Penerjemah: Miru-chan
Proffreader: Miru-chan
Chapter 1
【Kabar Lanjutan】
Tunanganku Terlalu Imut, Apa yang Harus Kulakukan?
"Fuuuu!! Yuuichi, kau lihat!? Dunia ini akhirnya menjadi milik Ranmu-samaaaaa!!"
Jam istirahat siang di kelas. Di hadapanku yang sedang menyantap roti dari koperasi sekolah, Masa berdiri sambil berteriak aneh. Terus terang, aku ingin berpura-pura tidak mengenalnya.
"Hoi, Yuuichi! Jangan alihkan pandanganmu... dari masa depan gemilang Ranmu-sama!!"
"Aku mengalihkan pandangan dari tingkah memalukanmu, tahu!"
Masa──Kurai Masaharu──adalah teman lama sejak SMP, bisa dibilang hubungan yang sudah terlalu lama untuk diputus. Tapi mungkin ini pertama kalinya dia membuat situasi seburuk ini.
Lihat saja, tatapan seisi kelas penuh dengan rasa "astaga..." Tapi Masa sama sekali tidak peduli, malah menyentuh-nyentuh rambutnya yang berdiri dan nyengir. Dari balik kacamata hitam tebalnya, matanya menatap tajam dengan sia-sia.
"Nee, nee, Sakataaa. Kau sama Kurai ribut apa sih?"
"Yang ribut cuma Masa, kan!?"
"Padahal kalian ngobrol dengan meja dirapatkan. Masak cuma dia yang salah, nggak adil dong."
Yang berkata sambil terbahak itu adalah Nihara Momono, juga teman sekelas sejak SMP. Rambut panjangnya dicat cokelat, riasannya tipis, dan matanya terlihat besar. Blazer-nya dipakai tidak rapi, jadi bagian dadanya sangat menonjol. Singkatnya──dia terlihat seperti gadis bergaya gyaru.
"Sakata, kamu nggak mau ikut ngomong juga? 'Dunia akhirnya bla bla bla,' gitu lho."
"Tidak. Dan tolong, jangan hitung aku sebagai satu geng sama dia."
Aku bukan tipe yang seperti Masa, yang menumpahkan perasaan secara terang-terangan di depan orang banyak. Aku lebih cocok berada di posisi sebagai laki-laki yang "biasa saja", tidak menonjol di kelas. Aku kurang nyaman dengan gadis-gadis dunia nyata dan anak-anak populer... jadi sebisa mungkin, aku ingin menjalani hidup tanpa terlibat terlalu jauh dengan mereka.
"Masa, aku paham perasaanmu. Tapi kalau kau ribut begini, apa kau nggak pikirkan orang-orang yang tidak tahu soal 'Arisute' bakal menganggapmu bagaimana..."
"Jangan iri begitu, Yuuichi. Karena hanya idolaku yang terpilih masuk 'Delapan Alice'."
────Kachin.
"Masa... pakai idola buat pamer itu sama saja jatuh derajat sebagai penggemar 'Arisute'. Sadarlah, sikap seperti itu justru merusak citra idolamu sendiri."
"Aaah!? Yuuichi... terserah kau mau hina aku sesuka hati. Tapi aku tidak akan pernah memaafkan orang yang menghina Ranmu-sama!!"
"Eh, itu bahasa apa!? Dan jangan berantem di sini, kalian berdua!"
Nihara mencoba menenangkan kami, tapi kami tidak berhenti. Baik aku maupun Masa sama-sama bisa tahan kalau yang dihina itu diri kami sendiri. Tapi kalau yang dihina adalah idola kesayangan kami... itu tidak bisa ditoleransi. Kalau kehormatan idola kami ternoda, kami tidak bisa menahan diri untuk tidak bertarung.
‘Delapan Alice’──itulah sebutan untuk delapan idol yang terpilih dari hasil voting populer dalam game Love Idol Dream! Alice Stage☆.
Hampir seratus idol dengan suara penuh, ilustrasi indah, karakter yang menarik, dan event yang sering digelar. Nama karakter disamakan dengan nama pengisi suara mereka, dan berbagai proyek media pun terus bermunculan.
Itu adalah game sosial terbaik yang diluncurkan perusahaan besar dengan mempertaruhkan reputasinya──itulah 'Arisute'. Dalam 'Arisute', sistem lama Pemilihan Sebelas Dewa baru saja diganti dengan Pemilihan Pertama Delapan Alice. Dan di posisi keenam, yang terpilih adalah idolanya Masa──Ranmu-chan (CV: Shinomiya Ranmu).
"Ranmu-sama adalah... mimpiku!!"
"Kenapa kau nangis, Kurai!?"
Masa berteriak sambil berlinangan air mata, membuat Nihara-san terkejut.
"Semua kerja keras Ranmu-sama selama ini... akhirnya sampai ke hati para pengguna Arisute, dan membuatnya terpilih jadi Delapan Alice. Kisah Cinderella seperti ini... bukankah itu anugerah, Yuuichi?"
"Menjadi Cinderella saja bukan segalanya bagi seorang Alice Idol, Masa..."
"Lho, Sakata juga nangis!? Apa-apaan sih ini!?"
Seperti yang Nihara-san bilang, entah sejak kapan pandanganku juga mulai kabur.
Aku tahu Ranmu-chan telah berusaha keras. Tapi ada seorang gadis lain yang berusaha sama kerasnya, yang aku kenal baik. Dia sama sekali tidak terjangkau oleh 'Delapan Alice'──tapi bagi diriku, dialah 'Alice satu-satunya'.
"Masa, meskipun kau berkata apa pun... bagiku, Alice-ku hanya Yuuna-chan seorang."
Yuuna-chan (CV: Izumi Yuuna)──dialah dewi kehidupanku. Saat musim dingin di tahun ketiga SMP, aku ditolak seorang gadis nyata, kabar itu menyebar ke seluruh kelas, dan aku jatuh dalam keputusasaan hingga berhenti sekolah. Namun gadis polos ini memberiku harapan untuk hidup kembali.
Dengan rambut cokelat kuncir dua, senyum mungil yang manis, dan dada penuh kasih yang melimpah. Popularitas karakternya memang masih jauh, tapi...bagi diriku, dialah nomor satu.
"Yuuichi... aku... aku sudah berlaku buruk padamu..."
"Masa... jadi kau mengerti..."
Aku dan Masa berjabat tangan erat. Nihara-san menatap kami dengan wajah penuh curiga, tapi kami tak peduli.
Karena kami baru saja bertarung demi kehormatan idola masing-masing... kami adalah kawan seperjuangan.
"──Bisakah kalian diam?"
Tiba-tiba suara dingin menusuk di antara keributan kami. Suaranya begitu membuat bulu kuduk berdiri, aku pun perlahan menoleh.
Di sana berdiri──teman sekelas kami, Watanae Yuuka. Rambut hitamnya terikat kuncir kuda. Blazer dipakai sesuai aturan sekolah. Tubuhnya mungil dan ramping. Di balik kacamata tipis, sepasang mata sedikit sipit menatap tajam. Tatapan itu begitu dingin, dipadu dengan wajah tanpa ekspresi, hingga menghadirkan aura yang luar biasa menekan.
"Itu mengganggu. Bertingkahlah selayaknya seorang siswa SMA."
"Y-ya…"
Masa langsung mengecil seperti katak yang ditatap ular. Sementara itu, Nihara-san bersorak, "Seperti yang kuduga dari Watanae-san!!" Dan aku──hanya bisa menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Entah karena menyadari tatapanku, dia sekilas melirik ke arahku.
Segera mengalihkan pandangan, lalu bergumam pelan.
"Po-pokoknya… meskipun jam istirahat, kalian terlalu ribut."
Dengan nada sedikit lebih lembut, 'Watanae Yuuka' kemudian kembali ke bangkunya.
"W-Watanae-san serem juga ya…"
"Itu karena kalian ribut sekali, sih. Tapi… aku rasa hubungan kalian bagus, lho. Bisa saling bicara terus terang tanpa menyembunyikan apa pun… aku iri. Aku ingin punya hubungan seperti itu."
"Apa yang kau bicarakan? Nihara sendiri kan, selalu mengatakan apa pun yang ada di pikirannya pada semua orang."
"Itulah sebabnya, Kurai tidak populer. Semua gadis pasti punya rahasia, tahu."
Mendengar bisikan Masa dan Nihara-san, aku merasakan sedikit perih di dada.
Maaf, Masa. Rahasia yang tak bisa diungkapkan bukan hanya milik para gadis. Aku juga punya rahasia… bahkan padamu pun tak bisa kukatakan.
Justru karena kau sangat menyukai 'Arisute'──aku makin tak bisa mengatakannya. Bahwa Watanae Yuuka sebenarnya──adalah pengisi suara Yuuna-chan, 'Izumi Yuuna'. Bahwa di sekolah dia hanyalah gadis pemalu, kaku, dan sulit bergaul, tapi saat jadi dirinya sendiri dia begitu polos dan alami. Dan bahwa dia adalah tunanganku, yang kini hidup serumah denganku.
Yah… meski kukatakan, pasti tidak akan ada yang percaya.
◆
"Yuu-kun, me~!"
Begitu pulang ke rumah, Yuuka langsung menatapku tajam, tapi berbeda dengan di sekolah, sama sekali tidak menakutkan.
Dia sudah berganti dari blazer sekolah ke gaun rumah berwarna biru muda. Rambut hitamnya yang sebelumnya diikat kuncir kuda kini dilepas, jatuh lurus hingga ke sekitar tulang belikat. Karena penglihatannya tidak terlalu buruk, ia melepas kacamatanya saat di rumah.
Entah kenapa, tanpa kacamata, mata sipitnya berubah terlihat seperti mata sayu yang manis. Bagaimana mungkin aku bisa takut pada wajah secantik ini?
"Kalau ribut soal 'Arisute' seperti tadi di sekolah, itu tidak boleh lho! Hmph!!"
"Memang separah itu ya? Memang berisik sih, tapi…"
"Bukan masalah Yuu-kun ribut dengan teman! Bukan itu pokoknya!!"
"Begitu, ya?"
Aku menoleh bingung, sementara Yuuka menggembungkan pipinya.
"Kalau kau memuji Yuuna setinggi langit dengan suara sebesar itu──malu sekali, tahu nggak, bodoh!!"
"Eh, jadi masalahnya itu!?"
Karena teguran yang datang dari arah tak terduga, aku refleks mengeluarkan suara aneh. Yuuka lalu memukuli dadaku dengan kedua tangannya.
"Ba-ka, Baaka! Akhir-akhir ini Yuu-kun benar-benar terlalu berlebihan, tahu!"
"Itu tuduhan sepihak! Aku kan sama saja seperti biasanya, mencintai Yuuna-chan sambil berusaha hidup damai bersamamu──"
"Cintamu itu yang berlebihan! Karena cintamu pada Yuuna terlalu besar, aku sampai merasa tertekan!!"
Sambil berkata begitu, Yuuka menyerahkan selembar kertas surat padaku.
■ Dari pena ‘Shinigami yang Sedang Jatuh Cinta’ ■
Halo, Yuuna-chan! Akhirnya tiba juga saat yang ditunggu, 'Pemilihan Delapan Alice'. Aku sudah memberikan suara sejak voting dibuka. Kepada siapa… itu rahasia. Petunjuknya, gadis itu selalu punya senyum yang mempesona, agak ceroboh dan polos, tapi paling giat berusaha ──aku sangat menyayanginya. Menang atau kalah, aku akan tetap mendukungnya. Aku akan selalu mencintainya lebih dari siapa pun.
"…Lho, bukankah ini pesan dukungan yang kukirim untuk Yuuna-chan? Memangnya kenapa?"
"Kenapa tidak bilang langsung saja!? Kita ini tinggal serumah, lho!!"
"Tapi kan… satu-satunya cara untuk menyampaikan perasaanku pada Yuuna-chan… ya dengan menuliskannya dalam surat untuk Yuuna-chan."
"‘Satu-satunya cara’ apanya! Hei, lihat sini, lihat!! Orang yang jadi Yuuna ada di depanmu sekarang, tahu!!"
Dengan pipi masih menggembung, Yuuka merebut kertas surat itu lalu menyimpannya rapi ke dalam amplop. Dia kemudian menatapku sekilas, lalu berkata:
"…Aku tidak akan pernah memaafkanmu karena membuat Yuuna harus tersipu seperti ini! Sebagai hukuman… katakan ‘aku mencintaimu’ seratus kali, Baka!!"
"Gofuh!"
Darahku seperti muncrat banyak, aku serasa mati seketika.
Karena itu──adalah adegan puncak dari event baru Yuuna-chan, direka ulang dengan sempurna. Ceritanya, saat pergi ke pusat hiburan, sang tokoh utama mengikuti acara ‘sebutkan seratus hal yang kau sukai dari pacarmu’. Ia memuji Yuuna-chan habis-habisan, sampai Yuuna-chan yang hampir mati malu berteriak──mengucapkan kalimat paling manis dalam hidupku.
Sejak pertama kali mendengarnya, aku memutar rekaman itu tiga jam nonstop di malam hari. Lalu setiap hari tiga kali, aku selalu mengulanginya. Dan sekarang, Yuuka mengucapkannya langsung di depanku. Mana mungkin aku tahan. Apa dia berniat membunuhku!?
"Hukuman! Katakan ‘aku mencintaimu’ seratus kali, Baaaka!!"
"Yuuka. Maaf. Benar-benar maaf. Jadi tolong, hentika──"
"Katakan! Katakan kau mencintaiku, Baka Baaka!!"
Padahal HP-ku sudah nol, tapi Yuuka terus mencambukku dengan serangan moe. Sepertinya dia malah mulai menikmatinya, wajahnya terlihat penuh kemenangan.
"Jadi, bagaimana Yuu-kun? Sudah kapok? Kalau membuat orang lain malu berlebihan──"
"Aku cinta padamu."
"Eh!?"
Mendengar kata-kata yang lolos dari mulutku, kini justru Yuuka yang panik. Dia melambaikan kedua tangannya, wajahnya penuh kepanikan.
"T-tunggu dulu! Kalimat barusan cuma kutiru dari Yuuna untuk membuatmu sadar, lho!? Aku bukannya benar-benar ingin kau lakukan──"
"Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu."
"GYAAAAAA!?"
Itu seperti jurus pengusiran roh dengan kata-kata suci.
Yuuka berteriak lalu terjatuh, menggeletak di lantai sambil menendang-nendang kakinya.…entah kenapa, ini cukup menyenangkan.
"Bagaimana, Yuuka? Sudah sadar? Jangan membuat orang lain malu berlebihan."
"Sudah cukup!! Aku paham!! Kalau aku terus mendengar kata-kata semanis itu, otakku bisa rusak──"
"Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu, aku cinta padamu, aku cinta padamu────"
"FUUNYAAAAAA!?"
──Satu jam kemudian. Aku sedang duduk bersila di lantai dengan posisi seiza. Sementara itu, Yuuka duduk di sofa, menyilangkan tangan dengan wajah semerah apel, bibirnya manyun, menatapku tajam.
"…Yuu-kun. Mulai dari tengah tadi, kau sebenarnya menikmatinya, kan?"
"…Tapi, awalnya kan kau yang mencoba membunuhku dengan moe, menggunakan suara Yuuna-chan."
"Umm… jadi?"
"Kalau aku terbunuh oleh moe, tentu aku akan membalas. Namanya balasan moe dua kali lipat."
"Itu bukan dua kali lipat, tapi jauh lebih parah daripada itu!?"
Ya, inilah──Watanae Yuuka. Gadis yang di luar terlihat kaku dan pendiam, tapi di rumah sedikit bodoh dan menggemaskan. Gadis yang berusaha keras sebagai Izumi Yuuna, tapi di rumah hanyalah seperti hewan kecil yang manis. Dan gadis yang menjadi tunangan dari diriku, Sakata Yuuichi.
Inilah kisah keseharian penuh keributan kami berdua.




Post a Comment