NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

Ore no linazuke ni Natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Volume 4 Chapter 4

 Penerjemah: Miru-chan

Proffreader: Miru-chan


Chapter 4

Ajari Aku Cara Bersembunyi agar Tidak Diketahui sebagai 

【Adik Laki-laki】


Dengan dalih acara syukuran festival budaya, kami menghabiskan waktu santai bersama Nihara-san. Namun, tepat setelah Nihara-san pulang, tiba-tiba manajer Izumi Yuuna menelepon.


Katanya sedang ada urusan di sekitar sini, jadi ingin sekalian mampir ke rumah sebentar. Sekarang, kami berdua sedang panik tak karuan. Dan pada saat itu──bel rumah berbunyi, “Pinpooon♪”.


“B-bagaimana ini…… Yuu-kun?”


“Ba-bagaimana apanya…… pastikan dulu. Soalnya, kamu belum pernah bilang ke manajer, kan? Kalau orang tuamu memutuskan pernikahan sepihak, dan kamu sekarang tinggal serumah dengan calon pasanganmu……”


“……Aku sih merasa sebaiknya bilang, tapi…… susah sekali mengatakannya…… jadi sama sekali belum……”


Yuuka langsung tertunduk lesu. 


Tidak perlu sampai segitu putus asanya, sebenarnya. Lagipula kalau dijelaskan pun, pihak lain pasti bingung, dan suasana akan kaku. Aku paham kenapa sulit untuk menceritakannya. Namun tetap saja…… situasi ini benar-benar berbahaya. Bagaimanapun juga, yang datang adalah manajer Izumi Yuuna. Bukanlah wartawan gosip yang berniat jahat, jadi sekalipun tahu kebenarannya, tidak akan menyebarkan ke publik.


Meski begitu…… pasti tetap akan ada ceramah panjang. Bahkan, bisa saja kami dipaksa untuk berpisah. Bagi seorang pengisi suara, topik “pacaran” atau “menikah” adalah risiko besar. Meskipun aku pribadi merasa tidak adil bila seorang pengisi suara──yang juga manusia ──dihujat hanya karena itu…… pada kenyataannya, hal seperti itu adalah skandal yang bisa mengancam karier. Apalagi bagi seorang seiyuu yang juga menjalani aktivitas ala idol, seperti di Arisute.


Tentu saja, Yuuka paling mengerti hal ini. Karena itu, dengan wajah tertunduk, ia berkata:


“Y-Yuu-kun! Ini mungkin agak sulit kuminta, tapi…… saat aku sedang bicara dengan manajer…… a-aku ingin, umm…… kau…….”


“Tenang saja, aku mengerti. Aku akan bersembunyi supaya tidak ketahuan.”


Saat aku menegaskan demikian, Yuuka menatapku dengan ekspresi penuh rasa bersalah.


……Hei, tidak perlu wajah seperti itu. Tidak apa-apa. Aku ini kan “Shinigami-san yang Jatuh Cinta”, penggemar nomor satu Yuuna-chan.

Membantunya menghindari masalah tentu sudah sewajarnya.


────Pinpooon♪


Bel rumah kembali berbunyi. Yuuka menggigit bibir, lalu membungkuk kecil padaku.


“……Akan kuusahakan singkat saja! Maaf ya…… dan terima kasih, Yuu-kun!”


Setelah mengatakan itu, Yuuka bergegas ke pintu depan. Sementara itu, aku menaiki tangga dan berdiri di tempat yang tak terlihat dari pintu masuk, untuk mengawasi situasi.

“Maaf ya, Yuuna. Mendadak sekali aku minta waktumu.”


“T-tidak sama sekali! Aku juga sedang tidak ada kegiatan, benar-benar sangat senggang!!”


Sejak awal jawabannya sudah mencurigakan sekali. Aku yang melihat dari sini hanya bisa merasa cemas. Namun manajernya sama sekali tidak menyinggung hal itu. Sepertinya sudah terbiasa dengan tingkah alami Yuuka.


“Kurumi-san sendiri yang lebih pantas dibilang hebat! Terima kasih sudah bekerja sampai larut malam seperti ini!”


“……Kan sudah sering kubilang. Nama ‘Kurumi’ kesannya terlalu imut, tidak cocok untukku. Panggil saja aku dengan nama keluarga: Hachikawa.”


“Tapi Kurumi-san kan memang cantik dan dewasa! Justru nama Kurumi juga cocok sekali!!”


Entah kenapa Yuuka malah berapi-api menjelaskan. Berbeda dengan sikapnya di sekolah yang dingin, ataupun di rumah yang santai. Sebagai seiyuu──Yuuka terlihat seolah lancar berkomunikasi, tapi sebenarnya bicaranya malah tidak nyambung.


Jika di sekolah Yuuka itu tipe “komunikasi negatif”, maka sebagai seiyuu dia itu “komunikasi positif yang melenceng”.


“Haa…… ya sudah lah. Kali ini biar aku yang mengalah, sebagai orang dewasa.”


Dengan nada pasrah, manajer──yang ternyata bernama Hachikawa Kurumi──tersenyum kecut. Rambut bob pendek berwarna cokelat terang dengan ujung bergelombang halus. Kelopak matanya dihias eye shadow oranye, bibirnya dengan lipstik merah muda. Mengenakan kemeja putih, blazer hitam, dan rok ketat──benar-benar terlihat sebagai wanita dewasa. Tubuhnya tinggi untuk ukuran wanita, dengan postur ramping yang membuatnya cocok disebut model.


“Aku baru pertama kali datang ke rumahmu setelah dengar kabar kamu pindah…… tapi untuk ukuran tinggal sendirian, rumahnya besar sekali, ya? Aku sampai kaget.”


“Ah, ahaha! Soalnya, rumah ini dipersiapkan supaya keluarga bisa datang kapan saja!! Makanya pilih rumah tipe satu keluarga!!”


“Lalu, di papan nama tadi tertulis ‘Sakata’. Padahal nama aslimu kan Watanae Yuuka. Jadi…… siapa ‘Sakata’ itu?”


“Sa-Sakata itu saudara jauh kami, yang kebetulan memberikan rumah ini kepada ayahku! Jadi papan namanya dibiarkan begitu saja!!”


“……Kalau begitu, sebaiknya segera diganti. Serius.”


Serangan pertanyaan logis bertubi-tubi. Jawaban Yuuka jelas mencurigakan, dan membuatku semakin khawatir. Namun── Hachikawa-san kembali tersenyum, seolah ingin mencairkan suasana.


“Kalau begitu, pertama-tama…… selamat ya, Yuuna! Untuk debut unitmu!”


Tepuk tangan bergema di seluruh rumah, seolah merayakan keberhasilan Yuuka. Yuuka menatap Hachikawa-san dengan wajah malu-malu sambil menggeliat tak tentu arah…… lalu berbisik pelan.


“Te-terima kasih banyak…… tapi, entah kenapa rasanya jadi memalukan sekali……”


“Apa yang kamu katakan! Sejak Izumi Yuuna debut, akulah yang menjadi manajernya, tahu? Aku tahu betapa kerasnya Yuuna 

berusaha…… makanya aku benar-benar bahagia……”


“Eh!? T-tolong jangan menangis, Kurumi-san!? Ka-kalau kamu sebegitu gembiranya…… aku juga bisa ikut menangis……”


Di depan pintu masuk, Izumi Yuuna dan manajernya saling bertatapan sambil berlinang air mata.


Ya, wajar saja. Debut unit Yuuna-chan memang peristiwa sebesar itu. Saat aku ikut terbawa suasana haru, rasanya aku sendiri hampir menitikkan air mata juga……


“Itu ya, Yuuna. Ada sedikit hal yang ingin kubicarakan soal unitmu…… bolehkah aku masuk sebentar?”


────Begitu Hachikawa-san mengatakan itu, air mataku langsung surut seketika.


“Eh!? A-anu…… kamarnya agak berantakan, bagaimana kalau kita melakukan rapat singkat di sini saja?”


“Ah…… iya. Memang begitu, sih…… aku sebenarnya merasa tidak enak juga mendadak datang begini. Tentu saja aku menyadari itu. Tapi, tetap saja……”


Menanggapi balasan Yuuka, Hachikawa-san tiba-tiba terdengar ragu-ragu. Seakan gelisah, kakinya bergerak gelisah, wajahnya pun tampak sedikit memerah.


“……Ehm, begini. Sebagai orang dewasa, jujur saja, rasanya memalukan sekali mengajukan permintaan seperti ini, tapi…… sungguh-sungguh aku mohon maaf…….”


“H-hah?”


Yuuka tampak bingung menghadapi Hachikawa-san yang terus gelisah. Namun, sambil menggigit bibirnya erat-erat, Hachikawa-san akhirnya berkata──


“B-bolehkah aku…… meminjam kamar kecil sebentar?”



“Maaf ya, Yuu-kun…… bisakah kamu bersembunyi sedikit lebih lama?”


“Tidak apa-apa. Kalau seorang manajer meminta izin untuk ke kamar kecil lalu ditolak mentah-mentah, justru artis mudanya yang akan dianggap aneh.”


Manajer Izumi Yuuna──Hachikawa Kurumi-san──sedang menggunakan kamar kecil di lantai satu. Sementara itu, aku dan Yuuka berjongkok di ujung tangga, berbisik-bisik.


Rencananya sederhana: setelah Kurumi-san keluar, mereka kembali ke depan pintu untuk membicarakan hal yang perlu, lalu selesai. Selama itu, aku hanya perlu tetap bersembunyi di lantai dua.


“Sejujurnya…… mungkin lebih baik aku menceritakan semuanya apa adanya……”


Yuuka tampak berat hati harus menyembunyikan sesuatu dari manajer yang rela menangis demi dirinya. Ia bergumam lirih, suaranya terdengar lemah.


“Entahlah…… apakah itu benar menurut dunia seiyuu, aku juga tidak tahu.”


“Aku sendiri pun belum pernah dengar ada seiyuu yang punya tunangan…… jadi aku juga tidak tahu.”


Ya, jelas saja. 

Kalau ada banyak seiyuu yang sudah bertunangan, para penggemar bisa-bisa langsung pingsan.


“Yuunaー? Eh, di mana kamuー?”


──Tiba-tiba, terdengar suara Kurumi-san dari lantai bawah. Sepertinya ia sudah keluar dari kamar kecil.


“Ah, a-aku datang sekarang!”


Yuuka menjawab dengan panik sambil buru-buru berdiri. Namun karena terlalu tergesa-gesa, ia hampir terpeleset di anak tangga──


“Hati-hati!!”


“Unyaa!?”


Refleks, aku menarik tubuh Yuuka ke arahku. Terkejut dalam berbagai arti, Yuuka berteriak seperti kucing.


“Eh!? Ada apa, Yuuna!?”


“A-anu…… Yuu-kun, bagaimana ini!?”


“Yu-Yuuka? Tenanglah dulu. Kalau kamu ribut begini, malah semakin……”


“Yuunaー? Kamu baik-baik sajaー?”


Terdengar suara langkah kaki Kurumi-san yang mulai menaiki tangga. Dalam kebimbangan antara harus jujur atau tetap menyembunyikan, Yuuka malah semakin panik──dan tiba-tiba mulai mendorong bahuku kuat-kuat.


“Eh, Yuuka!?”

“Po-pokoknya, cepat sembunyi dulu, Yuu-kun! Aku akan bicara baik-baik dengan Kurumi-san!!”


Tidak mungkin. Orang yang setengah panik seperti ini jelas tidak bisa bicara baik-baik. Namun, begitu tombol tekad Yuuka menyala, ia dengan paksa mendorongku──masuk ke sebuah kamar.


……Eh. Tunggu sebentar. Bukankah ini──kamarnya Yuuka?


Di lantai dua ada tiga kamar: kamarku, kamar Yuuka, dan kamar Nayu yang dipakai saat ia pulang. Biasanya, kami berdua lebih sering berada di ruang keluarga, dan saat tidur pun Yuuka sering datang ke kamarku. Jadi, aku hampir tidak pernah masuk ke kamar Yuuka. 


Karena itu, aku tanpa sadar jadi penasaran…… lalu meneliti seisi kamar. Tirai berwarna merah muda, meja dengan pernak-pernik lucu yang dipajang. Kamar yang penuh nuansa feminin, namun juga menyimpan jejak perjuangannya sebagai seiyuu──naskah radio yang penuh coretan tinta merah terbuka di atas meja. Dan di ujung meja itu──ada banyak amplop surat yang diletakkan dengan hati-hati, seolah sangat berharga.


……Jangan-jangan ini. 


Bukankah itu──surat-surat penggemar yang kukirimkan kepada Yuuna-chan, dengan nama pena “Shinigami yang Jatuh Cinta”?


“Gyaaaaaaaa!? Yuu-kun, jangan lihattttttt!!”


Setelah panik luar biasa, Yuuka akhirnya sadar bahwa ia tanpa sengaja telah mengajak tunangannya masuk ke kamar pribadinya. Karena malu yang tak tertahankan, ia menutup mataku dengan tangannya sendiri sambil berteriak kencang. Dan tentu saja, dengan keributan sebesar itu──


“Yuuna? Apa yang kamu…… ehm, orang yang di sana itu siapa?”


Aku bisa merasakan tubuh Yuuka menegang kaku saat mendengar suara dari belakang.


Perlahan, aku melepaskan tangan Yuuka yang menutup mataku. Di sana berdiri manajer Izumi Yuuna──Hachikawa Kurumi-san. Ia menatapku dengan mata membelalak, jelas terkejut.


“E-ehm…… Kurumi-san, jangan-jangan…… Anda bisa melihatnya?”


“……Hah?”


Suaraku dan suara Kurumi-san saling bersahutan tanpa sengaja.


“Kurumi-san juga punya indra keenam, ya……? Sebenarnya aku juga bisa melihatnya. Ada sosok laki-laki sebaya kita di sini. Seram sekali, ya? Seram sekali, ya?”


“……Kamu. Jangan-jangan, ini ‘adik’ yang kamu maksud?”


Tentu saja, kebohongan absurd Yuuka diabaikan begitu saja, dan Kurumi-san langsung berbicara kepadaku. Wajar, memang. Sudah terlanjur begini, aku tidak punya pilihan lain. Dengan tekad bulat, aku menundukkan kepala dan menyapanya.


“Terima kasih banyak sudah selalu menjaga Yuuna. Saya…… adik laki-laki Yuuna, Yuuichi.”


“Senang berkenalan. Saya manajernya Yuuna, Hachikawa Kurumi. Maaf sudah tiba-tiba masuk tanpa izin.”


Kurumi-san menanggapiku dengan sikap dewasa. Namun setelah itu──


“Aku sadar ini situasi yang mendesak dan permintaanku mungkin 

terdengar egois…… tapi sebenarnya, sejak awal aku memang ingin menanyakannya langsung. Jadi…… bolehkah aku mendengar sedikit? Tentang hubunganmu dengan Yuuna, ‘adik laki-laki’-san.”


Ah. Ini sudah tidak bisa diselamatkan. Perasaan seperti ini──jelas-jelas rahasia kami sudah terbongkar.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Post a Comment

close