Penerjemah: Miru-chan
Proffreader: Miru-chan
Chapter 9
Panah Cinta di Bawah Langit Kelabu
Hari Minggu dengan cahaya matahari yang terik. Di sebuah taman dekat 60P Production, aku sedang menunggu di pintu masuknya.
"Haahhh..."
Yang datang adalah Hachikawa-san dengan setelan jas. Penampilannya rapi, tapi entah kenapa... matanya terlihat benar-benar mati.
"Umm... wajah Anda pucat sekali. Jangan-jangan, mabuk karena semalam minum terlalu banyak?"
"Terima kasih atas lelucon kecilnya, Yuuichi-kun. Mau kupukul, hah?"
Ia melotot padaku. Padahal aku hanya ingin mencairkan suasana. Ketika kami sedang begitu, tiba-tiba—
"Oh, Kurumi-san ya. Wah, lama tak jumpa!"
"Kurumi-san, sudah lama tidak bertemu. Seperti biasa, kecantikan Anda benar-benar membuat semua orang terpesona."
"Heh, jadi ini manajer Yuuka-chan ya... Senang bertemu. Aku Sakata Nayu, adik dari 'Shinigami yang Jatuh Cinta'."
"Wooow! Manajer dari kantor agensi pengisi suara, ini beneran orang dalam industri dong!! Gila, aku makin bersemangat, makin bersemangat, Yuuichi!!"
Nihara-san, Isami, Nayu, dan Masa keluar dari dalam taman sambil berjalan mendekat. Mungkin karena kaget dengan jumlah orang yang muncul, Hachikawa-san membelalakkan matanya.
"Ke... kenapa kalian semua ada di sini!?"
"Kami yang memohon pada Yuuka-chan, tahu? Memang nggak mungkin bisa ikut masuk ke kantornya, tapi setidaknya... kami ingin mengantarnya dengan benar. Jadi kami minta izin buat ikut menemani sampai dekat kantor!"
Nihara-san tersenyum lebar sambil menjelaskan. Isami juga mengangguk-angguk setuju dengan sungguh-sungguh.
"Waah! Tadi aku sempat ke toilet, jadi agak terlambat!! Selamat pagi, Kurumi-san!!"
Lalu, menyusul dengan sedikit terlambat datanglah bintang utama hari ini—Watanae Yuuka.
Ia menunduk sopan kepada Hachikawa-san dan berkata,
"Maaf sudah merepotkan dalam banyak hal... tapi hari ini! Mohon bimbingannya!!"
──Ya. Hari ini adalah hari ketika 60P Production akan mengadakan siaran langsung.
Jadwal dimulai pukul 13.00. Isi utamanya adalah mengenai masalah video “Kamigami.” Kabarnya, mereka akan menggunakan studio khusus di dalam gedung agensi untuk siaran. Dan yang akan tampil di siaran itu adalah—
"Yuuna, selamat pagi... haahhh. Hari ini mohon kerjasamanya... haahhh..."
"Wah, napas Anda berat sekali!? Anda baik-baik saja, Kurumi-san?"
"Baik-baik saja apanya! Uhh... perutku sakit sekali..."
Baru saja ia meninggikan suara, Hachikawa-san langsung meringkuk sambil memegangi perutnya.
"Soalnya, bayangkan saja... seorang pengisi suara meminta langsung untuk ikut tampil menjelaskan pada penggemar, bukannya diserahkan pada Matogi-san. Itu ide gila, kan? Wajar saja aku sakit perut..."
"Maafkan Yuuka yang keras kepala ini, ya..."
──Ya. Yuuka memang meminta sesuatu yang tidak masuk akal semalam lewat telepon: ingin tampil sendiri di siaran langsung.
Sudah tentu, Hachikawa-san menentangnya habis-habisan. Tapi kalau sudah begini, Yuuka tidak mungkin mundur begitu saja. Akhirnya, diputuskan untuk meneruskan saja permintaan itu kepada Direktur Rokujou. Dan jawabannya adalah: "Kalau begitu, mari kita bicara langsung." Itulah sebabnya sekarang kami datang ke kantor 60P Production.
"Ayolah, Kurumi-san. Coba pikir terbalik saja? Justru kelakuan nekat macam ini yang bikin Yuu-chan tambah imut, kan? Hehe!"
Nihara-san tertawa lepas sambil bicara.
Entah bagaimana, tawa itu menular—dan Hachikawa-san ikut tersenyum tipis.
"…Aku nggak perlu berpikir terbalik pun, aku juga sudah tahu kok. Sebagai manajer, memang rasanya bikin perutku melilit. Tapi sebagai Hachikawa Kurumi... aku ingin mendukungnya. Senyum Yuuna itu punya kekuatan untuk menembus segalanya—baik logika maupun kesedihan."
"Lihat, manajer ini ternyata orang baik juga ya. Namanya Kurumi-chan, kan, Nii-san?"
"Jangan panggil orang yang lebih tua pakai -chan, kau ini..."
Kemudian kami semua berjalan bersama dari taman menuju gedung kantor 60P Production.
"…Eh, sungguhan!? Baiklah... ya, saya mengerti."
Sesampainya di depan gedung, Hachikawa-san baru saja menutup telepon. Lalu ia menoleh kepada kami dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Sepertinya Momono-chan dan yang lain... masih boleh tetap di sini untuk sementara waktu."
──Setelah itu, dipandu oleh Hachikawa-san, kami pun dibawa ke ruang rapat 60P Production. Ruangannya cukup besar, jelas didesain untuk pertemuan dengan banyak orang. Bahkan dengan tujuh orang dari pihak kami masuk, ruangan itu masih terasa lapang.
"Wooooaahhh, gila banget... aku sekarang bernapas di udara yang sama dengan Ranmu-sama...!!"
Begitu masuk, Masa langsung melontarkan komentar yang absurd. Orang ini benar-benar aneh dalam banyak arti.
"...Pikiranmu gila banget, serius. Kuramasa, kau ini apa? Semacam siluman yang hidup dengan menghirup udara idol?"
"Eh, tapi Kurai... bukankah kita sudah tahu kalau Ranmu-chan sebenarnya adalah Raimu? Tapi kok kau masih bisa segitunya heboh?"
"Ahh. Jujur saja, waktu itu aku hampir kehilangan kewarasan. Tapi ya... itu dulu, ini sekarang! Ranmu-sama adalah—tetap Ranmu-sama, selamanya!!"
…Maaf. Aku benar-benar tidak bisa mencerna logikanya, tapi satu hal yang jelas: apa pun identitas asli sang pengisi suara, Masaharu tetap akan mencintai Ranmu-chan tanpa goyah.
Itu saja sudah cukup untuk membuatku kagum padanya. Masa memang luar biasa.
"──Sampai siaran langsung dimulai, kalian bebas menggunakan ruangan ini. Selain ruangan ini, ada kemungkinan pengisi suara lain sedang beraktivitas, jadi tolong jangan sampai salah masuk, ya."
Hachikawa-san mengingatkan kami dengan tegas.
Di sampingnya, duduk berdampinganlah kakak-beradik Watanae.
"...Yuuka. Kau tampak tersenyum terus, ya?"
"Hm? Menurutku sih, ini senyumku yang biasa-biasa saja, kok."
"Memang, terlihat seperti biasanya... tapi, kau tidak merasa gugup? Padahal siaran langsung akan segera dimulai."
Isami memperlihatkan rasa khawatir khas dirinya, meski berusaha memilih kata. Melihat adiknya begitu, Yuuka tersenyum kecil. Lalu, ia mengangkat tangannya dan dengan lembut menyentuh pipi Isami.
"Terima kasih sudah khawatir padaku, Isami. Tentu saja kalau aku bilang tidak gugup, itu bohong. Tapi tahu tidak? Lebih banyak lagi keberanian yang sudah kalian semua bagikan padaku. Karena itu, aku akan baik-baik saja!"
"Yuuka..."
"──Wah, suasananya lebih ramai daripada yang kubayangkan. Kalau begitu, biarkan aku ikut bergabung sebentar, ya."
Saat itu juga, pintu ruang rapat terbuka—dan masuklah seorang perempuan mungil.
Dengan rambut kepang dua dan mata besar yang bulat berkilau, sekilas ia terlihat seperti anak SMP. Tapi setahuku, dia jelas lebih tua dariku. Ia mengenakan T-shirt off-shoulder dipadukan dengan rok kulit merah. Di leher dan tangannya berkilau gelang serta kalung modis. Gayanya cenderung rock, cocok dengan dirinya… meski karena wajahnya yang imut seperti anak kecil, justru menimbulkan kesan unik dan agak kontras.
Melihatnya, Yuuka langsung berseru kaget.
"Ho–Hotta-san!? Kenapa Anda ada di sini!?"
"Kenapa pula? Ini kan kantorku juga. Lagipula… rasanya agak aneh juga ya, ngobrol dengan Yuuna-chan dalam penampilan aslinya."
Dengan nada bercanda, ia melempar senyum nakal. Dialah senior Izumi Yuuna dan Shinomiya Ranmu —pengisi suara Hotta Deru.
"Sepertinya kebanyakan dari kalian baru pertama kali bertemu, kan? Hai, salam kenal, aku pengisi suara Hotta Deru."
◆
"D…Deru-chan, kau bilang? Yuuichi, jangan-jangan…ini beneran dia…?"
"Kalau palsu, itu malah lebih menakutkan, bodoh. Sudah, tutup mulutmu, Masa. Wajahmu sudah seperti ikan koi yang menunggu diberi makan."
Sambil aku dan Masa berbisik-bisik, Hotta Deru berkata "Yosh, duduk ah," lalu menjatuhkan tubuhnya ke kursi kantor.
"Kurumin, wajahmu kelihatan sekarat begitu."
"Itu karena perutku sudah sakit sejak tadi, ditambah lagi sekarang kau ikut masuk seenaknya! Duhh… satu demi satu, rasanya kepalaku mau meledak!!"
"Sudahlah, jangan hiraukan aku. Anggap saja aku ini senior baik hati yang datang karena khawatir pada Yuuna-chan."
Dengan nada riang, Hotta Deru berkata demikian sambil menampilkan senyum ceria khasnya—senyum yang tak berbeda dengan yang sering terlihat ketika ia tampil di acara televisi.
Berlawanan dengan sikap santai Hotta Deru, Yuuka justru menunduk dengan wajah seolah hendak menangis.
"Kenapa wajahmu begitu, Yuuna-chan?"
"…Hotta-san, maafkan saya. Karena skandal saya, saya sudah banyak merepotkan Anda. Padahal Yurayura★Kakumei with Yuuyu baru saja dibentuk…"
"Hmm, begitu ya… kalau soal merepotkan, aku sudah sering sekali kena saat siaran radio, tahu? Kalau mau menyesal, menyesallah karena itu saja. Tentu saja, bersama Ranmu."
Itu memang benar. Bagaimanapun, kalau ada yang disebut sebagai "Pengisi Suara yang Paling Sering Direpotkan oleh Izumi Yuuna", Hotta Deru pasti ada di peringkat teratas.
"Oi, dengar itu, Yuuichi!? Senjata pamungkas legendaris ‘Ariraji’: tsukkomi dari Hotta Deru! Kita sekarang sedang menyaksikan budaya agung secara langsung!"
Masa, berisik sekali.
Ketika aku melirik ke arah Masa yang ributnya seperti bom waktu, Hotta-san tersenyum ramah.
"Oh, mungkin kamu fans, ya? Senang deh kalau kamu senang. Terima kasih, yaa."
"Ah… eh, tidak! Mohon maaf, Deru-chan!! Tapi, oshi saya hanya bisa satu—Ranmu-sama!! Saya tahu ini sangat tidak sopan, tapi hal itu mutlak bagi saya!!"
"Astaga, itu memang benar-benar tidak sopan, tahu!? Sekalipun begitu, bukankah setidaknya bisa sedikit basa-basi untuk
menghormati situasi ini!? Aku sampai benar-benar sakit hati, lho!"
"Maaf, Hotta-san, atas kelakuan temanku ini!! Kurai-kun, apa kau bodoh!? Tolong pikirkan juga posisiku! Kalau sampai Hotta-san menekan aku dengan kekuatan yang tak terlihat lalu aku tidak bisa lagi berkarier sebagai pengisi suara… kau bisa tanggung jawab!?"
"Eh, Yuuna-chan justru lebih keterlaluan, tahu!? Siapa juga yang kau kira sampai tega menekan juniornya hingga hancur seperti pengisiv suara ‘dunia gelap’!?"
Uhh… maafkan kami, Hotta-san. Tunangan polosku dan sahabat tololku benar-benar sudah bertingkah tidak sopan.
Saat aku merasa sungguh tidak nyaman, Hotta-san menoleh kepadaku dan tersenyum lembut.
"…Yah, sudahlah, cukup bercandanya. Senang bertemu denganmu, ‘Otouto’-kun? Aku sering mendengar kabar tentangmu dari Yuuna-chan. Oh, atau harus kupanggil saja—‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’?"
Mungkin ia sedang berusaha mencairkan suasana.
Dengan nada bercanda, Hotta-san menyapa aku yang dijuluki ‘adik’ (Otouto) sekaligus ‘Shinigami yang Jatuh Cinta’.
Aku menatapnya balik dengan sungguh-sungguh. Menarik napas sebentar, lalu menjawab:
"Senang bertemu dengan Anda, Hotta-san. Saya, Sakata Yuuichi. Orang yang sering Yuuna Izumi ceritakan di radio sebagai ‘adiknya’. Penggemar nomor satu Yuuna-chan yang sejak dulu selalu mengirim surat penggemar—‘Shinigami yang Jatuh Cinta’. Dan juga, pacarnya… tidak, tunangannya."
Aku sempat ragu apakah perlu menyebutkan yang terakhir. Tapi akhirnya, aku memutuskan untuk menyampaikan semuanya tanpa ditutupi.
Sebab Hotta Deru adalah salah satu anggota Yurayura★Kakumei with Yuuyu, senior penting bagi Izumi Yuuna.
Aku yakin, kalau itu Yuuka, dia pasti lebih memilih untuk menyampaikan kebenaran apa adanya.
"Baiklah. Dimengerti, ‘Otouto’-kun. Jadi tidak ada lagi informasi tambahan mengejutkan setelah ini, kan? Kalau masih ada, tolong bilang duluan, ya? Soalnya jantungku bisa copot."
Aku menunggu reaksi dengan tegang, tapi jawaban Hotta-san justru terdengar begitu santai. Saking terkejutnya dengan sikapnya yang terlalu enteng, aku dan Yuuka saling berpandangan.
"E-eh… Anda tidak kaget, Hotta-san? Maksud saya, kalau yang saya sebut sebagai ‘adik’ di radio ternyata sebenarnya bukan adik sungguhan…"
"Ya ampun, itu jelas sudah kelihatan dari awal, tahu!? Apa benar kamu pikir tidak ada yang sadar, Yuuna-chan!? Luar biasa banget, sih, anak polos sejati ini… Ehm, meski begitu, aku memang tidak menyangka kalau ternyata dia tunanganmu. Itu baru aku tahu kemarin, setelah Ranmu cerita."
Mendengar nama itu, aku tidak bisa menahan keterkejutan. Senior Yuuna di dunia pengisi suara. Dan juga, teman sekelasku di SMP—simbol masa lalu kelamku. Shinomiya Ranmu—alias Nonohana Raimu.
"U-um, Hotta-san. Ranmu-chan bilang apa kepadamu?"
"Cuma cerita soal apa yang terjadi dengan video ‘Kamigami’. Katanya,
‘Otouto’-kun ini tunangannya Yuuna-chan. Ranmu dan kamu dulunya teman lama. Lalu, kebetulan kalian berbicara berdua, sampai akhirnya ‘Kamigami’ itu memotret diam-diam, memelintir fakta, lalu menyebarkannya ke internet. Jadi Yuuna-chan memutuskan untuk mengungkap semuanya. Hanya itu."
‘Hanya itu’… padahal jelas informasi yang diberikan sudah luar biasa banyak. Tapi, karena semuanya memang benar, aku tidak bisa membantah.
"…Hotta-san. Saya juga ingin meminta maaf. Kepada Anda, para pengisi suara lain, dan seluruh staf di kantor. Karena sudah merepotkan—"
"Tunggu dulu, ‘Otouto’-kun! Bukankah tadi aku juga sudah bilang ke Yuuna-chan? Kalau pun mau minta maaf, itu hanya karena ulahnya saat siaran radio. Yang sekarang ini murni gara-gara ‘Kamigami’. Tidak masuk akal kalau Yuuna-chan atau kamu yang harus minta maaf."
Ketika aku hendak membungkuk, Hotta-san menepuk bahuku dan memaksaku kembali tegak. Lalu ia tersenyum lebar.
"Dengar baik-baik, ya? Kami para pengisi suara ini, pekerjaannya adalah membuat orang bahagia. Karena itu kami menghidupkan karakter, bernyanyi, berbicara di radio, bahkan tampil di acara. Kalau fans senang melihatnya, tentu saja kami juga bahagia. Tapi tetap saja—kami ini manusia, tahu?"
Kata-kata itu terdengar begitu sederhana, namun terasa menancap kuat di dadaku.
"Ya, manusia. Kami juga menjalani kehidupan sehari-hari, tertawa dan menangis seperti biasa, lalu wajar saja bila kami mencintai seseorang. Kami bersyukur bisa disebut bagian dari ‘2.5 dimensi’. Tapi begitu panggung selesai, bagaimana pun juga, kami tetaplah hidup di dunia tiga dimensi. Jadi—aku tidak meminta orang-orang untuk terlalu memanjakan kami, tapi setidaknya, kami ingin dianggap sebagai manusia. Itu saja sudah cukup, kan? Ya, Yuuna-chan?"
"………Hotta-san."
Seolah tidak mampu merangkai kata, Yuuka hanya membuka mulut tanpa suara dan berdiri terpaku di tempat. Lalu, dari belakang Yuuka—
"──Kau bilang hal yang wajar, Deru-chan. Tapi justru karena ada orang-orang bodoh yang bahkan tidak mengerti hal yang wajar itu, sampai terjadi keributan seperti ini. Sungguh… terlalu dungu."
Yang berkata begitu dengan wajah penuh semangat ala karakter shounen, adalah Masa—sahabatku sekaligus pengguna Arisute.
Menyambung ucapannya, Nihara-san, Nayu, dan juga Isami ikut menambahkan:
"Kurai, bagus banget itu! Betul kan… baik Yuu-chan, Raimu, maupun para pengisi suara lainnya. Baik saat berjuang demi para penggemar, maupun saat menjalani hari-hari biasa—dua-duanya sama pentingnya. Lalu, kalau harus dibandingkan mana yang ‘asli’, mana yang ‘palsu’… itu bener-bener konyol, tahu!!"
"Atau lebih tepatnya, sejak kapan sih ada yang namanya skandal? Mengungkap paksa kehidupan pribadi orang lalu ribut-ribut soal itu… maksudnya apa? Sejak kapan Jepang melegalkan kamera tersembunyi? Jalan-jalan kayak stalker, jijik banget."
"Ya… memang stalker itu biasanya jalan kaki sih… Tapi, intinya Nayu-chan benar. Entah itu idola, pengisi suara, atau artis—berpikir bahwa boleh seenaknya memotret diam-diam atau menjelek-jelekkan mereka itu… tetaplah salah, kan?"
Udara di ruang rapat 60P Production seketika menjadi panas.
Di tengah suasana itu, Hotta-san masih dengan senyum lembutnya, menatapku, lalu dengan nada suara yang hangat ia berkata:
"…Yah. Sejujurnya, perasaanku memang seperti yang barusan kuucapkan. Tapi, tetap saja akan selalu ada orang-orang yang melontarkan kata-kata kejam. Sayangnya begitu. Karena itu, ‘Otouto’-kun—tolong jaga baik-baik Yuuna-chan, ya?"
Tanpa ragu, aku langsung mengangguk mantap.
Melihat itu, Hotta-san tampak agak malu lalu menggaruk pipinya, sebelum menoleh ke arah Hachikawa-san.
"Tuh, kan? Aku memang cuma senior yang baik, bukan begitu, Kurumin?"
"…Iya. Berkatmu juga, rasa sakit di perutku mulai reda, tahu."
Hotta-san dan Hachikawa-san saling bertukar senyum.
"Entah kenapa, makin kupikirkan, aku makin kesal sama ‘Kamigami’ itu!! Baiklah, kalau begitu… ayo kita lawan habis-habisan!!"
"Hei, kita cuma penonton di sini, tahu? Tenang dulu, Kurai."
Masa yang ribut berlebihan, Nihara-san yang mengamatinya dari jauh, lalu Nayu dan Isami di sisinya. Namun, keempat orang itu semuanya tersenyum lembut. Dan aku sungguh merasakan, bahwa senyum itu adalah ikatan yang Yuuka sendiri telah bangun selama ini.
"Rupanya cukup riuh di sini."
Saat itulah. Pintu ruang rapat terbuka gacha! dan masuklah dua orang
penting. Yang satu adalah Rokujou Reika—Direktur Utama dari agensi ini, 60P Production. Dan yang satu lagi… Wakil Direktur Utama sekaligus Kepala Divisi Pelatihan Aktor. Seseorang yang bisa disebut sebagai orang nomor dua di agensi ini.
Ya—Matogi Kei.
Chapter 10
【Siaran Langsung Darurat】
Kasus Skandal Izumi Yuuna dan
『Shinigami yang Jatuh Cinta』
"………Ibu."
Melihat Matogi Kei yang baru saja masuk, Nayu bergumam pelan. Matogi Kei hanya melirik Nayu sekilas. Di wajahnya, untuk sekejap saja, tampak ada keraguan yang terselip.
"Direktur Rokujou. Matogi-san."
Di tengah atmosfer tegang yang pekat, orang yang melangkah maju ke arah Direktur Rokujou dan Matogi Kei adalah—manajer Izumi Yuuna, Hachikawa Kurumi-san.
"Kepada Anda berdua, terima kasih banyak sudah bersedia memenuhi permintaan yang teramat sulit ini!"
Hachikawa-san menunduk begitu dalam, sampai-sampai keningnya hampir menyentuh lutut.
"Angkat kepalamu, Hachikawa. Dengan begitu, seolah-olah aku benar-benar sudah menyetujui permintaanmu yang berlebihan itu."
"…Saya menunduk agar Anda benar-benar mau mengabulkannya."
Respon Direktur Rokujou begitu dingin, hingga rasanya membuat orang goyah hanya dengan mendengarnya. Namun, Hachikawa-san tetap teguh dan bersuara lantang:
"Direktur Rokujou, seperti yang sudah saya sampaikan lewat telepon. Mohon izinkan Yuuna berbicara langsung melalui siaran langsung 60P Production!!"
Padahal sebelumnya ia sering menghela napas. Ia juga terus-menerus mengeluh sakit perut. Namun kini, Hachikawa-san dengan putus asa tetap mengajukan permintaan yang tampak mustahil.
Sambil memandanginya dari atas, Direktur Rokujou menghela napas seakan berkata ya ampun, lalu menggelengkan kepala.
"Seperti yang sudah kukatakan lewat telepon. Apa kau benar-benar yakin itu akan menjadi yang terbaik bagi Izumi?"
"…Saya sadar akan ada kata-kata kejam yang terlontar. Saya tahu ada kemungkinan dia semakin terluka. Tapi meskipun begitu… hanya berdiam diri dan menunggu? Itu sama sekali tidak mungkin! Termasuk semua itu, itulah yang menjadikan anak ini Izumi Yuuna!!"
"Direktur Rokujou! Jangan salahkan Hachikawa-san! Aku sendiri yang mengusulkan hal ini!"
Yuuka berlari kecil ke samping Hachikawa-san. Masih dengan kostum Watanae Yuuka, ia membungkuk dalam-dalam.
"Saya mengerti perasaan Direktur dan Matogi-san yang mengkhawatirkan saya. Tapi meskipun begitu… saya ingin bertemu langsung dengan para penggemar. Kalau tidak, saya tak akan bisa dengan bangga mengatakan bahwa saya sungguh menghargai mereka!!"
"──Apakah Izumi-san menginginkannya atau tidak, itu sama sekali bukan masalah. Justru melindungi agar Izumi-san tidak berdiri di garis depan… itulah tugas kami."
────Seakan-akan tubuhku dijatuhkan ke dalam gletser.
Rasa dingin membekukan itu berlari di sekujur tubuhku.
Yuuka dan Hachikawa-san serentak menegakkan wajah. Mengikuti mereka, aku pun menoleh ke arah suara itu. Yang berdiri tanpa ekspresi di sana adalah—Matogi Kei.
"Hachikawa-san. Tugas seorang manajer bukan selalu mengabulkan keinginan aktor. Walau bertentangan dengan kehendak aktor sekalipun, manajer harus memilih jalan yang menekan risiko sekecil mungkin dan menjamin keberlangsungan kariernya. Bukankah itu tugasmu… atau aku salah?"
"………"
Kata-kata Matogi Kei yang tajam bagaikan bilah pedang membuat Hachikawa-san hanya bisa menggertakkan gigi. Masih menatapnya tajam, Kei menghela napas, lalu membalikkan badan.
"Tanggung jawab penuh atas siaran kali ini ada padaku, Kepala Divisi Pelatihan Aktor. Dan aku sama sekali tidak berniat membiarkan Izumi-san tampil. Aku sendiri yang akan berdiri di garis depan—dan menanggung semua cercaan, hinaan, dan cemoohan. Hanya itu."
"…Tapi. Kalau begitu, bagaimana dengan Anda, Matogi-san? Artinya Anda yang akan terluka parah menggantikan saya, bukan? Itu… aku tidak mau!!"
"Perasaanmu, akan kuterima dengan syukur. Namun… prinsip ini tidak akan pernah kuubah. Matogi Kei sudah meninggalkan panggung depan. Sementara Izumi-san adalah sosok yang akan terus bersinar di atas panggung. Mana yang lebih penting, jelas sekali, bukan? Karena itu, aku… bahkan jika harus mengorbankan diri, akan tetap menenun masa depan Izumi-san."
Semua itu—demi melindungi Izumi Yuuna.
Matogi Kei berusaha memikul seluruh tanggung jawab seorang diri, dan menyerahkan tubuhnya pada keyakinan itu.
Melihat sosoknya yang begitu keras kepala, begitu penuh pengorbanan diri—entah mengapa, aku merasa… semakin kesal.
"…Dengan hidup keras kepala seperti itu, sebenarnya apa yang sudah kau dapatkan, Matogi Kei?"
Sekejap, tatapan semua orang—termasuk Yuuka—tertujuh padaku. Tapi aku tidak peduli, dan melanjutkan kata-kataku.
"Yuuka memang bilang hal yang gila, aku tahu itu. Tapi… mengabaikan keinginannya demi menjauhkannya dari bahaya. Bisakah kau benar-benar bilang cara itu selalu benar?"
"Ya. Aku percaya itu benar. Karena aku percaya, maka aku memilih jalan ini."
"Dan lagi-lagi! Kau hanya memutuskan semuanya sendiri!!"
────Waktu ayah menceritakan padaku masa lalu Ibu.
Sejujurnya… aku merasa sedih. Aku tidak menyangkal keyakinan Ibu, yang berusaha meneruskan tongkat estafet demi senyum orang lain, demi para juniornya. Bahkan aku berpikir, Ibu memang orang yang serius dan penuh kasih.
Tapi… meskipun begitu. Aku merasa kesepian. Apa pun alasannya, aku tetap ingin… selamanya bersama keluargaku.
"Melindungi itu bukan berarti hanya menyimpannya di dalam kotak dan menjaganya dengan hati-hati! Kalau Yuuka bilang dia ingin menghadapi semuanya dengan sepenuh hati… maka cara melindunginya adalah dengan menggenggam tangannya dan menghadapinya bersama-sama. Pasti ada cara melindungi yang seperti itu juga, kan!! Jadi jangan berpikiran bahwa jawabannya cuma satu──dan berhenti menanggung semuanya sendirian!!"
Seperti mengaum, seperti berteriak. Aku mencurahkan semua isi hatiku kepada Matogi Kei──kepada Ibu.
Matogi Kei menatapku dengan wajah terkejut.
"Ehehe. Terima kasih banyak, Matogi-san. Sudah begitu memperhatikanku."
Yuuka menggenggam tanganku erat, lalu──tersenyum seperti bunga yang mekar indah.
"Tapi… maaf. Ternyata aku ini cukup egois. Karena itu──meskipun harus terluka sekalipun, aku tetap ingin menghadapi semuanya dengan diriku sendiri. Perasaan ini saja, tidak bisa aku lepaskan. Karena aku… tidak mau lari lagi."
"────Baiklah. Aku mengerti. Aku setuju."
Saat itulah. Direktur Rokujou akhirnya membuka mulutnya.
Mungkin itu perkataan yang tidak disangka-sangka, sebab Matogi Kei membelalakkan mata dan meninggikan suara ke arah Direktur Rokujou.
"Reika! Bukankah aku sudah bilang akan menanggung seluruh tanggung jawab dalam masalah ini!? Mengapa seenaknya──"
"Terkait penanganan skandal Izumi, memang benar aku telah mendelegasikannya padamu. Tapi, bagaimanapun juga, penanggung jawab tertinggi 60P Production adalah aku. Setelah mempertimbangkan semua pendapat──keputusan akhir dari kantor ini tetap aku yang keluarkan. Jadi, tidak ada yang bisa disebut seenaknya, bukan?"
Mengabaikan protes Matogi Kei, Direktur Rokujou menyampaikan hal itu dengan tenang. Lalu, ia menepuk pelan bahu Yuuka. Dengan bibirnya yang dihiasi lipstik merah, ia tersenyum lembut.
"──Kalau begitu, lakukanlah agar Izumi merasa puas. Tapi jika aku menilai situasinya sudah terlalu berbahaya, maka dengan kewenanganku siaran ini akan langsung dihentikan. Tidak masalah, kan?"
"…Baik! Terima kasih banyak, Direktur Rokujou!!"
Dan begitulah. Meski sempat menimbulkan keributan besar bahkan sebelum siaran dimulai…akhirnya secara resmi diputuskan bahwa Izumi Yuuna akan tampil dalam siaran langsung.
◆
"Persiapan siaran sudah selesai."
Begitu kembali ke ruang rapat, Direktur Rokujou menyampaikan hal itu dengan tenang.
Yang ada di dalam ruangan adalah──aku, Nayu, Isami, Nihara-san, Masa, dan Hachikawa-san. Hotta-san mungkin sedang menunggu di tempat lain, karena tidak tampak di sini.
Sementara Yuuka… sudah pindah ke ruang siaran untuk bersiap. Di ruang rapat, tersedia sebuah layar raksasa. Dan di layar itu──tiba-tiba muncul tayangan dari dua ruang siaran yang terbagi dalam tampilan layar terpisah.
Di ruang siaran utama──Izumi Yuuna.
Ia mengenakan wig rambut cokelat dengan gaya kuncir kembar. Pakaiannya adalah tunik merah muda dipadukan dengan rok mini bermotif kotak-kotak, persis seperti kostum Yuuna-chan.
Itu adalah sosok tak terbantahkan dari pengisi suara Izumi Yuuna ──Watanae Yuuka.
Sedangkan di ruang siaran pendamping──Matogi Kei.
Dengan ekspresi sayu, ia menyibakkan rambut hitam berkilau miliknya. Aura yang ia pancarkan begitu kuat, hingga orang bisa langsung memahami mengapa ia dulu adalah seorang top model.
"Setelah Kei di ruang siaran pendamping menyampaikan penjelasan awal, tampilan monitor akan dipindahkan ke ruang siaran utama. Di sanalah Izumi akan berbicara langsung kepada para penggemar. Jika terjadi keadaan tak terduga, tampilan akan segera dipindah kembali ke ruang pendamping, dan Kei yang akan menanganinya──begitulah rencananya."
"…Begitu, ya. Jadi akhirnya Matogi Kei juga yang akan melakukan pendampingan."
"Karena bagian itu saja tidak bisa ditawar sebagai Kepala Divisi Pelatihan Aktor. Kei memang keras kepala."
Awalnya kupikir, karena Matogi Kei begitu menentang penampilan Yuuka, dia akan mundur dari penanganan masalah ini. Tapi ternyata dia lebih keras kepala dari yang kukira.
"Kei itu, sejak dulu memang orang yang lembut."
Tiba-tiba, Direktur Rokujou berkata demikian.
Ia tersenyum tipis, dengan raut wajah yang tampak sedikit sedih.
"Justru karena kelembutannya. Dia benar-benar berpikir lebih baik dirinya yang terluka, daripada Izumi──atau siapa pun──yang terluka. Sejak dulu, selalu begitu…"
"…Kalau begitu, bukankah mirip dengan Yuuka-chan, Nii-san?"
Nayu yang duduk di sebelahku bergumam pelan.
"Mana mirip. Yuuka itu tidak sekeras kepala itu, dan… level keimutannya jauh beda."
"Semakin mirip Mothercon, makin keras dia menyangkal ibunya."
"Kenapa tiba-tiba ngeledek aku Mothercon? Mau kubeli aja tuh ejekanmu dengan harga berapa pun, hah?"
"Ahahaha! Kalian kakak beradik yang seru, ya."
Direktur Rokujou menatap kami yang saling berdebat kecil dengan senyum geli. Namun, sejenak kemudian, pandangannya terlihat menerawang jauh.
"Tidak seperti Izumi, Kei itu orang yang canggung. Karena terlalu memaksakan diri dengan cara berkorban, akhirnya… dia sampai kehilangan sesuatu yang paling berharga baginya sendiri. Seperti saat dia mendirikan 60P Production dulu."
Lalu, Direktur Rokujou menundukkan kepala dalam-dalam pada kami berdua, aku dan Nayu.
"Anggap saja ocehan orang tua, tak perlu terlalu diambil hati. Yuuichi-kun, Nayu-kun. Aku telah menyeret Kyouko ke dalam mimpiku, dan membuat kalian menderita… aku sungguh minta maaf."
────Aku rasa, bagi Ibu, itu juga adalah sebuah mimpi.
Sama seperti ketika masih menjadi model, saat ia mampu menghadirkan senyum pada banyak orang. Ia ingin membimbing para penerus, dan menyambungkan kekuatan senyum itu.
Tapi, seperti yang dikatakan Direktur Rokujou, Ibu memang orang yang canggung. Justru karena itulah, setelah terus meronta di antara celah tipis antara ‘mimpi’ dan kenyataan, akhirnya jarak pun tercipta dengan Ayah. Dan pada akhirnya—selain ‘mimpi’, ia kehilangan segalanya.
"…Kalau dibilang aku keberatan dengan permintaan maaf, ya memang membingungkan. Kalau ditanya apakah itu berat atau tidak, jelas saja—rasanya sakit sampai seolah ingin mati. Apa pun alasan yang dikemukakan, tetap saja fakta tak berubah: orang itu meninggalkan aku dan Nayu, dan memilih pekerjaan."
Tubuh Direktur Rokujou sedikit tersentak saat masih dalam posisi menunduk.
"…Benar juga. Dari sudut pandang kalian, tentu mustahil bisa memaafkan."
"Tidak, bukan begitu maksudku. Ini bukan soal memaafkan atau tidak memaafkan… bukan soal siapa yang benar dan siapa yang salah. Belakangan ini aku merasa, memikirkan hal-hal seperti itu hanya buang-buang waktu. Karena aku telah bertemu dengan seorang gadis —yang dengan senyumnya yang indah, membuatku berpikir begitu."
Ada masa lalu yang pahit. Ada masa lalu yang menyedihkan. Namun gadis itu tetap terus mendoakan kebahagiaan semua orang. Ia ingin menjaga senyum orang lain, kebahagiaan dirinya sendiri, mimpi orang lain, dan juga mimpinya sendiri.
Dengan wajah yang seakan berkata tidak akan menyerahkan satu pun darinya, ia terus melangkah sampai sekarang.
Begitulah caranya—menghubungkan manusia dengan manusia. Senyum dengan senyum. Itulah dia. Izumi Yuuna. Itulah dia. Watanae Yuuka ──── tunanganku yang hanya bisa kusebut manis dan menggemaskan, yang kini berada di sisiku.
Karena itu… sekarang, semuanya sudah cukup.
"…Yuuichi-kun."
Perlahan Direktur Rokujou mengangkat wajahnya.
Aku melirik sekilas ke arah Nayu. Ia menunjukkan ekspresi “ya ampun”, tapi entah kenapa juga tersenyum bahagia. Lalu aku menghela napas, melepaskan beban di bahuku—dan mengungkapkan perasaan tulusku dengan kata-kata.
"Hal semacam itu sudah cukup. Jadi… mari kita tertawa bersama. Karena dengan begitu—pasti akan jauh lebih menyenangkan."
Siarkan pun dimulai. Namun anehnya, hatiku terasa tenang. Sebab aku percaya, Yuuka pasti akan—membawa senyum untuk semua orang.
☆Aku sudah tidak sendirian lagi☆
"──Terkait dengan masalah seiyuu kami, Izumi Yuuna, kami telah menimbulkan kegaduhan yang besar. Pertama-tama, sebagai perwakilan dari 60P Production, saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya."
Begitu siaran langsung dimulai, suara Matogi-san dari sub-booth terdengar melalui earphone. Di monitor yang terletak di atas meja, tampak sosok Matogi-san yang sedang berbicara. Sementara itu, aku yang menunggu di main booth… rasanya jantungku berdegup begitu kencang, seperti mau meledak!
"──Seorang individu yang mengelola channel di MeTube telah mengunggah video berjudul ‘Skandal Izumi Yuuna’, yang berisi rekaman tanpa izin terkait kehidupan pribadi Izumi Yuuna. Inilah yang menjadi pemicu masalah kali ini. Mengenai hal tersebut, kami menilai bahwa itu jelas merupakan pelanggaran privasi sekaligus pelanggaran hak potret, dan saat ini sudah dilakukan penanganan──"
…Tentu saja, kan?
Sejak aku sendiri yang mengatakan ingin tampil di siaran langsung ini, aku sudah mempersiapkan diri. Tapi, ketika saatnya tiba… diriku yang dulu, yang lemah dan pengecut, kembali muncul. Hingga napasku terasa sesak.
"──Terhadap pihak lain yang juga mengunggah cuplikan video, kami sedang mempertimbangkan langkah serupa. Oleh karena itu, kami mohon agar penyebaran lebih lanjut atas video tersebut, maupun pengunggahan ilegal dari siaran hari ini, benar-benar──"
Setiap kali Matogi-san berbicara, kolom komentar real-time MeTube terus bergulir dengan cepat.
Banyak sekali orang yang menonton siaran langsung ini… menuliskan berbagai pendapat mereka.
■ 'Kamagami' benar-benar tamat, ya
■ Jadi isi videonya beneran fakta?
■ Gimana nasib 'Delapan Alice'?
■ Aku suka Izumi Yuuna, makanya ini bikin down banget
Setiap kata-kata itu. Tampak begitu tajam menusuk, seperti kata-kata yang pernah diarahkan padaku di kelas waktu SMP dulu.
Kakiku mulai gemetar.
"──Demikian laporan yang bisa kami sampaikan sejauh ini. Untuk menjelaskan mengenai kebenaran isi dari video yang tersebar… akan disampaikan langsung oleh Izumi Yuuna sendiri."
Aku menarik napas panjang, menegakkan punggung, dan mengangkat wajahku lurus ke depan. Monitor berganti tampilan, kini bukan lagi booth tempat Matogi-san berada. Yang muncul di layar adalah── Seorang gadis berambut cokelat dengan gaya twin-tail, mengenakan tunik berwarna pink dan rok mini bermotif kotak-kotak, persis seperti Yuuna dari "Arisute".
Ya, itu aku──Izumi Yuuna.
"U-um… atas keributan yang sudah terjadi, aku benar-benar minta maaf. Aku Izumi Yuuna."
Entah kenapa suaraku lebih bergetar dari biasanya. Kolom komentar bergulir lebih cepat lagi dibandingkan tadi.
"Dalam video itu, mungkin kalian juga melihat Ranmu-senpai, tapi beliau sama sekali tidak ada hubungannya. Aku harap setidaknya hal itu bisa dipahami dulu. Dan setelah itu… mengenai apa yang tampak di video tentang diriku, umm… sebagian besar memang benar."
■ Jadi artinya, dia beneran sudah pengalaman?
■ Wooo, pacarnya beruntung banget!
■ 'Shinigami yang jatuh cinta' = 'Adik' = pacarnya?
■ Kasihan deh para fans yang nge-‘push’ dia wkwk
Komentar-komentar yang terus mengalir. Membuat kepalaku mendadak kosong.
"……I-itu… memang benar. Tapi, aku bukan hanya peduli pada orang yang bersamaku, aku juga peduli pada semua penggemar… dan──"
Kata-kata terasa meluncur tanpa kendali. Aku sendiri menyadarinya. Seolah-olah hati dan tubuhku tidak lagi terhubung. Padahal aku sudah bilang pada Yuu-kun dan yang lainnya. "Aku akan berusaha." "Dukung aku, ya." Tapi hasilnya… lihat saja. Aku payah sekali.
"──Apakah itu saja tekadmu?"
Saat itulah, suara tegas yang begitu akrab terdengar dari earphone.
Tanpa suara, pintu booth terbuka. Dan tepat di hadapanku──muncul seorang gadis lain.
★Agar suatu hari, mimpi itu datang★
"Yo, Ranmu."
"…Terima kasih atas kerja kerasnya, Hotta-san."
Sebuah ruangan di 60P Production yang hampir saja berubah menjadi gudang. Di ruangan gersang itu, saat aku sedang bersandar pada dinding dan tenggelam dalam lamunan… Hotta-san dengan senyuman lebarnya menyapaku. Lalu, ia meletakkan sepasang earphone di atas telapak tanganku.
"Aku sudah bicara dengan Direktur Rokujou. Sesuai perkiraanmu, alurnya berakhir dengan Yuuna-chan sendiri yang tampil di siaran. Jadi waktu aku mengusulkan, beliau langsung menyetujuinya tanpa ragu."
…Seperti dugaan. Yuuna memang berniat tampil sendiri di siaran langsung. Benar-benar. Alami, keras kepala, dan lurus hati sampai ke akar-akarnya.
Tapi yah… aku juga tak bisa banyak bicara. Karena aku pun sekarang berniat melakukan sesuatu yang "mustahil".
"Lagi pula, Matogi-san sebenarnya sangat menentang keikutsertaan Yuuna-chan, lho."
"Itu wajar."
"Ringan sekali! Bukankah Matogi-san itu orang yang kamu kagumi? Dan sekarang kamu mau melakukan sesuatu yang justru bertolak belakang dengan pendapatnya. Apa itu tidak mengganggumu?"
"Tidak sama sekali. Kalau hanya aku yang dibenci Matogi-san,
tapi Yuuna bisa terselamatkan──bagiku itu lebih dari cukup."
Aku menyematkan earphone yang diberikan Hotta-san ke telingaku. Terdengar suara tegas Matogi-san, yang sedang menjelaskan tentang kasus "Kamagami".
Dengan suara itu sebagai latar, aku mulai melangkah. Sementara itu, Hotta-san menatapku sambil tersenyum lembut.
"…Hotta-san. Yuuna itu anak yang aneh, ya. Ia memiliki cahaya yang berbeda dariku, cahaya yang hangat. Justru karena itu… aku tak bisa membiarkannya sendirian."
"Kalau menurutku sih, kamu pun sama. Kamu dan Yuuna-chan itu tipe yang benar-benar berbeda, bagaikan bulan dan matahari. Tapi kalian berdua sama-sama berusaha keras, sama-sama bersinar sekuat tenaga. Dua-duanya sama-sama tak bisa kubiarkan begitu saja. Dua-duanya adalah junior yang manis."
"…Ternyata Anda senior yang cukup baik juga ya, Hotta-san."
"‘Ternyata’ itu kebangetan! Sudahlah, cepat pergi. Aku mendukungmu, Ranmu!"
Setelah mengangguk kepada Hotta-san, aku pun melangkah menuju booth tempat Izumi Yuuna akan melakukan siaran langsung.
──Kemungkinan besar, Yuuna akan mengusulkan hal yang luar biasa nekat: muncul sendiri di siaran darurat 60P Production.
──Dan meski ditentang, dia tidak akan menyerah, dia akan tetap memaksakan keinginannya.
Semalam, saat aku menghubungi Hotta-san, aku sudah menyampaikan perkiraan itu. Bukan untuk menolak atau menghalangi tindakan Yuuna. Sama sekali tidak. Namun, saat ia benar-benar berdiri di "panggung" itu, aku ingin memastikan dia tidak hancur oleh tekanan.
Karena itu aku menyiapkan sebuah rencana.…dan aku pun mengajukan permintaan yang agak mustahil pada Hotta-san. Namun, alih-alih terkejut atau menertawakanku, beliau mendengarkan serius, lalu menyampaikannya kepada Direktur Rokujou. Berkat itulah, sekarang aku bisa bergerak untuk membantu agar "panggung" itu bisa berakhir dengan keberhasilan.
"…Meminta bantuan pada orang lain ternyata tidak buruk juga."
Aku punya mimpi. Mimpi yang ingin kukejar, meski harus membuang segalanya, meski harus menyerahkan seluruh hidupku. Dengan keyakinan itu, aku berlari sendirian selama ini.
Tapi… sudah cukup. Di dunia ini, memang selalu ada orang yang akan meremehkan dan menginjak-injak mimpi atau keyakinan orang lain. Namun, sama banyaknya pula orang-orang yang akan tetap mendukungku, bagaimanapun diriku ini. Dan akhirnya aku sadar akan hal itu. Maka dari itu, sudah tak masalah lagi disebut Shinomiya Ranmu, atau Nonohana Raimu, atau apa pun. Sampai hari ketika mimpi itu akhirnya tiba, aku akan tetap mekar── sebagai diriku sendiri.
────Lalu, aku pun.
Perlahan membuka pintu booth, dan lantang menyatakan:
"──Apakah itu saja tekadmu?"
☆Menjadi Bunga yang Menyatukan Senyuman★
■ Eh? Siapa itu?
■ Bukannya Shiinomiya Ranmu……?
■ Lupa pakai wig, ya?
Di layar monitor yang ada di depan mata, tak terhitung banyaknya komentar mengalir begitu saja. Kurasa semua orang memang terkejut.
Iya, iya. Aku bisa paham perasaan itu. Soalnya coba bayangin deh? Kalau tiba-tiba ada orang yang masuk ke ruang siaran sambil berkata, “──Apakah tekadmu hanya sebatas itu?”…… siapa pun pasti mengira itu Ranmu-senpai, kan?
“Kapan kamu berhenti tegang dan terbata-bata begitu? Bukankah kamu sendiri yang memutuskan untuk menghadapi para penggemar? Kalau begitu, kuatkan tekadmu dan bicaralah dengan baik…… Yuuna.”
“Eh, eh!? Aku jadi terbata-bata justru gara-gara kaget lihat penampilan Senpai, tahu!?”
Kenapa bisa dengan wajah tenang begitu menasihatiku sih, aduh!!
Rok berkilauan dengan nuansa ungu, atasan tanpa lengan, arm cover panjang yang menutupi sampai lengan atas, ditambah choker merah menyala seperti api. Meski mengenakan kostum panggung Ranmu-chan yang keren sekaligus seksi itu…… Raimu-san sama sekali tidak memakai wig biasanya. Rambut bob pendek berwarna cokelat muda, mata bulat besar yang jernih, dan alis sedikit tebal.
Iya, dia seperti Ranmu-senpai, tapi bukan Ranmu-senpai…… seperti sosok di antara Ranmu-senpai dan Raimu-san!
“Lihat sendiri deh! Orang-orang komentar lupa pakai wig, tuh!!”
“Mana mungkin aku bisa lupa pakai wig? Aku ini bukannya si polos aneh itu. Aku mengenakan wig hanya supaya bisa mendekati Ranmu sedikit saja, supaya bisa membawakan ‘peran’ sebagai Shinomiya Ranmu dengan sempurna. Karena itu── sekarang wig tidak diperlukan lagi. Mau dengan penampilan apa pun, aku tetaplah aku, dan aku sudah memahaminya.”
Begitu ucap Raimu-san──atau lebih tepatnya Ranmu-senpai──sambil tersenyum lembut. Senyum itu sama sekali tidak menyisakan keraguan, terasa begitu hangat.
“Kalau bicara tentang diriku…… aku dulu sangat mengagumi Matogi Kei-san. Karena itu aku bersumpah akan mendedikasikan seluruh hidupku untuk ‘akting’, dan terus menumpuk usaha sampai sekarang.”
“……Semua orang yang menonton siaran ini pasti sudah tahu itu, kok. Tentang Ranmu-senpai yang disiplin dan keren──itulah kenapa semua orang, juga aku sendiri. Sangat menyukai Senpai.”
“Tapi. Bukan hanya soal ‘akting’. Aku juga mengenal seorang junior yang terus maju tanpa melepaskan apa pun──baik penggemar, sahabat, keluarga…… maupun kekasih. Akan kuperkenalkan padamu. Seorang pengisi suara yang memiliki cahaya yang menyinari segalanya, seperti matahari──Izumi Yuuna.”
“Gyaaaaa!? Itu terlalu dilebih-lebihkan! Standarnya jadi tinggi sekali sampai aku bisa melangkah di bawahnya, lho!!”
Hei, Direktur Rokujou! Bukannya siaran ini dihentikan kalau dalam situasi berbahaya!? Gara-gara Senpai, nyawaku sudah nol dari tadi, tahu!!
■ Rasanya nyaman, kayak pulang ke rumah (Ariraji)
■ Lihat Yuuna-chan bikin adem
■ Ingin melindungi senyuman ini
■ Soal pacar atau apa pun, bukankah sudah cukup?
…………Eh? Aneh. Tadinya setiap lihat komentar, rasanya dadaku suka nyut-nyutan. Tapi entah sejak kapan, rasa itu──sudah tidak ada.
『Ranmu. Ada surat pendengar yang masuk, coba cek tablet di ruang siaran.』
──Eh!? Tadi barusan, aku jelas dengar suara Hotta-san lewat earphone, kan!? Lagi pula, dia bicara ke Ranmu-senpai…… a-apa maksudnya ini!?
Kepalaku jadi penuh tanda tanya, nyaris meledak saking bingungnya. Tapi tanpa peduli kebingunganku, Ranmu-senpai malah menyentuh tablet di meja. Lalu──menatap layar dengan seksama. Dan kemudian tersenyum lebar dengan wajah polos.
“Baiklah semuanya. Kali ini saya akan membacakan sebuah surat.”
“Ranmu-senpai, tunggu dulu!? Surat apa maksudnya? Siaran ini bukan acara radio pengisi suara yang isinya fun-fun gitu, lho!?”
“Rewel sekali. Bukankah biasanya kamu sendiri yang dikenal sebagai gadis polos ceroboh?”
“Polos ceroboh!? Itu hinaan, Senpai!”
“Kalau begitu, surat dari──pendengar dengan nama pena ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’.”
“Eh…… apa!? ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’!?”
Ranmu-senpai masuk seenaknya.
Lalu surat dari ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’──alias Yuu-kun── tiba-tiba muncul. Aku benar-benar tidak mengerti lagi apa yang sedang terjadi. Sementara aku panik total…… Ranmu-senpai mulai membaca surat itu dengan tenang.
“──『Semua orang, maaf karena sudah membuat kegaduhan. Aku adalah penggemar lama Izumi Yuuna, dengan nama pena “Shinigami yang Jatuh Cinta”. Seperti rumor yang beredar, saat ini aku memang sedang menjalin hubungan dengan Izumi Yuuna. Dan…… orang yang dulu Yuuna sebut sebagai “adik laki-laki” dalam acara radio, itu memang aku, tidak salah lagi.』”
■ Izumi Yuuna dan ‘Shinigami yang Jatuh Cinta’ telah mengkhianati perasaan fans, jangan pernah dimaafkan ■
Begitu Ranmu-senpai mulai membaca surat itu, komentar semacam itu langsung muncul di chat real-time.
Komentar gelap dan muram seolah datang dari dasar bumi, tanpa identitas jelas. Tapi entah kenapa…… aku merasa komentar itu pasti ditulis oleh ‘Kamigami’-san.
Seperti jeritan tanpa tempat untuk kembali. Seperti seseorang yang menderita karena kesepian yang bahkan dirinya sendiri tak bisa pahami. Komentar yang terasa──begitu menyedihkan.
Kalau saja ini terjadi tadi, mungkin dadaku pasti terasa sangat sakit. Tapi entah kenapa sekarang…… hatiku justru terasa hangat, sama sekali tidak takut.
“『Aku akan meminta maaf berkali-kali karena membuat kalian semua merasa tidak nyaman. Tapi ada satu hal yang sangat ingin kutegaskan. Isu yang mengatakan bahwa Izumi Yuuna selalu meremehkan penggemar demi mendahulukan hubungan pribadinya──itu bohong besar. Mana mungkin hal seperti itu! Selama ini, apa yang sebenarnya sudah kalian lihat dari Izumi Yuuna!!』”
Dengan suara penuh semangat, Ranmu-senpai melanjutkan membacakan surat itu. Di tengah kehangatan itu…… aku merasa seolah melihat sosok Yuu-kun, dengan ekspresi serius di wajahnya.
“『Yuuna-chan, maupun Izumi Yuuna…… selalu berusaha sekuat tenaga agar bisa tertawa bersama orang-orang yang penting baginya. “Orang penting” di sini bukan hanya berarti kekasih. Walaupun punya kekasih …… dia tetap ingin menghargai para penggemar, keluarga, dan sahabatnya. Sikap yang rakus ingin menjaga semuanya itulah──daya tarik terbesar dari Izumi Yuuna!! Jadi, kalian semua…… mau percaya pada Yuuna-chan, atau pada MeTuber pengumbar gosip!?』”
……Aduh, Yuu-kun ini. Mengirimkan surat di saat seperti ini. Benar-benar nekat sekali. Ahaha……
……Eh? Kenapa ya, aneh sekali. Padahal aku harusnya tertawa. Tapi entah kenapa…… air mata ini terus mengalir, tidak mau berhenti. Baka…….
“──Bagaimana tanggapanmu tentang surat itu, Yuuna?”
Sambil menangis, sambil tersenyum, aku mendongakkan wajah. Ranmu-senpai masih menatapku, dengan senyum tenang di wajahnya. Senyum yang…… lembut dan tipis, bagaikan sinar bulan.
“……Ehehe. Terima kasih banyak atas surat yang indah, ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’! Terima kasih juga sudah datang menemaniku, Ranmu-senpai! Baiklah, kalau sudah begini…… aku akan, dengan gayaku sendiri──berjuang habis-habisan!!”
Terima kasih, Yuu-kun.
Terima kasih, Raimu-san.
Terima kasih, Isami. Nayu-chan. Ayah. Ibu.
Terima kasih, Momo-chan. Kurai-kun. Kurumi-san. Hotta-san.
Semuanya…… sungguh, terima kasih ya? Aku…… tidak akan ragu lagi.
Dengan senyum yang telah kalian semua berikan, kusimpan erat di dalam hati. Mulai sekarang dan seterusnya…… aku akan terus bersinar bersama kalian semua.
────Lalu aku melepas wig-ku. Merapikan rambut asliku yang sedikit berantakan, lalu dengan penuh semangat berkata,
“Semua! Terima kasih selalu atas dukungannya!! Dengan semangat baru…… Shin Izumi Yuuna? Atau Izumi Yuuna Mark II? Pokoknya, mohon terus dukung aku, ya!!”
Aku menyingkap rambut hitam yang berbeda dari Yuuna, meluruskan kerah tunik pink imut──yang sama dengan yang dipakai Yuuna──
dan tersenyum pada semua orang di balik monitor.
“……Dengan gaya begitu? Apa maksudmu, aku sama sekali tidak mengerti. Kamu bukan hanya polos ceroboh, tapi juga sama sekali tidak punya selera, ya.”
“Aduh, pedas sekali komentarnya, Ranmu-senpai…… jangan-jangan, Senpai termasuk tipe orang yang setelah dekat, jadi suka bicara ketus, ya? Itu sebabnya Senpai begini padaku. Hhh, dasar pemalu!”
“Kamu memang terlalu positif.”
Saat dulu aku menjadi “Alice”──aku berhasil keluar dari kamar kaca yang sunyi. Tapi, meski bukan berarti aku tidak percaya pada orang lain…… tetap saja, setelah keluar dari kamar kaca itu, aku masih takut untuk menunjukkan diriku yang asli. Karena takut, aku bersembunyi di balik kacamata dan wig…… agar diriku yang asli tidak terlihat.
Tapi sekarang…… di sekolah, aku melepas kacamata. Di siaran ini, aku melepas wig. Dengan begitu…… tak ada lagi yang bisa kusembunyikan. Dan ternyata…… ahaha! Aneh sekali. Rasanya luar biasa lega, sampai aku sendiri terkejut.
“Ini pertama kalinya aku muncul di depan kalian dengan penampilan begini, ya? Kalau dibandingkan dengan Yuuna, kelihatannya aku gadis yang terlalu polos dan biasa saja. Maaf, ya.”
Komentar pun mengalir di layar monitor dengan kecepatan luar biasa.
■ Justru lebih imut yang ini
■ Wajahnya sama dengan yang kulihat di video ‘Kamigami’
“Kalau dibilang lebih imut dengan penampilan asli, aku jadi malu juga…… ehehe. Jadi, alasan aku memakai penampilan seperti Yuuna selama ini…… mirip seperti Ranmu-senpai, aku ingin sedikit lebih dekat dengannya. Karena aku ini orang yang susah berkomunikasi dan gampang gugup, jadi aku coba kasih semangat ke diri sendiri lewat penampilan! Semacam, ayo semangat dari luar ke dalam──gitu deh!”
■ Tapi kan, kamu punya pacar?
■ ← Komentar kayak gitu udah basi, tahu
“Iya. ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’ yang tadi ngirimin surat, dia adalah penggemarku sejak awal aku debut. Dan orang di balik nama itu…… benar, aku memang sedang berpacaran dengannya.”
■ Jadi diam-diam bikin pacar, mengkhianati fans, terus diam-diam menertawakan kami semua, ya? ■
Ah…… jangan-jangan itu dari ‘Kamigami’-san?
Maaf ya. Pasti aku sudah bikin banyak dari kalian sakit hati, ya?
Tapi aku akan berusaha lebih keras──jadi kalau bisa, ayo kita tertawa bersama!
“Kalau punya pacar itu dianggap sebagai pengkhianatan…… maafkan aku, berarti aku ini pendosa besar! Karena kenyataannya──aku punya pacar, dan aku…… benar-benar terlalu mencintainya!!”
“Jadi pamer cinta, ya. Terus? Apa yang paling kamu suka darinya?”
“Hmm, pertama-tama──keberadaannya itu sendiri, sih! Soal wajah tampan sekaligus imut, itu bisa dikesampingkan dulu. Rasanya kayak…… hanya dengan dia ada di dunia ini, itu sudah sebuah keajaiban! Cukup dengan dia hidup, cukup dengan dia bernapas──aku udah jadi, fuuuu kawaiiiiii!! gitu rasanya──”
■ Suka karena bernapas wkwkwk
■ Astaga ngakak
■ Seiyuu-nya kocak banget wkwkwk
■ Jadi apa sih, ini? Ajang pamer jokes?
■ Skandal itu apa tadi, ya?
“Ah, semua terlihat senang, ya! Horee, aku senang juga!! ‘Shinigami-san yang Jatuh Cinta’, luar biasa banget!!”
“Yang luar biasa itu malah kelakuanmu yang super polos ceroboh, tahu.”
Ranmu-senpai menanggapi dengan nada setengah kesal. Aku pun menaruh kedua tanganku di dada──lalu memejamkan mata.
“……Memang benar aku punya orang yang kusukai. Tapi ya? Aku ini anak yang rakus sama seperti Yuuna. Kalau ada pertanyaan ‘Suatu hari dunia berubah jadi pulau terpencil, dan kamu hanya boleh bawa satu hal, apa yang kamu pilih?’──aku akan bilang, satu hal saja tidak cukup! Aku mau semuanya──pacar, fans, keluarga, sahabat──jadi satu paket penuh!! Itu jawabanku. Aku memang gadis merepotkan seperti itu, Izumi Yuuna.”
“Apa-apaan itu, pertanyaan dan jawaban yang aneh sekali. Tapi…… ahaha! Ya, kamu pasti akan menjawab begitu. Karena kamu adalah Izumi Yuuna yang sangat kusukai.”
Ranmu-senpai menutup mulutnya sambil tertawa ceria. Aku pun ikut tertawa lepas bersama Senpai.
Anehnya…… komentar yang mengalir di layar juga semakin penuh dengan kata-kata menyenangkan. Dan lalu────
■ Semangat terus, Yuuna-chan! Aku akan selalu jadi pendukungmu (Sakura) ■
Nama pengguna “sakura” yang sengaja dituliskan. Dan isi komentar ini.
──── Itu pasti Sakura-chan.
"…Nama pengguna ‘sakura’-san. Terima kasih atas komentarnya yang hangat. Mari kita berdua… menjalani hari-hari yang penuh kebahagiaan, ya?"
■ Di sekolah pun, Izumi Yuuna-chan tetap seperti ini! Di mana pun berada, tetap yang paling imut. Yuuna-chan yang apa adanya, tanpa sisi depan maupun belakang… aku sangat menyayangimu, tahu? (momonon) ■
"Ahaha! Ada yang menuliskan tentang sekolah, ya… Nama pengguna ‘momonon’-san. Aku tahu kok—imut dan pahlawan, itulah sahabatku, kan~?"
Momo-chan, terima kasih selalu… aku sangat menyayangimu.
■ Yuuna-chan, dia teman sekelas satu SMA-ku. Dia anak yang sangat polos!
■ Tipe yang sama sekali tidak akan pernah merendahkan orang lain di belakang, jadi para penggemar bisa tenang ◎
■ Oshi-ku yang paling utama tetaplah Ranmu-sama! Tapi… Yuuna-hime? Selalu tulus dan apa adanya, sikapnya pada penggemar──aku dukung kau! (Ikemasa) ■
"Ehh! Jangan terlalu banyak menuliskan soal sekolah, aduhhh… Ah. Ranmu-senpai! Nama pengguna ‘Ikemasa’-san minta sepatah kata, nih!"
"…Terima kasih. Mulai sekarang pun, ikutilah aku dan Yuuna tanpa tertinggal."
Kurai-kun, assist yang bagus, kan~. Hehe! Kamu baik-baik saja? Jangan sampai pingsan, ya?
■ Yuuna-chan, benar-benar malaikat. Terima kasih selalu (NAYU) ■
■ Fufu… kolom komentar yang dipenuhi cinta ini, bagaikan seikat bunga yang dipersembahkan untukmu. Indah, manis, dan penuh kasih sayang, Yuuna tercinta (Isami) ■
■ Apa ini orang usil? Sudah kutandai dan kulaporkan (NAYU) ■
Apa yang kalian lakukan sih, Nayu-chan dan Isami.
Hei, ini kan di atas MeTube? Kalau mau main, lakukan di rumah saja, deh. Duhh.
Komentar dari orang-orang yang kukenal. Komentar dari orang-orang yang tidak kukenal. Obrolan langsung ini semakin meriah.
Aneh ya… komentar yang menyerang aku atau “Shinigami-san yang Jatuh Cinta”, atau komentar yang menyudutkan “Kamigami”-san, sudah sama sekali tak terlihat.
Yang muncul malah pesan-pesan dukungan. Atau lelucon kecil. Lalu ada yang menimpali.
Begitulah──kolom komentar itu, seakan berubah menjadi ladang bunga penuh dengan kehangatan dan kebaikan.
"…Kalau aku yang dulu melihat ini, apa yang akan kupikirkan ya?"
Aku yang dulu, terkurung di dalam kamar kaca, selalu sendirian menangis, saat SMP. Dunia yang lembut dan hangat seperti ini── sesuatu yang tak pernah bisa kubayangkan, kini bagai sebuah keajaiban, terbentang jelas di hadapanku………
■ Semua orang bisa bersikap lembut dan hangat, karena kaulah yang telah menghubungkan senyum dengan senyum (Shinigami yang Jatuh Cinta) ■
Seolah angin sejuk bertiup lembut menembus diriku. Itu yang kurasakan. Maka aku pun… teringat pada kata-kata Yuuna yang paling kusukai. Dengan senyum paling cerah, aku mengucapkannya.
"Terima kasih, semuanya! Aku akan selalu berada di sisi kalian!! Jadi… mulai sekarang, dan seterusnya…mari kita selalu tertawa bersama, ya?"
──── Aku rasa, akhirnya aku mengerti, Yuu-kun.
Inilah, senyum yang telah kuikat bersama. Usaha kecilku, sedikit demi sedikit sampai ke hati semua orang, membuat dunia dipenuhi senyum. Kalau semua itu nantinya akan terhubung pada banyak kebahagiaan… Aku akan menjadi bunga yang mengikat senyum. Dan menjadikan dunia ini──penuh dengan kebahagiaan semata.





Post a Comment