Penerjemah: Miru-chan
Proffreader: Miru-chan
Chapter 3
【Kabar Duka】
Rahasia Tunanganku Terungkap di Sekolah……
────Video pengungkapan yang diunggah oleh "Kamagami". Itu terjadi beberapa hari setelah pembicaraan di "60P Production".
Aku dan Yuuka sudah mengetahui bahwa video itu diunggah. Meski begitu, aku sama sekali tidak punya niat untuk memeriksa isinya.
Beberapa jam setelah video itu diunggah, pihak MeTube segera menghapusnya. Kemungkinan besar, Direktur Rokujou sudah mengantisipasi sebelumnya.
Kecepatan penghapusan itu sungguh mengejutkan. Namun tetap saja, meskipun hanya sebentar, kenyataan bahwa video pengungkapan itu telah dilemparkan ke internet tidak berubah. Mustahil rasanya jika video itu tidak tersebar sama sekali.
Dengan demikian, hubungan antara Izumi Yuuna dan "Shinigami yang Jatuh Cinta" akhirnya diketahui oleh khalayak ramai.
◆
“Uu-nyaa-aa……”
Dan sekarang. Tunangan yang tinggal di rumahku, Yuuka-san, sedang bersembunyi di dalam selimut. Aku yang sudah berganti seragam, duduk di samping tempat tidurnya sambil memperhatikannya.
“Ehm, Yuuka…… kalau begini kita akan terlambat, lho?”
“Aku tahu,tapi…rasanya berat sekali…ueeh, berat sekali. Tolong aku~”
Apa dia anak kecil yang sedang merengek?
Ya, aku bisa memahami perasaannya. Bagaimanapun juga, ini adalah hari setelah video pengungkapan buatan “Kamagami” itu diunggah.
Kalau aku dibilang tidak kecewa, itu jelas bohong.……Kurasa tak masalah kalau hari ini bolos sekolah.
“Baiklah, Yuuka. Kalau begitu, bagaimana kalau hari ini kita berdua libur saja? Toh tidak ada acara sekolah penting pun──”
“Tidak──aku tetap akan pergi.”
Selimut tiba-tiba tersibak. Lalu, sambil tetap berbaring telentang, ia mengeluarkan wajahnya──Watanae Yuuka. Versi sekolah.
…………Versi sekolah!? Ya. Entah sejak kapan, tunanganku itu sudah berubah menjadi mode sekolah──dengan kacamata dan rambut dikuncir kuda.
“Aku akan pergi ke sekolah. Aku ingin pergi.”
“Seram sekali!? Baru saja tadi kamu malas berangkat, tapi begitu jadi versi sekolah malah semangat penuh…… apa ini kepribadian ganda!? Seperti Jekyll Yuuka dan Hyde Yuuka!?”
“Bukan begitu. Sejak tadi aku masuk selimut, aku memang sudah berpakaian seperti ini.”
“Kalau begitu, artinya kamu hanya orang yang tidak konsisten……”
Mendengar jawabanku, Yuuka menundukkan dagu sambil menatapku dari bawah. Mata besarnya tampak seperti agak sipit karena kacamata. Dengan suara kecil, Yuuka berkata:
“Aku memang ingin libur, tapi aku juga ingin pergi.”
“Maksudmu bagaimana?”
“Memang, karena video itu aku sedikit merasa terpuruk, jadi aku sempat berpikir ingin libur. Tapi sebenarnya hari ini sepulang sekolah aku sudah berjanji pergi ke kafe bersama teman sekelas. Jadi…… aku juga merasa ingin pergi karena menantikannya.”
Ah, begitu rupanya.
Akhir-akhir ini, Yuuka akhirnya bisa lebih akrab dengan teman-teman sekelasnya. Wajar bila ia ingin menepati janji seperti itu.
“……Tapi ngomong-ngomong, Yuuka, kenapa dari tadi bicaramu agak formal? Apa kamu lagi bermain peran?”
“B-bukan! Ini bukan disengaja! Soalnya kalau aku memakai kacamata, cara bicaraku di rumah dan kebiasaan lamaku…… jadi bercampur begitu saja!”
Ya, sekarang di kelas pun dia memang berbicara seperti ini.
──Dulu, Yuuka versi sekolah adalah gadis pendiam yang sederhana dan tidak menonjol. Di rumah, sejak dulu sampai sekarang, dia tetap manja dan ceria. Dan kini…… dua sisi itu menyatu!!
Hasilnya, lahirlah sosok baru──Yuuka Hybrid.
“……Kenapa kamu menatapku terus begitu? Aku jadi malu, Yuu-kun.”
“Tidak, aku cuma…… biasanya di manga, kalau dua kekuatan bersatu, hasilnya jadi dua kali lebih kuat, kan? Jadi aku merasa, ternyata benar juga. Kalau unsur-unsurnya digabung, hasilnya memang jadi lebih kuat.”
“Ngomong apa sih!? Kita bisa terlambat sekolah, tahu!?”
Tunggu dulu. Kalau kita terlambat sekolah, itu jelas gara-gara kamu, Yuuka.
Saat aku mengeluh dalam hati, Yuuka mendudukkan tubuhnya── menghadapku langsung. Meski tadi bersembunyi di balik selimut, ternyata ia sudah hampir selesai bersiap-siap.
Hanya rompi yang belum dipakai, selebihnya ia sudah berganti dengan kemeja dan rok──.
“……? Yuu-kun, kenapa memalingkan pandangan?”
“Eh, itu karena……”
Mungkin karena tadi ia banyak bergerak di dalam selimut. Rok Yuuka tersingkap tinggi sekali. Paha putihnya yang indah terlihat jelas. Bahkan, beberapa kancing kemejanya entah bagaimana terbuka.
Akibatnya, pinggang rampingnya, bra biru muda, dan dada kecil tapi berbentuk indah…… semuanya terlihat jelas.
Coba pikir sendiri, mana mungkin aku bisa menatapnya secara langsung? Kalau sampai aku menatap terlalu lama…… tubuhku akan bereaksi, dan aku tidak akan bisa keluar rumah.
“Ah, jangan-jangan. Barusan aku bilang aku malu kalau ditatap, ya? Kalau begitu maaf…… tapi aku jadi merasa kesepian. Tolong lihat aku.”
“Bukan begitu. Bukan itu maksudku…… meski aku ingin melihat, tapi kalau melihat justru berbahaya……”
“Eii!”
Sepertinya tidak sabar, Yuuka menempelkan tangannya di pipiku. Lalu memaksa wajahku menghadapnya.
Yang langsung tertangkap di mataku adalah──Yuuka dengan kemeja terbuka, rok tersingkap tinggi, dan tatapan dari balik kacamata.
“Yuu-kun tidak boleh mengalihkan pandangan dariku……”
Kata-kata mematikan yang terlontar dari Yuuka versi hybrid. Aku merasa sesuatu di dalam otakku seperti terbakar.
……Baiklah, aku mengerti. Aku menyerah. Sekarang aku sadar, ada sesuatu yang lebih penting daripada sekolah di hadapanku. Dengan begitu, aku menurutinya dan menatap Yuuka baik-baik──.
“Eh? ……A-ah!? Aku belum menutup kancing…… uwaah, roknya!?”
Di saat yang paling tidak tepat, Yuuka sadar dengan penampilannya sendiri, lalu segera menunduk. Mukanya memerah, ia menatapku dari bawah dengan wajah penuh rasa malu. Aku hanya bisa menatapnya dengan ekspresi: ya ampun, keburu ketahuan……
“……Yuu-kun mesum. Tapi kalau kamu memang ingin melihat begitu……”
Yuuka pun, dengan tenang mendongakkan tubuhnya──menyilangkan tangan di belakang kepala, lalu sedikit memutar pinggangnya. Kemejanya semakin terbuka, memperlihatkan perutnya. Bahkan ketiak sehatnya pun tampak.
Sementara itu, ia menggesekkan paha yang tersingkap karena rok. Dengan penuh percaya diri, Yuuka mengedipkan sebelah mata──dan berkata:
“E-eii! Dengan pose seksi…… aku akan merayumu sampai mati!”
◆
Berkat ulah besar-besaran Yuuka hybrid sejak pagi buta, aku hampir mati menahan diri. Tapi entah bagaimana, aku berhasil menenangkan diri dan berangkat bersama Yuuka.
Meski hubungan kami sebagai pasangan sudah terbuka di kelas, tetap saja akan gawat kalau sampai ketahuan bahwa kami tinggal serumah. Sebagai kamuflase, kami berpencar ketika sampai di jalan besar, lalu bertemu kembali di depan gerbang sekolah.
“──Ah. Selamat pagi, Yuu-kun!”
Begitu aku melangkah melewati gerbang, Yuuka yang berkacamata berlari kecil mendekat. Senyumnya murni dan polos, persis seperti anak anjing kecil yang menemukan pemiliknya. Padahal kami baru saja bersama beberapa menit lalu, tapi Yuuka menyapaku dengan semangat seolah kami baru bertemu hari ini. Itu terasa agak menggemaskan.
“Selamat pagi. Selamat pagi.”
Namun aku──tidak bisa menatap Yuuka secara langsung, jadi refleks menoleh ke arah lain.
Ya jelas saja. Dia adalah orang yang, sebelum berangkat tadi, mencoba merayuku dengan pose seksi, lho? Mana mungkin aku bisa bersikap tenang di hadapannya? Kalau ada yang bisa, pasti dia bukan manusia──melainkan monster.
“Se-la-mat pa-gi~. Selamat pagi! Selamat pagi? ……Ehee, se-la-mat pa-gi?”
Sementara aku masih bergulat dengan gejolak batinku.
Yuuka melancarkan serangan mental dengan cara lain──sapaan bertubi-tubi.
“Maaf, maaf, Yuuka. Aku sadar, kok? Aku benar-benar sadar. Jadi…… bisakah hentikan dulu serangan sapaanmu itu?”
“Selamat pagi~ Ini Yuuka-chan, lho~”
“Tidak perlu jadi alien! Aku sudah dengar, kok!”
“……Tapi aku belum dengar, Yuu-kun bilang ‘selamat pagi’ padaku.”
“Ugh……”
“Aku kekurangan ucapan selamat pagi. Sedih sekali…… mungkin aku bisa mati. Guee~”
Yuuka, dengan kacamata hitamnya, menggembungkan wajah sambil membuat tanda silang di matanya dan berkata “guee~”.
Dulu, Yuuka versi sekolah begitu dingin. Sekarang, ia berubah menjadi gadis konyol yang keterlaluan.
Baiklah, aku akan minta maaf dengan sepenuh hati, jadi tolong hentikan itu. Perbedaan kepribadian yang terlalu ekstrem ini bisa membuat jantungku berhenti mendadak.
“──Hei, hei! Kalian berdua, apa yang kalian lakukan di sini pagi-pagi begini?”
Tiba-tiba, seseorang menepuk punggungku dengan keras, lalu langsung memeluk Yuuka. Dia adalah seorang gyaru ceria──Nihara Momono. Sahabat dekat Yuuka, yang diam-diam seorang penggemar berat tokusatsu.
“Yuu-chan…… atau lebih tepatnya, nona manis. Bagaimana kalau ikut denganku…… main api sebentar?”
“Kyaaa, Momo-chan mau menggodaku~. Padahal aku sudah punya Yuu-kun sebagai pria yang kuputuskan dalam hati~”
Masih dalam posisi berpelukan, keduanya bercanda sambil tertawa riang. Nihara-san menyibakkan rambut panjang cokelatnya sambil tersenyum lebar.
“Ahaha! Hari ini pun Yuu-chan benar-benar imut, ya. Kalau begitu, ayo kita masuk kelas bareng! Ah, Sakata juga ikut.”
“Bukankah aku terlalu dianggap remeh?”
Interaksi khas Nihara-san itu terasa hangat di hatiku.
Ya, aku pun sebenarnya masih merasa tertekan karena kasus video dari ‘Kamagami’.
Terima kasih, Nihara-san…… gumamku dalam hati. Dengan begitu, aku, Yuuka, dan Nihara-san berjalan menuju kelas.
“Hei, Yuuichi! Apa maksudnya kemarin itu!?”
Tepat sebelum memasuki kelas. Sahabat nakalku, Masa, berlari kencang dari ujung lorong──dan menubrukku dengan keras.
“Guhoh!?”
“Kyaaa, Yuu-kun!? Kurai-kun…… aku mengerti. Kita bertemu lagi di pengadilan nanti.”
“Seram sekali!? Watanae-san! Dengan pakaian seperti itu, kalimat barusan sungguh tidak pantas!!”
“Yang melakukan hal tidak pantas itu kau, Kurai!”
Dengan sigap, Nihara-san melayangkan chop ke kepala Masa.
Masa, yang sudah berair mata di balik kacamata hitamnya, terduduk di lantai.
“Serius deh. Kau selalu ribut sejak pagi…… jadi? Apa maksudnya ‘kemarin itu’?”
“Maksudnya jelas, kan!! MeTuber perusuh pengisi suara itu── ‘Kamagami’──dia mengunggah video Izumi Yuuna, lho!”
‘Kamagami’. Hanya mendengar nama itu saja, rasanya jantungku seperti membeku.
“Eh? Maksudnya apa? ‘Kamagami’ itu siapa?”
Nihara-san, yang sama sekali tidak tahu situasinya, menoleh ke Yuuka. Namun Yuuka…… tidak mampu berkata apa-apa.
────Saat itulah.
Pintu kelas terbuka, beberapa teman sekelas berlari mendekat.
“Ah, Watanae-san! Hei, apa benar kamu…… seorang pengisi suara?”
“Wah, penampilanmu di sekolah dan saat jadi pengisi suara berbeda banget, ya. Hebat sekali!”
“Pacarmu itu kan, Sakata, ya? Keren banget! Ternyata ada juga penggemar terkenal!”
Suasana riuh tak terkendali.
Aku berusaha menarik napas, tapi udara terasa begitu berat hingga tak bisa masuk ke paru-paruku. Saat aku membeku di tempat──Masa menyodorkan ponselnya kepadaku. Di layar, terlihat potongan video yang diunggah ‘Kamagami’ kemarin.
“……Apa ini maksudnya?”
Di video itu, tampak sosok Yuuka. Dengan kacamata, rambut dikuncir kuda, dan seragam──penampilan Yuuka versi sekolah.
Di bawahnya tertulis teks: ‘Pengisi Suara: Izumi Yuuna’.
Begitu pula, ketika menampilkan penampilan lain──Raimu, ada teks: ‘Pengisi Suara: Shinomiya Ranmu’.
Sedangkan aku…… meski diberi sensor kabur, tetap saja ada teks: ‘Penggemar Izumi Yuuna: Shinigami yang Jatuh Cinta’.
“Video ‘Kamagami’ memang sudah dihapus, tapi… orang-orang yang sudah menontonnya malah mengunggah potongan videonya. Teman-teman sekelas yang melihat cuplikan itu sadar kalau yang terekam adalah Watanae-san… jadi ketika aku tiba di sekolah, gosipnya sudah tersebar luas.”
Kata-kata Masa… entah sejak kapan, mulai tak lagi terdengar di telingaku. Mengabaikan keberadaanku, Yuuka berlari meninggalkan tempat itu seolah melarikan diri.
“Ah, Watanae-san!?”
“Tunggu dulu, hey—”
“────Hei, kalian! Sudah cukup, jangan keterlaluan!!”
Keramaian kelas yang riuh segera dipotong oleh teriakan Nihara-san.
Tanpa ragu sedikit pun, Masa berdiri membela Nihara-san. Terima kasih… kalian berdua.
Sambil menghaturkan rasa syukur pada kedua temanku itu, aku pun berlari mengejar Yuuka.
Aku bergegas keluar sekolah, mencari keberadaan Yuuka. Tak lama, di sebuah jalan kecil, kulihat ia terduduk.
“Yuuka!”
Aku berlari mendekat dengan panik, dan saat itu Yuuka berdiri lalu langsung memelukku.
“…Maaf ya, Yuu-kun. Aku tiba-tiba berlari dan membuatmu khawatir. Hanya saja, entah kenapa… aku jadi teringat masa lalu.”
────Saat kelas dua SMP. Hanya karena alasan sepele seperti “entah kenapa aku tidak suka padanya,” Yuuka pernah mendapat perlakuan buruk dari sebagian siswi. Bahkan, teman dekatnya sekalipun akhirnya menjauh. Terluka begitu dalam, Yuuka pada akhirnya tak sanggup lagi bersekolah. Teman-teman sekelas yang mulai memandangnya dengan tatapan berbeda—pemandangan itu pasti mengingatkannya kembali pada masa lalu yang menakutkan itu.
Aku mengerti. Karena… aku pun merasakan hal yang sama.
────Desember, kelas tiga SMP.
Aku mengaku pada gadis yang kusukai saat itu—Nonohana Raimu. Tapi aku ditolak. Dan rupanya ada orang yang kebetulan melihat kejadian itu, lalu menyebarkannya. Keesokan harinya, seluruh kelas sudah tahu bahwa aku ditolak.
Sejak itu aku jadi bahan ejekan.
Suasana kelas tadi… rasanya mirip sekali dengan pemandangan waktu itu. Sampai-sampai aku hampir ingin berteriak.
“…Rasanya seperti kembali ke dalam kamar kaca.”
Dengan suara bergetar, Yuuka berbisik.
“Aku bisa melihat semua orang, tapi tak bisa mendekat… sendirian di dalam kamar kaca. Apa aku akan kembali seperti masa SMP dulu—hanya bisa menangis di sana?”
“Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan membiarkannya.”
Melihat Yuuka yang jarang sekali tampak selemah ini, aku merasakan sesuatu yang membara dalam diriku.
“Apa pun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Aku tak ingin lagi melihatmu menangis, Yuuka—”
“Eh, eh, Yuuichi-kun. Maksudmu apa, ‘cuma aku’? Apa-apaan itu, ‘cuma aku’?”
────Saat itulah. Suara dewasa yang familiar terdengar. Aku dan Yuuka menoleh hampir bersamaan ke arah suara itu. Di sana berdiri seorang wanita dewasa berambut bob pendek—Hachikawa Kurumi-san.
“Aku juga ada di sini, tahu? Aku pun takkan goyah menjadi pendukung Yuuna sampai akhir. Aku takkan pernah membiarkanmu sendirian. Karena aku ini—manajermu.”




Post a Comment