Dan kemudian hari yang dijanjikan itu datang. Tempat yang ditunjuk dalam surat itu adalah di tepi sungai yang dia ingat. Waktunya adalah ketika dibutuhkan hanya beberapa hari lagi sampai akhir bulan Agustus. Seolah membuatnya ingat tentang hari tua ketika dia datang ke sini, cahaya bulan menyinari dirinya. Suara sungai yang mengalir, permukaan tanah, semak belukar juga, dia bisa melihat bahwa tidak ada yang berubah sedikit pun.
"Betapa nostalgia."
"…… Ya"
Dia menatap kilau busuk di samping jalan tempat Kuroe disegel dan di tempat ini mereka telah membuat kontrak. Memilih tempat ini sebagai tempat pertemuan baginya untuk memberikan jawaban, ini adalah sarkasme dari kaisar yang tepat.
"Yaa."
Apakah dia mencerminkan pemikiran seperti itu dari Tooya, tiba-tiba kaisar muncul entah dari mana.
"Apa aku membuatmu menunggu?"
"…… Sangat jelas bahwa bagaimanapun juga kau selalu ada di sana kan."
"Un, seperti yang kau katakan."
Kaisar tidak menyangkal dan menegaskan.
"Aku hanya sedikit berhati-hati. Hanya untuk memastikan kau tidak memasang jebakan apa pun."
"Seharusnya kami yang bilang begitu, bukan?"
"Meskipun aku tidak akan menyangkalnya"
Dia mengangkat bahu.
"…………"
Tooya mengeluarkan ponselnya untuk memastikan waktu…….masih ada beberapa menit lagi.
"Ada satu hal yang ingin kutanyakan."
"Apa itu?"
"Kau hanya menuntutku untuk menghancurkan negara ini. Tapi, kau tidak menunjukkan metode yang pasti untuk melakukannya. Apa kau berencana untuk menyerahkan segalanya kepadaku?"
"Tidak."
Kaisar menggelengkan kepalanya.
"Lagipula karena ada cara untuk menjerumuskan negara ini ke dalam kekacauan dengan segera. Jadi, pertama-tama aku berencana untuk melakukannya."
"Pertama-tama adalah", sepertinya kata-kata itu penuh kebencian.
"Apa kau tidak keberatan memberi tahuku?"
"Yah, aku tidak keberatan."
Dengan mudah kaisar memberikan persetujuannya.
"Di bawah negara ini ada makhluk misterius raksasa, yang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan anjing hitam. Aku berencana untuk mengguncangnya bangun."
"…… Makhluk misterius raksasa?"
Dia tidak bisa membayangkan makhluk yang bahkan melebihi Kuroe.
"Anjing hitam juga memahaminya kan?"
Kuroe mengarahkan matanya.
"Ikan lele raksasa ya."
"Benar."
Kaisar mengangguk.
"Makhluk itu tidur di pusat bumi mengumpulkan kekuatan, ketika bangun dia akan melepaskan kekuatan itu dan menciptakan gempa bumi……… Itu adalah keberadaan yang tidak lagi disebut makhluk hidup tetapi sistem yang berbahaya bagi manusia. Kekuatan itu akan menjadi lebih besar karena periode tidurnya lebih lama. Oleh karena itu pada saat itu secara berkala kami merangsangnya untuk membangunkannya untuk menekan bahayanya…………pada saat yang sama dengan penaklukan aku menggunakan mantra yang membuatnya tidur, sejak itu dia tidur seperti itu selama beberapa ratus bertahun-tahun. Kau mengerti apa artinya itu kan?"
Ketika terbangun, kekuatan yang terkumpul selama beberapa ratus tahun akan dilepaskan.........orang tidak bisa membayangkan seberapa besar gempa yang akan terjadi.
"Namun, ada segel yang sedikit merepotkan yang diterapkan ne. Walaupun strukturnya sendiri sederhana. Tapi, untuk mengangkatnya membutuhkan tenaga yang besar.........Lalu, giliran si anjing hitam. Bisakah kau mengerti sekarang?"
"………"
Dia bisa mengerti.........Karena dia bisa mengerti hal yang tidak perlu, pikirannya menjadi berat. Jika dia menuruti permintaan kaisar maka tidak diragukan lagi negara ini akan terjerumus ke dalam kekacauan. Tentu tidak akan sesederhana kata bencana.
"Kenapa, apa kau membenci masa depan sampai tingkat itu."
"Karena aku membencinya."
"Apa alasannya?"
Tidak mungkin untuk tidak bertanya.
"Mungkin, karena aku marah."
Kaisar mencibir.
"…… Biarkan aku mendengarnya."
"Yah, tentu saja."
Dia mengangguk.
"Bagaimanapun anjing hitam telah menjelaskan bahwa aku menggunakan keilahian untuk mengembangkan negara ini dengan benar, tetapi aku tidak dapat menggunakan keilahian sama sekali …….walaupun benda itu sedang digunakan ne."
"………?"
Apa yang tiba-tiba dia katakan, Tooya merasa curiga.
"Apa yang bisa kugunakan adalah ne, bukan dewa tetapi Penglihatan Masa Depan ............Meskipun, tubuh ini milik Aoi dan karena aku hanya memilikinya. Jadi, aku juga tidak bisa menggunakan teknikku."
"…………Ha?"
Mendengar kata-kata tiba-tiba yang keluar, Tooya membulatkan matanya.
"Yah, itu pasti membuatmu terkejut, bukan? Karena itu kenyataannya tidak bisa dihindari. Seperti yang kumiliki dalam visi masa depan, aku menggunakan informasi dari masa depan untuk mengembangkan negara dengan cepat. Ketika orang yang kuat memiliki informasi dari masa depan, yah, tidak ada yang tidak bisa mereka lakukan."
Itu pasti. Untuk membuat masa depan yang diinginkan dan untuk menghindari masa depan yang tidak diinginkan, jika lebih jauh dapat memahami apa yang akan terjadi maka orang yang paling kuat dapat menggunakan kekuatan mereka untuk dengan mudah mengubah masa depan.
"Begitu, jadi itu juga alasan mengapa sihirmu memiliki potensi yang sangat tinggi."
Seolah memberikan persetujuannya, Kuroe bergumam.
"Itu benar, aku bisa melihat masa depan dimana sihirku telah berkembang.........Jika aku bisa melihatnya maka mempelajarinya akan mudah. Bahkan jika itu adalah masa depan yang praktis tidak akan pernah terjadi."
Karena kaisar telah menghancurkan kemungkinan itu.
"Kemudian, dalam hal itu masa depan beragam, hal baik dan hal buruk terjadi. Aku memanipulasi negara agar hal-hal baik terjadi dan memanipulasi negara agar hal-hal buruk tidak terjadi ……… kemudian, pada saat itu aku melihat masa depan di mana negaraku sendiri dicuri oleh politisi lain dan dihancurkan."
"………"
"Itu adalah pembicaraan tentang masa depan di mana aku sudah meninggal. Meskipun tidak ada artinya untuk mengatakan bahwa sejak aku meninggal, itu tidak ada hubungannya denganku, tetapi bagiku yang memiliki visi panjang tentang masa depan, pemandangan itu terlalu dekat. Oleh karena itu untuk menghindari masa depan itu, aku merencanakan langkahku selanjutnya."
Untuk Tooya dia tidak bisa memahami perasaan itu. Namun entah bagaimana dia bisa menghubungkannya............Bahkan ketika dia mendengar tentang pembantaian yang terjadi di negara yang jauh, Tooya tidak akan mengerti perasaan yang sebenarnya benar. Namun jika dia melihat adegan itu di televisi, dia mungkin merasakan kebencian terhadap orang yang telah melakukan hal-hal mengerikan seperti itu. Adapun kaisar meskipun itu adalah masa depan yang jauh, dia pasti merasakannya seolah-olah itu adalah sesuatu yang dekat dengannya.
"Rencanaku berhasil, aku menghindari masa depan di mana negaraku akan hancur."
"Lalu…, sesaat setelah aku melihat masa depan di mana negaraku akan hancur."
Sama seperti permainan kucing dan tikus. Bahkan jika kaisar merencanakan langkahnya dan menghindari masa depan itu, tak lama kemudian masa depan itu muncul lagi. Berulang, berulang, berulang, kata kaisar.
"Meski begitu pada saat itu, aku tidak bisa melihat masa depan itu lagi."
Namun itu tidak melegakan kaisar.
"Untuk mengatakannya dengan benar, aku tidak bisa melihat masa depan lebih dari itu. Namun, karena berada di luar pandanganku, aku dapat dengan mudah membayangkan bagaimana negaraku akan hilang."
Hanya karena itu dia tidak bisa melihatnya. Kaisar tidak dapat memiliki pandangan optimis tentang masa depan yang tidak ada ………Karena tidak peduli seberapa banyak dia menghindarinya, masa depan itu selalu ada.
"Berulang, berulang dan berulang kali aku melihat negaraku sendiri menjadi hilang."
Berkali-kali dia ingin menghindarinya.
"Adegan terbakar tidak akan meninggalkan mataku. Aku tahu mereka berbohong melampaui apa yang bisa kulihat. Dan bagiku tidak ada metode untuk menghindarinya."
Karena itu tidak bisa dilihat…………Meskipun itu bisa dilihat.
"Apa yang telah kulakukan tidak ada artinya. Apa yang akan kulakukan juga akan menjadi tidak berarti........Apa yang harus kulakukan dengan keputusasaan ini? Di mana aku harus melampiaskan frustrasi ini? Pada visi masa depan yang memberi tahuku tentang itu? Atau di negaraku sendiri yang pasti akan hilang?"
Kaisar tidak memilih salah satu dari dua pilihan itu.
"Karena itu, kau membenci masa depan?"
"Ya, aku membenci masa depan yang membuat diriku putus asa."
Demi itu dia meninggalkan segalanya.
"Hal seperti itu …………… kau hanya melampiaskan amarahmu."
Manusia yang tinggal di negara ini tidak memiliki dosa. Meskipun orang-orang yang menghancurkannya mungkin berdosa, tetapi seharusnya tidak ada alasan untuk menyalahkan orang-orang yang lahir setelahnya. Apalagi karena masa depan yang dibenci kaisar tidak jelas, oleh karena itu pemilihan era ini benar-benar kebetulan.
"Itu benar."
Kaisar mengakui.
"Tapi, apakah itu hanya kebetulan?"
"…………"
"Aku, sisa pemikiran kaisar yang membenci masa depan. Jadi untuk memanggilku adalah kebencian kaisar, kau tahu. Mau tak mau aku membenci negara ini dan mau tak mau aku membenci masa depan yang masih berlanjut juga……………Aku hanya punya itu, selain itu tidak ada yang lain. Bagiku di sini, alasan mengapa aku sampai pada kebencian itu atau apa pun itu tidak ada artinya."
"………"
Tooya tidak menjawabnya.
"……… Sudah waktunya."
Kaisar mengumumkan.
"Lalu, maukah kau membiarkanku mendengar jawabanmu?"
Ini karena kontraknya, Tooya tidak bisa menolak. Terlepas dari kesimpulan jawabannya, dia akan dipaksa untuk mengatakannya. Dia hanya dipaksa untuk melakukan hal itu. Menerima permintaan atau menolak permintaan……………jawabannya hanya perlu seperti itu.
"Aku ………… tidak akan menerima permintaanmu."
"Heh."
Tanpa terkejut, kaisar memandang Tooya.
"Nah, jadi akan seperti itu."
"…………"
"Yah, bagaimanapun karena isi kontraknya hanya memberikan jawaban …….Tentu saja kau telah mengeksekusinya."
"Namun mulai sekarang", kaisar melanjutkan.
"Ini di luar perjanjian."
Seketika, tanah diwarnai dengan cahaya. Mereka berasal dari kata-kata yang tak terhitung jumlahnya. Tooya tidak bisa membaca artinya tapi saat kata-kata itu melepaskan cahaya, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Sebuah jebakan. Sebuah penghalang atau formasi sihir, hal-hal itu muncul di benak Tooya.
"Aku menghabiskan waktu untuk meletakkan penghalang khusus ini. Bahkan anjing hitam tidak dapat dengan mudah menghancurkannya."
"....!"
Ketika dia mencoba melihat Kuroe juga dalam keadaan yang sama dengan Tooya, dia telah berhenti bergerak… ”Bisakah kau bergerak?” Dia bertanya dalam hati.
"Aku tidak bisa bergerak."
Suara yang tampaknya riang terdengar kembali.........Yah, ini termasuk dalam kategori yang diharapkan.
"Sekarang, haruskah aku pergi membunuh Rikka?"
Kaisar menyatakan itu pada Tooya yang tidak bisa bergerak.
"Perjanjian yang mengatakanku tidak akan meletakkan tanganku di Rikka telah berakhir sekarang ne. Bagaimanapun dia dibalut dalam kegelapan anjing hitam, namun jika tubuh aslinya dalam keadaan itu maka aku bisa melakukan apa saja untuk itu."
Dia memandang Tooya, sang kaisar mencibir.
"Lalu, kau harus menyesali kesalahan pilihanmu."
"Tunggu."
Tooya menghentikannya.
"Ada apa, kau menolak permintaanku kan?"
"Jangan seenaknya saja kau."
Seolah mengungkapkan kekesalannya Tooya menunjukkan kemarahannya.
"Meskipun aku menolak permintaanmu …… Tapi, aku memiliki proposal."
"Proposal?"
"Betul .."
Pada kaisar yang sedikit memiringkan kepalanya, Tooya mengangguk.
"Bagiku, aku tidak bisa melakukan hal-hal seperti menghancurkan negara ini …….oleh karena itu aku menolak permintaan itu."
"Terus?"
"Jadi, kalau kau ingin menjerumuskan negara ini ke dalam kekacauan, lakukanlah sendiri."
Seolah mengabaikannya, kata Tooya.
"Namun demi itu, kekuatanmu dibutuhkan?"
'Yang kau butuhkan bukanlah kekuatanku tapi kekuatan Kuroe.......Aku akan menyerahkannya padamu."
Jelas Tooya membuka mulutnya.
"Ini …………… aku sedikit terkejut."
"Tapi, ada syaratnya."
Seolah mendesak untuk menjawab, kata Tooya.
"Tentu saja, kau harus mengembalikan Rikka ke keadaan normal, aku dan Rikka, kau tidak boleh membuat pengaruh apa pun di sekitar kita …… Kalau kau mengikat kontrak dengan persyaratan itu, aku akan menyerahkan kontrak Kuroe kepadamu."
"Fumu.."
Itu juga, bisa dikatakan sebagai permintaan alami. Jika Rikka kembali normal dan dia mati karena gempa yang disebabkan oleh ikan lele raksasa, itu tidak akan berarti apa-apa. Jika Kuroe masih di sana, itu mungkin untuk menghindarinya, namun jika dia mentransfernya maka tidak ada artinya jika dia tidak menuntut persyaratan itu.
"Tapi, bisakah kau puas dengan itu?"
"………Tentu saja, aku tidak bisa."
Seolah meludahkannya, Tooya menjawab.
"Mengabaikanmu yang menjerumuskan negara ini ke dalam kekacauan karena alasan egoismu dan sama sekali tidak membencimu karena telah melakukan apa yang kau suka pada Rikka…………Tentu saja aku tidak akan puas."
“Tapi”, Tooya melanjutkan.
"Aku tidak memiliki kekuatan apa pun. Apa yang kumiliki adalah satu-satunya kontrak dengan Kuroe, bahkan dengan kekuatannya aku tidak bisa melakukan apapun padamu sama sekali.........Jika itu masalahnya, maka aku hanya bisa memilih cara untuk menekan kerusakan bahkan untuk sedikit kan. Aku tidak memiliki keberanian untuk menghancurkan negara ini. Kalau begitu maka kau melakukan semuanya sendiri dan biarkan aku tinggal bersama Rikka."
"…… Aku mengerti."
Pada Tooya yang selesai berbicara dalam satu napas, kaisar tampak seperti menilai.
"Sungguh, apakah kau baik-baik saja dengan itu?"
"Aku, ingin bahagia dengan Rikka……………misalnya bahkan jika negara ini dihancurkan."
Itu bukanlah kebohongan terhadap perasaan Tooya.
"Oke. Aku akan menerima permintaan itu."
Kaisar menyetujui.
"Meskipun sedikit kesenangan akan hilang tetapi tidak ada jalan lain. Tapi, aku benar akan mengikat kontrak denganmu. Tuntutanku adalah kau menyerahkan kontrak dengan Kuroe kepadaku, permintaanmu untuk mengembalikan Rikka menjadi normal, lebih jauh lagi keselamatan Rikka dan sekitarmu ………… periode waktunya akan selama aku ada?"
"Ya."
"Bagus, kalau begitu mari kita transfer kontraknya sekaligus."
◇
"Sudah selesai."
Tanpa terjadi apa-apa, kontrak berakhir. Sama seperti sebelumnya, Tooya yang masih tidak mengerti apa-apa menyerahkan penilaian kepada Kuroe, dia masih tidak mengatakan apapun yang terikat kontrak.
"Dengan ini kau bukan lagi tuan Kuroe."
"…………"
Tanpa rasa sakit apa pun, atau merasakan perubahan yang jelas.........Namun tentu saja dia merasakan bahwa apa yang seharusnya ada di sana telah hilang. Itu mungkin yang mengikatnya dengan Kuroe atau mungkin hal itu tidak ada sejak awal.
Namun dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Kuroe yang berdiri di sana.........Itu sudah pasti. Jika melihat ke atas bulan bersinar terang seperti biasanya. Di bawah sinar bulan ini Tooya dan Kuroe mengikat kontrak dan kemudian di bawah sinar bulan yang sama mereka membatalkannya.
"Anjing hitam, ini perintah, datang ke sini."
Kaisar memerintahkan. Kuroe menurut dan meninggalkan sisi Tooya.
Posisi keduanya berdiri sudah berbeda, seolah-olah untuk membuatnya diketahui.
"Sekarang Tooya-kun, apakah kau punya kata-kata perpisahan?"
"Tidak ada."
"Begitukah, kalau begitu mari kita lakukan tindakan kita.'
Kaisar memandang Kuroe.
"Ayo pergi."
"Dimengerti ……………, meskipun aku ingin mengatakan itu tetapi sebelum aku ingin kau memberiku kompensasi kontrak?"
Tiba-tiba Kuroe mengatakan itu.
"………?"
Kaisar memiliki wajah yang meragukan ……… bulan baru saja berakhir. Harus ada penundaan yang besar sampai kompensasi diberikan.
"Apa kau begitu lapar?"
"Tidak."
Kuro menggelengkan kepalanya.
"Yang kukatakan bukan pembayaran bulan ini, tetapi bulan lalu. Karena kontrak telah ditransfer, orang yang harus membayar tugas adalah tuanku sang kaisar, itu kau."
"Apa."
Itu benar, kontrak telah ditransfer.............Tidak diperbarui. Jika demikian maka tugas yang mengikuti secara alami akan diserahkan kepada tuan baru.
Satu orang per bulan, harus dikorbankan untuk Kuroe sebagai kompensasi kontrak.
Itu adalah kewajibannya………Namun, jika seseorang tidak bisa membayarnya?
"Apa kau mungkin tidak tahu aturannya?"
Karena orang yang menyegel Kuroe tidak lain adalah kaisar.
"Sayangnya karena aku belum menerima kompensasiku bulan lalu ……. Jadi, aku harus mengambil bayaranku."
Dan tugas itu sekarang, jatuh pada kaisar.
Kuroe akan memilih satu orang untuk dimakan.
Itu adalah hukuman ketika kompensasi tidak dibayarkan.
"Tunggu."
Kaisar membuka mulutnya.
"Ini aneh."
Kaisar mengajukan keberatan.
"Karena kau sudah makan kan? Tidak diragukan lagi sebagai kompensasi."
Saat itu ketika dia memutuskan untuk membunuh Aoi, tidak diragukan lagi Tooya telah memerintahkan Kuroe untuk memakan Aoi sebagai kompensasi kontrak. Dan sebagai hasilnya, Kuroe seharusnya sudah makan. Yang menggantikan kaisar, tentu saja Kuroe telah memakannya dan menelannya ke dalam perutnya.
"Kau salah."
Namun, Kuroe menggelengkan kepalanya.
"Orang yang dikorbankan sebagai kontrak adalah Aoi, bukan orang lain. Hanya karena orang lain berakhir di perutku bukan berarti kau telah menyelesaikan tugasmu."
Misalnya, bahkan jika Kuroe sendiri melupakannya, hal itu tidak akan berubah. Kontrak justru mencerminkan kenyataan.
Dan kemudian Tooya tidak memberikan pengorbanan lain……….oleh karena itu, pada kenyataannya orang yang tidak membayar kompensasi untuk kontrak itu adalah kaisar saat kontrak itu diserahkan.
"Apa ……!?"
"Sebagai kompensasi kontrak, aku akan memakanmu."
Pada saat yang sama sosok Kuroe itu berubah. Seolah mengembang dari dalam, sosoknya berubah. Lebih besar, lebih besar, lebih besar, mengabaikan hukum kekekalan massa dia terus berubah .......... Dan kemudian dalam beberapa detik makhluk misterius raksasa muncul di tempat itu.
"………!"
Tentu saja, kaisar berpikir untuk melarikan diri..... Tapi, apa yang dia coba lakukan bahkan Tooya tidak tahu. Karena gadis itu bahkan belum beranjak dari tempat itu.
"..!?"
Namun, ekspresi itu mengatakan bahwa dia baru saja membuat kesalahan.
"Apa pun yang kau coba lakukan itu akan sia-sia, tahu?"
Seolah geli dengan alasan yang dijelaskan Kuroe.
"Jika tugasku adalah mengikuti perjanjian, maka membayar kompensasi adalah tugas yang dikontrak. Saat hukuman terjadi, tidak mungkin kau bisa menentangnya."
Kuroe dipaksa oleh perintah itu dan kaisar juga dipaksa oleh tugas itu.
Sebagai orang yang disebut oleh Kuroe, kaisar harus dimakan.
"Selanjutnya, karena yang ingin kumakan adalah dirimu ..... bagaimana kalau keluar dari tubuh itu."
Mengikuti kontrak, dia tidak bisa tidak mematuhinya dengan benar. Dari tubuh Aoi sesuatu tampak bergeser dan tiba-tiba keluar. Seolah kehilangan jiwanya, tubuh Aoi jatuh ke tanah begitu saja.
"Penampilan yang sangat nostalgia."
Itu adalah penampilan semi transparan, seperti hantu. Penampilannya mirip dengan Aoi, namun dia agak tua dan melayang di sana. Pakaian cantik model lama yang terlihat seperti kimono tentu saja cocok dikenakan oleh orang-orang pada waktu itu.
"Karena kau dengan paksa membuatku terwujud ne."
"Tapi, kau tidak bisa mempertahankannya lagi kan."
"Jika bukan karena itu aku tidak membutuhkan yorishiro."
Sosok itu sekarang tampak seperti akan memudar dan menghilang.
"Tapi, Kuro."
"Apa?"
"Kalau kau membunuhku yang mengikat kontrak denganmu, kau juga akan mati."
Karena kehidupan yang dikontrak dan Kuroe terhubung.
Namun Kuroe mencibirnya.
"Sayangnya yang kuikat dengan hidupku adalah tubuh Aoi di sana, kalau kau membunuhku sekarang tidak akan ada efek apapun padaku ............ Karena tanpa tubuh nyata dan memiliki yorishiro keberadaanmu yang telah diserahkan kontrak menciptakan bentuk misterius seperti itu."
"…… Begitu, jadi begitulah caramu mendapatkanku."
Kaisar memandang Tooya.
"Semuanya dihitung olehmu, mungkin?"
"Itu hanya kebetulan yang kuperhatikan. Untuk periode kontrak yang tumpang tindih hanyalah keberuntungan."
"Meskipun kupikir kata-kata yang kau katakan bahwa kau ingin bahagia bersama dengan Rikka itu benar meskipun tidak ..."
"…… Ini tujuanku yang sebenarnya."
Itu tidak dekat dengan akting nyata, tentu saja dia serius. Tooya selalu membunuh pikiran itu ............... Mengatakan dengan lantang bahwa dia selalu menekan itu hanya pembicaraan pada jam terakhir.
"Aku mengerti, aku menyerah."
Seolah mengundurkan diri, kaisar mengangkat bahu.
"Kau cukup patuh."
"Di dalam niat burukku mengamuk lagi dan lagi dengan keras."
"Fumu?"
"Tapi, jika aku menunjukkan kepadamu sosok menjengkelkanku, itu akan menjadi bodoh kan?"
Mengatakan demikian, kaisar mencibir.
"Kebetulan aku mengatakan mengapa aku tidak akan menerima kekalahan."
"Hou."
Dengan minat yang dalam, Kuroe menyipitkan matanya.
"Kau telah dengan luar biasa mengecoh sisa-sisa ini yang mengira aku ………… tapi ne, tujuanku sudah menjadi kenyataan."
"Fumu, tujuan apa?"
"Aku sudah memberi tahumu bahwa aku adalah pikiran lama, kan? Dan aku yang asli sudah tidak ada lagi di dunia ini."
"Begitu."
Meninggalkan Kuroe dan makhluk misterius lainnya, meninggalkan sisa pikirannya sendiri, tampaknya pada saat itu tujuan kaisar telah selesai. Itu seperti yang Tooya katakan, melampiaskan amarahnya pada orang lain. Jadi, pada saat itu orang yang sebenarnya telah membuang kebenciannya dan merasa lega, dan tampaknya menyelesaikan sisa umurnya.
"Berhenti ketika seseorang di depan ya."
"Ya akan seperti itu ne."
Dengan geli sang kaisar mencibir. Seolah membalas pukulan di saat-saat terakhir.
"Oke, sangat baik kalau begitu. Aku berterima kasih padamu, aku datang ke era ini dan menikmatinya ……. Aku akan memberikan kemenangan kepadamu untuk itu."
"Baik sekali."
Sampai akhir senyum sarkasmenya tidak runtuh, kaisar mengangkat bahunya.
"Selamat tinggal."
Mengumumkan sehingga serigala besar memakannya. Bahkan tidak ada jejak yang tersisa.
◇
Dan kemudian satu kesimpulan tiba.
"……………Apakah akhirnya berakhir?"
Sosok kaisar telah menghilang dan sosok Kuroe kembali menjadi manusia, hanya sedikit waktu berlalu ......... .Akhirnya Tooya membuka mulutnya. Segalanya berjalan terlalu sempurna, itu membuatnya berpikir seolah-olah semuanya adalah mimpi atau bukan.
"Umu, sudah berakhir."
Kuroe mengarahkan dirinya ke Tooya dan menjawabnya.
"Maslah dengan kaisar sudah berakhir pada saat ini."
Jelas, katanya.
"Begitu, ya."
Selanjutnya Tooya menghela nafas lega.
"Tapi ..."
Merasa geli, Kuroe melihat Tooya.
"Kamu sangat mempercayaiku."
"…… Orang yang bertanya apakah aku bisa mempercayaimu adalah kau sendiri, kan."
Itu adalah hal terbesar yang diminta Tooya dan juga yang terbaik.
Mempercayai Kuro.
Sengaja tidak membayar kompensasi dan kemudian tanpa syarat mentransfer kontrak kepda Kaisar. Namun karena Tooya bukan lagi tuannya, setelah ini siapa yang dia minta kompensasi akan dipercayakan kepada Kuroe.
Karena dia bisa memakan kaisar yang tidak bisa dimakan ……… dengan keinginannya bahkan jika dia memakan Tooya atau Rikka, atau bahkan orang lain adalah hak Kuroe.
Dan Kuroe akan membuat siapa pun ragu untuk mempercayainya, dia benar-benar makhluk pemakan manusia.
Mempercayai Kuroe itu. Tooya tidak bisa berbuat apa-apa selain itu, menyelamatkan Aoi, menghentikan kaisar, itulah satu-satunya cara.
"Apa kamu tidak merasa khawatir?"
"Tidak."
Namun saat itu Tooya menjawab dengan jelas.
"Hmm ..."
Terlihat seperti itu di luar dugaannya, Kuroe membulatkan matanya.
"Karena memang seperti ini kan?"
Itu lucu, Tooya mengatakannya dengan sedikit bangga.
Dia adalah sisa-sisa kaisar dari zaman kuno, tidak peduli seberapa banyak dia berbicara seperti manusia pada kenyataannya itu hanyalah alat untuk mencapai tujuannya ...... Di atas itu tujuannya adalah kekacauan dunia. Dan Kuroe sudah muak dengan hal seperti itu kan? Berada bersama orang seperti itu, Kuroe seharusnya tidak menikmatinya……………karena sepertinya menyenangkan bahwa Kuroe mengikat kontrak itu denganku.
“Karena itu”, kata Tooya.
"Aku percaya denganmu, Kuroe."
Tidak peduli seberapa banyak dia mengekspresikan kepribadian pemakan manusianya, keterikatan pada kenikmatan adalah hal yang nyata. Kuroe, yang bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk itu, seharusnya tidak puas dengan seseorang yang tidak bisa dia nikmati.
"Itu saja .."
“Fumu”, dia mengangguk…………Seolah tidak tahan Kuroe tertawa terbahak-bahak.
"Aa itu benar, tentu saja seperti yang kamu katakan ……Kukukukukuku, bahkan aku sendiri telah melupakan hal sederhana seperti itu. Ya ampun, itu adalah sesuatu yang sangat besar, fufufu, begitu."
"Tidak ………… apakah itu lucu?"
"Tentu saja lucu, bisakah aku menahan tawaku? Karena ketika aku bertindak sebagai pengamat manusia, sifat sejatiku telah dilihat sepenuhnya oleh manusia itu."
"…………"
Meskipun cukup mudah untuk memahami pikiran Tooya.
"Ngomong-ngomong, Kuroe.."
"Apa?"
"Apa yang harus kulakukan mulai sekarang? Kaisar telah menghilang dan karena kontrak Kuroe dibatalkan, haruskah aku mengikat kontrak denganmu sekali lagi?"
"Kenapa kita harus melakukan hal seperti itu?"
Kuro menggelengkan kepalanya.
"Eh, itu ……"
Jika dia tidak melakukannya, Kuroe akan.......Ketika dia berniat untuk melanjutkan, Tooya menyadari.
"Tooya."
Dia bukan tuannya lagi, karena itu Kuroe memanggil namanya.
"Aku mengikat kontrak denganmu karena itu perlu untuk keluar dari segel. Dan sekarang segelnya tidak ada lagi."
Di dunia sekarang ini dia ada dengan bentuk sejati tertentu.
"T-Tapi, untuk hidup dengan orang-orang ……"
"Keadaan saat itu dan saat ini berbeda. Jika di dunia ini ada manusia yang mengisi tanah besar, bahkan tanpa mengikat kontrak apa pun aku masih bisa bersembunyi di antara mereka."
Setiap bulan satu manusia menghilang, di dunia ini hal seperti itu bukanlah hal yang aneh……….lebih jauh lagi jika perlu dia bisa bernegosiasi sendirian dengan tatanan ilmu hitam dan dengan kekuatan Kuroe itu tidak akan menjadi masalah.
"Dengan kata lain, tidak ada gunanya mengikat kontrak denganmu."
Tiba-tiba Tooya merasa kedinginan. Meskipun dia telah menyelesaikan tujuannya, tidak ada pengagungan.
Karena, dia telah melupakan sesuatu........apa yang berdiri di depan matanya adalah monster pemakan manusia yang tidak bisa dirantai.
"Apa kau ingin, memakanku?"
"Umu."
Sangat wajar, kata Kuroe. Sangat wajar, Kuroe mengangguk.
"Tooya, aku akan memakanmu."
Jelas dia memberitahu.
"Begitu, ya."
Saat dia mendengar kata-kata itu, tanpa sadar suasana hatinya menjadi tenang. Dia bahkan tidak ingin melarikan diri. Dia juga tidak merasa seperti dia bisa melarikan diri……….. hanya saja waktu hukumannya telah tiba. Manusia, yang menggunakan makhluk misterius pemakan manusia untuk membunuh manusia sesuka hatinya, akan dibunuh oleh makhluk misterius itu, itu akan menjadi takdir yang sempurna.
"Tapi ..."
Pada tekad itu, Kuroe menekuk bibirnya.
"Meskipun aku adalah makhluk misterius tetapi bukan iblis. Kurang lebih aku mengubah minatku dan aku bersyukur bahwa kamu memberiku banyak tawa …… Jadi, aku tidak akan makan semuanya."
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, aku memaafkanmu karena mencuri kehidupan orang lain.. Dari saat kamu bertemu denganku sekitar tiga bulan kehidupan manusia."
Apa yang dia maksud dengan itu, untuk Tooya dia tidak bisa langsung memahaminya.
"Maksudmu, kau akan memaafkan segala sesuatu tentangku ……………?"
"Benar .."
Kuro menyeringai.
"Aku akan memaafkan semuanya dan kamu bisa hidup bahagia dengan Rikka."
"Tentu saja, aku tidak bisa melakukan hal seperti itu!"
Perasaannya langsung mendidih, teriak Tooya.
"Aku telah memutuskan, untuk tinggal bersamamu!"
◇
"Nee, Master."
"Apa?"
Sedikit sebelum tanggal penyelesaian yang dijanjikan, Kuroe bertanya pada Tooya.
"Kamu bilang kamu tidak akan menghapus ingatan Rikka lagi kan?"
"Ya."
Dia mengangguk. Karena itu akan membuat Rikka bukan lagi Rikka.
"Lalu, apa yang akan dilakukan Master?"
"Apa maksudmu apa yang akan aku lakukan?"
"Kamu tidak akan menghapus ingatannya tentang ayahnya tetapi bahkan tentang dirimu kan? Lalu apa yang akan Master lakukan? Menerima pengakuan cinta dan hidup bahagia?"
"…… Hal seperti itu, tentu saja tidak mungkin aku bisa."
Jika dia bisa melakukan itu, dia akan melakukannya dari awal.
"Aku akan menolak pengakuan itu."
"Kamu akan menolaknya?"
"Ya ..."
Dia mengangguk.
"Selanjutnya jika aku terus tidak menjawab maka pasti akan ada kasih sayang yang tersisa ...............Aku sendiri tidak sekuat itu, aku tahu itu yang terbaik."
Jika dia menyimpannya seperti itu maka itu akan menjadi kotak Pandora………….maka pada suatu saat Tooya akan kalah dari godaan itu kan.
"Membuat semuanya kembali seperti sebelumnya,
Menolak Rikka, jika itu juga diselesaikan …………… kali ini tepatnya aku akan menghilang di depan Rikka."
"Hou."
"Kau bilang aku setengah matang …….bahkan aku sendiri berpikir begitu. Karena kali ini tidak ada ruang untuk kembali. Bahkan kematian yang tidak disengaja akan baik-baik saja. Kalau aku meminta Tanaka untuk mengurus detail kecil maka kita bisa menipu dia kan."
Dengan itu Tooya tidak akan muncul lagi di hadapan Rikka.
"Bagaimana denganku?"
"Kau akan tetap disisiku."
"Hmm, oh ya.. aku tidak perlu datang ke sekolah lagi, ya ..."
"Aku akan memikirkan sesuatu untuk itu."
"Ern, Tooya?"
Untuk memastikan Tooya mengangguk pada Kuroe.
"Tapi, Master."
"Apa?"
"Apa itu baik-baik saja?"
"…… Aku sudah memutuskan itu."
Sambil mengatakan itu, Tooya mengalihkan pandangannya.
"Kalau Master mati, Rikka pasti terluka, kan?"
"Mungkin saja .."
Bahkan lebih dari kehilangan ayahnya........mari kita anggap itu sombong.
"Tapi, Rikka adalah gadis yang kuat."
Pada akhirnya, yang lemah hanya Tooya. Meskipun Rikka bertahan dan selalu percaya pada harapan.........sebagai pengamat Tooya lemah dan tidak bisa menahannya.
"Karena itu aku percaya pada Rikka."
Tentu saja dia akan mengatasinya dan meraih kebahagiaan dengan tangannya sendiri.
"Egois sekali."
Kuro menyeringai.
"Kamu telah benar-benar melemparkannya ke dalam kekacauan dan pada akhirnya kamu mengandalkan Rikka."
"…………Ya itu benar"
Tanpa menyangkalnya, Tooya mengangguk.
"Aku yang terburuk kan?"
"Kamu yang terburuk."
Mereka saling tersenyum, tiba-tiba ekspresi Tooya menegang.
Tooya menatap lurus ke arah Kuroe.
"Orang buruk sangat cocok bagi tuanmu, kan?" kata Tooya. Dan...
"Aku akan membuang kehidupan sehari-hariku dengan Rikka dan tinggal bersamamu."
Kata-kata yang dia katakan beberapa waktu sebelumnya, sekali lagi Tooya mengeluarkannya dari mulutnya.
Sebuah tekad yang berbeda dimasukkan ke dalam dibandingkan dengan waktu itu.
◇
Namun, Kuroe membantahnya.
"Meski begitu, pada saat terakhir ini kau tanpa malu memberi tahuku bahwa kau akan melakukan hal seperti itu!"
"Umu."
Dia mengangguk.
"Itu sebabnya.."
Kuro menyeringai.
"Mantan tuanku, kamu akan melupakan segalanya dan menghabiskan waktu bersama Rikka. Kamu harus melupakan tentang membunuh ayahnya, mulai sekarang dan seterusnya kamu tidak akan pernah tahu itu …….Dosamu tidak akan diampuni atau dihakimi untuk selamanya."
"Hal seperti itu bukan yang kuinginkan!"
"Iya, aku tahu."
Kuroe memiliki ide yang sama.
"Tapi, apa yang kamu inginkan tidak akan sampai di mana pun ............... Dan bahkan melupakan ini dan menghabiskan waktumu, betapa menyenangkannya yang akan kamu tunjukkan kepadaku."
"Kuroe ..."
"Sementara aku akan mencibir pada keadaanmu itu, aku akan membuatmu menunjukkannya kepadaku."
Dia mencibir menikmati dan dihukum.
"Tooya, itu yang paling cocok untukmu."
"....!"
Tidak lebih dari itu, Tooya tidak mengatakan apa-apa. Dia mengertakkan cukup kuat untuk menghancurkan gigi belakangnya, dia hanya menatap tajam ke arah Kuroe.
Sejak saat itu, sejak awal Tooya membenci Kuroe.
Dan kemudian pada wajah yang dilihat Kuroe sambil benar-benar geli.
Tampak puas, bibirnya tertekuk.
"Lalu, selamat tinggal."
◇
"Yare yare, tepat ketika aku mencoba untuk datang secepat mungkin ketika aku dipanggil ……"
Di antara teras sungai yang diterangi oleh cahaya bulan, berdiri di sana dengan sikap tenang adalah Kuroe dan........di sisinya adalah sosok Tooya dan Aoi yang pingsan. Tanpa mengumumkan apa pun dia dipanggil melalui panggilan telepon, dan dia bahkan tidak bisa menilai keadaan apa yang menyebabkan hasil ini.
"Bagaimana keadaanya?"
"Tenang saja."
Sambil menjawab, Kuroe mengarahkan matanya ke sisi Tanaka.
"Aku tidak memanggilmu kan?"
"Apakah aku tidak disukai."
Dengan melotot Akane menatap Kuroe.
"Yah, meskipun aku tidak keberatan."
Samar-samar dia mencibir.
"Ada juga pembicaraan yang melibatkan adik perempuanmu."
"………"
"Kau tidak perlu menatapku seperti itu, dia hanya tidur."
Dia mengalihkan pandangannya ke Aoi yang pingsan.
"Itu sama seperti yang kau inginkan."
"……Begitu."
Tatapan kasar itu sedikit dilonggarkan.
"Lalu, kuharap kau bisa menjelaskan apa yang terjadi di sini."
Pada saat itu, tanpa penundaan sesaat, Tanaka kembali ke pembicaraan.
"Umu, tentu saja."
Dan kemudian Kuroe berkata. Apa yang Tooya tidak laporkan ke ordo ilmu hitam……………dan apa yang terjadi di tempat ini dan ingatan Tooya yang dia makan yang harus mereka rahasiakan.
"Dengan kata lain, benar untuk mengatakan bahwa kaisar telah benar-benar menghilang ne?"
"Umu, karena kali ini aku pasti memakannya."
Terikat oleh kontrak, dia tidak bisa melakukan trik murahan.
"Dan kemudian kau dibebaskan dari kontrak dan ingatan Tooya-san hilang."
"Ya .."
"…… Kau memanggilku keluar berarti ada ruang untuk negosiasi?"
"Ada.."
Kuro mengangguk.
"Misalnya sesuatu seperti membuat kontrak denganku."
"Itu mustahil."
Jelas dia menyangkal.
"Aku tidak keberatan kalau kau melakukan seperti apa yang telah kau lakukan sampai sekarang. Kalau kau menyiapkan satu orang per bulan untuk kumakan, aku akan berperilaku patuh. Terlebih lagi jika aku merasa seperti itu, bukannya aku tidak akan mendengarkan permintaanmu…… seharusnya masih ada makhluk misterius lain yang ditinggalkan kaisar."
"Ah, soal itu ... mungkin itu benar. Tapi, ada juga kemungkinan kasus seperti pedang iblis."
"Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, itulah yang ditinggalkan kaisar. Meskipun itu tidak sesuai dengan keinginannya tapi itu mungkin dimaksudkan untuk menjadi hidup ………… Memikirkan tentang pedang iblis misalnya itu dipuji oleh kebangkitanku, mulai sekarang dan seterusnya mungkin terjadi di sana-sini."
"Kekuatanmu dibutuhkan ya …….walaupun karena kau telah kehilangan kerahnya, akan sangat sulit untuk berurusan denganmu seperti yang telah kami lakukan sampai saat ini."
"Karena kupikir jika itu dirimu, aku pasti bisa menyerahkannya kepadamu kan?"
"……… Aku akan bekerja keras."
“Fuu”, sambil menghela nafas, Tanaka mengalihkan pandangannya ke Tooya yang pingsan.
"Meskipun ingatannya telah dimakan olehmu, apakah akan ada masalah dengannya ……"
"Kau tidak berpikir untuk mencuri kegembiraanku kan?"
"Tentu saja tidak."
Segera dia mengangguk.
"Tapi……"
Mata Tanaka beralih ke sampingnya.
"Ya, pada kesempatan ini sejak aku memakan ingatan Aoi, dia juga tidak akan mengingat apa pun, kau tahu?"
"…… Apakah begitu."
“Yare yare”, Tanaka mengangkat bahu dan menatap Akane.
"Seperti yang dia katakan."
"………"
Tanpa berkata apa-apa Akane mengalihkan pandangannya ke Kuroe.........lalu membalikkan tubuhnya.
"Cih…………… terima kasih."
Dia mendecakkan lidahnya, setelah itu dia bergumam ringan.
"Namun suatu hari nanti, aku akan membunuhmu."
"Hee, menakutkan."
Terlihat geli, Kuroe mencibir. Pada saat itu sekali lagi suara decahkan lidah bergema.
"…… Mulai sekarang dan seterusnya hanya aku sendiri dengan keduanya ya."
Tanaka menghela napas.
Dan kemudian malam terus bergulir.
|| Previous || Next Chapter ||