NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

America Gaeri no Uzakawa Osananajimi Volume 3 Afterword

 Penerjemah: Flykitty

Proffreader: Flykitty


Afterword


Halo semuanya, saya penulis Rokukai Tokuwa.


"Si Imut Menyebalkan Sahabat Masa Kecil yang Baru Pulang dari Amerika Hari Ini pun Membuatku Menari" telah sampai pada jilid terakhir! Terima kasih banyak karena sudah bersama sampai akhir!


Semua yang ingin saya tulis sudah tertuang di sini! Saya sudah mengeluarkan semuanya! Tak ada penyesalan! …bohong, masih ada banyak sebenarnya. 


Saya ingin sekali bisa membuat Seira dan yang lainnya mengenakan pakaian imut lebih banyak lagi. 


Seperti baju pelayan… lalu baju pelayan… dan tentu saja, baju pelayan (soalnya, dari semua kostum heroine, favorit saya memang baju pelayan).


Tapi, bercandanya cukup. Semua yang ingin saya sampaikan sebenarnya sudah diungkapkan Ruto lewat tariannya. 


Jilid kali ini adalah kisah tentang Ruto yang menari demi dirinya sendiri. Tentu saja, seorang tokoh utama yang berjuang demi heroine itu keren. 


Tapi, sesekali berjuang mati-matian demi membahagiakan diri sendiri, bukankah itu juga boleh? Menjadi egois sesekali juga tidak masalah. Itulah perasaan yang saya tumpahkan ke dalam kisah ini.


Bisa menjadi cerita seperti ini juga berkat Seira dan Nowa yang benar-benar gadis kuat. Mereka menangis, tertawa, marah, semua perasaan yang meledak itulah yang sungguh-sungguh membuat Ruto "menari". 


Bisa menuntaskan kisah cinta dan tari ini sampai akhir adalah berkat usaha mereka berdua. Sebagai penulis, saya tidak henti-hentinya bersyukur. Terima kasih sudah lahir di dalam karya saya.


Dan juga, Ruto. Dia adalah tokoh utama yang penuh kontradiksi sampai akhir—kuat tapi rapuh, berantakan tapi tetap berdiri. Namun satu hal yang tak pernah ia lakukan adalah membohongi dirinya sendiri. 


Meski ia ragu, terluka, sampai terpuruk, ia selalu bangkit lagi dengan dukungan banyak orang, dan terus menari mengejar bintang. Bisa menuliskan tarian dirinya sampai akhir membuat saya benar-benar bangga. 


Terima kasih atas kerja kerasmu, Ruto.


Nah, kisah ini berakhir di sini.


Tapi meskipun sudah lepas dari tangan penulis, kisah cinta dan tarian mereka belumlah usai. Kehidupan berpacaran Seira yang terus "membuat Ruto menari", atau balasan dari Nowa yang jelas tidak akan berhenti sampai di sini. Memang tidak akan tertulis dalam buku lagi, tapi kisah tarian mereka pasti akan terus berputar entah di mana, di dunia ini.


Bagaimana hari-hari mereka selanjutnya, itu pun sesuatu yang bahkan saya tidak tahu. Tapi selama Ruto terus menari, kisah mereka tidak akan kehilangan senyum. Mereka pasti akan terus menari menuju masa depan yang indah. 


Jadi biarlah saya, dengan senyum, melepas mereka dari sini. Terima kasih untuk semuanya. Selamat jalan. Dan semoga kalian mencintai tarian selamanya.


Dengan khayalan itu, saya akhiri kata penutup ini.


Sekarang, izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih terakhir.


Kepada ilustrator Komupi-sensei. Bisa menuntaskan karya ini sampai akhir adalah berkat dukungan besar Komupi-sensei. Terima kasih banyak sudah menghiasi kisah Seira dan kawan-kawan dengan ilustrasi yang indah hingga akhir. 


Bisa membangun satu kisah bersama Kompi-sensei adalah sebuah kebanggaan bagi saya. Saya akan selalu mendukung karya-karya Anda, dan akan selalu jadi penggemar Anda. 


Bila ada takdir yang mempertemukan lagi, mari bekerja sama lagi di suatu tempat.


Selanjutnya, kepada redaksi Overlap. Kepada editor yang mendampingi sejak awal ide hingga akhir kisah. Kepada semua pihak yang membantu menerbitkan karya ini. 


Dan tentu saja, kepada para pembaca yang sudah setia mengikuti kisah cinta dan tari ini hingga tuntas, saya sampaikan rasa terima kasih yang paling dalam. 


Terima kasih. Terima kasih!


Sambil berdoa, semoga suatu hari, di bawah langit berbintang, tarian Ruto dan kawan-kawan dipenuhi oleh senyuman.


Kalau begitu, sampai jumpa lagi semuanya, di kisah berikutnya!


Previous Chapter | ToC 

Post a Comment

Post a Comment

close