Penerjemah: Miru-chan
Proffreader: Miru-chan
Chapter 21
【Kabar Sangat Membahagiakan】Tunanganku, Hanya Penuh dengan Keimutan
"Oke, kakaaak~. Cosmo Miracle Dynamite~!"
Anak laki-laki itu mengerutkan alisnya dengan penuh semangat, lalu berlari kecil ke arah Yuuka. Kemudian, saat menabrak──
"Dooon!"
"Uwaa, aku kenaaa~"
Yuuka sengaja menjatuhkan dirinya ke tanah. Melihat itu, anak laki-laki itu mengangkat kedua tangannya dengan gembira.
Entah bagaimana… suasana jadi terasa menenangkan. Meskipun dengan gaya khas “Watanae Yuuka” yang memakai kacamata dan rambut diikat ponytail, ekspresinya kali ini jauh lebih lembut dibandingkan saat di sekolah. Mungkin karena lawannya anak-anak, ya.
────Watanae Yuuka di sekolah. Izumi Yuuna, yang ia perankan. Lalu, Yuuka di rumah. Ada banyak wajah yang berbeda, tapi Yuuka saat bermain dengan anak-anak… adalah sisi yang berbeda lagi.
Bukan soal mana yang bohong atau mana yang asli. Semuanya adalah Yuuka. Mungkin aku juga punya banyak wajah yang berbeda. Dan semuanya, kalau digabungkan, itulah aku──Sakata Yuuichi.
"Baiklah… sekarang, mau coba ke Onii-chan juga?"
"Iya! Cosmo Miracle Dynamite!"
Anak itu tiba-tiba melafalkan kata tersebut dengan fasih. Lalu ia berlari kecil ke arahku, dan──dengan sekuat tenaga menubruk pinggangku.
"Guwaaaah, a-a-aaku kenaaaa!!"
Aku berguling-guling di tanah sambil berteriak dramatis. Bahkan menurutku sendiri, aktingku ini sangat meyakinkan. Dengan ini, aku sudah pasti bisa merebut hati anak kecil──
──────Gonk!
"Aduuuuhhh, sakit banget!?"
"Eh!? Yuu-kun──Sakata-kun!? Kamu nggak apa-apa!?"
Karena terlalu berlebihan, kepalaku membentur keras akar pohon besar.
"Ya ampun… keterlaluan."
"Maaf…"
Sambil menahan kepala yang sakit, aku tetap duduk di tanah. Yuuka bergegas mendekat dan menghela napas panjang. Lalu, anak kecil itu menatap kami berdua dengan serius.
"Onee-chan dan Onii-chan… sudah menikah, ya?"
"Eh!?"
"A-apa yang kamu bilang, hah!?"
"Soalnya, kalian akrab banget!"
Aku dan Yuuka panik, hanya bisa terdiam menghadapi tatapan polos anak kecil itu.
Ya sih… hubungan kami memang hampir seperti pernikahan, tapi itu seharusnya jadi rahasia.
"Takkuun!"
"Ah, Mama!!"
Saat kami kebingungan, seorang wanita──yang sepertinya ibunya──bergegas menghampiri.
Sekejap, wajah anak itu langsung berbinar. Sang ibu memeluknya erat-erat, lalu mengacak-acak rambutnya dengan penuh kasih.
"Maaf ya, Mama terlambat karena kerjaan."
"Nggak apa-apa! Kakak-kakak ini main sama aku kok~!"
"Astaga, begitu ya! Terima kasih banyak sudah menemani anak saya."
Ibunya membungkuk-bungkuk memberi salam. Di sampingnya, anak itu juga ikut-ikutan menunduk dalam-dalam. Pemandangan keluarga yang hangat dan menentramkan hati.
"Syukurlah. Mamamu sudah datang."
"Iya!"
Yuuka menyipitkan mata, tersenyum lembut. Melihat ekspresi hangat itu, entah kenapa hatiku juga terasa ikut hangat.
◆
Setelah anak itu pulang, kami mengucapkan terima kasih pada guru TK, lalu meninggalkan tempat itu.
"Terima kasih ya, Yuuka. Padahal kamu habis dari acara, tapi masih sempat datang ke sini."
"Bukan begitu. Aku justru yang harus berterima kasih. Berkat Yuu-kun yang menggantikan, aku bisa ikut acara dengan baik."
Karena ini sudah sore dan di tengah kota, aku dan Yuuka berjalan dengan menjaga jarak. Ada sedikit celah di antara kami, cukup lebar untuk tidak saling bersentuhan. Seolah-olah kami orang asing. Rasanya aneh, tapi juga lucu.
"Tapi ya… Yuu-kun waktu main sama anak-anak tadi, imut banget loh!!"
Yuuka merentangkan tangannya lebar-lebar, lalu mengucapkannya seolah itu hal yang wajar.
"Hah? Aku yang imut? Jangan-jangan maksudmu anak-anak yang imut?"
"Anak-anak memang imut. Tapi Yuu-kun juga imut. Itu kebenaran semesta!"
"Aku ini siswa SMA kelas 2, tahu…"
"Keren dan imut. Itu justru daya tarikmu, Yuu-kun!"
Aku nggak ngerti apa bagusnya laki-laki biasa kayak aku bisa disebut imut. Selera Yuuka memang aneh.
"Soalnya ya… kalau aku sama Yuu-kun lagi main sama anak-anak gitu, rasanya kayak… ngerti kan?"
"Eh? Aku harus ngerti gimana?"
"Hmmm… ternyata nggak ngerti ya…"
"Maaf, aku bener-bener nggak paham."
Yuuka jadi gelisah sendiri, tapi aku tetap nggak bisa menangkap maksudnya. Mungkin karena aku kelihatan bingung, dia akhirnya berputar ke depan, menunduk, lalu berbisik pelan:
"Ja-dii… kayak… itu loh…"
"Hah? Apa? Nggak kedengeran──"
"Dasar bodoh! Maksudku… seperti kita punya anak!!"
Kali ini, karena Yuuka berteriak dengan suara yang lebih nyaring dari sebelumnya, burung gagak pun beterbangan dari atas pohon. Angin musim semi berhembus melewati celah di antara kami berdua.
"U… a-uh…"
Pipi Yuuka yang ada di depanku tampak memerah. Mungkin bukan hanya karena cahaya senja.
"Yuuka."
"H-h-hyaai!"
Hanya dengan kupanggil namanya, ia langsung tersentak. Benar-benar ekspresif. Punya banyak wajah yang berbeda. Sungguh──melihatnya tidak pernah membosankan.
"Acara tadi, bagaimana?"
"Eh?"
"Ayo, ceritakan seperti laporan acara bergaya Yuuna-chan."
"Ehh!? Tingginya permintaanmu, sih…"
Yuuka mengerutkan wajahnya, lalu menarik napas panjang. Kemudian ──berubah menjadi "Izumi Yuuna".
"Selamat malam, Yuuna di sini! Tahu tidak, hari ini aku datang ke acara Alice☆Stage! Duh, dikelilingi banyak sekali Alice idol … rasanya tegang banget!!"
Wujudnya memang Watanae Yuuka, tapi suara dan ekspresinya benar-benar Yuuna-chan. Perbedaan itu terasa begitu lucu, sampai aku refleks tertawa.
"Aku juga berusaha keras saat sesi talkshow, tahu? Tapi entah kenapa, semua orang memperlakukanku seperti anak polos… rasanya, ‘ehh, masa sih?’ gitu deh!! Padahal Yuuna itu sangat dewasa! Aku bukan gadis bodoh, lho!"
"Anak yang benar-benar polos biasanya memang nggak mau mengakuinya."
"Apa-apaan sih itu~! …Lalu, bagian terpentingnya ada di akhir! Aku dapat kostum khusus, dan──nyanyi, nyanyi di atas panggung besar! Memang menegangkan, tapi… eheh. Rasanya sangat luar biasa menyenangkan!!"
Mengingat kembali suara nyanyiannya, membuatku merasa damai. Aku memang suka suara bicaranya, tapi aku lebih mencintai suara nyanyiannya.
"…Tapi ya, ‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’."
Nada suaranya tiba-tiba merendah. Ia membelakangiku, menatap ke langit.
"Tanpa kamu di sana… aku sedikit merasa kesepian. Soalnya Yuuna selalu mendapat semangat dan keberanian darimu. Jadi aku sempat khawatir… apakah aku bisa benar-benar bersinar sendiri."
"…Itu tidak benar."
Aku──‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’──bukanlah sosok sehebat itu. Yuuna-chan selalu bersinar dengan kekuatannya sendiri. Dan justru aku yang mendapat keberanian dari sinarnya itu.
"──Baik! Laporan acara, selesai!"
Pang! Yuuka menepukkan tangannya, lalu berbalik menghadapku.
"Shinigami yang sedang jatuh cinta-san──atau lebih tepatnya, Yuu-kun. Bagaimana?"
"Hmm? Jelas saja, aku jadi makin ingin datang, sih."
Dari tadi, Masa sudah mengirimi pesan RINE terus-menerus dengan isi "Yuuna-hime imut banget…" atau "Mungkin dia istriku…" Jujur saja, itu sangat menyebalkan sekaligus bikin iri.
TLN : MC : “Sosok asli karbit ril no feki-feki”
"Kan! Memang mengecewakan, bukan!? Aku juga kecewa! Apa boleh ada hal yang sebegitu mengecewakannya? Tentu tidak boleh!!"
Dengan semangat luar biasa, Yuuka terus bicara berapi-api. Lalu, ia tiba-tiba mengubah ekspresinya. Menampilkan──senyum tak terkalahkan ala Yuuna-chan yang bisa memikat siapa pun.
"Kalau begitu, Yuu-kun. Mulai sekarang, bagaimana kalau kita hilangkan rasa kecewa itu bersama?"
◆
Sesampainya di rumah, mungkin sudah lewat sekitar satu jam. Aku duduk di sofa ruang tamu, menatap kosong ke langit-langit.
"Tunggu sebentar ya! Pokoknya jangan bergerak dari situ!!"
Setelah menegaskan itu, Yuuka buru-buru masuk ke kamarnya. Benar-benar gadis yang kalau sudah punya ide, tidak bisa ditahan.
Entah apa yang sedang ia rencanakan, tapi meskipun ia bilang mau "menghilangkan rasa kecewa", aku tidak yakin kekosongan di hatiku akibat gagal menonton acara Yuuna-chan bisa terisi begitu mudah.
"Yuu-kun, bisa tolong geser meja dulu?"
Dari balik pintu yang memisahkan ruang tamu dan lorong, Yuuka bersuara.
"Eh? Yuuka? Mau apa?"
Aku bertanya, tapi ia tidak menjawab. Aku pun memindahkan meja menepi ke dinding, lalu sekalian merapikan kursi dan barang-barang kecil di lantai ke sisi ruangan. Di depan sofa tercipta ruang kosong yang agak luas.
"Sudah, aku sudah geser. Begini cukup?"
"──Ya! Terima kasih banyak!!"
Dengan suara sebening kristal, sosok yang muncul berlari ke ruang tamu bukanlah Yuuka. Melainkan──Yuuna-chan.
Gaun one-piece berwarna pink yang dihiasi renda putih. Pita besar berwarna kuning di sisi pinggang kiri. Stocking hitam setinggi paha, menyisakan ruang di atas rok yang memperlihatkan kulit pucat mulus di "zona absolut". Mata bulat bercahaya berkat lensa kontak. Rambut cokelat kembar ekor yang bergoyang lincah, seolah hidup.
"…Yuuna-chan."
“Selamat malam, ‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’──Yuu-kun! Hari ini──Yuuna sangat senang karena kamu datang ke panggung spesialku!!”
Panggung spesial? Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi, sementara di depanku Yuuna-chan mengoperasikan smartphone. Lalu, dari smartphone yang ia letakkan di lantai, terdengar──lagu tema Love Idol Dream! Alice Stage☆. Versi off vocal-nya.
“Sekarang──saatnya pertunjukan dimulai!”
Yuuna-chan mulai bernyanyi mengikuti musik latar. Suara jernihnya menggema jauh ke dalam hatiku. Yuuna-chan melangkah ringan. Mengayunkan kedua tangan. Gerakannya anggun dan imut, bagaikan seekor kupu-kupu yang menari. Yuuna-chan tersenyum. Senyum yang mungkin tidak akan ia tunjukkan di atas panggung. Senyum yang ia tunjukkan──hanya untukku. Ketika musik berakhir, Yuuna-chan membungkuk dalam-dalam.
“…Demikianlah, panggung spesial dari Yuuna! Eksklusif, hanya untukmu. Memang tidak ada tata suara atau pencahayaan yang bagus, tapi… aku sudah berusaha sekuat tenaga!!”
Saat ia menegakkan badan, Yuuna-chan tersenyum cerah seperti bunga matahari. Tidak──apakah ini senyum Yuuka? Atau mungkin── senyum dua dimensi milik Yuuna-chan?
Watanae Yuuka. Izumi Yuuna. Yuuna dari Arisu☆Stage. Di dalam kepalaku, semua wajah itu berputar dan bercampur jadi satu.
Aku sendiri sudah tidak bisa membedakan lagi.
“Bagaimana, Yuu-kun? Rasa kecewamu, sudah hilang?”
“…Tidak, sama sekali belum.”
“Eh!?”
Ketika aku berkata tegas, Yuuka menunjukkan wajah benar-benar terkejut.
“Soalnya aku adalah ‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’, kan? Fan nomor satu Yuuna-chan. Kalau ‘Shinigami’ itu sampai melewatkan event pertama Yuuna-chan… tentu saja aku akan menyesal seumur hidup.”
“Uh… begitu ya. Padahal aku pikir sudah menemukan ide bagus…”
Yuuka menunduk lesu. Melihat Yuuka seperti itu──aku merengkuhnya erat.
“Eh!? Yu-Yuu-kun!? De-dekat banget!!”
“Apa yang akan aku ucapkan sekarang bukan dari aku, tapi dari ‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’. Kata-kata ini kukirimkan untuk ‘Yuuna-chan’. Untuk Yuuna-chan, ya.”
Aku mengingatkan diriku sendiri sambil berkata begitu. Lalu aku menatap wajah Yuuka lekat-lekat. Mata yang berembun. Pipi yang memerah. Bibir berwarna merah muda.
Apa ini, perasaan ini…? Sebuah sensasi aneh yang membuat dadaku seakan akan pecah──sesuatu yang sudah lama kukunci rapat──tiba-tiba muncul ke permukaan. Aku menelan bulat-bulat perasaan itu bersama udara.
“Tidak bisa menonton event itu memang akan jadi penyesalan seumur hidup. Tapi… fakta kalau kamu membuat panggung spesial ini untukku… itu akan jadi sesuatu yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidup.”
“…Iya.”
“Terima kasih. Aku mencintaimu──aku menyayangimu lebih dari siapa pun di dunia ini.”
Di bagian terakhir, aku tak bisa menahan diri, jadi aku memalingkan wajah. Sebab kalau aku terus menatap Yuuka──aku sendiri tak akan tahu kepada siapa sebenarnya kata-kata itu aku ucapkan. Lalu, ketika aku hendak melepaskan diri dari pelukan Yuuka──
“…Hah?”
Aku baru sadar Yuuka sedang menatapku dengan ekspresi “aku tidak akan melepaskanmu.”
“Uhm… Yuuka-san?”
“Kurang.”
“Kurang apa?”
“Tadi itu komentar dari ‘Shinigami yang sedang jatuh cinta’ untuk Yuuna, kan? Aku juga ingin mendengar komentar dari Yuu-kun untukku.”
“Harus banget?”
“Harus.”
“Aduh… manja sekali.”
“Yang menjadikanku tunanganmu itu kan kamu sendiri.”
Sungguh… hal-hal seperti ini saja dia bisa keras kepala.
“Haa… sekali saja, ya. Benar-benar cuma sekali. Mengerti?”
“Ya, aku mengerti!”
Lalu, seperti anak anjing yang menunggu diberi kata manis, Yuuka menunggu kalimatku.
Ugh, tubuhku terasa panas sekali. Aku tak sanggup menatap wajahnya, jadi aku memejamkan mata. Dengan segenap tenaga, aku mengucapkannya──
“Yuuka. Uhm… a-aku mencintaimu… sungguh.”
Sekejap──di bibirku. Ada sesuatu yang lembut dan hangat menyentuh. Aroma manis seperti jeruk menggoda hidungku.
“────!?”
Kaget, aku membuka mata… dan Yuuka sudah cepat-cepat menjauh dariku. Dengan wajah semerah apel, ia menjulurkan lidah dan tersenyum nakal. Senyuman itu mirip Yuuna-chan. Namun tak salah lagi, itu adalah senyuman Yuuka. Semuanya──mencengkeram hatiku erat-erat.
“──Aku juga. Aku mencintaimu lebih dari siapa pun di dunia ini… Yuu-kun!”
☆Untuk Shinigami-san yang sedang jatuh cinta☆
──Saat aku masih SMP.
Kalau harus dibilang, aku termasuk tipe “otaku yang banyak bicara.” Aku selalu mengobrol bersama teman dekat tentang anime dan manga. Aku hanyalah gadis seperti itu. Mungkin karena hal itu membuatku menonjol, aku tidak tahu pasti. Tapi, sejak sekitar musim panas kelas dua SMP──aku mulai diganggu oleh gadis-gadis yang populer di kelas.
Awalnya aku bertahan. Namun, agar tidak ikut terseret, teman-teman dekatku berhenti menyapaku. Seperti ada benang yang putus──aku akhirnya berhenti masuk sekolah sejak musim dingin kelas dua SMP.
Pergi ke sekolah terasa sangat menakutkan. Karena itu, aku mengurung diri di rumah, membaca light novel, membaca manga, menonton anime. Aku ingin mencari semangat dari tempat yang bukan kenyataan. Saat menjalani hari-hari seperti itu──aku perlahan mulai berpikir, “akan menyenangkan kalau aku bisa menciptakan ‘dunia seperti itu’ sendiri.” Tapi aku tidak punya bakat menulis. Tidak juga berbakat menggambar.
Ah, tapi… aku teringat sesuatu. Saat masih sangat kecil, aku pernah dipuji karena “suara”-ku. Sejak dulu, aku punya kebiasaan begitu terlintas sesuatu langsung bertindak. Meskipun sudah tidak sekolah, entah kenapa aku merasa, “ini saja harus aku lakukan!”
Aku naik shinkansen dari kampung ke Tokyo. Lalu ikut audisi “Love Idol Dream! Alice Stage☆.” Tidak pernah terbayang sama sekali kalau aku akan lolos.
“Halo. Mulai hari ini, mohon kerja samanya.”
Waktu pertama kali datang ke kantor agensi, Hotta-san menyapaku dengan ramah. Tapi aku terlalu gugup, hanya bisa membungkuk-bungkuk diam tanpa bisa bicara. Maaf ya.
Setelah lulus SMP, aku pindah ke Tokyo dan mulai hidup sendiri. Aku menjadi seorang pengisi suara──Izumi Yuuna.
Aku tetap bersekolah di SMA, sih. Tapi entahlah… di sana aku tetap gugup, tidak bisa lancar berbicara dengan orang lain. Padahal saat bekerja sebagai seiyuu, entah kenapa aku bisa bicara. Malah di sana kadang jadi kebanyakan bicara, itu juga tidak baik.
Dan kemudian, aku menjadi “Yuuna.” Sebagai Izumi Yuuna, aku menghidupkan karakter Yuuna lewat dialog pertamanya.
『Yuuna akan selalu ada di sisimu! Jadi… ayo tertawa bersama, ya?』
Padahal hanya satu kalimat, tapi aku tidak bisa menyampaikannya dengan baik. Sampai-sampai membuat staf audio menghela napas.
Aku sangat terpuruk. Kupikir kalau jadi pengisi suara, aku bisa terlahir kembali. Tapi ternyata, apa pun yang kulakukan, aku tetap saja payah. Aku berpikir begitu… lalu setiap hari terpuruk sendirian di kamar sempitku. Kemudian, beberapa waktu setelah itu.
Manajer berkata, “Ada surat dari penggemar untukmu.”
Penggemar? Padahal aku baru sedikit mengisi suara? Popularitas Yuuna juga masih sangat rendah?
Aku yakin itu pasti surat iseng. Namun, aku tetap membaca surat itu.
■ Dari Shinigami yang sedang jatuh cinta ■
Halo, Yuuna-chan. Saat aku mendengar tawamu yang terdengar sangat bahagia──aku yang sedang terpuruk bisa kembali bersemangat. Aku bisa melangkah lagi ke dunia luar. Terima kasih, Yuuna-chan. Aku sangat menyukaimu. Aku akan terus, terus, mendukungmu.
──Sejak saat itu.
Aku berusaha sekuat tenaga, berpegang pada kata-kata dari “Shinigami yang sedang jatuh cinta.”
Aku masih seiyuu pemula. Tapi aku sadar, bahkan aku yang seperti ini bisa membuat seseorang tersenyum. Karena itu, saat ayah membawa kabar tentang “perjodohan,” aku jujur saja kesal sekali.
Apa yang dia pikirkan, di saat penting seperti ini? Aku bersumpah, aku pasti akan menolak.
──Awalnya, aku berpikir begitu.
…………Yuu-kun. Kamu sudah mendukungku bahkan sebelum kita saling mengenal.
Sekarang, aku ingin bisa mendukungmu. Sebagai istrimu──aku ingin membuatmu selalu tersenyum. Aku akan terus berusaha! Jadi, kalau boleh… aku ingin bisa selalu, selalu berada di sisimu.
☆Dari Izumi Yuuna / Watanae Yuka☆
Afterword
【Kabar Gembira】Hidaka Yuu, kembali menerbitkan buku di Fantasia Bunko setelah sekian lama!!
……baiklah. Salam kenal bagi yang baru pertama kali membaca karya saya, dan salam hangat kembali bagi yang sudah lama tidak berjumpa. Saya, Hidaka Yuu.
Sebelumnya, saya telah menerbitkan tiga karya melalui Fantasia Bunko: “Ima Sugu Yametai Ars Magica”, “Tenpure Tenkai no Sei de, Ore no Rabukome ga Kichiku Nanddo”, dan “Sekiyu-chan (Yome)”.
Karya keempat kali ini,”【Rouhou】Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shikanai”, adalah sebuah cerita yang penuh dengan unsur ‘Love’ dalam Love Comedy lebih dari karya-karya sebelumnya.
Kalau bagian ‘Comedy’ terasa lebih menonjol…… ya, mohon dimaklumi saja.
Berbeda dengan para heroine utama di tiga karya sebelumnya, Watanae Yuuka adalah gadis yang pendiam dan sederhana. Namun, itu hanya saat di sekolah.
Begitu pulang ke rumah, ia berubah total menjadi tunangan yang ceria, polos, dan terlalu menyayangi tokoh utama, Sakata Yuuichi!
Bahkan, Yuuka juga adalah sosok ‘Yuuna’ yang begitu dicintai oleh Yuuichi.
───Seperti kaleidoskop yang berputar, pesona Yuuka terus berubah-ubah. Itulah yang saya tuangkan sepenuhnya dalam karya ini.
Saya berharap, lewat buku ini, para pembaca bisa merasakan sedikit saja ketenangan dan hiburan.
Oh iya, Dragon Magazine edisi Maret 2021 juga memuat liputan khusus mengenai karya ini, jadi akan sangat menyenangkan bila kalian juga bisa membacanya!
Sekarang, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih.
Untuk editor baru saya, T-sama: meskipun ini karya pertama yang kita kerjakan bersama, berkat respon cepat Anda, hasil akhir buku ini tampil begitu indah. Saya benar-benar berterima kasih, dan berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut!
Untuk Tantan-sensei: terima kasih banyak karena telah memberikan sentuhan indah melalui ilustrasi-ilustrasi yang luar biasa. Berbagai sisi Yuuka yang terus berubah berhasil Anda wujudkan melampaui bayangan saya, dan itu sungguh membahagiakan!!
Untuk semua pihak yang terlibat dalam proses penerbitan buku ini.
Untuk semua rekan di dunia kreatif. Untuk teman-teman, senior, junior, dan keluarga. Dengan dukungan dan dorongan dari kalian semua, saya kembali bisa mengirimkan sebuah karya ke dunia.
Saat memulai serialisasi karya ini di Kakuyomu maupun Shousetsuka ni Narou…… jujur saja, saya sedang berada di titik terendah sepanjang perjalanan menulis saya.
Saya tidak bisa menulis, merasa tertekan, bahkan berpikir mungkin sudah tidak mampu lagi. Meski begitu, saya tetap menulis──karena tetap ingin merangkai kisah. Dan kini, karya itu berhasil terbit sebagai sebuah buku. Kebahagiaan ini sungguh tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.
Untuk para pembaca, terima kasih banyak karena telah mengambil dan membaca buku ini. Saya sungguh berharap, semoga kalian bisa melewati hari-hari dengan senyum di wajah.
“Yuuna akan selalu ada di sisimu! Jadi…… ayo tertawa bersama, ya?”
Hidaka Yuu




Post a Comment