenfried berucap.
“Perihal runtuhnya kota bertingkat itu, aku takkan mempermasalahkannya. Fungsinya sudah berakhir sejak selesai dibangun. Untuk mendapatkan hak kendali Jepang bagi sebuah perusahaan, memang perlu mempersembahkan sesuatu sebesar itu kepada PBB. Selama empat tahun, kita sudah cukup mengisap madu manis untuk menutupi kerugian. ...Hanya saja, yang menyulitkan adalah para penduduk yang ternyata masih hidup. Andai saja mereka mati sekalian.”
“Maaf mengganggu waktunya.”
“Kami ingin membicarakan soal penanganan penduduk yang selamat itu.”
Tiba-tiba, di antara Egenfried dan para pria kekar itu, muncul seorang gadis berseragam modifikasi dan seorang pemuda berjas.
Gadis itu menatap pria-pria tersebut melalui kacamata biru mudanya.
“Para mantan Phonetic, terima kasih atas kesaksian kalian. Semoga kalian terus bekerja dengan baik.”
Saat gadis itu berbisik sesuatu, kabut hitam menutupi tubuh para pria itu.
Sesaat kemudian, mereka lenyap begitu saja.
“Apa-apaan kalian ini! Bagaimana bisa menyusup ke tempat ini!?”
“Siapa tahu. Tapi... Sebaiknya Anda menutup tirai itu, oke?”
Tatsumi mendekat pada Egenfried yang tampak panik.
Dari dalam sakunya, dia mengeluarkan setumpuk dokumen.
“Maaf mendadak, tapi saatnya urusan bisnis. Berkas ini ditemukan di sebuah tempat tersembunyi di Kobe. Di dalamnya tertulis, sejak lima belas tahun lalu, bahwa Kobe Gravity Bound, salah satu dari Tujuh Bencana Besar, akan terjadi. ...Bukan, bukan sekadar ramalan. Apa ini sudah direncanakan?”
“Jangan-jangan itu, dokumen perjanjian rahasia antara Asgard dan Haitani Gien!? Dari mana kamu mendapatkannya!?”
“Dari tempat yang sangat dekat. Tepatnya di Hide Lab Kobe. ...Tanpa sistem observasi full backup, dokumen ini tidak akan mungkin ditemukan.”
Egenfried mengerutkan kening mendengar ucapan gadis yang sama sekali tak dapat dia pahami.
Suara gadis itu menyerupai kualitas nada tertinggi dari senar yang dipetik seorang musikus kelas dunia.
Namun pemuda itu tetap melanjutkannya tanpa peduli.
“Singkatnya, ini jelas pertukaran, bukan? Asgard sudah tahu informasi internal yang tidak dipublikasikan. Para mantan penduduk Kobe yang suatu saat pasti terpaksa mengungsi, tentu akan menjadi pasar kebutuhan baru. Asgard sudah bergerak lebih dulu. Material konstruksi FT yang belum dirilis untuk publik, bahan kristal karbon, semua itu disuplai oleh Haitani Gien. Sebagai gantinya, mereka mendapat investasi dana penelitian dan dukungan lain. ...Dengan itu, negosiasinya rampung, kan? Asgard melaksanakan pekerjaan dewa, merebut kendali Jepang yang hancur oleh Tujuh Bencana Besar. Lalu menikmati madu manis hasilnya.”
“...Apa yang kalian inginkan?”
“Senang kamu langsung mengerti. Meski Kobe hancur, Asgard masih bisa berkembang. Tapi kalau dokumen rahasia ini tersebar, hak kendali Jepang akan dicabut. Penelitian maupun ekstraksi Peri Fenomena tercanggih pun tak akan mungkin dilakukan. Jadi, permintaan kami sederhana. Rawatlah orang-orang yang kehilangan tempat tinggalnya.”
“Apa katamu! Kamu ingin kami membantu lebih dari sepuluh juta penduduk itu!?”
“Dengan kekayaan luar biasa yang kalian miliki, bukannya itu bisa kalian lakukan? Sekalipun rugi besar, kalau kalian berniat terus meraup untung, itu akan tertutupi. Lagi pula... Bisa jadi malah mendatangkan simpati.”
Tatsumi meletakkan salinan dokumen rahasia itu di atas meja, mendorongnya ke arah Egenfried.
“Lagipula, kami ini bukan utusan Interpol. Ini murni urusan pribadi.”
Ketika pemuda itu mundur, kali ini si gadis melangkah mendekat ke meja Egenfried.
“Hii...”
Gadis itu mengeluarkan suara aneh yang tak dapat dimengerti.
“Jangan sampai kamu kehilangan batu permatamu itu. Karena setelah semuanya berakhir, aku akan mengambilnya kembali.”
Gadis dan pemuda itu pun diselimuti kabut hitam.
Dan pada detik berikutnya... Mereka telah lenyap tanpa jejak.
Post a Comment