NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Nageki no Bourei wa Intai Shitai V13 Interlude

 Penerjemah: Sena

Proffreader: Sena


Interlude 

Pendosa Besar



Di bagian timur Kekaisaran Zebrudia, sekitar 1000 kilometer dari ibu kota, berdirilah sebuah tempat yang mengerikan.


Penjara terbesar yang dimiliki oleh kekaisaran—Penjara Agung Southisteria. Setelah insiden pelarian massal beberapa tahun silam, kekaisaran mengerahkan seluruh sumber daya dan teknologi yang dimilikinya untuk membangun sebuah fasilitas baru: penjara besar yang terletak di atas pulau terpencil di tengah danau raksasa.


Penjara itu diciptakan untuk tujuan tunggal—menahan para penjahat dengan kekuatan melampaui manusia, setara dengan pemburu berlevel tinggi. Tempat itu dikenal dengan nama Pulau Penjara Eastseal.


Pulau itu kini sudah menampung banyak sekali narapidana kelas berat.


Para pelaku kejahatan besar yang mengguncang kekaisaran belakangan ini, maupun para kriminal internasional yang dinilai terlalu berbahaya untuk ditahan di negara lain, semuanya dikirim ke sana.


Para penjahat keji itu diangkut oleh pasukan pemburu berlevel tinggi dan prajurit elit, lalu dikurung di tempat ini—benar-benar menjadikan pulau ini layak menyandang nama “Pulau Penjara.”


Marquis Orter, seorang bangsawan kekaisaran yang menjabat sebagai penanggung jawab Pulau Penjara Eastseal sekaligus mengawasi seluruh wilayah di sekitarnya, mengingat hasil rapat terakhir yang diikutinya dan menghela napas dalam-dalam.


“Tak kusangka... mereka meminta agar Senpen Banka ditahan di penjara milikku. Padahal suasana di sini sudah cukup tegang setelah anggota ‘Rubah’ dimasukkan ke dalam.”


Tujuan dari Pulau Penjara Eastseal memang untuk menahan para penjahat yang terlalu berbahaya untuk disimpan di penjara biasa.


Contohnya, kelompok Noctus Cochlear, yang melakukan eksperimen manipulasi Mana Material di dalam Treasure Hall; anggota “Menara Akasha”, yang bertarung melawan Shin’en Kametsu di tengah hari bolong di ibu kota; dan geng bandit Barrel, yang menimbulkan kekacauan besar di wilayah Suls.


Semuanya kini mendekam di Eastseal.


Dan kini, mereka ingin menambahkan orang yang telah menangkap atau terlibat langsung dalam penangkapan semua penjahat itu—Senpen Banka—untuk ikut dipenjara bersama mereka.


Itu bagaikan menyiramkan minyak ke atas api yang sudah menyala.


“Tapi ya… bagaimanapun juga, tugas penjara ini memang untuk menahan para penjahat macam mereka. Aku tak bisa menolak begitu saja,” gumam Marquis Orter lemah.


Para penjaga di Pulau Penjara Eastseal adalah individu pilihan.


Kemampuan mereka bahkan bisa disandingkan dengan pasukan ksatria reguler Zebrudia.


Namun, bila dibandingkan dengan para narapidana yang telah menyerap Mana Material dalam jumlah besar—para monster dalam wujud manusia—mereka tetap jauh di bawahnya.


Lantas, bagaimana bisa penjara seperti itu tetap berdiri tanpa satu pun narapidana berhasil melarikan diri?


Jawabannya sederhana—dan juga gila.


Pulau penjara ini adalah fasilitas eksperimental yang sengaja membuat para penjahat saling bertarung satu sama lain, agar tak seorang pun punya kesempatan untuk kabur.


Kekaisaran menciptakannya sebagai langkah putus asa.


Para kriminal kelas berat itu memiliki kekuatan sebanding dengan pemburu berlevel tinggi.


Namun, menugaskan para pemburu sekuat itu untuk terus mengawasi mereka bukanlah pilihan realistis.


Jadi, kekaisaran berpikir: biarkan para penjahat itu sendiri yang saling mengawasi dan menahan satu sama lain.


Itulah sebabnya, kelompok atau organisasi yang saling bermusuhan sengaja ditempatkan berdekatan di dalam kompleks penjara ini.


Kekerasan dan pembunuhan sudah menjadi hal biasa di sana.


Namun sebagai gantinya, para penjahat paling berbahaya di dunia berhasil dikurung di satu tempat, membuat negara-negara lain yang kewalahan merasa lega.


“Senpen Banka… sungguh, orang itu benar-benar membuat masalah besar.”


Marquis Orter kembali menghela napas panjang, seolah ingin menumpahkan rasa lelah dan kekhawatiran yang tak bisa diucapkan.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close