Penerjemah: Miru-chan
Proffreader: Miru-chan
Selingan
Kebetulan yang Menyelamatkan, Sekali Lagi
Janji kencanku dengan Kirishima-san.
Aku berdandan semaksimal mungkin, mengenakan pakaian yang kupikir akan terlihat lucu di matanya, dan tanpa sadar, aku berangkat dari rumah lebih dari satu jam lebih awal dari waktu yang disepakati.
Karena aku tiba terlalu cepat, tentu saja Kirishima-san belum ada di sana. Itu salahku sendiri karena datang kepagian. Waktu pertemuan masih lama, tapi aku sudah begitu bersemangat, berharap dia segera datang.
Namun, saat aku larut dalam kebahagiaanku sendiri, sebuah kemalangan menimpaku. Aku tidak menyangka akan diganggu oleh pria di tempat seperti ini…
Tentu saja, aku tidak tertarik untuk meladeni mereka. Tapi karena jumlah mereka ada dua, mereka menghalangi jalan keluarku dan tampak menikmati reaksiku yang jelas-jelas menolak mereka.
Aku tidak suka ini. Pria seperti mereka benar-benar menjijikkan, dan aku hanya ingin segera pergi dari sini. Meskipun aku berusaha terlihat tegar, di dalam hati aku sudah merasa sangat tertekan. Saat itulah salah satu dari mereka mengulurkan tangannya ke arahku. Aku terlalu takut dan spontan memejamkan mata…
Tapi, tangan itu tidak pernah sampai padaku.
Seseorang menghalanginya, menarikku ke dalam dekapannya, seolah-olah ingin melindungiku.
Orang itu—adalah Kirishima-san, yang kutunggu sejak tadi.
Setelah mendengar penjelasannya, ternyata dia juga pergi lebih awal dari rumah. Dan karena kebetulan itu, sekali lagi aku berhasil diselamatkan olehnya.
Sebelumnya, aku sempat bercanda dan mengatakan, "Kalau terjadi sesuatu lagi, tolong selamatkan aku secara kebetulan." Tapi aku tidak pernah mengira dia benar-benar akan melakukannya… Dan ada satu hal yang terus terngiang di kepalaku sejak saat itu.
"Jangan sentuh Mikami-san ku."
Miliknya, katanya. Biasanya, aku tidak suka jika seseorang mengatakan hal seperti itu padaku.
Tapi entah kenapa, kata-kata Kirishima-san kali ini terasa berbeda. Bukannya tidak suka, aku justru merasa… cocok dengannya. Dan aku yakin, itu bukan sekadar perasaanku saja.



Post a Comment