NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Ore no linazuke ni Natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Volume 7 Chapter 16 & 17 & Afterword

 Penerjemah: Miru-chan

Proffreader: Miru-chan


Chapter 16 

【Kabar Super Bahagia?】

Ikatan dengan Tunanganku Akan Selamanya


……Aku sama sekali tidak bisa tidur. Meski sudah menutup mata sambil menyelimuti diri dengan futon, rasa kantuk tidak kunjung datang. Akhirnya, aku perlahan bangkit dari posisi tidur. Di sampingku, Yuuka tidur menyamping dengan tenang.


"……Yuuka."


Aku berbisik memanggil nama kekasih yang kucintai, lalu menepuk lembut kepalanya, pon, pon.


──Hari ini sungguh hari yang luar biasa. Fakta bahwa Raimu sebenarnya adalah Shinomiya Ranmu sudah cukup mengejutkan, apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa kami harus berhadapan langsung dengan MeTuber pembongkar aib, Kamigami.


"Padahal seharusnya dia juga penggemar Arisute… kenapa bisa tega melakukan hal seperti itu?"


──Itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap para penggemar. 


Kamigami menyebut keberadaan pacar seorang Seiyuu perempuan dengan istilah seperti itu. Aku sama sekali tidak bisa memahami perasaan itu. Mungkin karena pada dasarnya aku adalah penggemar gadis 2D dari Alice Idol, bukan penggemar pengisi suara.


Sedangkan Kamigami kemungkinan adalah tipe penggemar yang lebih mendukung Seiyuu daripada karakter 2D. Karena terlalu menganggap pengisi suara sebagai sesuatu yang suci, ia pun memaksakan nilai-nilainya sendiri──dan pada akhirnya jatuh menjadi "Shinigami." Terkurung dalam ruang kaca, hanya mampu melihat dunia dari sudut pandangnya sendiri… itulah Kamigami.


Bisa jadi──itulah gambaran masa depan yang mungkin terjadi pada aku maupun Yuuka.


"……Hm?"


Saat memikirkan hal itu, aku menyadari pipi Yuuka yang kusentuh terasa basah.


"Yuuka? Apa kamu masih bangun?"


"……nguu~"


Begitu aku bertanya, Yuuka langsung mengeluarkan suara tidur yang kelewat sempurna.


Oke. Dia jelas-jelas bangun.


"Kamu dari tadi tidak bisa tidur, kan?"


"nguu, nguu nguu~"


"Kamu menangis karena tidak bisa tidur?"


"nguguu~ nguu, nguu~"


"……Orang yang sedang tidur?"


"Haaai~ nguu~"


Ya jelas, itu artinya dia bangun. Karena percuma, aku akhirnya menarik selimutnya──byak!

Yuuka langsung menjerit kecil, "unyah!?" sambil meringkuk seperti telur.


"……Padahal aku lagi tidur~ hiks, dingin~ kasih selimut lagi~. Atau… Yuu-kun aja yang jadi selimutku~"


"Hm, baiklah. Kalau begitu, aku akan jadi selimutmu."


"Eh!? Itu pilihan yang kamu ambil!? Ta-tapi tunggu──kyaah!?"


Padahal dia yang bilang duluan, tapi begitu benar-benar terjadi, malah panik sendiri.


Melihatnya begitu, aku jadi tersenyum geli. Lalu aku berbaring di sampingnya, memeluk erat Yuuka hingga wajahnya berada tepat di dadaku.


"Fufu… ini baunya Yuu-kun… aku sukaaa~"


"Aku juga suka kamu, Yuuka."


"Hyah!? Yu-Yuu-kun! Jangan bisikkan kata-kata manis di telingaku gitu, nanti aku jadi aneh rasanya… Baka!"


Ternyata kalau aku lebih "memberi servis" dari biasanya, dia malah marah-marah. Tapi sambil protes, Yuuka tetap menggeliat manja, mendekat lebih erat lagi padaku.


"……Makasih ya, Yuu-kun? Soalnya tadi aku benar-benar tidak bisa tidur──rasanya kesepian banget."


"Kalau begitu, bangunkan aku saja. Aku jauh lebih tidak suka kalau kamu merasa kesepian, daripada aku kurang tidur."


"……Ugh. Kalau kamu bilang begitu, aku jadi makin ingin menangis, 

tahu. Yuu-kun Baka… Suka."


Yuuka mendongak, menutup mata perlahan, lalu menempelkan bibirnya pada bibirku.


"Nn… rasanya enak…"


"……Jangan bilang begitu. Aku bisa kehilangan kendali."


"……Kamu menahan diri? Tidak usah… karena aku ini milikmu, Yuu-kun."


Ia lalu kembali menciumnya. Setelah itu, Yuuka berguling pelan──dan menarik naik gaun tidur biru mudanya hingga sebatas dada.


Frill putih pada pakaian dalam yang murni. Pinggang ramping yang indah dan menggoda. Perut halus yang rasanya ingin kusentuh tanpa henti.


"Tun… tunggu, Yuuka…"


Naluri dan akal sehatku bentrok keras. Akal sehatku bilang ini bukan waktunya gegabah. Tapi sisi liar dalam diriku──nyaris mati ingin menyentuh Yuuka.


"Hei… ayo lakukan, Yuu-kun…"


Dengan wajah memerah malu, Yuuka menutup mulutnya dengan kedua tangan. Cincin perak di jari manisnya berkilau. Dan──di atas cincin itu, meneteslah air matanya.


"……Yuuka?"


Dalam keadaan terbuka begitu menggoda, ia justru menangis tersedu.

Melihatnya seperti itu, naluri di dalam diriku langsung tersingkir oleh logika.

Aku segera menurunkan kembali gaun tidurnya, lalu memeluk Yuuka erat-erat sekali lagi.


"……Kamu tidak mau, Yuu-kun…?"


"Bodoh. Aku tidak serendah itu, sampai tega melampiaskan nafsu pada tunanganku yang sedang hampir hancur karena rasa takut."


"……Iya. Aku mencintaimu, Yuu-kun."


Yuuka memelukku semakin erat. Tubuhnya yang lembut dan rapuh itu membuatku semakin bertekad──aku harus melindunginya.


"Aku sudah berusaha agar semuanya tidak menimpa Yuu-kun maupun Raimu-san, tapi… tetap saja, aku takut. Kalau nanti aku kembali dihujani kata-kata jahat seperti dulu… bagaimana, ya…"


Wajar saja Yuuka berpikir begitu. Kalau video penuh kebencian itu diunggah, nama Izumi Yuuna bisa hancur karena hujatan. Kalau sampai terjadi──hatinya mungkin akan hancur lagi, sama seperti ketika SMP dulu. Karena itu, aku menghapus air matanya dengan ujung jariku, lalu tersenyum selebar mungkin. Semua kulakukan agar Yuuka bisa terus tertawa bersamaku ke depannya.


"Tidak apa-apa, Yuuka. Aku akan selalu berada di sisimu. Jadi… ayo terus tersenyum bersama. Mulai sekarang, selamanya."


"……Aku mencintaimu, Yuu-kun."


Yuuka tersenyum manis mendengar ucapanku. Sambil menempelkan tangannya di pipiku, ia kembali mengecupku, meski air matanya masih mengalir.


"Hei, Yuu-kun… tolong ya. Sampai aku berhenti menangis──jangan hentikan ciumannya, oke?"




Chapter 17 

Sebuah Dongeng Bernama Kebenaran


“Selamat pagi, Yuuna. Sudah siap?”


Dari dalam mobil yang terparkir di depan rumah kami, Hachikawa-san memanggil Yuuka. Dengan rambut cokelat yang diikat menjadi kuncir kembar. Mengenakan tunik berwarna merah muda dan rok mini kotak-kotak. Yuuka—Izumi Yuuna—membungkuk sopan.


“Saya mohon maaf sudah merepotkan, Kurumi-san. Mohon bimbingannya!”


──Sehari setelah menerima serangan tiba-tiba dari Kamigami. Hari ini Yuuka akan pergi ke kantor 60P Production… untuk menjelaskan seluruh permasalahan kepada para petinggi.


Bahwa aku dan Yuuka sudah bertunangan.

Bahwa aku dan Yuuka tinggal serumah.

Semua kebenaran akan──terungkap kepada pihak agensi.


Mungkin karena gugup, tangan Yuuka yang ada di hadapanku… sedikit bergetar.


“…Hachikawa-san. Bolehkah saya meminta sesuatu?”


“Hmm? Apa itu, Yuuichi-kun?”


Maka aku pun menguatkan tekad. Aku menunduk dalam-dalam kepada Hachikawa-san.


“Karena masalah ini juga menyangkut diriku sebagai pihak yang terlibat… kumohon! Tolong izinkan aku ikut bersama Yuuka ke kantor agensi!!”

Sesampainya di kantor, setelah dituntun Hachikawa-san, kami diarahkan masuk ke sebuah lounge yang terasa sangat luas.


“Kalau begitu, biar aku yang meminta langsung kepada Direktur Rokujou. Yuuna dan Yuuichi-kun, kalian tunggu saja di lounge ini.”


Dengan santainya ia berkata begitu, lalu melangkah menuju ruang dalam agensi.


“E-eh! Padahal aku sendiri yang meminta, tapi… apa ini benar-benar tidak masalah?”


“…Entahlah, sebelum didengar langsung kita tidak akan tahu. Bisa jadi malah akan dimarahi habis-habisan… haah. Kalau sampai dipecat, mungkin aku harus mulai ikut konkatsu (ajang mencari jodoh).”


Dengan nada mengeluh, ia melontarkan gurauan kecil. Namun sambil berbalik, Hachikawa-san mengedipkan sebelah matanya pada kami.


“Pokoknya serahkan saja padaku. Tidak perlu khawatir soal diriku. Karena aku adalah──manajer Izumi Yuuna.”


Begitu Hachikawa-san menghilang dari pandangan, aku dan Yuuka pun duduk di kursi lounge yang tersedia. Karena tidak terbiasa dengan suasana kantor agensi suara, aku gelisah, menoleh ke sekeliling sembari menunggu.


“──Aku tidak menyangka, bahkan Yuuichi pun ikut datang.”


Sebuah suara dingin yang familiar terdengar. Dengan gaun bergaya gotik, Shinomiya Ranmu menampakkan diri di hadapan kami.


“R-ranmu-senpai!? Kenapa… Ranmu-senpai ada di sini──”


“…Karena masalah ini juga menyangkut tanggung jawabku. Aku datang ke sini atas kemauanku sendiri.”


Dengan rambut ungu panjang hingga pinggang yang terayun lembut, Shinomiya Ranmu menyatakannya seolah itu bukan hal besar.


“…Apa tidak masalah kau melakukan ini?”


Meskipun ia tampak tenang, bukankah ini lumayan nekat?


Aku sempat berpikir begitu, namun Shinomiya Ranmu tetap menjawab dengan datar:


“Masalah atau tidak, itu tidak relevan. Aku adalah Shinomiya Ranmu. Apa yang ingin kulakukan, apa yang harus kulakukan──akan kulakukan sepenuh hati. Itulah caraku hidup.”


“──Rasanya cukup ramai di sini, ya.”


Ketika aku, Yuuka, dan Raimu tengah berbincang bertiga, dengan derap sepatu yang nyaring, seorang wanita bersetelan jas abu-abu mendekat. 


Rambut cokelat keemasan bergelombang karena diperm. Tahi lalat di dekat mata kanannya memancarkan aura dewasa yang menawan.


“Lho, Ranmu!? Kenapa kau juga ada di sini!?”


“──Maafkan saya, Hachikawa-san. Tetapi, saya merasa wajib mendampingi masalah ini hingga tuntas.”


Hachikawa-san yang mengikuti dari belakang tampak sangat panik. Namun wanita bersetelan abu-abu itu justru tidak tergoyahkan sama sekali.


“Tidak apa-apa, Hachikawa. Bukankah Shinomiya juga terlibat dalam masalah ini? Jika kantor akan mengambil langkah besar, semakin banyak informasi tentu semakin baik. Mari kita dengar keterangannya.”


Yuuka segera berdiri tegak dan membetulkan posisinya. Aku pun ikut berdiri dan menghadap wanita itu.


“Direktur. Beliau ini Yuuichi-kun──”


“Tanpa kau jelaskan pun, aku sudah bisa menebaknya. Kau adalah Shinigami yang Jatuh Cinta… adiknya Izumi, bukan? Senang berkenalan. Aku adalah Rokujou Reika. Direktur Utama 60P Production.”


“Se-senang berkenalan. Saya benar-benar minta maaf telah menimbulkan banyak masalah…”


“Tidak perlu merasa bersalah. Baik dirimu, Izumi, maupun Shinomiya ──tak seorang pun di antara kalian yang bersalah.”


Nada bicaranya begitu tenang. Atmosfernya penuh wibawa. Sebagai Direktur 60P Production… tanpa melakukan apa pun, beliau sudah memancarkan tekanan yang luar biasa.


“Direktur Rokujou──sungguh, saya minta maaf!”


“Izumi, angkat kepalamu. Bukankah sudah kukatakan? Aku tidak berniat menyalahkan siapa pun.”


Dengan nada lembut, Direktur Rokujou tersenyum anggun.


“Izumi maupun Shinomiya… memang benar, kalian adalah pengisi suara yang menjalani aktivitas selayaknya idola. Namun sebesar apa pun popularitas kalian, begitu turun dari panggung──kalian tetap manusia biasa. Memberi aturan pada urusan percintaan manusia biasa, bukankah itu hal yang paling konyol? Maka dari itu, sebagai 60P Production──Izumi. Kami berniat melindungimu.”


“Te-terima kasih banyak! Direktur Rokujou!!”


“…Namun, ada satu hal yang harus kalian ingat baik-baik.”


Lalu, Direktur Rokujou menurunkan nada suaranya seketika, dan mengucapkan dengan tegas──


“’Kalian memang hanya manusia biasa──tetapi, bagi para penggemar, kalian adalah sosok idola. Cara setiap orang memandang sosok idola tentu berbeda-beda. Karena itulah, dalam situasi seperti ini… tidak ada jaminan bahwa para penggemar akan tetap menyambut kalian dengan senyum seperti biasanya. Kalian harus siap dengan konsekuensi itu──Izumi.”


“Direktur Rokujou! Masalah ini timbul karena kesalahanku… aku tidak bisa menerima jika hanya Yuuna yang harus terbakar dalam pusaran gosip ini!”


Dengan nada lebih keras daripada biasanya, Raimu meninggikan suaranya.


“Tidak seperti biasanya, Shinomiya terdengar emosional. Sekalipun ada latar belakang yang melatarinya, begitu gosip sudah terbuka ke publik, maka itulah yang menjadi kenyataan bagi para penggemar… begitulah adanya.”


“Apakah tidak mungkin menghentikan Kamigami sebelum videonya diunggah!?”


“Jika sudah diunggah, kami akan segera menempuh jalur hukum. Persiapan itu sudah kami mulai. Namun──menghentikannya sebelum 

video itu diunggah, secara praktis hampir mustahil.”


Setiap jawaban yang datang selalu keras dan tanpa belas kasih, tak peduli seberapa keras permintaan Raimu. Menghadapi kenyataan itu, Raimu menggertakkan gigi dengan kuat.


“…Terima kasih, Ranmu-senpai. Tapi, tidak apa-apa──aku sudah tahu sejak awal.”


Dengan ujung alis menurun dan suara yang nyaris hilang, Yuuka berbisik. Melihat wujud Yuuka yang seperti itu──aku sampai mengepalkan tinju begitu keras hingga terasa nyaris patah.


──Tidak ada jaminan penggemar akan tetap menyambut dengan senyum. Aku tahu itu secara logis. Namun, ketika mendengarnya langsung, rasanya berbeda.


Bagi Izumi Yuuna, yang selama ini telah memberikan begitu banyak senyuman kepada para penggemarnya… kenyataan ini terasa terlalu kejam. Ketika aku berdiri terpaku, kehilangan tenaga──


“…Ah, ternyata di sini. Reika, kalau ingin pindah tempat, sebaiknya beri tahu dulu. Aku sempat bingung kau pergi ke mana.”


“──Ah, maaf, Kei. Aku tanpa sadar sudah memulai pembicaraan.”


Udara tegang yang menyelimuti lounge tiba-tiba berubah menjadi jauh lebih lembut. 


Begitu besar pengaruh suara baru yang terdengar──suara yang tenang dan penuh kelembutan.


“…M-Matogi…san.”


Dengan suara kecil, Raimu berbisik. 

Matogi-san──nama yang beberapa kali pernah disebut oleh Yuuka dan Raimu. Top model yang pernah mengguncang seluruh Jepang, bahkan sebelum aku lahir──Matogi Kei.


Karena minatku hanya pada anime dan gim, aku benar-benar tidak tahu wajahnya, maaf saja.…………Namun, kenapa ya? Suara ini──rasanya pernah kudengar sebelumnya.


“Kei, biar kukenalkan. Dialah Shinigami yang Jatuh Cinta── penggemar Yuuna sekaligus orang yang menjalin hubungan dengannya.”


Ketika Direktur Rokujou menyebut namaku, aku maju selangkah. Dan untuk pertama kalinya… aku berhadapan langsung dengan Matogi Kei.


“Senang berkenalan, Shinigami yang Jatuh Cinta. Aku adalah Matogi Ke──”


Matogi Kei terhenti di tengah kalimat.


────Lalu, aku dan Matogi Kei, di saat yang sama, mengucapkan:


“────Yuuichi?”

“…………Ibu?”


Itu memang suara yang pernah kudengar. Itu memang wajah yang pernah kulihat. Tidak mungkin kulupakan. 


Matogi Kei. Nama aslinya──Sakata Kyouko──────dia adalah, ibuku.




Afterword


【Kabar Gembira】Separuh dari perjalanan karier kepenulisan Hidaka dihabiskan untuk Jimikawa!


Judul yang sangat pribadi, mohon maaf… Terima kasih banyak atas dukungan kalian semua, saya Hidaka Yuu.


Seri ini akhirnya memasuki jilid ketujuh! Sejauh ini saya sudah menerbitkan total empat belas buku, jadi benar-benar tidak berlebihan jika dikatakan separuh karier kepenulisan saya dihabiskan untuk Jimikawa.


Semua itu sepenuhnya berkat dukungan kalian. Saya benar-benar berterima kasih dari hati yang paling dalam! Pada bulan yang sama dengan terbitnya jilid ketujuh, jilid kedua komik adaptasi Jimikawa karya Wanda Kuro-sama juga akan dirilis. Ceritanya menggambarkan hingga akhir kisah di jilid pertama novel, dengan visual ekspresif dari Yuuka dan kawan-kawan. Kami juga mengadakan kampanye pembelian bersama, jadi silakan dapatkan keduanya ya!


Selain itu, PV, komik suara, serta MV “Egao o Musubu Hana” masih tersedia untuk ditonton. Drama suara ASMR Jimikawa pun mendapat sambutan yang sangat baik dan kini sudah tersedia!!


Baiklah, mulai dari sini akan ada spoiler jilid ketujuh. Bagi yang membaca catatan penutup lebih dulu, harap berhati-hati. Tentang pengaturan karakter Raimu, sebenarnya sudah hampir sepenuhnya matang sejak saya menulis jilid kedua. Alasan ia menolak Yuuichi, keyakinannya sebagai Shinomiya Ranmu, serta hubungannya dengan Momono. Akan tetapi, selama ini ia selalu tampil dengan sikap tenang dan tidak pernah menunjukkan isi hatinya. Namun kali ini, untuk pertama kalinya, Raimu bisa menunjukkan dirinya yang asli di hadapan Yuuichi dan Yuuka… memikirkan hal itu membuat saya terharu sekaligus spontan ingin berkata, “Syukurlah, Raimu.”


Seperti yang ada dalam cerita, Raimu adalah sosok yang menjadi kontras dengan Yuuka. Keduanya sama-sama memiliki kesamaan: pernah terluka dalam, lalu menyembunyikan diri dan memakai berbagai wajah. 


Bedanya, Yuuka selalu berharap bisa terhubung dengan semua orang, sedangkan Raimu berusaha teguh pada keyakinannya sendiri. Namun saat saya menuliskan kisah ini, ada satu hal yang melampaui dugaan saya sebagai penulis.


Itu adalah sosok Yuuka yang sama sekali tidak goyah, bahkan saat harus berhadapan dengan Raimu maupun Kamigami.


Jujur saja, dalam tahap plot saya membayangkan Yuuka akan lebih mudah merasa gentar. Namun setelah selesai menulis, ternyata Yuuka justru selalu menghadapi segala kesulitan dengan senyuman.


Karena ada Yuuka yang tumbuh melebihi perkiraan penulis, saya yakin… ke depannya pun dia akan baik-baik saja. Saya merasa jilid ini benar-benar menjadi salah satu yang terbaik. Dan akhirnya, terungkaplah kebenaran terakhir dari Jimikawa… yakni identitas sebenarnya dari Matogi Kei.


Pengaturan karakter Matogi Kei sudah ditetapkan sejak penulisan jilid ketiga. Bahkan sejak saat itu saya sudah merencanakan bahwa identitas aslinya akan menjadi penutup klimaks Jimikawa.


Kehidupan pertunangan Yuuichi dan Yuuka, yang dimulai dari perjodohan sepihak orang tua. Dalam perjalanan melewati berbagai rintangan, mereka berdua tumbuh menjadi “suami-istri”──menjadi sebuah “keluarga.” Dan karena itulah, ada seseorang dari keluarga Yuuichi yang harus mereka hadapi──Matogi Kei.

Bagaimana kisah bersama dirinya akan berakhir? Saya akan sangat senang jika kalian bisa menyaksikannya hingga akhir!


Sekarang tiba saatnya saya menyampaikan ucapan terima kasih.


Kepada Tantan-sama. Terima kasih banyak telah menggambar Yuuka versi rumah, Yuuka versi sekolah, dan Izumi Yuuna dengan tema Valentine! Melihat Yuuka dengan warna yang lebih hangat dibanding sebelumnya benar-benar memberi semangat untuk menghadapi hari esok. Saya menantikan kerja sama kita selanjutnya.


Kepada editor T-sama, serta sub-editor N-sama. Karena banyak adegan penting di jilid ketujuh, proses pengerjaannya cukup sulit. Saya mohon maaf atas kerepotan yang ditimbulkan. Saya yakin ke depannya pun saya masih akan banyak merepotkan, tetapi saya akan terus berusaha, jadi mohon bimbingannya!


Kepada Wanda Kuro-sama yang menangani komik adaptasi. Kepada Hidaka Rina-sama yang memerankan Yuuka dalam drama suara ASMR. Kepada “Ieno Ura de Manbou ga Shinderu P”-sama yang menggubah musik untuk MV. Kepada Ishiya Haruki-sama dan Itou Miku-sama yang memerankan Yuuichi dan Yuuka dalam PV maupun komik suara. Serta kepada semua pihak yang terlibat dalam seri ini. 


Kepada semua rekan kreator, teman, senior, junior, dan keluarga. Saya sungguh, sungguh berterima kasih atas segalanya. Dan terakhir, kepada para pembaca.


Kisah Yuuichi dan Yuuka akhirnya memasuki tahap akhir. Saya ingin menenun cerita ini sepenuh hati, menuju masa depan di mana semua orang bisa tertawa bersama.


Mohon terus dukung Jimikawa sampai akhir, ya!


Hidaka Yuu


Previous Chapter | ToC | 

Post a Comment

Post a Comment

close