NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Mirai Kara Kita Hanayome no Himegi-san V1 Epilog

Epilog

Hari berikutnya, seperti yang kubayangkan, aku sedang diinterogasi oleh Himegi-san dan yang lainnya. Tempat itu, secara kebetulan, adalah ruang kelas kosong tempat di mana menyatakan perasaanku sebelumnya. Dengan tangan terlipat, Himegi-san dan Kanako memelototiku. Keduanya, wajah mereka begitu dekat satu sama lain. Apakah kegugupan yang kurasakan ini disebabkan oleh betapa dekatnya wajah mereka? Ataukah karena aku sedang diinterogasi tentang sesuatu yang aku tidak ingin ditanyakan? Apapun itu, aku berada dalam masalah besar. Ya, situasinya sangat serius. Karena sekarang, aku diikat ke kursi dengan menggunakan tali, dan dibuat duduk bersandar ke arah dinding.

"Hmm. Aku tidak pernah menyangka aku bisa membalas dendam secepat ini."

"Kanako-san, aku dengan tulus meminta maaf atas apa yang kulakukan hari itu, bisakah kamu melepaskan ikatanku?"

"Mustahil!"

"Begitu, ya …."

Ternyata, tidak ada gunanya memohon keselamatan kepada teman masa kecilku. Sia-sia belaka. Kalau begitu, aku akan meminta bantuan Takaki-kyun tersayang. Selanjutnya, aku melihat Takaki-kyun, yang berdiri berjaga-jaga di depan pintu dan berteriak, "Takaki-kyun, tolong ...."

"Aku tidak bisa mendengar apa-apa!" jawabnya.

Dia menutup telinga dengan tangannya. Seperti biasa, orang ini tidak bisa diandalkan.

"Sekarang, siapakah si palsu yang kemarin itu?"

Si palsu? Bukankah orang itu adalah dirimu di masa enam tahun mendatang? Namun, aku tidak bisa menjelaskannya seperti itu.

"Seperti yang kubilang, dia adalah Himegi Touka yang dipanggil dari dunia lain. Sulit bagiku untuk menjelaskannya lebih jauh. Bagaimanapun, masih banyak bagian dari dunia lain yang belum kita ketahui .... Maafkan aku!"

Seketika, Himegi-san menyudutkanku ke dinding. Hal yang membuat jantungku berdetak tak karuan ini berasal dari cinta, kan? Kalaupun aku berbuat kesalahan, perasaan bergetar ini bukan karena rasa takut, kan?

"Aku tahu kamu tidak ingin menjawabnya!"

"Aku senang kamu mengerti. Ngomong-ngomong, tolong kembalikan baju gadis kelinci kemarin yang belum dicuci itu—Ma-Maafkan aku! Kumohon, jangan menatapku dengan matamu yang indah itu."

"Aaah~ Saat mengobrol denganmu, entah kenapa aku sulit mengendalikanku diriku sendiri."

"Itulah seberapa besar kamu menyukaiku—Tolong berhenti menendang kursiku!"

Seseorang, tolong hentikan putri yang kejam ini!

"Astaga …." Himegi-san menatapku dengan ekspresi jijik di wajahnya dan menghela napas yang sangat keras.

"Hei? Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanya dia.

"Silakan."

"Siapa yang kamu sukai, aku atau gadis yang kemarin itu?"

"Tentu saja, Himegi-san."

Tanpa ragu-ragu, aku menjawabnya dengan begitu jelas.

"Baiklah, kalau begitu."

Apakah ini cuma imajinasiku? Kupikir mulutnya menjadi santai sejenak saat mendengar jawabanku.

"Apakah hanya itu yang mau kamu tanyakan?"

"Ya, itu saja."

"Oh, aku mengerti. Umm, menurutku sudah waktunya kamu untuk serius melepaskanku. Jika seseorang menyaksikan hal ini, maka akan terlihat seperti perundungan, kan?"

"Terlebih lagi …," dia lanjut berkata.

"Bukan itu yang aku maksud," aku menyelanya.

"Dengarkan aku!"

"Y-Ya!"

"Mau pergi kencan?"

(TLN: Sebenarnya ini dalam artian mau ngajak pacaran ya Reader.)

"Ke mana?"

Himegi-san menghela napas keras mendengar kata-kataku.

"Bukan itu yang kumaksud! Aku bilang, kamu mau tidak kalau kita berpacaran?"

Aku tidak bisa mempercayai telinga dan kepalaku ketika mendengarnya mengatakan itu. Sekarang, seandainya aku tidak diikat dengan tali, aku akan memeriksa apakah telinga dan kepalaku ini normal. Ngomong-ngomong, bukannya aku, justru Kanako dan Takaki-kyun yang malah memukul-mukul kepala dan telinga mereka sendiri untuk memeriksa apakah semuanya normal.

"Jadi! Apa jawabanmu?"

"A-Aku mau."

"Kalau begitu, kita menjadi sepasang kekasih mulai sekarang."

Dengan demikian, status Himegi-san dan aku berubah dari teman menjadi kekasih. Ada apa ini? Bukankah ini situasi di mana aku seharusnya merasa bahagia? Namun, aku tidak merasakan hal itu. Atau aku akan merasakannya nanti?

"Ayo, mari kita pulang."

"Ya."

"Sampai jumpa, Ouji-kun."

"Semoga hari kalian menyenangkan …." dengan itu, mereka pun meninggalkan ruang kelas.

"Jika aku tidak salah, wajah Himegi-san berubah menjadi merah cerah, kan?"

Eh? Apakah kita benar-benar menjadi sepasang kekasih? Hah? Ini bukan mimpi, kan? Aku tidak salah dengar, kan?

"Aku harus pulang ke rumah dan berbicara dengan Touka-san tentang hal ini secepatnya."

Akan tetapi, tampaknya aku melupakan sesuatu yang penting.

"Tidak? Hah? Hah? Hei, hei! Hei, lepaskan aku! Himegi-san, Kanako, Takaki-kyun tersayang! Siapa~pun~ Tolong aku~!" suara menyedihkanku pun bergema di seluruh gedung sekolah.
 

TL: Zho (YouthTL)

 

Prev Chapter || ToC || Next Chapter 

0



close