NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Guuzen Tasuketa Bishoujo ga Naze ka Ore ni Natsuite Shimatta ken ni Tsuite Volume 1 Interlude 5

 Penerjemah: Miru-chan

Proffreader: Miru-chan


Selingan

Tangkap Perutnya


Makan siang yang agak terlambat akhirnya siap. Karena Kirishima-san terlihat lapar, aku menyiapkan makan siang sederhana berupa nikujaga dan tamagoyaki.


Tamagoyaki ini dibuat dengan rasa manis sesuai permintaan Kirishima-san, yang kebetulan juga merupakan favoritku. Sepertinya dia menyukainya saat aku membuat bekal sebelumnya, dan itu membuatku sangat senang.


Aku sudah berusaha memasaknya dengan baik agar dia bilang enak lagi kali ini… tapi tetap saja, aku merasa sangat gugup. Kami memakai apron yang sama, melakukan kerja sama pertama kami di dapur. Tidak mungkin aku tidak gugup.


Tapi… aku ingin mengabadikan sosok Kirishima-san dalam apron di dalam ingatanku, jadi tanpa sadar aku terus-menerus mencuri pandang ke arahnya. Beberapa kali mata kami saling bertemu, jadi dia pasti sudah menyadarinya. Malu sekali…


"Kelihatannya enak banget. Boleh makan?"


"Ya, silahkan. Semoga cocok di lidahmu."


"Terima kasih. Itadakimasu."


"Itadakimasu."


Kami menyatukan tangan dan mengucapkan itadakimasu sebelum mulai makan. Sumpit, mangkuk nasi, dan peralatan makan ini semuanya kupersiapkan dengan membayangkan momen seperti ini—makan bersama Kirishima-san.


Tak kusangka aku bisa menggunakannya secepat ini. Senangnya…

Sepertinya Kirishima-san memulai dengan tamagoyaki. Entah kenapa, aku jadi semakin deg-degan.


"…Gimana rasanya?"


"Enak banget! Aku memang suka tamagoyaki buatan Mikami-san!"


Melihat ekspresi Kirishima-san saat menyuapkan nasi ke mulutnya, aku merasa lega. Setelah cukup sering makan siang bersamanya, aku rasa aku bisa mengenali ekspresi saat dia benar-benar menikmati makanan.


Aku tahu kalau dia tidak sedang berbohong atau sekadar berbasa-basi—ini adalah reaksi yang kuharapkan.


"Syukurlah…"


Sekarang, dengan dapur yang sudah kutata dengan baik, aku bisa memasak untuk Kirishima-san kapan saja. Ada pepatah yang bilang, tangkap perutnya dulu… Sepertinya aku harus lebih giat lagi mulai sekarang.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close