NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Ore no linazuke ni Natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Volume 5 Chapter 5

 Penerjemah: Miru-chan

Proffreader: Miru-chan


Chapter 5 

【Gawat】

Ketika Manajer Seiyuu dan Penggemar Berat Tokusatsu Saling Bertemu……


"Are, Hachikawa-san?"


"Halo, Yuuichi-kun."


Begitu pintu rumah terbuka, berdiri di sana seorang wanita yang berpenampilan benar-benar seperti pegawai kantoran yang rapi dan andal, kemeja putih dengan jaket hitam.Rambut bob pendek berwarna cokelat terang, bibirnya dilapisi lipstik merah muda. Tubuhnya ramping, kakinya yang jenjang terlihat dari bawah rok ketatnya. Bahkan kalau dia bilang dirinya seorang model, rasanya wajar saja.


Dia adalah Hachikawa Kurumi-san. Seorang manajer di agensi seiyuu 60P Production, sekaligus orang yang menangani Izumi Yuuna.


"Ah, Kurumi-san! Selamat pagi!!"


Dari ruang tamu, Yuuka bergegas keluar dengan langkah cepat dan berdiri di sampingku. Sambil tersenyum, ia sedikit memiringkan kepala.


"Tapi, ada apa ya? Kok tiba-tiba datang ke rumah kami…?"


"Yuuna! Maafkan aku!!"


Dengan suara lantang memotong perkataan Yuuka, Hachikawa-san membungkuk dalam-dalam hampir 90 derajat. Aku dan Yuuka pun saling pandang, kaget dengan kejadian mendadak itu.


"K-Kurumi-san, tolong angkat kepalanya!? Tidak ada sesuatu yang perlu minta maaf sebesar itu, sungguh!!"


"Saya, Hachikawa Kurumi, pada saat in-store live di Okinawa… meskipun penyebabnya adalah ban mobil yang pecah secara tak terduga, saya telah mengacaukan jadwal yang seharusnya dijalani seiyuu yang saya tangani, Izumi Yuuna. Situasi itu bahkan sampai membahayakan keberlangsungan acara. Sebagai manajer, saya benar-benar menyesal dan──"


"Bisakah jangan memulai konferensi pers permintaan maaf di depan rumah kami!? Nanti tetangga mengira rumah ini ada masalah besar!!"


"Saya akan menerima pendapat itu dengan tulus, dan mulai sekarang akan berusaha supaya kejadian serupa tidak──"


"Pokoknya, masuk dulu ke dalam rumah! Hachikawa-san!!"


"Tidak. Orang seperti saya tidak pantas masuk ke dalam…"


"Justru kalau tidak masuk malah bikin repot!!"


Saking tidak ada ujungnya, aku sampai terpaksa mengeraskan suara. Ternyata kalau refleksi diri terlalu berlebihan, rasanya malah lebih baik tidak usah minta maaf sama sekali.


Saat aku dan Yuuka sedang berusaha membujuknya untuk masuk──


"Hm? Lagi ngapain tuh, Yuu-chan?"


Tepat pada saat itu, muncul Nihara-san dari belakang Hachikawa-san. Dia mengenakan tunik putih ketat di pinggang dipadu dengan celana pendek denim. Kalung di lehernya dihiasi liontin berbentuk bunga lili.


"…Eh? Rasanya aku pernah lihat pakaian itu."


"Ohh, bagus juga pengamatanmu, Sakata! Fufufu… bunga lili putih yang melambangkan kemurnian── Mankai Lily!!"


"Ah, aku tahu! Itu pakaian sehari-hari Mankai Lily, kan, Yuu-kun!!"


Benar juga. Itu persis pakaian sehari-hari Mankai Lily, salah satu karakter dari Hanami Gundan Mankaijer, serial tokusatsu yang tayang tiap Minggu.


Belum lama ini Nihara-san juga menirukan pakaian sehari-hari Mankai Himawari. Yah, ini jelas bisa disebut cosplay juga.


Entah kenapa, orang-orang di sekelilingku terlalu sering cosplay.


"Yah, tapi itu bukan masalahnya… Sebenarnya kalian ribut apa di depan pintu? Onee-san ini sales, ya?"


"Eh, bukan begitu. Bukan sales… lebih tepatnya orang yang banyak dibantu oleh Yu… Yuuka-san, bisa dibilang begitu…"


Tiba-tiba disapa oleh seorang gyaru, Hachikawa-san menjawab dengan hati-hati memilih kata.


Oh iya, keduanya memang baru pertama kali bertemu. Karena itu, jelas Hachikawa-san tidak bisa sembarangan bilang Yuuka adalah seorang seiyuu. Dia hanya menjelaskan samar-samar. Tapi gara-gara terlalu samar, Nihara-san jadi tidak paham dan terus menanyainya dengan kepala miring.


"Dibantu? Onee-san bersetelan jas ini dibantu Yuuka? Hmm… apa ya… Oh, aku tahu! Pasti saudara atau semacamnya, kan?"

 

"T-Tidak, bukan keluarga kandung. Tapi Yuuka-san sudah banyak 

membantu saya… dan Yuuichi-kun juga sempat direpotkan…"


"Yuuka yang bantu? Sakata direpotkan? Ah, aku paham! Berarti… istri ketiga Sakata, ya!!"


"Kenapa kesimpulannya jadi aneh gitu, Nihara-san!?"


Otak macam apa yang bisa sampai ke sana. Istri ketiga, dari mana coba.


"Lho, salah? Bukannya istri pertama Sakata itu Yuuka? Terus, kalau lagi kangen payudara, istri keduanya aku, kan? Jadi, yang ini istri ketiga, dong."


"Nihara-san, bisa diam sebentar nggak?"


"‘Kalau lagi kangen payudara’!? Yuuichi-kun, a-a-apa maksudnya itu!? Kalau skandal makin banyak, aku nggak bisa melindungi lagi… uhh, perutku sakit…"


"Tolong jangan percaya omong kosong gyaru ini, Hachikawa-san!? Aah, sudah deh… Yuuka, jelaskan sendiri ke mereka berdua…"


"Puu."


────Hah?


Entah kenapa, di saat yang sama sekali tidak masuk akal, Yuuka mengembungkan pipinya. Baru kali ini aku melihat empat sisi pengepungan yang se-absurd ini.


"Umm… Yuuka-san?"


Aku memanggilnya dengan hati-hati.Yuuka tetap manyun, lalu berkata:


"Yuu-kun, mesum penyuka payudara Baka…"


"Yang bodoh itu siapa!? Aku sama sekali tidak bilang hal seperti itu!!"


Dan begitulah──


Pertemuan pertama yang mustahil antara gyaru penggemar tokusatsu, Nihara Momono, dan manajer Izumi Yuuna, Hachikawa Kurumi,

berlangsung dalam keributan besar yang tidak masuk akal.


…Sungguh, tolong jangan ulangi lagi.



"Ya ampun. Tapi tetap saja, aku nggak nyangka ternyata Onee-san ini manajernya Yuu-chan. Serius, aku kaget banget!"


"Tidak, tidak. Justru anehnya adalah kenapa kau malah mengaitkannya dengan istri ketiga sejak awal…"


"Akulah yang hampir pingsan, tahu nggak. Waktu pertama kali dengar Yuuna punya tunangan saja aku sudah pucat. Lalu kupikir kalau tunangannya itu punya selingkuhan juga… sudah, habis hidupku. Sampai aku sempat mikir, ‘ah, mending menikah lalu pensiun saja’ buat lari dari kenyataan…"


"Eh, menikah? Hachikawa-san, Anda sudah punya pacar?"


"──Hah? Tidak ada. Itu hanya khayalan. Kenapa memangnya?"


Dia bilang begitu dengan aura yang serius sekali. Padahal dia sendiri yang mengangkat topik itu… betapa tidak masuk akalnya.


"Ngomong-ngomong, Yuu-chan. Kastela ini enak banget, ya?"


"Iya, enak sekali! Aku belum pernah makan kastela seenak ini, Kurumi-san!!"


"Itu kan sebagai buah tangan permintaan maaf. Jadi kupikir harus yang bagus. Itu dari toko yang terkenal, lho."


"Ah, aku tahu! Itu toko yang super populer, kan? Kalau kita anak SMA, harganya kemahalan buat dibeli. Wah, memang beda ya, karier woman. Berasa orang dewasa gitu."


"Be-begitukah? Yah, bagaimanapun aku memang sudah bekerja. Jadi sebagai orang dewasa, aku ingin menyiapkan sesuatu yang pantas."


"Ehhehe… terima kasih banyak, Kurumi-san!"


──Entah bagaimana, tiga gadis itu tampak sangat akrab dan asyik mengobrol. Saking girangnya, pembicaraan mereka sudah terlalu kental aura girls talk, jadi aku cuma bisa duduk sambil menyeruput teh. Padahal Nihara-san dan Hachikawa-san baru pertama kali bertemu hari ini, kan? Tapi kok mereka bisa langsung nyambung saja.


Yah, wajar sih… gyaru dan manajer seiyuu, level kemampuan komunikasi mereka memang berbeda.

"Baik! Aku punya pertanyaan, nih. Kurumi-san kan cantik, badannya juga bagus. Apakah semua manajer seiyuu penampilannya terurus begini?"


"Astaga, Momono-chan. Meski kau memuji, tidak ada yang keluar, tahu? Ya, memang orangnya macam-macam, tapi kalau aku pribadi sih cukup memperhatikan riasan dan pakaian. Aku ingin bisa membedakan suasana hati saat sedang santai dengan saat kerja."


"Wah, keren banget! Memang beda kelas, ya, orang dewasa!"


"Ya ampun, jangan dilebih-lebihkan begitu, Momono-chan~."


Tapi melihat wajah Hachikawa-san, jelas sekali dia sama sekali tidak keberatan dipuji. Malah ekspresinya sudah lebih condong ke mode santai, bukan kerja. Kalau tidak sedang on mode, sikapnya persis seperti mahasiswi yang suka gosip soal cinta.


"Ehhehe. Aku senang sekali, Yuu-kun, karena Momo-chan dan Kurumi-san bisa akrab!"


Sambil melihat keduanya, Yuuka tertawa polos. Dia memang selalu menyukai momen ketika semua orang bisa tersenyum bersama. Jadi wajar bila dia merasa bahagia melihat sahabat dekatnya dan manajernya bisa akrab satu sama lain.


"…Kurumi-san. Tolong jaga Yuu-chan mulai sekarang juga, ya."


Sambil melirik Yuuka, Nihara-san bangkit berdiri dan membungkuk dalam-dalam.


"Mo-Momo-chan?"


"Yuu-chan itu baik, imut, selalu berusaha dengan sepenuh hati. Aku sangat menyayanginya sebagai sahabat. Selama dia di dekatku, aku akan dukung penuh dan bantu kalau dia kesulitan. Tapi kalau soal pekerjaan seiyuu… aku sama sekali tidak paham. Jadi, Kurumi-san, mohon bimbingan Anda."


"Begitu ya… Yuuna benar-benar punya sahabat baik di sisinya. Rasanya aku jadi tenang."


Sambil menatap Nihara-san, Hachikawa-san berkata dengan tulus.


"Waktu awal debut, Yuuna selalu tampak kurang percaya diri dan cemas. Terus terang, aku khawatir sekali. Tapi entah sejak kapan… Yuuna mulai sering tersenyum alami. Senyum yang berkilau, begitu cerah."


"Ah, aku tahu itu! Aku pernah lihat di video! Saat Yuu-chan jadi Izumi Yuuna, dia benar-benar bersinar, kan!!"


Mendengar itu, Nihara-san langsung mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar. Melihatnya, Hachikawa-san pun tersenyum tipis.


"Aku pikir perubahan Yuuna itu semua berkat ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’──Yuuichi-kun. Tapi ternyata bukan hanya dia. Momono-chan… terima kasih sudah mendukung Yuuna."


"…Eh? A-aku… bukannya begitu…"


Begitu dipuji, Nihara-san langsung terbata-bata. Ia memainkan poni dengan jarinya, menunduk malu.


"Aku juga──sangat menyayangimu, Momo-chan!"


Yuuka tiba-tiba memeluk Nihara-san erat-erat. Lalu menoleh ke arah Hachikawa-san dan aku bergantian, dengan senyum lebar di wajahnya.


"Aku suka Momo-chan, aku suka juga Kurumi-san! Lalu, hmm… aku juga 

suka ayah-ibu di rumah, suka juga Isami, suka juga Nayu-chan… pokoknya! Terima kasih banyak semuanya!!"


──Sifat jujur Yuuka yang seperti inilah, yang membuat orang-orang di sekelilingnya terpesona.


Memang benar, dia masih belum terlalu pandai berkomunikasi dengan orang asing. Tapi pada orang-orang terdekat, dia selalu bisa mengungkapkan perasaannya dengan tulus dan tanpa ragu. Dan karena itulah, aku pun…


"Ah, lalu… ehehe… Yuu-kun itu, aku suka secara spesial. Lebih dari sekadar suka yang tadi, bahkan jauh lebih suka lagi!!"


──Bom tak terduga itu dilemparkan, dan aku refleks menyemburkan teh.


Tunggu, tunggu. Serius? Ini kan bukan saatnya berdua saja, tahu? Kalau dia bilang hal seperti itu, Nihara-san dan Hachikawa-san pasti akan…


"Yup, sekarang gilirannya Sakata, kan?"


"Aku sudah menduga kau akan ngomong begitu, Nihara-san…"


"Yuuichi-kun. Biar kubilang sebagai orang dewasa, ya. Kalau ada gadis yang menyatakan perasaannya, jangan jadi laki-laki yang menghindar! Serius deh… laki-laki macam itu… haaah."


"Kenapa ucapan Hachikawa-san terdengar penuh dendam, ya!?"


"Ya sudah, cukup sudah alasanmu. Yuu-chan pasti juga ingin dengar, kan? Balasan dari ‘suka secara spesial’ itu, langsung dari Sakata."


"Iya! Aku mau dengar!!"

Tunangan polosku menjawab tanpa ragu. Dan karena itu, Nihara-san dan Hachikawa-san malah semakin bersemangat menyoraki.


Akhirnya, cukup lama juga aku jadi bahan olok-olok dua orang itu.


────Meski aku tahu kalau kejujuran Yuuka memang daya tarik terbesarnya, setidaknya di depan mereka berdua… aku berharap dia bisa sedikit menahan diri.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

0

Post a Comment

close