NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

My Wife in The Web Game is a Popular Idol [LN] Bab 6 Part 1



 “Aku menyukaimu, Kazu-kun. Kumohon berkencanlah denganku.”

Itu adalah hari yang cerah. Sinar matahari yang hangat menyinari atap sekolah. Aku, Kazuto Ayanokouji dan…

Nana Kurumizaka… dia mengaku kepadaku.

Pipinya memerah, dan tangannya yang gemetar mencengkram roknya erat-erat.

Dari tatapan matanya yang kuat itu, dia menyampaikan perasaan yang sesungguhnya.

“Kurumizaka-san.”

“Aku tidak ingin mengkhianati Rinka, tapi aku tidak bisa menahan diri.”

Dia mungkin bingung oleh perasaannya terhadap sahabatnya dan cintanya.

Sambil menangis, dia mengatakan yang sejujurnya.

“Aku rela membuang segalanya… Kazu-kun, kumohon berkencanlah denganku!”

“…”

Apa yang harus kulakukann.

Tidak, seharusnya aku tidak perlu khawatir sama sekali. Karena aku—

“Kazu-kun!”

Kurumizaka-san tiba-tiba melompaat ke arah dadaku.

Aku memeluknya tanpa sadar. Tubuhnya yang begitu lembut dan mungil.

“Jika saja Kazu-kun dan aku bertemu sebelum Rin-chan… apa yang akan terjadi?”

“Itu…um”

Kurumizaka-san memeluk dadaku dan menatapku dengan mata berair.

Aku kehilangan kata-kata saat dihadapkan pada pesona dan kerapuhan yang luar biasa.

“Kazu-kun…”

Kurumizaka-san berjinjit dan mendekatkan wajhnya ke arahku. Dia mau menciumku?

“…eh”

Aku secara refleks ingin melarikan diri, tapi entah kenapa tubuhku tidak bisa bergerak. Rinka

Aku tidak bisa menolak, saat bibir Kurumizaka-san dan bibirku akan tumpang tindih—

Bip bip bip!

Suara alarm terdengar sangat keras, mengaburkan dunia di sekitarnya.

Perlahan, aku membuka mata, dan langit-langit yang kukenal tersebar dalam penglihatanku.

“…hanya mimpi, ya.”

“Arghh, sayang sekali! Untuk beberapa alasan, kau melakukan yang sangat disayangkan.”

“Apa maksudnya…”

Ketika aku sedang mengobrol dengan Tachibana dan Saito di kelas pagi, hari menceritakan mimpi yang aku alami pagi ini. aku mengharapkan reaksi mereka, tapi reaksi Tachibana lebih kuat dari yang kuduga. Dia menggelengkan kepalanya dengan tidak sabar.

“Tapi Ayanokouji-kun mengingat Mizuki-san dan mencoba kabur tepat sebelum dicium, kan?”

“Yah, itu benar.”

Aku mengangguk ragu.

“Itu dia! bukankah itu berarti kau benar-benar menyukai Mizuki? Jika kamu hanya seorang penggemar, tidak usah melarikan diri.”

“Aku tidak tahu…”

“Yah, kau terlalu serius. Kalau itu aku, aku akan pergi dengan Mizuki setelah mencium Nana-chan. Ha ha ha ha!”

“Wah… (tidak tertarik)”

“Jangan bodoh! Itu adalah keinginan alami seorang pria! Kan, Saito?”

“Tidak, meski hanya mimpi, aku ingin menjadi orang baik.”

“Dasar pengkhianat!”

Tachibana membentak Saito yang sedang melipat lengannya. Damainya~

Sementara mendengarkan pertengkaran antara Tachibana dan Saito, aku menatap Rinka yang duduk di bangku baris depan. Seperti biasa, dia memiliki postur yang indah dan punggungnya lurus. Dia memiliki suasana gadis yang sempurna.

Ditambah dengan aura dari seorang idol, punggungnya tampak memancarkan cahaya.

“—ah.”

Tiba-tiba Rinka berbalik dan kemduian tatapan mata kami bertemu.

Biasanya, kami akan saling menatap selama beberapa detik dan kemudian memberikan semacam reaksi untuk saling menanggapi. Tetapi…

“…”

Rinka segera mengembalikan pandangannya ke depan… itu sangat singkat.

Aku mungkin terlalu memikirkan ini, tapi sejak aku bertemu keluarga Rinka, aku merasa Rinkka menjaga jarak denganku. Dibandingkan sebelumnya, sikapnya di chat tidak seperti biasanya, dan percakapan tidak berlangsung lama…

Saat aku sedang memikirkannya, aku menerima pesan dari Kurumizaka-san, jadi aku mengeluarkan smartphoneku.

[Sekarang, tolong ceritakan kemajuanmu dengan Rin-chan! Sebagai komandan operasi persahabatan, aku memiliki kewajiban untuk mengetahuinya! Ayo kita bertemu di tempat biasanya saat jam makan siang nanti!]

Tampaknya operasi itu masih berlangsung. Dan juga, Kurumizaka-san menganggap dirinya sebagai komandan. Dia benar-benar semangat dalam hal ini.

Dia mungkin telah berbicara dengan Rinka juga, tapi aku yakin dia juga ingin mendengar pemikiran dariku.

Mengenai sikap acuh tak acuh Rinka baru-baru ini, aku hanya ingin meminta nasihatnya.

[Siap, Komandan!] Balasku sambil menunggu jam istirahat makan siang.

 “Tempat seperti biasa” mengacu pada tangga di depan atap. Saat istirahat makan siang, aku tiba di sana lebih awal dan duduk di tengah tangga untuk menunggu Kurumizaka-san.

“Akhir-akhir ini, aku malah sering bertemu dengan idol…”

Kehidupan sehari-hariku berubah drastis. Bahkan aku tidak membayangkan hari-hari ketika aku asyik bermain game online.

Kalau dipikir-pikir, bagaimana kabar Kotone-san? Aku belum pernah melihatnya sejak saat itu.

“Kazu-kun?”

Setelah aku dipanggil, aku langsung mengangkat wajahku. Aku tidak menyangka wajah Kurumizaka-san tepat di depan mataku. Dia menatapku dengan bingung.

“Uwahh…”

Aku langsung teringat mimpi yang aku alami pagi ini.

Kurumizaka-san melompat ke dadaku, dan bibirnya—

“Apa kamu baik-baik saja? Wajahmu memerah lo?”

“A-aku baik-baik saja, tidak ada apa-apa…”

Aku sudah memikirkan ini sebelumnya, bahwa Kurumizaka-san terlalu dekat.

Tidak ada peringatan, bisa dibilang. Setiap kali jaraknya dekat, aku menjadi panik.

“Benarkah? Wajahmu memerah… mungkinkah kamu terkena demam?”

Kurumizaka-san berkata demikian dan kemudian meletakkan tangannya di dahiku.

Itu adalah tangan seorang gadis yang dingin dan lembut. Jantungku berdegup kencang.

“Hmm, agak panas… bukan? Apa tidak melelahkan?”

“Aku sungguh baik-baik saja…”

“Baiklah. Jika Kazu-kun bilang tidak apa-apa, aku akan percaya. Tapi jangan mencoba untuk memaksakannya, oke?”

Kurumizaka-san berkata dengan ramah. Tapi kau adalah penyebabnya.

Aku tidak bisa mengatakannya, aku hanya menuggu dengan kaku sampai tangannya meningalkan dahiku.

Meskipun aku sudah mulai terbiasa berbicara dengan perempuan, kontak skin-to-skin masih membuat hatiku tidak kuat. Aku berharap dia memperlakukanku sedikit lebih lembut, seperti memegang benda yang rapuh.

“Ngomong-ngomong, Apa kau tidak memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan padaku?”

“Un! Apa kamu pergi ke rumah Rin-chan minggu lalu?”

Tangan Kurumizaka-san meninggalkan dahiku, matanya berbinar dan dia bertanya dengan penuh semangat.

“Ah, apa kau mendengarnya dari Rinka?”

“Kasumi-san yang menceritakannya!”

Orang itu benar-benar bermulut besar. Meskipun bisa dilihat bahwa dia adalah orang yang seperti itu.

“Dan juga, aku mendengarnya dari Rin-chan. Selanjutnya aku ingin mendengarnya dari Kazu-kun.”

“Itu memalukan.”

“Sebagai komandan, aku harus memahami hubungan antara kalian berdua! Jadi ayo ceritakan!”

“Sangat tidak sabaran…”

Aku mendengar bahwa gadis-gadis suka mendengarkan urusan cinta orang lain, dan tampaknya idol Nana Kurumizaka tidak terkecuali. Sikapnya sangat positif.

Aku memutuskan untuk berbicara tentang hariku di rumah keluarga Mizuki.

Pertama-tama, aku dicurigai sebagai orang asing. Lalu Nonoa-chan memanggilku Oni-chan. Kasumi-san memintaku untuk menjaga Rinka. Ibu mereka pulang dalam keadaan mabuk, dan yang terakhir kemunculan ayah mereka, Mikio.

Apa arti dari perkataan ayah Rinka?

Aku masih tidak mengerti.

Tidak, sebenarnya otakku menolak untuk mengerti.

“Dengan kata lain, kamu sudah disetujui oleh keluarganya. Jadi, kalian berdua masih belum berpacaran?”

“Hmm, benar… selain itu, sikap Rinka sangat dingin padaku. Seperti dia menjaga jarak dariku.”

“Rin-chan cuek… sebagai komandan, akan kuberitahu kenapa dia seperti itu!”

Kurumizaka-san dengan percaya diri menepuk dadanya.

“Rin-chan, mungkin dia menyesal.”

“Menyesal? Apa yang dia sesali?”

“Karena mengundang Kazu-kun ke rumahnya.”

Aku masih bingung, jadi aku memutuskan untuk mendengarkan penjelasan dari Kurumizaka-san.

“Bukankah Rin-chan pernah bilang? Dia bilang bahwa dia akan menunggumu untuk memilah perasaanmu. Tapi pada akhirnya, kamu disetujui oleh keluarganya. Dia sangat peduli tentang ini.”

“Itu, apa kau langsung mendengarnya dari Rinka?”

“Un, setelah dia tenang, dia sepertinya menyesalinya.”

Mengapa dia mengatakan sesuatu seperti itu pada saat seperti ini?

 “Aku tidak mengira Rinka memikirkan hal seperti itu.”

“Dia hanya tidak menunjukkannya. Meskipun Rin-chan memiliki sisi keras kepala, dia sebenarnya sangat perhatian… dan juga sangat lembut.”

Lembut? Apakah itu Rinka? Mau tidak mau aku bertanya-tanya, tapi pikiranku dengan cepat menerima pernyataan itu.

Rinka mengejar hubungan sederhana antara game online dan dunia nyata, bisa dikatakan bahwa dia memiliki sisi yang lebih polos dan lembut dari orang biasa. Meski sikapnya dingin, bukan berarti hatinya juga sama dinginnya.

“Kalau begitu, sebagai komandan, aku akan membantumu!”

“Apa rencanamu, komandan.”

“Pertama-tama, Kazu-kun dna Rin-chan akan berkencan! Ini akan menjadi kencan pertama yang menakjubkan!”

“Itu tidak mungkin!”

“Itu mungkin! Aku akan memikirkan rencana kencan yang sempurna, jadi serahkan saja kepadaku!”

“T-tidak, tidak tidak! Kencan… lihat aku, tanganku sudah berkeringat!”

Aku membuka telapak tanganku yang basah.

Memikirkan tentang berkencan dengan Rinka membuatku gugup.

“Selain itu, ada banyak masalah dengan kencan, bukan? Jika aku dan seorang idol seperti Rinka terlihat berjalan bersama, pasti akan ada gosip, dan bahkan foto akan tersebar di (SNS) medsos.”

“Hmm, tidak apa-apa jika kamu menyamar.”

“Menyamar masih akan dikenali orang. aura seorang idol begitu kuat, Rinka dan Kurumizaka-san semuanya bersinar di mataku.”

“Ahaha, kamu terlalu berlebihan. Kami hanya gadis biasa.”

Jelas tidak biasa sama sekali.

Namun, Kurumizaka-san tidak sombong, dan sepertinya berbicara dari lubuk hatinya.

Perasaan tidak sombong ini mungkin adalah rahasia popularitasnya.

Karena dia ceria dan ramah, aku juga bisa bergaul dengannya dengan normal.

“Sebenarnya, kamu tidak akan diperhatikan secara tidak sengaja. Penting juga unutk mengubah suasanamu. Haruskah menyatu dengan lingkungan? Aku tidak pandai menjelaskan, tapi sesuatu seperti itu.”

“Begitu ya.”

Aku tidak mengetahui situasi seorang idol, jadi aku membalas tanpa benar-benar paham.

Karena Kurumizaka-san bilang seperti itu, seharusnya tidak ada masalah.

“Hmm~ kalau tidak, lebih baik berkencan di game online! Kamu tidak akan gugup jika di dalam game, kan?”

“Selama namanya itu kencan, aku akan gugup.”

“Erm— kamu sering bermain dengan Rin-chan, kan?”

“Seperti yang dikatakan… sulit untuk tidak merasa gugup saat memikirkannya sebagai kencan. Selain itu, suasana antar kami berdua sekarang sangat canggung.”

“Kalau begitu, aku akan ikut bermain juga dan memberikan dukungan… apa masih tidak mungkin?”

Seolah ingin melihat bagaimana perasaanku, Kurumizaka-san mengintip dari bawah dan bertanya.

“…kenapa harus berkencan?”

“Kupikir kalau kamu pergi berkencan, kamu bisa menentukan suasana hatimu. Apa aku terlihat menyebalkan…?”

“Aku tidak berpikir seperti itu…”

Aku tidak merasa buruk. Aku hanya sedikit bingung dengan semangat Kurumizaka-san. Aku yang biasanya hanya bermain game tidak bisa mengikuti kecepatannya.

“Aku, hanya ingin melihat Rin-chan bahagia. Dan melihat Kazu-kun bahagia juga. Sehingga aku bisa membalas kebaikanmu karena telah membantu kami.”

Kurumizaka-san menyampaikan isi hatinya dengan tulus. Aku percaya dia tidak berbohong. Dari kata-katanya, dia sepertinya tahu percakapan antara aku dan Kasumi-san di mobil ketika mengantarku pulang pada hari itu. Mungkin Kasumi-san memberitahunya juga.

“Aku hanya bermain game.”

“Tidak masalah. Aku mempercayaimu, jadi aku ingin mempercayakan temanku, Rin-chan, kepadamu.”

“Bagaimana kau bisa percaya padaku…”

“Hmm~ Rin-chan menyukaimu adalah alasan utama, tapi yang paling penting adalah suasanamu.”

“Suasana? Apa itu terlihat seperti memiliki kehadiran yang lemah?”

“Ahaha, bukan seperti itu. Entahlah, suasana Kazu-kun membuatku merasa sangat nyaman. Apakah bisa dikatakan bahwa dia nyaman… seseorang dengan suasana seperti itu adalah orang yang bisa dipercayai.”

Kurumizaka-san menatap mataku dan mengatakannya dengan pasti.

Apa ini cara para idol memandang orang?

Dia mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa orang tidak akan merasa rendah diri.

“Tentu saja, perasaan Kazu-kun adalah yang terpenting. Jika kamu tidak suka berkencan, kamu bisa menolaknya.”

“Tidak… bukan begitu.”

“Sungguh? Bukankah kamu memaksakan dirimu?”

“Ya. Aku ingin lebih dekat dengan Rinka. Perasaan itu sangat jelas.”

Perasaan ini juga dari sebelum aku mengetahui identitas asli Rin.

Namun, aku tidak memiliki keberanian untuk berbicara dengan “Mizuki-san”, jadi aku hanya bisa melihat punggungnya dari kejauhan. Dan kemudian, Kurumizaka-san dengan senang hati membantuku yang tidak berguna ini.

“Yosh! Operasi persahabatan telah sampai di tahap akhir!”

Setelah memastikan pikiranku, Kurumizaka-san menyatakan dengan lantang.

Aku tidak masalah dengan itu, hanya saja… aku merasa tidak ada banyak hal dalam operasi perasahabatan, meskipun itu adalah tahap akhir.


|| Previous ||    || Next ||

Post a Comment

Post a Comment

close