Penerjemah: Nels
Proffreader: Nels
Chapter 1
Pelarian
Saat embun pagi jatuh dari dedaunan.
Seekor elang yang membelakangi matahari, terbang dari dahan pohon besar menunggangi angin menuju ke langit.
Di bawah pandangan tajam elang yang melayang di langit biru, di sanalah kediaman Margrave Meegenburg berdiri di atas daratan.
Itu adalah kediaman mewah dan megah yang pantas untuk ditinggali seorang margrave dari Kekaisaran Earth——negara terbesar di dunia, tetapi jika menggeser pandangan ke samping, berdirilah sebuah menara yang terlalu tidak serasi dan merusak pemandangan.
Pada dinding yang berlumut itu hanya ada satu pintu masuk, jendela tidak ada sampai di lantai paling atas.
Jendelanya terpasang jeruji besi, dan ukurannya pun tidak cukup besar untuk bisa dilewati orang.
Satu-satunya ruangan yang ada hanyalah seluas tiga orang dewasa yang jika masuk akan merasa sempit.
Di ruangan sempit yang dimasuki cahaya remang-remang, rantai yang terikat ke dinding berbunyi.
Di sudut ruangan yang dipenuhi kegelapan, seorang anak laki-laki——Ars, yang kedua tangan dan kakinya dibelenggu dengan rantai, sedang meringkuk.
"Sepertinya sudah waktunya..."
Bereaksi terhadap "suara" yang menggetarkan gendang telinganya, Ars mengangkat wajahnya.
Satu-satunya pintu kayu kokoh yang terhubung ke luar terbuka.
Yang masuk sambil membuat engsel berkarat itu berderit adalah seorang pria paruh baya.
Dia adalah penguasa yang memerintah kota Plutone, Margrave Orpheus zu Meegenburg.
Dia juga adalah ayah Ars.
"Makanan."
Orpheus berkata singkat, dan melemparkan sepotong roti berjamur.
Roti bundar itu terus menggelinding di lantai batu yang kotor, dan tiba di bawah kaki Ars.
"Cuma sebanyak ini..."
"Apa kau pikir kau dalam posisi bisa mengeluh mewah? Kau itu sampah yang lebih rendah daripada benalu."
"Kalau begitu... apa tidak akan melakukan 'pengembangan sihir' lagi?"
"Sudah 16 tahun. Selama itu, seberapa banyak pun aku berharap, seberapa banyak pun kau berusaha, Gift-mu [Hearing] tidak menunjukkan reaksi apa pun. Itu adalah Gift Tidak Berguna yang hanya membuat telingamu sedikit lebih baik dari orang lain. Oleh karena itu, aku memutuskan bahwa melakukan 'pengembangan sihir' lebih dari ini adalah sia-sia."
Gift adalah——berkah yang diberikan oleh para dewa yang ada di dimensi lain, di luar dunia ini.
Satu orang hanya diberikan satu Gift, dan tidak ada orang yang memiliki banyak Gift.
Gift ada yang berharga sampai yang tidak berguna, dan dibagi menjadi empat jenis.
Gift Langka yang hanya ada satu di dunia. Gift Garis Keturunan yang diwariskan turun-temurun.
Gift Standar yang biasa, dan Gift Tidak Berguna yang sama sekali tidak berguna.
Di antara itu semua, orang yang memiliki Gift yang bisa menggunakan sihir cenderung sangat diandalkan, di sisi lain, orang yang memiliki Gift tidak berguna, ke mana pun pergi akan menerima perlakuan seperti sampah.
Dan Gift [Hearing] yang diberikan kepada Ars juga, diklasifikasikan sebagai salah satu Gift Tidak Berguna.
"Penerus berikutnya juga telah diputuskan, yaitu adik laki-lakimu yang mewarisi Gift Garis Keturunan."
Ibu kandung Ars sudah meninggal dunia. Sebagai catatan, adik laki-laki yang dikatakan Orpheus adalah anak dari ibu tirinya.
"Kalau begitu, bagaimana denganku?"
"Akan kuberikan makanan sebatas agar kau tidak mati. Jika waktunya tiba, akan kubebaskan. Itu adalah wasiat ibumu, Philia. Aku akan menepati janji... Sampai saat itu, diamlah di sini."
"Tidak, kalau begitu pas sekali, kita berpisah hari ini."
Ars merentangkan kedua lengannya, lalu menarik putus rantai yang membelenggu dirinya.
Pecahan rantai yang hancur berkeping-keping memantul di lantai dan mengeluarkan suara melengking.
"...Hah?"
Pada kejadian yang terlalu tiba-tiba itu, Orpheus tanpa sadar mengeluarkan suara bodoh.
Tanpa mempedulikannya, Ars mengulurkan tangan kanannya ke arah dinding.
"——‘Impact’."
Pola geometris hijau muncul di tangan Ars, dan dalam sekejap dinding itu hancur berhamburan tanpa sisa.
Yang dia ucapkan adalah "nama sihir", dan yang muncul di tangan kanannya tidak salah lagi adalah lingkaran sihir.
Itulah sebabnya, Orpheus terperangah.
"T-Tidak mungkin... Yang tadi itu sihir?"
Puing-puing berjatuhan ke tanah dan menimbulkan suara gemuruh yang keras, sementara debu tanah tersedot ke atas.
"Benar. Ini adalah 'sihir' dari [Hearing]——yang Ayah putuskan tidak bisa digunakan."
Hasil akhir setelah terus menerima siksaan atas nama "pengembangan sihir" selama 16 tahun.
Orpheus menyimpulkan itu sia-sia, tapi sebenarnya tidak semuanya tanpa arti.
Ars telah berhasil memperluas jangkauan [Hearing].
Mungkin bagi Orpheus itu hanya kemajuan sepele.
Tetapi, bagi Ars itu setara dengan penyelamatan.
Dia terus mencari, menangkap "suara" dari seluruh dunia, untuk menemukan apakah ada sihir yang bisa digunakan oleh [Hearing].
Meskipun tidak mengerti artinya, meskipun tidak bisa menggunakannya, dia terus mendengarkan semua "sihir".
"Tapi, mungkin karena ini pertama kalinya aku menggunakan sihir ini, kekuatannya lebih dari yang kuduga——tidak, 'Penghalang' yang Ayah pasang di menara ini pasti sudah melemah."
Orpheus, jika dilihat dari sikapnya saja, tampak bermartabat, tapi di dalamnya dia seorang pengecut.
Untuk menyembunyikan keberadaan putranya yang lahir dengan Gift Tidak Berguna, dia tidak hanya mengurungnya di menara dengan lingkungan tidak higienis, tetapi juga mengambil tindakan pencegahan yang sangat menyeluruh, bisa dikatakan berlebihan, agar kelemahannya tidak diketahui oleh bangsawan lain.
Salah satunya adalah memutus kontak dengan dunia luar menggunakan Gift [Barrier].
Karena itu, menara yang telah disegel dengan kuat itu telah berubah menjadi penjara yang tidak bisa dimasuki atau ditinggalkan oleh siapa pun——seharusnya...
"Tidak mungkin... Aku baru saja menyuruh 'Penghalang' itu dipasang ulang kemarin."
"Kalau begitu, mungkin saja ada celah di suatu tempat."
Sudah tidak ada satu hal pun yang bisa dipelajari dari ayah yang pikun, yang bahkan tidak bisa melihat kenyataan.
Alasan dia terus bertahan dalam kehidupan pengasingan adalah karena dia mengumpulkan informasi dari luar untuk bertahan hidup.
Saat menjalani kehidupan seperti itu, Ars mendapatkan tujuan untuk pertama kalinya dalam hidupnya.
"Kudengar di luar sana ada orang yang disebut 'Mimir, Essence of Magic', yang lebih kuat dari para 'Demon Lord'."
'Mimir, Essence of Magic'——Penyihir itu bertahta di puncak dunia.
Dia mencuri sihir rahasia dari segala negara, dan mencuri sihir tersembunyi dari segala penyihir.
Karena itulah 'Mimir, Essence of Magic'. Puncak dunia. Dikatakan kekuatannya bahkan melampaui 'Demon Lord'.
"Aku akan menemukan 'Mimir, Essence of Magic'."
Sambil bertahan di dunia yang busuk ini, dia telah melakukan persiapan penuh untuk hidup di luar.
Dia mati-matian mengumpulkan informasi sebanyak mungkin hanya untuk bertemu dengan orang itu.
"Aku ingin tahu sihir yang tidak kuketahui."
Setelah berkata dengan gembira, Ars melemparkan dirinya ke luar dengan kencang.
"Tunggu!"
Orpheus buru-buru mendekati lubang besar tempat Ars melompat keluar.
"...Hah? Tidak mungkin, ke mana dia pergi?"
Dia melihat ke bawah, tapi tidak ada siapa-siapa di sana.
"Menemukan 'Mimir, Essence of Magic', katamu...?"
Pertanyaan hampa itu lenyap ke langit bersama kepulan debu.
*
——Wilayah Meegenburg Kekaisaran Earth, Hutan Hymen.
Ada makhluk yang berlari menembus hutan luas tanpa mempedulikan pijakan yang buruk.
Dia melompat dengan menginjak batang pohon, lalu menendang dahan pohon besar dan mendarat jauh di depan.
Itu adalah gerakan seperti monster yang lincah, tapi wujud aslinya adalah seorang gadis yang murni.
Dia terus berlari sambil membiarkan rambut peraknya berkibar di belakang.
"...Kalau saja aku bisa melepaskan ini, tidak akan ada masalah."
Gadis itu mengerutkan kening sambil menatap alat pengekang yang terpasang di lengannya.
Alat sihir penyegel kekuatan sihir——kalau bukan karena ini, dia pasti sudah lama keluar dari Hutan Hymen.
"Tapi, asalkan aku bisa melewati perbatasan negara——Ah!?"
Postur gadis yang berlari ringan itu tiba-tiba goyah.
Seolah-olah gerakan barusan bohong belaka, dia melambat, lalu gadis itu jatuh tersungkur ke tanah dengan keras.
"Kk... Apa-apaan ini?"
Sambil meringis karena guncangan akibat jatuh, dia memeriksa penyebabnya dan menemukan tanaman rambat melilit kedua pergelangan kakinya.
Itu menggeliat seolah-olah makhluk hidup, jelas bukan sesuatu yang alami.
Kalau begitu, jawabannya hanya ada satu.
"Ini... disebabkan oleh sihir——artinya aku sudah tersusul."
Saat gadis berambut perak itu bergumam, para prajurit yang mengenakan perlengkapan berat mendekat sambil menginjak rumput.
Di dada baju zirah mereka ada lambang bergambar pedang dan perisai——bukti yang menunjukkan Magic Knight Kekaisaran Earth.
Negara militer Kekaisaran Earth yang memiliki wilayah kekuasaan terbesar di dunia.
Penyihirnya juga banyak, dan di antaranya, Korps Magic Knight yang terdiri dari para jenius terkenal sebagai pasukan elit.
Lima orang Magic Knight anggota korps ksatria yang ditakuti oleh negara-negara tetangga.
Bagi gadis berambut perak yang terkepung itu, ini adalah situasi yang membuatnya putus asa.
"Wah, wah, Tuan Putri Yulia, sungguh kebetulan bertemu di tempat seperti ini, sedang jalan-jalan?"
Pria di depannya berkata sambil tersenyum sinis.
Gadis berambut perak yang dipanggil Putri Yulia itu juga balas tersenyum, tapi sorot matanya sama sekali tidak menunjukkan keramahan.
"Ya, saya ingin menghirup udara segar, karena saya terus dikurung."
"Kalau begitu, kurasa sudah cukup. Gara-gara Anda melawan dengan sia-sia, berapa banyak penyihir yang jadi tidak berguna..."
Magic Knight itu berkata seolah mengeluh, lalu mengulurkan sebelah tangan ke Yulia dengan sikap sopan.
"Maaf sekali, tapi silakan kembali ke kehidupan tawanan. Kami mendapat perintah langsung dari Yang Mulia Kaisar untuk mengantarkan Anda ke Ibukota Kekaisaran dengan hormat. Jika Anda terus bertindak sesuka hati, kami pun terpaksa harus melakukan pembatasan yang ketat."
"...Apakah situasi ini yang disebut hormat? Kalau ada satu luka saja, bukankah Yang Mulia Kaisar akan curiga?"
"Luka dan semacamnya bisa diatasi dengan sihir. Jadi, ketahuilah bahwa kami juga bisa mempermalukan Anda."
Melihat Magic Knight yang tersenyum rendah itu, Yulia menghela napas sambil berdiri dengan tangkas.
"Menjijikkan. Apa semua pria memiliki pemikiran seperti itu?"
"Kami setia pada misi, jadi nafsu adalah urusan nomor dua, tapi saya tidak tahu bagaimana dengan pasukan terpisah. Jadi, demi kehormatan Anda, kami ingin Anda ditangkap dengan tenang di sini."
"Baiklah... Saya akan membiarkan diri saya ditangkap tanpa melawan. Saya bisa jalan sendiri, jadi bisakah Anda menghilangkan tanaman rambat di kaki saya?"
Meskipun terkejut dengan Yulia yang menurut begitu saja, pria Magic Knight itu mengangkat sudut bibirnya dengan senang.
"Wah, wah, saya senang Anda bisa mengerti——Hei, batalkan sihirnya."
Saat pria Magic Knight itu memberi perintah pada bawahannya, tanaman rambat yang melilit kaki Yulia menghilang.
Lalu pria itu tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya pada Yulia.
"Nah, maaf saya terlambat memperkenalkan diri, saya Leck yang memimpin pa—BUKK!?"
Kaki Yulia yang terangkat menghancurkan rahang Magic Knight yang mengaku bernama Leck itu.
Begitu rahangnya menghadap ke langit, beberapa gigi putih muncrat ke udara dari mulut Leck bersama dengan darah.
Para Magic Knight lainnya tertegun, tapi mereka segera sadar kembali dan menahan Yulia.
Leck, yang memelototi Yulia, menahan amarahnya sambil menekan mulutnya.
"Jalang sialaaan! G-Gigiku, gigiku!"
"Lho, bukankah luka dan semacamnya bisa diatasi dengan sihir?"
"Sialan... Beraninya kau. Hei, kalian, tahan dia."
Leck mencabut pedang yang terselip di pinggangnya.
"Kita akan membawanya setelah memotong keempat anggota tubuhnya. Tenang, setibanya di Ibukota Kekaisaran, kita obati saja dengan sihir."
"T-Tapi, alasan apa yang akan kita berikan saat bertemu dengan Tuan Albert nanti?"
Salah satu bawahan yang menekan Yulia ke pohon besar sesuai perintah berkata.
"Orang itu seharusnya tidak akan menyusul sampai ke Ibukota Kekaisaran. Kudengar dia ada janji minum dengan bangsawan kenalannya. Dia bilang akan mampir ke sana dulu."
Leck meludahkan darah ke tanah.
"Karena itu, tidak masalah asalkan dia tidak mati. Akan kubawa dia sambil kusiksa sampai ke Ibukota Kekaisaran."
Di matanya yang memerah, tidak ada sedikit pun sisa kewarasan. Dia menatap tajam lengan kanan Yulia dan mengangkat pedangnya.
"Kk!?"
Yulia memejamkan mata dan mengatupkan giginya seolah menahan diri.
Namun, berapa lama pun berlalu, rasa sakit itu tidak kunjung datang.
Yang menggetarkan gendang telinganya adalah suara sesuatu yang patah dan suara hantaman di tanah.
Saat Yulia membuka mata, pedang Leck patah dari pangkalnya, dan bilahnya menancap di tanah.
"Hah? Apa, tiba-tiba... kenapa patah?"
Leck memandangi gagang pedang yang menjadi ringan itu dengan bingung, tapi Yulia menyadari ada seseorang yang berdiri di belakangnya.
"Yo, maaf sepertinya mengganggu, tapi ada yang ingin kutanyakan."
Mendengar suara yang sangat tidak pada tempatnya itu, para Magic Knight yang terkejut melepaskan Yulia dan mengambil jarak.
Lalu, pandangan semua orang terpusat pada anak laki-laki yang tiba-tiba muncul.
"...Dari mana kau muncul? Siapa kau?"
"Ars. Omong-omong, ada jalan setapak hewan di semak-semak itu, dan aku keluar di sini setelah melewatinya."
Saat anak laki-laki itu menunjuk semak-semak dengan jarinya, Leck berdecak kesal tanpa berusaha menyembunyikan kekesalannya.
"Kalau begitu, kembalilah. Apa kau tahu siapa kami?"
"Para Magic Knight Kekaisaran Earth, 'kan? Sekelompok orang bodoh yang penuh jiwa ksatria, yang mengeroyok satu orang wanita?"
"Bocah sialan, jangan main-main. Kalau sekarang, kau tidak akan kubunuh. Cepat enyah."
"Ini pertama kalinya aku menggunakannya pada manusia, tapi——'Impact'."
"Ah!?"
Begitu leher Leck tersentak ke belakang, tubuhnya terlempar dan menabrak pohon besar di belakangnya.
Leck, yang merosot duduk terseret gravitasi, terdiam dengan wajah remuk yang terkulai.
"Lho... dia tidak mati, kan?"
Ars menggaruk bagian belakang kepalanya dengan bingung, dan mengintip kondisi Leck yang pingsan.
"Kukira dia akan menangkisnya. Tapi, tidak kusangka akan seefektif ini... padahal aku memilih sihir yang kukira paling lemah yang bisa kugunakan."
Korps Magic Knight Kekaisaran Earth terdiri dari para jenius. Itulah yang Ars dengar melalui [Hearing].
Dia juga pernah beberapa kali menguping pertarungan Magic Knight yang terkenal itu, dan dia mendapat kesan bahwa mereka sangat kuat.
Karena itu, 'Impact'——sihir yang hanya untuk gertakan, seharusnya bisa ditahan dengan mudah... tapi, kenyataan dan ingatan tidak cocok, jadi Ars bingung.
"T-tadi itu... tanpa rapalan mantra, 'kan...?"
"Tenang, dari ucapannya tadi, itu mungkin sihir tingkat rendah. Selain itu, jumlah kita masih lebih banyak. Kalau kita hati-hati, kita tidak akan kalah."
"Warna lingkaran sihirnya hijau. Dari efek sihirnya, apa itu [Wind] atau [Storm] atau——pokoknya, tidak salah lagi itu sistem hijau. Yang memiliki Gift sistem merah akan menanganinya."
Setelah selesai menganalisis, para Magic Knight Kekaisaran Earth mengambil sikap bertarung. Ars yang melihat mereka juga ikut bersiap.
Tapi, mungkin mereka waspada, setelah membentuk formasi, mereka hanya mengamati.
Kalau begitu, serangan duluan adalah kemenangan.
Dari sihir yang dia pelajari dengan mendengar saat dikurung, dia mengeluarkan sihir yang dikhususkan untuk pertarungan kelompok.
"——'Shadow Echo Quake'."
Garis-garis berwarna oranye muncul di tanah, menggambar pola geometris, dan lingkaran sihir yang menakjubkan pun selesai.
"Bodoh, siapkan serangan balasan. Yang memiliki Gift [Fire] maju ke de——"
Kata-kata Magic Knight itu terputus di tengah, dan matanya terbelalak melihat lingkaran sihir Ars.
"A-Apa, oranye? Bukankah dia penyihir sistem hijau!?"
"Mustahil. Tidak mungkin. Gift yang diberikan oleh para dewa hanya satu."
"Meskipun tidak mungkin, kenyataannya dia ada di depan kita. Bersiap, sihirnya datang!"
Para Magic Knight Kekaisaran Earth berteriak satu sama lain, tetapi bahkan setelah lingkaran sihir oranye itu menghilang, tidak terjadi apa-apa.
"Hah... apa? Bikin kaget saja, dia gagal melakukan sihir tanpa rapa—bupu!?"
"Eh, oi, a-apa!?"
Dimulai dengan satu orang yang menyemburkan darah dan tumbang, para Magic Knight berjatuhan ke tanah satu per satu.
Sambil memandangi pemandangan itu, Ars menggaruk pipinya dengan jari, tampak kebingungan.
"Sihir ini memperkuat rasa kaget dan takut, dan menumpulkan kemampuan mengambil keputusan. Sementara itu, sihir ini menciptakan getaran di tanah dan menyerang otak lawan melalui gendang telinga mereka. Cara mengatasinya bisa dengan mudah dilakukan dengan sihir pertahanan, jadi kupikir mereka pasti akan menahannya——tapi sepertinya mereka tidak mendengarku."
Tanpa perlawanan yang berarti, saat dia sadar, para Magic Knight Kekaisaran Earth telah musnah.
Aku memang bermaksud telah melakukan persiapan penuh untuk hidup di "luar", tapi kalau lawannya selemah ini, aku jadi tidak bisa memahami kemampuanku sendiri dan malah jadi cemas.
"Mau bagaimana lagi. Aku juga baru saja ke 'luar'. Berbahaya juga kalau tiba-tiba bertemu musuh yang kuat."
Setelah menyimpulkan sendiri, Ars berbalik ke arah Yulia, yang sejak tadi menonton dengan menahan napas.
"Nah, bagaimana kalau kuhancurkan itu."
"Ah, tidak, anu... Alat pengekang ini dibuat oleh penyihir Kelas A——"
"Mungkin tidak masalah. Aku pernah mendengar cara menghancurkan alat pengekang ini."
Tanpa mendengarkan gadis itu menghentikannya, Ars menyentuh alat pengekang itu.
"'Death Sound'"
"Eh...?"
Melihat alat pengekang yang rusak dan jatuh ke tanah, mata Yulia terbelalak dan bibirnya bergetar.
"...[Wind], [Curse], [Earth]? Aku belum pernah mendengar ada penyihir yang memiliki banyak Gift... Lagipula, menghancurkan alat pengekang buatan penyihir Kelas A, itu seperti, Demon Lo——"
Yulia mulai bergumam sendiri, tapi Ars menepuk bahunya dan memotong pemikirannya.
"Maaf mengganggu saat kau sedang berpikir——tapi bagaimana kalau kita pergi dari sini dulu?"
Mungkin masih ada Magic Knight Kekaisaran Earth yang bersembunyi di sekitar sini.
Kalau kita diserang saat sedang bicara santai begini, habislah kita. Sebaiknya kita tinggalkan tempat ini.
Ars mulai berjalan, dan Yulia buru-buru menyusulnya.
"A-anu, terima kasih sudah menolong saya."
Nada suara Yulia mengandung sedikit keraguan, tapi dipenuhi dengan rasa terima kasih.
"Tapi, kenapa Anda menolong saya? Lawannya adalah Magic Knight Kekaisaran Earth. Mereka tidak akan memaafkan Anda setelah melakukan ini. Anda juga akan menyusahkan teman dan keluarga Anda."
Sepertinya Yulia lebih merasa bersalah memikirkan masa depan yang akan menimpa Ars, daripada merasa lega karena dirinya selamat. Dia sepertinya gadis baik hati yang bisa mengkhawatirkan orang lain lebih dari dirinya sendiri.
"Soal itu, kau tidak perlu khawatir."
"...Apa maksudnya itu?"
"Kau tidak perlu memikirkannya——tapi sepertinya kau tidak akan terima jawaban itu."
Sosoknya yang memiringkan kepala itu tampak manis, tapi mata ungu-peraknya menatap Ars dengan serius dan kuat.
Tidak ada alasan untuk menyembunyikannya. Berdebat juga merepotkan, jadi Ars memutuskan untuk menjelaskan padanya.
"Ini bukan cerita yang aneh. Di suatu keluarga bangsawan, lahirlah seseorang dengan Gift Tidak Berguna. Berkat permohonan ibunya, dia tidak dibunuh, tapi keberadaannya disembunyikan."
Tetapi, ibunya yang melindunginya itu sakit-sakitan dan meninggal saat Ars berusia enam tahun.
Setelah itu, ayah Ars mulai terobsesi dengan "pengembangan sihir".
"Pengembangan sihir" adalah teknik untuk mengubah Gift dengan memberikan rangsangan ke tubuh dari luar.
Tapi, saat ini hal itu dianggap tabu.
Alasannya adalah karena itu metode sesat yang tidak hanya tidak memberikan efek apa pun, tapi juga hanya menghilangkan emosi, menghancurkan kepribadian, dan menciptakan orang-orang cacat mental.
Akan tetapi, ayah Ars menggunakan cara tabu itu demi melindungi posisinya.
Hari-hari seperti di neraka terus berlanjut bagi Ars, tapi akhirnya "pengembangan sihir" itu mereda ketika ayahnya menikah lagi dan seorang adik laki-laki yang hebat dengan Gift Garis Keturunan lahir.
"Itu adalah hari-hari yang busuk, tapi memang benar ada hal yang kudapatkan. Berkat itu, aku juga jadi punya tujuan hidup, dan sekarang aku mendapatkan kebebasan. Aku sudah puas hanya dengan itu."
"Tapi... tetap saja, "pengembangan sihir" adalah sesuatu yang tidak bisa dimaafkan."
Meski begitu, ini bukan masalah yang bisa diselesaikan hanya dengan dia marah.
Yulia menahan amarah yang tak tersalurkan di wajahnya, menggigit bibirnya dengan kesal, dan menundukkan pandangannya.
"Aku senang kau marah demi aku. Tapi, kau tidak perlu memikirkannya."
Dia menjelaskan situasinya bukan karena ingin dikasihani atau dibelaskasihani. Tapi, dia ingin berterima kasih pada Yulia yang bersedih untuknya.
"Daripada itu, kita belum berkenalan. Namaku Ars."
"Ah, saya..."
Pandangannya berkelana, dan setelah ragu-ragu sejenak, Yulia membuka mulutnya.
"Yulia... Yulia de Villeut."
Mendengar Villeut, ada ingatan yang ditarik keluar dari sudut otaknya.
Seharusnya, salah satu negara yang dihancurkan oleh Kekaisaran Earth tempo hari memiliki nama seperti itu.
Fakta bahwa dia menggunakan nama keluarga Kerajaan Villeut berarti tidak salah lagi dia adalah anggota keluarga kerajaan.
"...Tuan Putri, begitu, kan? Kenapa bisa dalam situasi seperti ini?"
"Negaranya sudah hancur, jadi saya tidak tahu apa saya masih bisa disebut putri..."
Yulia menurunkan kedua alisnya, dan dengan ekspresi bingung, dia mulai berbicara dengan terbata-bata.
"Setelah ibukota kerajaan jatuh akibat serangan Kekaisaran Earth, saya melarikan diri bersama para pengikut saya dan mencoba mencari suaka di suatu tempat... tapi sialnya, kami ditemukan oleh Kekaisaran Earth dan ditangkap."
Lalu, Yulia yang ditahan, dikawal menuju Ibukota Kekaisaran, dan dalam perjalanan, mereka mendirikan perkemahan untuk beristirahat. Tetapi, beberapa prajurit Kekaisaran Earth yang terbutakan oleh kecantikan Yulia, menyelinap ke tendanya dan menyerangnya.
"Saya melawan mati-matian, dan entah bagaimana berhasil melarikan diri, tapi..."
"Anda tersusul, dan jadinya situasi seperti itu?"
"Tepat seperti yang Anda katakan."
"Kalau begitu, artinya selain mereka, masih ada Magic Knight Kekaisaran Earth yang lain, ya."
"Seharusnya ada beberapa pasukan terpisah yang dikerahkan untuk mencari saya. Mungkin saja mereka sudah bergabung dengan Magic Knight yang tadi."
"Sebaiknya kita cepat pergi dari sini."
"Baik, tapi, Ars-sama tadinya berniat pergi ke mana?"
"Aku tadinya berniat pergi ke Kota Sihir."
Kota Sihir——Asosiasi Sihir yang menguasai kota besar itu terhitung sebagai salah satu negara besar.
Bahkan disebut sebagai pusat dunia, tempat berkumpulnya kearifan sihir dan Gift.
Mereka tidak mengizinkan campur tangan negara lain, membangun budaya mereka sendiri, dan memonopoli kearifan dunia.
Asosiasi Sihir itu dioperasikan oleh 24 direktur, tapi yang memerintah wilayah luas itu adalah 12 Demon Lords——orang-orang yang disebut 12 Supreme Mage Kings.
"Ke Kota Sihir...?"
"Ya, mungkin ada orang yang ingin kutemui di sana."
"K-Kalau tidak merepotkan, bolehkah saya ikut!?"
Yulia yang tiba-tiba mencondongkan tubuhnya, mendekat sampai jarak di mana napasnya terasa.
Ars terintimidasi oleh tindakan yang tidak terduga itu dan mundur.
"Oh... ke Kota Sihir?"
"Ah, maafkan saya."
Mungkin dia malu mengingat tindakannya, Yulia menjauh dengan pipi memerah.
"...Itu, sebenarnya saya juga berniat pergi ke sana."
Memang, kalau aku berada di situasi yang sama, mungkin aku akan sampai pada kesimpulan yang sama dengan Yulia.
Kenyataannya Ars adalah buronan. Yang mau menerima orang yang tidak jelas asal-usulnya mungkin hanya Kota Sihir. Tapi, posisi dan situasi Ars dan Yulia berbeda.
"Kau pasti punya negara sahabat, kan? Tidak bisakah kau lari ke sana?"
"Jika saya mencari perlindungan hukum, Kekaisaran Earth pasti akan mengincar saya. Jadi tidak semua orang akan menyambut saya."
"Awalnya mungkin baik, tapi kalau memikirkan nanti, keberadaan Tuan Putri akan jadi merepotkan, begitu ya."
"Benar... Negara yang mau menerima saya yang seperti ini mungkin hanya Kota Sihir."
Yulia adalah putri dari negara yang telah dihancurkan, dan negara yang mau menerima orang merepotkan seperti itu sangat sedikit.
Negara-negara kecil dan menengah mungkin akan menyerah pada tekanan Kekaisaran Earth dan menyerahkannya.
"Makanya Kota Sihir ya. Memang, selama kudengar ceritanya, kurasa tidak masalah."
Asosiasi Sihir yang memerintah Kota Sihir adalah negara netral abadi.
Mereka tidak memihak negara mana pun, tapi jika Kota Sihir terancam oleh musuh dari luar, mereka tidak akan memberi ampun.
Dan, penyihir macam apa pun akan diterima asalkan punya niat untuk belajar.
Mencintai sihir, melindungi Gift, dan mengembangkan bakat. Karena itulah kebijakan Asosiasi Sihir.
"Benar, kalau sudah masuk ke Kota Sihir, Kekaisaran Earth juga akan sulit bertindak."
"Kalau begitu, kita pergi bersama?"
Kalau sudah begini, sepertinya kita senasib sepenanggungan.
Sekalipun aku meninggalkannya, fakta bahwa aku sudah cari gara-gara dengan Kekaisaran Earth tidak akan berubah.
"Apa tidak apa-apa?"
"Aku pernah dengar katanya perjalanan itu butuh teman. Berdua sepertinya lebih menyenangkan daripada sendirian."
"A-Ah, terima kasih banyak!"
Wajah Yulia merekah seperti bunga besar yang mekar, dan Ars pun ikut tersenyum secara alami.
Kalau aku tidak salah, rasanya kami mulai akrab.
"Pokoknya, kita pergi ke Kota Sihir saja. Kalau sudah masuk, keamanan untuk sementara waktu bisa terjamin."
"Baik, saya juga punya kenalan di sana, jadi sepertinya saya bisa memandu Anda."
Itu keberuntungan. Meskipun aku tahu keberadaan Asosiasi Sihir, aku tidak tahu cara masuknya. Mungkin kalau membawanya, aku bisa dapat berbagai kemudahan.
"Kalau begitu, ayo pergi. Kurasa jaraknya sekitar satu hari perjalanan ke Kota Sihir."
Wilayah perbatasan Margrave, di seberangnya adalah Asosiasi Sihir——wilayah yang dikuasai para 'Demon Lord'.
Saat kami berdua mulai berjalan berdampingan, mungkin karena tidak tahan dengan keheningan, Yulia bertanya.
"Anda tadi menggunakan beberapa sihir, 'Gift' macam apa yang Anda miliki?"
Ars menggeram mendengar pertanyaan itu. Karena dia tidak ingin memberitahukan Gift-nya sendiri.
Bukan karena alasan seperti itu langka, atau lebih menguntungkan dalam pertarungan jika disembunyikan.
Sederhananya karena itu norak——hanya karena dia malu dengan Gift yang terus disebut tidak berguna.
"Ada apa? Apa saya menanyakan sesuatu yang aneh?"
"Tidak, bukan begitu... bukan begitu, tapi."
Tapi, rasanya Yulia tidak akan mengejeknya.
Saat melihat mata ungu-peraknya yang jernih, kepercayaan aneh tanpa dasar seperti itu muncul.
Meski begitu, mungkin karena ada sedikit konflik batin, Ars bergumam dengan ekspresi masam.
"[Hearing]."
"Gift [Hearing]...? Etto, tolong jangan tersinggung, tapi saya baru pertama kali mendengarnya... jadi saya tidak tahu harus berkata apa."
Yulia tersenyum canggung seolah bingung. Wajar jika dia menunjukkan reaksi seperti itu.
Saat Ars lahir, 'Miko' yang dikirim dari Gereja Suci kabarnya memberitahu ayahnya bahwa menurut diagnosisnya, Gift yang disebut [Hearing] belum pernah ada sebelumnya.
Dalam artian tertentu, itu adalah Gift Langka satu-satunya di dunia——tapi tidak berguna, dan bahkan tidak bisa menggunakan sihir.
Karena itu, kabarnya disimpulkan bahwa itu adalah Gift Tidak Berguna yang 'hanya membuat pendengaran jadi bagus'.
"Memang, sampai 10 tahun yang lalu, itu adalah Gift yang 'hanya membuat pendengaran jadi bagus'. Tapi, entah berkat 'pengembangan sihir', atau karena aku terus-menerus menerima rangsangan karena menangkap suara dari luar dengan [Hearing] selama dikurung, sekarang aku tahu setidaknya aku bisa menggunakan sihir yang berhubungan dengan [Sound]."
Detailnya dia lewatkan, tapi Ars ingat dengan jelas kapan perubahan pada [Hearing] terjadi.
Di tengah hari-hari di mana dia dengan rakus terus mencari 'pengetahuan'——,
——[Hearing] milik Ars telah mencapai surga.
Wilayah para dewa yang ada di dimensi lain——di sanalah dia mendapatkan 'kearifan' baru.
Sejak saat itu, ada perasaan bahwa Gift [Hearing] telah naik satu tingkat.
"Begitu... kalau begitu sistem sihirnya juga tidak ketahuan, ya."
Sihir diklasifikasikan menjadi tujuh sistem, seperti putih, hitam, merah, biru, kuning, hijau, dan oranye.
Ada berbagai cara untuk menentukan sihir yang dihasilkan Gift seseorang itu termasuk sistem yang mana, tapi yang dianggap paling pasti adalah warna lingkaran sihirnya.
"Begitulah. Aku juga bisa pakai selain hijau, jadi aku tidak begitu tahu sistem sihirnya."
"Ah, Anda tadi memang pakai yang oranye juga, ya. Tapi, kalau begitu, berarti..."
Yulia sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi dia menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?"
"Tidak... saya seperti teringat sesuatu, tapi mungkin hanya perasaan saya saja."
"Begitu. Tapi, seberapa langka pun, kalau hanya pendengaran yang bagus, itu tidak ada artinya di dunia ini."
"Apa begitu? Itu Gift yang sangat membuat iri."
Yulia tersenyum, dan Ars menggaruk pipinya seolah heran.
"Kau hanya akan diejek. Sekarang sih aku bisa pakai sihir, tapi Gift Tidak Berguna yang hanya bagus pendengarannya tidak bisa dipakai hidup di dunia ini. Yang bisa kulakukan cuma menguping——hal yang hampir seperti kriminal. Jelas tidak bisa direkomendasikan."
"Orang lain mungkin berpikir begitu... tapi, adalah fakta bahwa Anda menyelamatkan saya dengan itu. Menurut saya itu Gift yang sangat membanggakan."
Dia telah melihat kekuatan itu dari dekat, dan terlebih lagi dia diselamatkan oleh [Hearing].
Yulia tidak tampak meremehkan [Hearing].
Tapi, ini adalah pengalaman pertamanya dipuji dengan tulus tanpa pamrih, jadi dia malu.
"Yah, cukup soal aku. Gift Tuan Putri apa?"
"Saya [Light] dari sistem sihir putih."
"Itu juga... aku tidak tahu harus berkata apa."
"Fufu, Anda begitu terkejut, apa itu tidak cocok untuk orang seperti saya?"
Yulia, yang tersenyum jahil, membungkukkan badannya dan mengintip wajah Ars dari bawah.
"Tidak, bukan begitu. Itu Gift yang sangat cocok untuk Tuan Putri."
"Saya senang Anda berkata begitu."
Itu sangat cocok untuk Tuan Putri, dan ditambah dengan rambut perak serta mata ungu-peraknya, itu adalah Gift yang pantas untuknya.
Tapi, bukan itu alasan Ars terkejut.
Dia teringat bahwa Gift [Light] yang dimiliki Yulia hanya ada satu di dunia, dan disebut sebagai Gift Langka.
"Itu sangat membuatku tertarik... tapi aku akan minta kau menunjukkannya lain kali saja."
"Sekarang juga tidak apa-apa, lho?"
"Kalau kau menggunakannya di tempat seperti ini, itu sama saja dengan bilang 'temukan aku'."
Untuk menghindari risiko ditemukan oleh pengejar, kami tidak keluar ke jalan raya, melainkan maju ke dalam hutan.
Ada bahaya bertemu perampok atau monster, tapi karena Ars bisa menangkap suara dengan [Hearing], dia yakin bisa melarikan diri.
"Saat itu terjadi, Ars-sama akan melindungi saya lagi, kan?"
"Jangan besar kepala. Aku tidak mau repot seperti itu lagi."
"Meskipun Anda berkata begitu, saya yakin Ars-sama pasti akan datang menolong saya."
Aku tidak tahu kenapa dia bisa begitu mempercayaiku, apa yang membuatnya begitu tersentuh.
Melihat Yulia yang tersenyum senang di sebelahnya, Ars menghela napas seolah heran.
"Lain kali, mungkin aku yang tertangkap, lho?"
"Saat itu, saya pasti akan menyelamatkan Anda."
"Kalau begitu, saat itu aku akan menunggu dengan tenang seperti tuan putri yang ditawan."
"Silakan menunggu dengan tenang seolah Anda berada di kapal besar."
Sambil menikmati percakapan dengan Yulia, kami maju menembus hutan dengan lancar tanpa bertemu monster.
Tapi, Ars tiba-tiba berhenti berjalan.
"Kalau kita lurus terus dari sini, kita bisa keluar dari hutan."
"Apa setelah itu perbatasan negara?"
"Ya, kita istirahat dulu di sekitar sini."
Hari sudah mulai gelap.
Sebaiknya kita makan dulu, lalu melintasi perbatasan di tengah malam.
Kemungkinan ditemukan pasti lebih rendah daripada pagi hari, dan dengan [Hearing], mencari tempat yang tidak ada penjaganya dalam kegelapan itu mudah.
Saat aku mengeluarkan berbagai barang yang kupinjam——seperti makanan dari karung goni, Yulia yang sampai tadi hanya melihat di sebelah, mendekatkan wajahnya.
"S-Saya akan melakukannya!"
"Kau tidak perlu memikirkannya. Katanya perjalanan itu harus saling membantu."
"Sampai saat ini saya terus bergantung pada Ars-sama. Saya tidak bisa merepotkan Anda untuk semuanya. Setidaknya biarkan saya yang memasak."
"Apa kau jago masak?"
Meskipun negaranya hancur, dia adalah tuan putri sungguhan sampai baru-baru ini.
Mungkin ini prasangka, tapi kurasa dia tidak punya kesempatan untuk memasak.
Saat Ars menatapnya dengan wajah bingung, dia mengepalkan kedua tangannya dan penuh semangat.
"Saya jago membuat kue. Jadi serahkan pada saya."
"O-Begitu? Kalau begitu, kuserahkan padamu. Sepertinya kau bisa melakukannya lebih baik daripadaku."
Meskipun dasarnya tidak jelas, aku memutuskan untuk menyerahkannya padanya.
Ars yang tidak pernah memasak, dan Tuan Putri yang pernah membuat kue.
Karena jika ditanya masakan siapa yang ingin kumakan, jawabannya adalah yang kedua.
"Soal api, serahkan padaku. Setidaknya aku tahu caranya secara teori."
Sambil berkata begitu, Ars mengeluarkan alat dari karung goni, dan membunyikannya berkali-kali di atas kayu bakar yang dikumpulkan.
Tapi, tidak ada tanda-tanda api akan menyala.
Melihat Ars yang bersusah payah, Yulia menghentikan pekerjaan yang sedang dilakukannya.
"A-anu, saya ada sedikit pertanyaan..."
"Apa?"
"Itu garpu dan pisau, jadi saya rasa apinya tidak akan menyala."
"............Begitukah."
"Emm, yang ini batu apinya."
Yulia mengaduk-aduk karung goni dan mengeluarkan batu berbentuk aneh serta alat kayu bermata pisau.
Ars melirik sekilas ke tangan Yulia, lalu menunduk menatap peralatan perak itu.
"Begitu, jadi ini... pisau dan garpu, kan."
"Anda tidak menggunakannya waktu dikurung, kan."
"Hanya makanan yang bisa dimakan dengan tangan. Mungkin karena mereka takut aku kabur, jadi tidak ada pisau atau garpu."
Meskipun aku tahu secara teori, ini pertama kalinya aku melihat wujud aslinya. Hal seperti ini pasti akan sering terjadi ke depannya. Setiap kali, aku pasti akan dihadapkan pada kenyataan betapa aku tidak tahu apa-apa soal dunia.
"...Aku harus mempelajarinya. Meski begitu, aku tidak tahu harus bagaimana."
Pengetahuan umum yang biasa seperti ini sepertinya akan menjadi hal yang merepotkan.
Melihat reaksi Ars, Yulia tersenyum lembut dan menyerahkan batu api itu.
"Kalau begitu, mau coba menyalakan api bersama?."
Yulia berputar ke belakang Ars,
"Permisi. Kalau terasa sesak, bilang ya."
Dia menekan dadanya yang berisi ke punggung Ars, dan menyandarkan dagunya di bahu Ars.
Saat aroma manis merangsang rongga hidung Ars, Yulia dengan lembut menumpangkan tangannya di atas tangan Ars.
"Setelah rabuknya diletakkan, tekan dengan jari. Selebihnya, lemaskan saja kekuatan di tangan Anda ya."
Sambil membimbing tangan Ars, Yulia dengan ringan membenturkan pemantik apinya.
Hanya dengan itu, beberapa percikan api memercik dan menyambar rabuk.
Setelahnya, Yulia dengan cepat memperbesar bara api dan menyalakan api dengan keterampilan yang mengagumkan.
"Kalau ada yang tidak Anda mengerti, tanyakan saja apa pun. Saya akan mengajari Anda langkah demi langkah."
"Terima kasih. Ngomong-ngomong, kau terbiasa ya menyalakan api."
"Ada pelayan yang jago hal seperti ini, dan saya diajari olehnya."
"Begitu, pasti ada latihan keras sampai bisa sejauh itu."
"Saya rasa saya tidak bersusah payah seperti yang Anda katakan. Dia orang yang baik seperti Ars-sama, jadi dia mengajari saya dengan sangat telaten."
"Menyamakanku dengannya itu tidak sopan."
Ars menengadah ke atas dan memastikan asapnya tersebar oleh dahan-dahan pohon.
Kalau cuma segini, tidak perlu khawatir akan ditemukan pengejar.
Saat dia mengalihkan pandangannya lagi ke Yulia, gadis itu sedang memotong sayuran tanpa ragu dengan belati yang dipegangnya.
Sama seperti soal api, sepertinya menyerahkannya padanya adalah keputusan yang tepat.
"Oh ya, waktu Ars-sama menghancurkan alat pengekang saya, saya benar-benar kaget."
"Kenapa?"
"Padahal ada sihir [Trap] yang dipasang, tapi Ars-sama menyentuhnya dengan begitu tenang..."
"Itu satu, karena aku tahu cara merusaknya, tapi juga karena ada banyak bagian aneh akibat sihirnya ditumpuk-tumpuk. Apa mungkin Tuan Putri sendiri mencoba merusaknya beberapa kali, kan."
"Saya memang mencoba menghancurkannya beberapa kali, tapi..."
"Kalau begitu, itulah alasan kenapa alat pengekangnya mudah hancur. Mungkin gara-gara itu juga sihir [Trap]-nya tidak aktif."
"Walaupun begitu, itu tidak baik untuk jantung, jadi kalau ada lain kali, saya akan sangat terbantu jika Anda memberitahu saya sebelumnya."
"Akan kuusahakan. Tapi sebelumnya, akan sangat membantu kalau kau tidak tertangkap lagi."
"Fufu, benar juga. Akan saya usahakan——Oh, masakannya sudah jadi."
Selama mereka bicara, masakannya sepertinya sudah selesai.
Aku pikir pasti akan terlihat lezat, tapi harapanku dikhianati dengan telak.
"B-Bagaimana!"
Padahal gerakannya seperti koki ahli, tapi masakan yang disajikan di depanku hasilnya terlihat sangat tidak enak. Yulia sendiri sepertinya sadar, pipinya tampak kaku.
"Memasak... kau tidak bisa, kan."
"E-etto, i-itu karena biasanya pelayan yang melakukannya... Saya melihatnya, jadi saya pikir saya bisa..."
"Un, kurasa semangat itu luar biasa."
"K-Kalau kue... tidak, maafkan saya."
"...Ini mungkin saja enak dengan caranya sendiri. Mungkin cuma penampilannya yang unik."
Yulia adalah Tuan Putri, jadi ada kemungkinan dia belum pernah melihat bahan makanan rakyat jelata.
Ayah Ars-lah yang salah karena tidak memiliki bahan makanan yang pantas untuk dimasak oleh keluarga kerajaan.
Lagipula, Yulia juga tidak menertawakan Ars yang tidak tahu apa-apa soal dunia, seperti soal api tadi.
Karena itu, Ars tidak akan menyalahkannya.
Yang salah adalah ayahnya. Pasti, begitu. Ini salah ayahnya. Ars memutuskan untuk berpikir begitu.
(Tapi, bagaimana bisa bahan-bahan itu jadi begini, ini kuburan bahan makanan. Tidak, ini ritual arwah.)
Kuahnya keruh kehitaman dan tidak jelas itu sup apa. Daging ayamnya juga gosong di permukaan tapi di dalamnya belum matang. Roti yang seharusnya tidak dipanggang, entah kenapa ikut gosong.
Bagaimana bisa jadi begini? Dia sendiri belum pernah memasak, tapi setidaknya dia merasa bisa membuatnya lebih baik dari ini.
"M-Maafkan saya."
Sambil tersenyum kecut pada Yulia yang menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan membenamkan kepalanya di kedua lututnya, Ars mulai makan tanpa ragu. Bagian yang gosong disisihkan, bagian yang belum matang dipanggang di atas api, jadi masih bisa dimakan. Dia juga mencoba minum seteguk supnya, tapi ternyata tidak begitu buruk.
"...Un. Tidak buruk."
Meskipun itu adalah deretan masakan yang mengurangi nafsu makan hanya dengan melihatnya.
Tapi, saat dikurung, roti berjamur dan sup dingin adalah makanan sehari-hari, dan saat musim dingin, rotinya membeku dan supnya menjadi seperti air lumpur. Dibandingkan dengan itu, ini bedanya seperti langit dan bumi. Malah, hanya dengan hangat saja, dia sudah senang sampai ingin menangis.
Meskipun tidak bisa dibilang dia tidak punya keluhan bahwa makanan pertama setelah mendapatkan kebebasan adalah ini.
"Enak, lho. Ayo makan sebelum dingin."
Bahu Yulia bereaksi kaget mendengar kata-kata Ars, dan dia sedikit mengangkat wajahnya yang terbenam di lututnya.
"Benarkah?"
Ars mengangguk padanya yang memastikan sambil menatapnya dari bawah.
"Ya, menurutku ini enak."
"A-Ah, terima kasih."
Wajah Yulia yang tenang, yang tersenyum lebar dengan gembira, diterangi oleh api unggun.
Diterpa cahaya bulan yang masuk dari celah-celah pepohonan, rambut peraknya bersinar dengan cahaya redup.
Sambil memandangi Yulia, Ars bertanya padanya sambil meminum supnya.
"Kenalan di Kota Sihir yang kau sebutkan tadi, apa itu orang yang berhubungan dengan Kerajaan Villeut?"
"Tepatnya, itu adik perempuan saya. Dia membuat guild di Kota Sihir."
Katanya ada lebih dari seratus guild di Asosiasi Sihir.
Kalau hanya mendengar jumlahnya, sepertinya ada banyak sekali penyihir, tapi ada guild yang anggotanya 200 penyihir, ada juga yang hanya satu orang, jadi perbedaannya besar.
Meski begitu, jumlah penyihirnya tetap tidak sebanding jika dibandingkan dengan negara lain.
"Begitu... Apa kau akan masuk ke guild adikmu setibanya di sana?"
"Ya, saya berencana untuk bergantung padanya. Ars-sama bagaimana?"
"Sepertinya tidak ada aturan yang mengharuskan bergabung dengan guild. Untuk sementara, aku berencana santai sendirian."
"Itu kedengarannya menarik juga. Tapi, kalau Anda sudah tidak ada kerjaan, silakan datang ke guild adik saya. Dia pasti akan menyambut Anda."
"Akan kupertimbangkan."
Ars mengangguk patuh, lalu meminum seteguk sup hitam spesial buatan Yulia.
Rasanya pahit yang bikin ketagihan, bersama dengan aroma yang manis, dan sayuran yang direbus entah kenapa menusuk bagian belakang hidung. Itu adalah makanan yang menunjukkan berbagai perubahan sehingga tidak membosankan.
"Jadi, apa adikmu juga punya Gift Langka?"
"Tidak, Karen... itu nama adik saya, Karen punya [Flame]."
"Gift Garis Keturunan——Gift versi lebih tinggi dari [Fire], ya... kakak beradik yang sama-sama hebat, ya."
Kakak perempuan memiliki Gift Langka, dan adik perempuan memiliki Gift Garis Keturunan, itu sungguh mengejutkan.
Akan tetapi, jika menimbang fakta bahwa mereka adalah keluarga kerajaan, mungkin itu bukan hal yang aneh.
Gift mudah diwariskan dari orang tua ke anak.
Karena itu, orang-orang dari kelas atas seperti keluarga kerajaan dan bangsawan besar, memilih dan mengawinkan Gift yang unggul agar Gift mana pun dari ayah atau ibunya yang muncul, hasilnya akan bagus.
Gift yang telah diwariskan turun-temurun seperti itu, karena pengaruh perkawinan selama bertahun-tahun, mengalami perubahan menjadi versi lebih tinggi dari Gift Standar, dan karena sangat kuat, itu disebut Gift Garis Keturunan.
Di tengah hal itu, terkadang ada juga yang lahir dengan Gift satu-satunya di dunia seperti Yulia, dan Gift seperti itu disebut Gift Langka, dan katanya ada juga negara yang memuja mereka sebagai orang yang diberkati oleh Dewa.
Karena itu, Kekaisaran Earth mungkin mengejar Yulia dengan gigih bukan hanya karena alasan dia adalah putri dari negara yang telah mereka hancurkan, tapi juga untuk mendapatkan Gift Langka [Light].
"Saya tidak sabar untuk bertemu Karen. Selama ini kami hanya surat-menyurat..."
"Besok kau akan bertemu dengannya. Aku tidak akan mengganggu reuni kakak beradik."
"Apa maksud Anda mengganggu... Saya tidak sabar untuk memperkenalkan Ars-sama pada Karen."
"Begitu? Kalau begitu, aku juga akan menantikan pertemuan dengan adik Tuan Putri."
Setelah mengangguk, Ars melihat ke panci yang sudah kosong, lalu kembali menatap Yulia.
"Nah, kita sudah selesai mengisi perut. Ayo segera berangkat. Kita tidur setelah melewati perbatasan."
"Baik. Ini masih wilayah Kekaisaran Earth, jadi kita tidak boleh lengah."
Mungkin karena teringat bahwa ini bukan zona aman, Yulia mengencangkan ekspresinya dan mengepalkan kedua tangannya.
Ars tersenyum kecut padanya, dan saat dia mematikan api, sekelilingnya menjadi sangat gelap sampai tidak terlihat apa-apa. Bagi Beastmen yang matanya awas di malam hari mungkin tidak masalah, tapi bagi mereka berdua yang merupakan manusia, mustahil untuk tahu arah.
"Ayo kita jalan sambil bergandengan tangan."
"Eh... Eh!?"
Terlihat Yulia sangat gelisah di dalam kegelapan.
Detak jantungnya juga berdebar kencang seperti genderang perang.
"Apa ada masalah...?"
Berkat [Hearing], Ars tidak akan kehilangan arah, tapi Yulia pasti tidak begitu. Karena itu, untuk menuntunnya, tidak ada cara lain selain bergandengan tangan, tapi apa mungkin karena dia Tuan Putri, dia merasa jijik jika kulitnya disentuh orang lain?
"Kalau begitu, apa kau mau pegang lengan bajuku saja?"
"T-Tidak! Tidak ada masalah, tidak ada masalah sama sekali!"
Setelah ragu-ragu selama beberapa saat, Yulia menggenggam tangannya dengan erat.
Tangannya yang sedikit berkeringat itu mungkin karena dia malu, dan suhu tubuhnya terasa lebih tinggi dari biasanya.
"Kalau begitu, ayo pergi."
"Baik, saya mengandalkan Anda."
Saat mereka keluar dari hutan dengan mengandalkan [Hearing], beberapa obor terlihat mengambang di sepanjang perbatasan.
Tapi jumlahnya lebih sedikit dari yang diduga.
Asosiasi Sihir jarang sekali memulai perang dengan negara lain, dan perbatasan hanya diawasi dengan sihir, tidak menempatkan prajurit. Karena alasan itu, yang menjaga perbatasan hanyalah pihak Kekaisaran Earth.
Meskipun Kekaisaran Earth mungkin mengirimkan pengejar, tapi dalam waktu sesingkat ini, mereka mungkin belum bisa mengirimkan pasukan besar yang cukup untuk mengawasi seluruh perbatasan.
Kalau begini, mereka bisa melintasi perbatasan tanpa kesulitan. Jika lancar, sepertinya mereka bisa tiba di Kota Sihir sebelum pagi.
"Apa kau lelah?"
Ars, yang terus melatih bagian-bagian tubuhnya yang bisa dilatih bahkan saat dikurung, masih bisa bertahan.
"Meskipun saya terlihat seperti ini, saya tidak pernah melewatkan latihan, jadi saya baik-baik saja."
Ars sempat berpikir bagaimana dengan Tuan Putri, tapi sepertinya tidak perlu dikhawatirkan.
Detak jantung, pernapasan, denyut nadi, semuanya normal, dan dia tidak terlihat sedang memaksakan diri.
Meski begitu, tidak perlu juga memaksakan perjalanan.
Berkat jumlah prajurit yang lebih sedikit dari perkiraan, mereka bisa melintasi perbatasan dengan mudah.
Sekalipun itu Kekaisaran Earth, kalau sudah masuk wilayah Asosiasi Sihir, para pengejar pasti akan menjadi lebih berhati-hati.
"Kita sudah melewati perbatasan, jadi ayo istirahat di sekitar sini hari ini."
"Baik... tapi Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya, lho?"
"Tidak, malam hari banyak monster——"
[Hearing] menangkap suara langkah kaki yang samar, cara mendekat yang tidak mungkin dilakukan manusia.
Di dunia yang diliputi kegelapan, beberapa pasang mata merah menyala muncul.
Bulu tubuh mereka membawa panas dan bersinar merah kehitaman samar.
Ada lima hawa keberadaan, semuanya memberikan tatapan penuh niat membunuh.
"Daerah sekitar sini wilayah Hellhound, ya."
Monster dengan sifat ganas dan kesadaran teritorial yang kuat.
Mereka nokturnal dan punya kebiasaan menggali lubang di tanah untuk tidur di siang hari.
Mereka tidak jinak pada manusia, dan akan menunjukkan taringnya tanpa ampun pada siapa pun yang memasuki wilayah mereka.
Katanya, karena mereka meninggalkan bekas cakar besar dan kotoran di tanah untuk menandai wilayah mereka, para pelancong dan pedagang keliling akan berbalik dari tempat itu jika menemukan jejak Hellhound.
"Apa yang akan kita lakukan?"
"Kalau bisa lebih baik tidak bertarung, tapi..."
Melihat Hellhound yang mengepung dan mempersempit jarak, itu mungkin harapan yang tidak akan terkabul.
"Sepertinya kita harus bertarung. Apa kau siap?"
"Baik. Saya siap kapan saja."
Bersamaan dengan merasakan Yulia mengangguk, terdengar suara pedang terhunus di sebelahnya.
Salah satu Hellhound meraung seperti anjing dan menerkam.
'Jangan gunakan sihir yang mencolok', kata-kata Ars yang hampir terucap itu tertahan di tenggorokannya.
"Swift!"
Begitu terdengar suara helaan napas kecil, sangat kecil, kepala Hellhound itu menggelinding sampai ke bawah kaki Ars. Sepasang mata merah yang menyala di kegelapan itu perlahan memudar dan menghilang.
"Satu selesai——berikutnya."
Nada suara yang digumamkan dengan pelan itu mengandung niat membunuh yang membuat bulu kuduk merinding.
"Swift!"
Di dunia yang gelap gulita, seberkas cahaya melesat.
Itu bukan sihir. Itu murni keterampilan diri sendiri, teknik yang hanya bisa dikeluarkan oleh orang yang telah menguasai jalannya.
Hellhound kedua, kepalanya terlempar tinggi ke udara.
"...Hebat sekali."
Ars tersenyum kecut. Inilah ilmu pedang Tuan Putri. Dia tidak bohong soal berlatih.
Dia memiliki keterampilan yang menunjukkan bahwa dia telah berusaha lebih keras dari itu.
Hatinya bergejolak. Dengan adanya orang kuat di sebelahnya, Ars merasakan dadanya menghangat.
"Ini dia. Hal seperti inilah yang ingin kulihat, makanya aku melompat keluar dari dunia yang sempit itu."
Saat Ars merendahkan posturnya, dua ekor Hellhound segera melompat bersilangan di atas kepalanya.
"Aku sudah diperlihatkan hal seperti itu. Aku juga harus berusaha."
Begitu cahaya merah kehitaman yang melayang di udara itu bertumpuk menjadi satu, Ars menjentikkan jarinya.
Lalu, di bawah kaki Ars, garis-garis hijau berlarian ke segala penjuru dan menggambar lingkaran sihir.
"'East-West Shock'"
Di atas kepala Ars, suara ledakan menggetarkan udara.
Bersamaan dengan suara tidak enak didengar seperti daging yang meledak, darah yang berhamburan menghujani daratan.
Ini telah menghabisi dua Hellhound, tapi serangan Ars belum berakhir.
Sesaat——embusan angin bertiup.
Angin yang tenang dan lembut berembus melewatinya, dan yang tersisa setelah itu pergi adalah kematian.
Yang kelima——Hellhound yang tersisa sampai akhir, tubuhnya bergetar lalu hancur berhamburan.
"Sihir ganda... tanpa rapalan mantra?"
Suara Yulia yang tertegun terserap ke dalam malam yang gelap.
Sihir ganda memiliki keuntungan yaitu bisa meningkatkan kekuatan secara drastis dengan menggabungkan dua sihir dan bisa digunakan secara bersamaan. Tapi, karena memerlukan kontrol kekuatan sihir yang rumit dan risiko meledak sendiri tinggi, orang yang bisa menggunakan sihir ganda sangat sedikit di dunia ini.
Terlebih lagi, jika tanpa rapalan mantra, itu pasti hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terbatas.
"Aku bisa saja menggunakan 'Impact' dan 'Diversionary Strike' secara terpisah, tapi cara ini lebih sedikit celah dan bisa membunuh dengan pasti."
"...Ars-sama hebat, ya. Melihat Anda, akal sehat saya jadi hancur berantakan."
Yulia tampak masih terus terkejut seolah sedang demam.
"Kurasa itu berlebihan."
Para penyihir yang Ars jadikan referensi dengan menguping melalui [Hearing], semuanya bisa melakukan sihir tanpa rapalan mantra, dan bahkan ada penyihir yang menggunakan sihir ganda dengan mudah.
"Daripada itu, menurutku kemampuanmu tadi itu yang lebih hebat."
"Tidak, saya ini dibandingkan dengan Ars-sama..."
"Tidak juga. Hanya dengan ilmu pedang itu saja, orang sepertiku bukan tandinganmu. Lagipula, aku sangat iri kau punya banyak cara menyerang untuk menghemat kekuatan sihir."
Sambil berkata begitu, Ars mendekati bangkai Hellhound.
"Penahan angin yang pas juga sudah tersedia. Ayo kita pakai mereka dan istirahat sejenak."
Meskipun musim semi, malam hari sangat dingin. Tapi, mereka tidak bisa menyalakan api.
Karena ini padang rumput, kalau menggunakan sesuatu yang mencolok seperti api, mereka akan segera ditemukan.
Jadi, mereka mengumpulkan bangkai Hellhound yang telah dikalahkan untuk digunakan sebagai penahan angin.
"Memang tidak bisa dibilang nyaman, tapi untuk istirahat sejenak, ini sudah lebih dari cukup."
"Tapi, apa monster lain tidak akan mendekat karena terpancing bau darah Hellhound?"
"Soal itu tidak perlu khawatir. Hellhound kan memberi peringatan dengan menandai wilayah mereka. Di sekitar sini tidak ada monster yang lebih kuat dari Hellhound, jadi mereka tidak akan mendekat."
Setelah selesai bicara, Ars merasa penjelasannya kurang dan menambahkan kata-kata.
"Kalaupun ada pengejar dari Kekaisaran Earth, kurasa mereka tahu kalau daerah sekitar sini adalah habitat Hellhound, jadi mereka tidak akan mendekat. Bagi kita sekarang, ini adalah tempat paling aman."
"Kalau begitu..."
Karena Yulia sepertinya sudah mengerti, Ars duduk di tanah dan menyandarkan punggungnya ke bangkai Hellhound. Bangkai itu mungkin akan segera mendingin, tapi Hellhound adalah makhluk yang memiliki panas kuat karena menghasilkan api di dalam tubuhnya, jadi mereka bisa mendapat sedikit kehangatan. Dengan menumpuk bangkai-bangkai itu, angin dingin juga jadi tidak terlalu terasa. Meski begitu, suhu udara yang rendah tetap tidak bisa diapa-apakan, dan suhu tubuh mereka terus terampas.
Ars mengeluarkan selimut dari karung goni dan menyerahkannya pada Yulia.
"Pakailah ini. Kurasa dinginnya akan sedikit berkurang."
"Terima kasih. Tapi, apa Ars-sama punya selimut?"
"Aku tidak kedinginan, jadi tidak apa-apa. Tuan Putri saja yang pakai."
Mungkin karena tidak puas dengan penjelasan itu, Yulia mendekat sambil mengenakan selimut, lalu duduk di sebelah Ars dan membagi setengah selimutnya.
"Kalau kita berdua berdekatan dan membungkus diri dengan selimut, pasti akan hangat."
"...Sebenarnya kau tidak perlu memikirkanku."
"Tidak, nanti repot kalau Anda masuk angin."
"Begitu? Kalau begitu, aku terima kebaikanmu."
Dia merasa detak jantung Yulia sedikit cepat, tapi dia memutuskan untuk pura-pura tidak mendengarnya.
"Ngomong-ngomong, Tuan Putri mau apa setelah tiba di Kota Sihir?"
"Saya berencana untuk mengumpulkan kekuatan untuk membangun kembali negara suatu saat nanti, tapi sekarang belum waktunya. Sekalipun saya beruntung dan bisa membangunnya kembali, kali ini saya tidak punya kekuatan untuk mempertahankan wilayah negara..."
Rakyat sudah lelah akibat perang.
Mereka juga tidak punya semangat untuk berperang lagi dengan Kekaisaran, dan membangun kembali negara pada tahap ini tidaklah realistis.
"Bukannya tidak bisa melindungi dari Kekaisaran Earth, saya malah membebani rakyat dengan beban yang besar, jadi sekalipun saya bersuara, rakyat tidak akan memihak keluarga kerajaan."
Ars merasa Yulia seolah berkata bahwa dia tidak masalah jika negara tidak dibangun kembali, asalkan itu bukan keinginan rakyat.
Tapi, jika gadis yang cerdas itu menginginkannya, rakyat sepertinya akan menyambutnya dengan tangan terbuka.
Alasannya tidak melakukannya adalah, dia mungkin merasa ragu untuk membiarkan rakyatnya terpapar bahaya perang lagi.
"Ars-sama, kenapa pergi ke Kota Sihir?"
"Karena Kota Sihir adalah tempat berkumpulnya Gift dari seluruh dunia."
Itu adalah tempat yang pas untuk menguji kekuatan [Hearing], yang disebut sebagai Gift Tidak Berguna.
Dan yang terpenting——,
"Mungkin ada 'Mimir, Essence of Magic'."
"'Mimir, Essence of Magic'... Saya hanya pernah mendengar rumornya, tapi katanya dia orang yang sangat kuat, ya. Katanya melampaui Demon Lord, bertahta di puncak penyihir, dan orang yang paling dekat dengan 'Demon Emperor'."
'Demon Emperor'——sebelum dan sesudahnya, hanya satu orang yang disebut begitu.
Orang yang merupakan pendiri sekaligus puncak Asosiasi Sihir.
Pria yang disebut sebagai pemimpin para Demon Lord, sang pemberontak terhadap para Dewa.
Dia adalah orang yang benar-benar ada 1.000 tahun yang lalu, tapi dikabarkan tewas dalam pertempuran melawan para Dewa.
Sejak saat itu, kursi 'Demon Emperor' menjadi kosong.
"Aku ingin mencari 'Mimir, Essence of Magic' yang dekat dengan 'Demon Emperor' itu, dan mendapatkan pengetahuan sihir yang dimilikinya."
"Apa mungkin... untuk balas dendam?"
"Balas dendam tidak membuat hatiku berdebar."
Sambil menatap langit malam, Ars mengulurkan tangannya ke bintang-bintang.
"Aku tidak akan membiarkan waktuku yang berharga direnggut lagi——demi alasan membosankan seperti itu."
Dunia ini luas seperti langit malam berbintang, entah apa bisa dijelajahi seumur hidup.
Tapi, bagi dirinya sekarang yang telah mendapatkan kebebasan, tidak ada tempat yang tidak bisa didatangi.
"Makna kelahiranku——Aku ingin memberitahukan keberadaanku ke seluruh dunia."
Dulu ada saat ketika dia berpikir untuk merebut posisi Margrave dari ayahnya dengan memberontak, tapi tidak ada yang akan memihaknya hanya karena Gift-nya adalah [Hearing].
Yang terpenting, rakyat wilayah yang terseret dalam konflik yang disebabkan oleh 'orang tidak berguna' pasti tidak akan menyambut Ars.
Lagi pula, sekalipun dia beruntung bisa merebut posisi Margrave dari ayahnya, belum tentu Kekaisaran Earth akan mengakuinya.
Dia tidak berniat menghabiskan waktunya yang berharga lebih banyak lagi untuk rencana yang tidak jelas masa depannya.
Daripada kebebasannya terkekang oleh urusan merepotkan seperti itu, akan lebih memuaskan jika dia bisa membuat ayahnya, yang telah menilainya tidak berguna, menyesal.
"Karena itu, tujuanku adalah pertama-tama mencari 'Mimir, Essence of Magic'. Lalu, bertarung dan menang melawannya."
"Kalau begitu, saya tidak tahu apa kekuatan saya akan berguna, tapi izinkan saya membantu Anda mencarinya."
"Tuan Putri——"
"Tidak apa-apa, panggil saja Yulia."
"...Bolehkah?."
Ars mengira Yulia akan kaku soal perbedaan status karena dia seorang putri, tapi sepertinya tidak.
"Saya sudah lama ingin mengatakannya, tapi saya rasa saya bukan orang berpikiran sempit yang akan marah hanya karena hal seperti itu."
Dia mengatakannya dengan malu-malu sambil pipinya sedikit memerah.
"Kita sudah melakukan perjalanan dan makan bersama. Kita juga duduk bersandar bahu seperti ini. Kita sudah berteman. Lagipula, panggilan kehormatan juga tidak perlu. Kalau Ars-sama tidak keberatan, tolong panggil saya dengan nama."
"...Kalau begitu, kau juga boleh memanggilku Ars."
Dia tidak merasa buruk disebut sebagai teman.
Karena baginya, tidak ada orang yang dekat dengannya selain ibunya yang telah meninggal.
Teman pertama, rasanya agak canggung.
Ars menenangkan hatinya sambil menyentuh anting yang terpasang di telinga kirinya.
"Baiklah. Jadi, tadi Ars mau bilang apa?"
"Aku hanya ingin bilang kalau Yulia sebaiknya memikirkan negaramu sendiri saja."
"Karena Ars telah membantuku, jadi sekalipun kamu bilang tidak mau, aku akan tetap membantumu."
Setelah berkata begitu, Yulia menarik lengan Ars, lalu menekan dadanya dan merapatkan tubuhnya.
"Apa, kau kedinginan? Atau sudah mengantuk?"
"Ah, tidak... bukan begitu, maafkan aku."
"Kenapa minta maaf? Kau pasti belum tidur kan selama pelarian ini. Sekarang kau boleh tidur tanpa perlu khawatir."
"Sungguh... maafkan aku."
Memang fakta bahwa Yulia belum tidur sedikit pun sejak ditangkap oleh Kekaisaran Earth.
Tatapan rendah dan hinaan yang ditujukan padanya sepanjang waktu adalah hal biasa, dan tidak ada hari di mana dia bisa tenang.
Pengawalan oleh para penyihir Kekaisaran Earth adalah neraka yang membuatnya muak.
Meskipun ada perintah langsung dari kaisar untuk tidak menyentuhnya, penampilannya memiliki pesona memikat yang membuat sebagian prajurit mengamuk dan menyerangnya, bahkan dengan risiko kematian.
Bahkan selama pelariannya, beberapa pengejar tidak bisa menahan diri dan mencoba melampiaskan nafsu mereka pada Yulia. Setiap kali, dia melawan mereka dan melarikan diri berulang kali, bisa dikatakan mentalnya sangat lelah.
Itulah sebabnya, Yulia, yang diliputi kecurigaan apakah Ars juga sama, mencoba berbagai hal selama perjalanan ini.
Apa dia punya maksud tersembunyi seperti pria lain? Untuk memastikannya, saat menyalakan api, saat berbagi selimut, dan tindakannya barusan juga. Dia menunjukkan dirinya tanpa pertahanan dalam berbagai situasi.
Hasilnya, Yulia hanya merasa bersalah. Ars mengulurkan tangannya murni karena niat baik.
"Hei, Ars, aku belum pernah bertemu pria baik sepertimu."
Saat Yulia masih menjadi putri, dia belum pernah keluar dari Ibukota Kerajaan.
Karena itu, setelah pertama kali keluar, dia mengerti betapa bodoh dan mengerikannya pria, dan dia juga sudah menyerah, berpikir tidak ada harapan di dunia ini.
Akan tetapi, pada saat-saat terakhir, Yulia bertemu dengan sesuatu yang disebut 'hati nurani' untuk pertama kalinya.
'Cahaya' bernama Ars yang muncul di tengah keputusasaan, 'harapan' yang dia pikir tidak akan pernah ditemuinya.
"Karena itu, aku mungkin tidak akan pernah melupakan kejadian hari ini seumur hidupku."
"Itu berlebihan. Kau tidak perlu memikirkannya sampai segitunya."
"Tidak bisa begitu. Karena itu, aku akan bersumpah di sini."
Dia harus mewujudkan perasaan yang dimilikinya saat ini.
"Sekarang negaraku telah hancur, aku tidak punya apa-apa untuk membalas budi selain tubuh ini. Karena itu, saat Ars menghadapi kesulitan, aku akan mengulurkan tangan sekalipun harus kehilangan nyawa, dan sekalipun semua orang di dunia menyalahkanmu, aku akan terus menjadi pendukungmu sampai akhir."
"Yah... tidak perlu sampai segitunya."
Tidak perlu tiba-tiba bersumpah seperti itu——pikir Ars, tapi suasananya tidak memungkinkan untuk bercanda.
Dia bisa merasakan dari sikap dan nada suaranya bahwa Yulia mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
"Kalau begitu, aku juga bersumpah di sini, bahwa aku akan menjadi pendukung Yulia sampai akhir."
"Benarkah?"
"Ya, aku punya prinsip tidak pernah mengingkari janji. Tapi kalau itu merepotkanmu, aku tidak akan melakukannya."
"T-Tidak begitu. Aku senang... aku sangat senang!"
Saking senangnya, air mata menggenang di sudut mata Yulia.
Tetapi, suaranya yang gembira itu menjadi akhir dari percakapan mereka, dan ketika tiba-tiba menjadi sunyi, dia melihat ke samping, Yulia sudah mulai mendengkur, menjadikan bahu Ars sebagai bantal.
Wajar saja. Dia pernah sekali ditangkap oleh Kekaisaran Earth, dan setelah itu terus-menerus melarikan diri.
Pasti ada kesulitan yang tidak Ars ketahui.
Tidak mungkin dia tidak lelah. Karena itu, bisa dimengerti jika dia tertidur secara alami.
Ars merasakan napas Yulia yang menggelitik di telinganya, dan sambil berhati-hati agar tidak membangunkannya, dia menengadah ke atas.
Di daratan, orang-orang hidup sebanyak bintang yang berkelip di langit malam ini.
Kalau begitu, pasti ada banyak orang yang bernasib sama dengannya dan Yulia.
Dia malu pada Yulia, jadi dia hanya mengatakan alasan tujuannya, tapi niat sebenarnya berbeda.
Agar keberadaannya, yang disebut tidak berguna, bisa menjadi bantuan bagi orang-orang dengan nasib yang sama untuk bangkit dari kesulitan, dan agar mereka bisa menjalani hidup tanpa keraguan.
"Aku akan mengalahkan 'Mimir, Essence of Magic', dan aku akan menjadi 'Demon Emperor' dan menjadi harapan bagi semua orang."
*
——Wilayah Meegenburg Kekaisaran Earth, Plutone.
Kediaman Margrave Orpheus zu Meegenburg, meskipun malam sudah larut, lalu lintas orangnya menjadi agak padat.
Semua orang mengenakan baju zirah, dan dalam suasana yang mencekam, mereka mulai berbaris di halaman tengah dengan senjata di tangan.
Di dalam kediaman, prajurit yang mengenakan perlengkapan berat berpatroli, dan di depan kamar tuannya, prajurit-prajurit tegap berjaga dan mengawasi koridor dengan tajam.
Di dalam ruangan itu ada dua orang.
Wajahnya yang tampak gugup menjadi semakin terlihat sulit diatur karena kerutan di antara alisnya.
Dia adalah tuan rumah kediaman, Margrave Orpheus zu Meegenburg.
Di sofa di seberangnya, ada seorang pria berambut pirang dan bermata perak dengan paras yang tampan.
Verg von Arkenfieldt.
Salah satu Holy Knight dari Ten Holy Heavens of Sacred Law Gereja Hukum Suci——yang dipuji sebagai 'Sacred Heaven'.
"Sungguh tidak kusangka seorang Elf datang ke perbatasan terpencil seperti ini."
Para Elf telah membangun negara besar di wilayah hutan luas di barat daya benua.
Karena mereka adalah ras yang dicintai oleh para Dewa, banyak dari mereka yang memiliki Gift unggul.
Oleh karena itu, mereka memandang rendah tidak hanya manusia tetapi juga ras lain, dan menjadi keberadaan yang langka untuk keluar dari wilayah negara mereka.
Kekuatan besar mereka tidak bisa diremehkan. Dikatakan bahwa mereka menyaingi Asosiasi Sihir dalam segala hal——kekuasaan, pengaruh, dan kekuatan militer, dan Kekaisaran Earth pun bisa memperluas wilayahnya dan menjadi negara terbesar di dunia karena dukungan mereka.
Yang menyaingi Demon Lord Asosiasi Sihir——12 Supreme Mage Kings——adalah Ten Holy Heavens of Sacred Law Gereja Hukum Suci.
Para penyihir puncak dunia——salah satunya ada di depannya.
"Maaf mengganggu malam-malam begini. Saya mampir karena mendapatkan informasi yang menarik."
"Informasi yang menarik?"
"Mengenai Putri Yulia dari Kerajaan Villeut yang sedang dikawal oleh Kekaisan."
"Aku tidak berpikir ini adalah situasi yang mengharuskan Ten Holy Heavens of Sacred Law untuk bergerak...?"
"Biasanya memang begitu. Saya sedang bergerak untuk urusan lain, tapi... saya mendapatkan informasi yang tidak bisa diabaikan. Sepertinya, Putri Yulia memiliki Gift [Light]."
"Itu... begitu, Gereja Hukum Suci memang mengumpulkan Gift sistem putih, ya."
Orpheus pura-pura tidak tahu. Sebenarnya, dia tahu bahwa Putri Yulia memiliki Gift [Light].
Tapi, dia tidak bisa membiarkan orang di depannya ini mendapatkan bukti perkataannya.
Meskipun Kekaisaran Earth dan Gereja Hukum Suci telah membentuk aliansi, hubungan kedua negara mendingin akhir-akhir ini.
Lagi pula, sebagai bangsawan Kekaisaran Earth yang memiliki harga diri, Orpheus harus menghindari kesaksian yang akan merugikan negaranya.
"Orang yang memiliki Gift sistem putih, apa pun rasnya, mendapatkan kualifikasi untuk masuk Gereja Hukum Suci——tidak, harus masuk. Karena sistem putih adalah Gift yang paling suci."
"Terlebih lagi jika itu adalah Gift Langka, ya."
"Ini bukan sesuatu yang perlu disembunyikan, jadi akan saya katakan, Kekaisaran Earth telah menyerang dan menghancurkan Kerajaan Villeut tanpa mendapat izin dari Gereja Hukum Suci, dan dengan sengaja menyembunyikan keberadaan Putri Yulia."
"Yah, kalau Kerajaan Villeut berada di bawah perlindungan Gereja Hukum Suci, kami memang tidak bisa menyentuhnya."
Jika Gereja Hukum Suci turun tangan untuk melindungi putri Kerajaan Villeut, bahkan Kekaisaran Earth pun akan kebingungan harus mengarahkan tinju yang sudah terangkat ke mana.
Meskipun dalam hati mereka tidak senang, mereka tidak punya pilihan selain mundur. Walaupun hubungan kedua negara mendingin, menjadikan Gereja Hukum Suci sebagai musuh itu terlalu berbahaya.
"Pada akhirnya, mereka mencoba untuk mendapatkan Gift Langka [Light]. Bagi kami, itu tidak menyenangkan."
"Itu sebabnya Anda datang sampai ke perbatasan terpencil seperti ini?"
"Ini adalah perintah dari atasan untuk memastikan faktanya dengan mata kepala saya sendiri."
"Seorang 'Sacred Heaven' menjadi pesuruh, ya... Jadi, ada perlu apa denganku?"
"Ada yang ingin saya minta, saat ini Kekaisaran Earth sepertinya sedang mencari rombongan Tuan Putri dengan Tuan Albert sebagai komandannya, tapi saya ingin Tuan Orpheus juga bekerja sama secara penuh."
"Apa kau tidak lihat? Aku sudah bekerja sama sepenuhnya. Lagipula ini masalah Kekaisaran Earth, Gereja Hukum Suci tidak punya urusan untuk ikut campur."
Meskipun ditolak, lawannya tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, Verg mengangguk sambil tetap tersenyum.
"Benar juga. Tapi, saya juga tidak bisa mundur. Karena itu, biar saya katakan dengan jelas. Bisakah Anda menyerahkan Putri Yulia ke Gereja Hukum Suci setelah Anda mengamankannya?"
"Kalau begitu, biar aku juga katakan dengan jelas. Aku adalah bangsawan Kekaisaran Earth, aku tidak berada di bawah Gereja Hukum Suci. Sebaiknya Anda tahu posisi Anda."
"Ngomong-ngomong, apa putra sulung Anda baik-baik saja?"
Salah satu alis Orpheus bereaksi terhadap Verg yang tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.
"...Dia seharusnya sedang berlatih sihir di kamarnya sekarang, Anda pasti pernah bertemu dengannya."
"Bukan, bukan yang itu. Yang saya dengar adalah orang yang kabur tempo hari——namanya Ars, Gift-nya [Hearing], kan. Kudengar dia pemilik Gift yang sangat langka ya."
"Dari siapa kau dengar itu?"
"Saya anggota Gereja Hukum Suci, lho. Informasi bisa didapat hanya dengan sedikit menyelidik. Lagipula, Anda pasti tahu 'Miko' yang dikirim saat putra Anda lahir itu berasal dari mana, kan?"
"Seorang Elf sepertimu mengabaikan kewajiban menjaga rahasia, ya."
"Yang tidak berguna dibunuh atau disembunyikan, saya tahu sisi gelap Kekaisaran Earth. Karena itu, rahasia ini tidak akan bocor ke luar dari Gereja Hukum Suci. Soal itu, Anda bisa tenang. Buktinya, saat ini saya hanya menanyakannya pada Anda, kan."
"...Ars bukan putraku. Dia sudah jadi orang yang tidak ada hubungannya lagi dengan keluarga Meegenburg."
"Begitu, meskipun Tuan Orpheus sendiri yakin begitu, bagaimana dengan orang lain ya."
"Apa maksudmu?"
"Kekaisaran Earth sampai menipu Gereja Hukum Suci untuk mengawal Putri Yulia ke Ibukota Kekaisaran. Tapi, putra sulung Margrave Meegenburg malah membantunya kabur. Saat Yang Mulia Kaisar tahu fakta ini, apa Anda pikir Anda bisa pura-pura tidak tahu?"
"Sejak lahir dia tidak ada hubungannya dengan keluargaku. Sekarang dia juga seorang kriminal yang kabur. Aku tidak terima kalau keluarga Meegenburg yang harus tanggung jawab."
"Lalu, kenapa Anda mengerahkan sedikit pasukan padahal Anda bekerja sama dalam pencarian? Kalau begitu, kami terpaksa menilai bahwa kemungkinan besar keluarga Meegenburg terlibat dalam pelarian Putri Yulia. Kalau Anda bersikeras tidak ada hubungannya, ya sudahlah. Tapi, Gereja Hukum Suci, sebagai negara aliansi Kekaisaran Earth, harus memberitahukan kebenaran pada Yang Mulia Kaisar."
Verg meminum anggur putih yang telah disiapkan, membasahi mulutnya, lalu melemparkan pandangan tajam ke Orpheus.
"Sekalipun, misalnya, keluarga Meegenburg akan hancur."
Ini jelas ancaman. Tapi, kalaupun dia menyerahkan Putri Yulia ke Gereja Hukum Suci, kesan keluarga Meegenburg di dalam Kekaisaran hanya akan memburuk.
Menyerahkan, atau menanggung malu, mana pun yang dipilih, masa depan cerah tidak menunggu.
Seolah membaca hati Orpheus, Verg tersenyum dalam.
"Jika Anda menyerahkan Putri Yulia, Gereja Hukum Suci yang akan menjelaskan pada Yang Mulia Kaisar. Tentu saja, keluarga Meegenburg tidak akan berada dalam posisi yang buruk."
Orpheus berpikir, orang ini benar-benar menyebalkan.
Melenyapkan dia yang tahu rahasia keluarga Meegenburg——bukan berarti pikiran seperti itu tidak terlintas di kepalanya. Tapi, di wilayah Meegenburg tidak ada orang kuat yang bisa menang melawan Ten Holy Heavens of Sacred Law. Tidak, yang bisa menang melawannya mungkin hanya sesama 'Sacred Heaven' atau Demon Lord.
"...Baiklah. Aku akan bekerja sama sepenuhnya dalam pencarian."
"Baguslah kalau Anda cepat mengerti. Sebenarnya, ada yang ingin saya tanyakan juga soal Ars-kun."
"Itu Gift Tidak Berguna yang cuma bikin pendengarannya bagus. Bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan Gereja Hukum Suci."
"Ada alasan kenapa kami tidak bisa menganggapnya begitu. Tuan Orpheus, apa Anda tahu ada orang yang membuat gempar para petinggi di berbagai negara?"
Verg mengangkat bahu dan melanjutkan kata-katanya.
"Sihir 'Detection' bereaksi padahal tidak ada siapa-siapa. Tapi, seberapa banyak pun dicari, tidak ketemu. Sekalipun dipasangi sihir 'Trap' yang tak terhitung jumlahnya, dia melewatinya dan menghilang seolah mengejek. Tidak salah lagi dia sedang menguping, tapi meskipun hawa keberadaannya terasa, kami tidak bisa menemukannya."
"...Kau bilang itu Ars? Tidak mungkin. Dia tidak pernah sekalipun dikeluarkan ke 'luar'."
"Tapi, menurut laporan Magic Knight Kekaisaran Earth yang Putri Yulia-nya kabur——Tuan Leck, orang yang mengaku bernama Ars itu katanya menggunakan sihir. Dan yang terpenting, dia 'pendengarannya bagus'. Apa Anda tidak berpikir itu terlalu pas untuk dibilang kebetulan?"
"......Mungkin juga."
"Jadi, melanjutkan yang tadi. Orang itu dikabarkan telah menguping informasi rahasia berbagai negara——pengetahuan sihir tersembunyi dengan sangat mudah. Tentu saja, fasilitas penelitian Kekaisaran Earth dan Gereja Hukum Suci juga tidak terkecuali."
Verg menyandarkan punggungnya dalam-dalam di sofa dan mengangkat kedua tangannya seolah menyerah.
"Terlebih lagi, kami bahkan tidak tahu berapa banyak pengetahuan yang telah dicuri, atau sejauh mana kerugiannya. Karena itu, berbagai negara di dunia ketakutan, kapan informasi itu akan dijual ke negara lain, atau mungkin dimanfaatkan."
"Konyol. Kalau pengetahuan sihirnya tidak bocor ke negara lain, tidak perlu jadi gugup."
"Sebenarnya, urusan lain yang sedang saya tangani ya ini, dan Ars-kun yang kemungkinan besar adalah pelakunya, malah kabur... Sungguh disayangkan."
Verg yang menghela napas kembali membuka mulutnya.
"Pokoknya, Gereja Hukum Suci ingin mendapatkan pengetahuan sihir yang dikumpulkan orang itu."
"Itu cerita yang tidak jelas. Tidak ada hal yang lebih sia-sia daripada mencari orang yang diragukan keberadaannya."
"Mungkin saja——tapi, kami juga tidak bisa mengabaikannya."
Elf itu menghilangkan senyum buat-buatan yang dipasangnya selama ini.
"Apa Anda tahu para petinggi berbagai negara di dunia menyebut orang misterius itu apa?"
Verg mengarahkan pandangan dingin yang membuat bulu kuduk merinding ke Orpheus.
——'Mimir, Essence of Magic'.
*
Saat matahari pagi mulai terbit, Yulia bangun dan segera menundukkan kepalanya.
"Maaf ya, aku ketiduran. Padahal seharusnya aku ikut berjaga."
Sambil merapikan rambut sampingnya yang berantakan, dia berulang kali menundukkan kepalanya dengan gerakan seolah menyembunyikan rasa malunya.
Seperti yang diharapkan dari seorang Tuan Putri, bahkan saat baru bangun tidur, setiap gerakannya terlihat anggun.
"Kau pasti sangat lelah. Tidak perlu dipikirkan. Aku juga sudah tidur sebentar."
"Tidak bisa begitu... Sungguh, maafkan aku."
Yulia meringkuk dan terlihat merasa bersalah.
Ars menepuk bahunya seolah berkata 'jangan dipikirkan' dan tersenyum kecut.
"Daripada itu, ayo berangkat. Sepertinya sudah di depan mata."
Dia baru sadar setelah matahari terbit, tapi Kota Sihir sudah mendekat sampai dalam jangkauan pandang.
Melihat ke arah yang ditunjuk Ars, Yulia membelalakkan matanya karena terkejut.
"Itu..."
"Kau baru pertama kali melihatnya?"
"Iya, aku tidak diizinkan keluar negeri, jadi dalam artian itu, ke mana pun aku pergi memang pengalaman pertama, tapi..."
Dia memiliki Gift Langka [Light] yang berharga.
Kerajaan Villeut mungkin membesarkannya dengan hati-hati di istana kerajaan untuk melindungi dirinya.
"Menara Babel... jadi itu ya."
"Ya, aku tidak sabar untuk pergi ke sana."
Sebuah menara raksasa berdiri menembus langit.
Simbol Kota Sihir——Menara Babel yang hanya bisa ditinggali oleh orang-orang terpilih.
Menara Babel, yang saat ini masih dalam pembangunan, juga disebut sebagai menara yang menuju para Dewa.
Harapan terbesar para penyihir adalah melakukan kontak dengan para Dewa yang telah meninggalkan daratan, dan mencapai kebenaran Gift.
Mereka terus meninggikan menara seolah-olah akan mencapai surga karena kerinduan mereka.
"Ayo pergi."
"Iya."
Satu langkah menuju 'Demon Emperor', pembangunan kembali negara, sambil memendam berbagai perasaan di dada, mereka berdua melangkah maju.
Tapi, kami tiba di Kota Sihir tepat sebelum matahari terbenam.
Sepertinya jaraknya lebih jauh dari yang kukira, dan gerbang Kota Sihir sudah ditutup.
"Bagaimana cara kita masuk, ya..."
"Kurasa ada penjaganya, jadi mungkin kita boleh masuk kalau minta——"
Saat mereka berdua sedang berdiskusi, kata-kata Yulia terputus di tengah.
Saat Ars mengikuti arah pandangannya, dia menyadari ada seorang wanita yang berdiri di gerbang Kota Sihir.
Saat Yulia melangkah maju satu langkah, wanita tak dikenal itulah yang berlari kencang.
Dia berlari mendekat dan memeluk Yulia dengan erat.
"Onee-sama... syukurlah Onee-sama selamat!"
"Karen, maaf membuatmu khawatir. Syukurlah kamu juga kelihatannya baik-baik saja."
Yulia melingkarkan tangannya ke punggung gadis yang dipanggilnya Karen itu dan memeluknya.
Menilai dari percakapan mereka berdua, Karen sepertinya adalah adik perempuan yang diceritakan Yulia selama perjalanan.
Rambut merahnya yang diterpa matahari senja berkilauan seolah terbakar merah menyala. Sorot matanya yang terlihat kuat adalah bukti kemauannya yang keras, dan mata merahnya yang menyimpan keyakinan kuat itu diarahkan pada Ars.
"Onee-sama... siapa orang ini?"
"Ars. Mohon bantuannya."
Setelah dia menyelesaikan perkenalan singkatnya, terlihat jelas kebingungan dari Karen.
"Etto... pakaian itu, apa prajurit Kerajaan Villeut——"
Dia memandangi Ars dari ujung kepala sampai ujung kaki seolah sedang menilainya.
Akhirnya, dia mengangguk sekali seolah sudah mengerti sesuatu.
"Un, sudah pasti bukan."
Kewaspadaan tingkat tertinggi, seolah melihat orang yang mencurigakan, muncul di mata merah Karen.
Tidak tahu sudah sejak kapan dia menunggu di depan gerbang, tapi karena dia adalah gadis yang langsung memeluk kakaknya begitu melihatnya, pasti dia datang ke sini setiap hari.
Dari tindakan seperti itu, sangat jelas terlihat rasa sayangnya pada keluarga——setidaknya pada kakaknya.
Bisa dimengerti jika dia waspada kalau ada orang mencurigakan berpakaian lusuh di belakang Yulia yang sangat disayanginya... tapi, bukan berarti dia harus menatap dengan tatapan yang bisa membunuh orang.
"Karen, tidak boleh tidak sopan. Ars adalah orang yang telah menolongku saat aku dikejar Kekaisaran Earth."
Karen, yang ditegur oleh kakaknya, berkedip beberapa kali, lalu
"Begitu ya... maafkan aku. Aku berterima kasih kamu sudah menolong Onee-sama."
Setelah meminta maaf dengan tulus pada Ars, Karen menegakkan punggungnya.
"Aku akan memperkenalkan diri lagi. Aku Karen, mantan Putri Kedua Kerajaan Villeut. Karena suatu alasan aku bukan lagi anggota keluarga kerajaan, tapi aku adalah penyihir dari 'Guild Villeut' yang bernaung di bawah Asosiasi Sihir."
Gerakannya menyibakkan rambut sampingnya lebih menunjukkan martabat daripada kecerobohan, dan sikapnya yang agung memiliki wibawa seorang putri. Dengan keanggunan dan pesona yang terasah seperti itu, sekilas pun orang tahu dia adalah bangsawan.
Jika Yulia adalah 'diam', maka Karen adalah 'gerak'. Terlihat kesan bahwa mereka adalah kakak beradik yang kontras.
"Tidak apa-apa kalau memang sulit dikatakan, tapi boleh aku tanya alasan kenapa kau bukan lagi anggota keluarga kerajaan?"
"Boleh saja. Bukan sesuatu yang perlu disembunyikan, dan alasannya juga tidak terlalu menarik, tapi kamu mau tahu?"
"Bohong kalau kubilang aku tidak tertarik."
"Jujur itu bagus. Kalau begitu, akan kuberitahu."
Sikapnya angkuh, tapi anehnya itu cocok untuknya, jadi Ars tidak merasa kesal.
"Kamu tahu kan kalau Kerajaan Villeut dan Kekaisaran Earth itu dari dulu hubungannya tidak baik?"
Karena kedua negara bertetangga, perselisihan kecil terus terjadi selama bertahun-tahun.
Meski begitu, perbedaan kekuatan militer sangat jelas, dan ayah mereka——Raja Villeut, yang berpikir bahwa negara akan hancur jika terus begini, berencana untuk memperkuat kekuatan nasional dengan mendapatkan pengetahuan sihir dari Asosiasi Sihir.
"Apa Gereja Hukum Suci tidak bisa? Bukankah mereka mengumpulkan Gift sistem putih. Dengan [Light] milik Yulia, mereka mungkin akan menerimanya dan menempatkan Kerajaan Villeut di bawah perlindungan mereka."
"Rencana itu juga ada. Aku berniat pergi, tapi Ayah tidak mengizinkan Gift Langka diberikan ke negara lain."
Setelah Yulia menjawab, Karen mengangkat bahunya.
"Ya iyalah, kalau pergi ke Gereja Hukum Suci, kita tidak akan bisa ketemu seumur hidup. Selain itu, ini juga pertama kalinya pemilik [Light] lahir di keluarga kerajaan. Mempertimbangkan keselamatannya juga, Ayah tidak mempublikasikannya."
Tapi, karena keberadaan Yulia terungkap, Kekaisaran Earth menyerang dan menghancurkan Kerajaan Villeut untuk mendapatkan Gift Langka [Light].
"Yang tahu [Onee-sama] punya [Light] sepertinya cuma beberapa pengikut terpercaya... tapi, benar-benar tidak tahu dari mana informasinya bocor."
Karen menghela napas, tapi mungkin dia sadar kalau pembicaraannya melenceng, jadi dia meluruskannya.
"Eeto, kembali ke pembicaraan tadi, karena alasan itulah [Onee-sama] tidak bisa dikirim keluar negeri, jadi akulah yang terpilih dan dikirim ke Asosiasi Sihir."
"Hoo... memilih seorang putri, ya. Raja yang cukup berani."
Tanpa sadar Yulia hampir berkata 'padahal itu tidak boleh——', tapi Ars memilih kata-kata yang netral di tengah jalan.
Gift Garis Keturunan [Flame] memang berbeda dengan Gift Langka [Light], itu bukan satu-satunya di dunia.
'Karena itu Karen——' Ars mencoba membaca situasi lebih dalam, tapi mungkin Karen mengerti apa yang dipikirkan Ars, dia menggelengkan kepala dan tersenyum kecut.
"Jangan salah paham, ya. Bukannya aku dipaksa, lho? Lagipula, aku yang bernegosiasi langsung sama Ayah, aku bilang ingin bergabung dengan Asosiasi Sihir."
"Waktu itu Karen bikin Ayah repot terus, ya."
Yulia tertawa kecil, mungkin teringat kejadian waktu itu.
"Soalnya Ayah bilang tidak boleh. Tapi, berkat kemampuan negosiasiku, akhirnya Ayah mengalah dan kasih izin."
Kemampuan negosiasi yang bisa membuat raja sebuah negara mengakuinya. Ars ingin tahu soal itu, tapi repot juga kalau pembicaraannya melenceng lagi, jadi dia memutuskan untuk menanyakannya lain kali.
"Tapi, aku pernah dengar Asosiasi Sihir tidak mengizinkan campur tangan negara. Apa putri dari negara lain bisa bergabung?"
"Asosiasi Sihir——24 direktur Kerykeion itu kumpulan orang-orang aneh, jadi mereka itu keras kepala dan merepotkan di bagian-bagian yang aneh. Padahal niat sebenarnya tidak penting, tapi rasanya kayak 'karena ini aturan dari dulu'."
Karen menghela napas seolah heran.
"Makanya, asalkan formalitasnya dipenuhi, semua beres."
"Ah... jadi itu sebabnya kau melepaskan hak waris takhta."
"Begitulah. Aku mendeklarasikan pelepasan hak waris takhta, dan langsung meluncur ke Kota Sihir. Nah, padahal baru mau mulai——"
Karen, yang memotong kata-katanya, memeluk kakaknya.
Mungkin karena suasana hatinya sedang gembira karena reuni setelah sekian lama, tapi itu bercampur dengan rasa frustrasi atas ketidakmampuannya sendiri dan kesedihan karena negaranya hancur.
Perasaan itu mungkin muncul dengan kuat, sehingga pelukannya sangat erat.
Terlihat Yulia sedikit menunjukkan ekspresi kesakitan.
"Onee-sama, maafkan aku. Cuma karena kekuatanku cukup, aku tidak tepat waktu."
Yulia tersenyum lembut dan mengelus punggung Karen.
"Tidak begitu kok. Kamu sudah sangat mendukungku."
Angin musim semi yang tenang menyelimuti mereka berdua, lalu pergi seolah enggan.
Setelah beberapa saat, setelah sekali menarik napas dari hidung, Karen melepaskan diri dari Yulia.
Wajahnya sudah dihiasi dengan senyuman.
"Kalau begitu, alasannya juga sudah kuceritakan, ayo kita masuk ke kota."
Ditemani Karen, mereka tiba di pintu kecil di samping gerbang utama.
Tapi, mereka tidak bisa melewati pintu itu karena Karen berbalik.
"Oh, iya. Kalian berdua baru pertama kali kan ke Kota Sihir. Kalau begitu, kita harus lakukan pembaptisan."
"Pembaptisan?"
"Yap, pembaptisan. Sebenarnya bakal bagus kalau bisa dilakukan pas gerbang utamanya buka, sih."
Di depan gerbang raksasa yang dihiasi desain penuh wibawa, Karen merentangkan kedua lengannya.
Dengan wajah serius, aura yang dipancarkannya dahsyat, dan suasananya yang berubah drastis itu begitu agung.
Rasa tertekan yang aneh, rasa terintimidasi yang membuat ingin menundukkan kepala, apa ini karena Menara Babel ada di belakangnya?
"Wahai penyihir tanpa nama. Tunjukkanlah pengetahuan dunia, dan tumpuklah kearifan. Jika begitu, para Dewa akan mengulurkan tangan mereka."
Itu adalah senyuman yang sangat pantas untuk seorang penyihir——,
"Selamat datang di Valhalla, tempat untuk mencapai para Dewa."
Senyuman itu seolah sedang mengintip ke dalam jurang sihir yang terdalam.






Post a Comment